Anda di halaman 1dari 41

Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat

Kementerian PPN/Bappenas

Banda Aceh, 26 Oktober 2016


Sistematika Paparan

1. Pendahuluan

2. Sinkronisasi RPJMN-RPJMD

3. Rencana Pembangunan Jangka


Menengah (RPJMN) 2015-2019

4. Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2017

5. Penutup
2
1. PENDAHULUAN

3
Proses Perencanaan

1. Proses Politik: pemilihan langsung dipandang sebagai proses


perencanaan karena menghasilkan rencana pembangunan dalam
bentuk visi, misi, dan program yang ditawarkan presiden / kepala
daerah terpilih selama kampanye.

2. Proses Teknokratik: perencanaan yang dilakukan oleh perencana


profesional, atau oleh lembaga / unit organisasi yang secara
fungsional melakukan perencanaan

3. Proses Partisipatif: perencanaan yang melibatkan para pemangku


kepentingan pembangunan (stakeholders) antara lain melalui
pelaksanaan Musrenbang

4. Proses Bottom-Up dan Top-Down: perencanaan yang aliran


prosesnya dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas dalam hierarki
pemerintahan
4
Ruang Lingkup
Perencanaan Pembangunan

Jangka Kementerian/ Satuan Kerja


Nasional Daerah Perangkat
Perencanaan Lembaga Daerah
Jangka Panjang RPJP RPJPD
(20 tahun)
Jangka Menengah RPJM Renstra-KL RPJM-D Renstra -
(5 tahun) SKPD

Tahunan RKP Renja-KL RKPD Renja -SKPD


(1 tahun)

5
Isi Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM)
RPJM NASIONAL RPJM DAERAH
Penjabaran visi, misi, program Penjabaran visi, misi, program
Presiden; Kepala Daerah;
Berpedoman pada RPJP Berpedoman pada RPJP Daerah dan
Nasional memperhatikan RPJM Nasional
Isi: Isi:
1. Sasaran Prioritas 1. Sasaran daerah
2. Strategi Pemb. Nasional 2. Strategi Pemb. Daerah
3. Kebijakan Umum 3. Kebijakan Umum
4. Kerangka Ekonomi Makro 4. Arah Kebijakan Keuangan Daerah
5. Program kementerian, lintas 5. Program SKPD, lintas SKPD,
kementerian, kewilayahan, dan kewilayahan, lintas kewilayahan yang
lintas kewilayahan yang memuat memuat kegiatan dalam:
kegiatan dalam: Kerangka Regulasi
Kerangka Regulasi Kerangka Anggaran
Kerangka Anggaran 6
2. SINKRONISASI RPJMN-RPJMD

7
Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
Pedoman Pedoman Rincian
Renstra KL Renja - KL RKA-KL

Pemerintah
APBN

Pusat
Bahan (diserasikan
Pedoman Bahan Diacu dlm RAKORPUS &
Trilateral Meeting)

RPJP Pedoman RPJM Dijabarkan Pedoman


RKP RAPBN APBN
Nasional Nasional

Diserasikan melalui
Diacu Diperhatikan
MUSRENBANG

RPJP Pedoman RPJM Dijabarkan RKP Pedoman


RAPBD APBD
Daerah Daerah Daerah

Pemerintah
Daerah
Pedoman Bahan Diacu Bahan

Renstra Pedoman Renja - Pedoman RKA - Rincian


SKPD SKPD SKPD APBD

UU SPPN (No.25/2004)
UU KeuNeg (No.17/2003)
Fase perlunya
sinkronisasi 8
Perencanaan adalah proses yang panjang, rumit dan bertingkat:
Bagaimana mengawal konsistensinya?

Renstra Renja Rincian


RKA-KL

PU SAT
KL KL RAPBN
Titik Kritis perencanaan:

RPJP RPJM
Nasional Nasional
RKP 1. RAPBN
Translasi dari APBN
RPJMN ke
dalam Renstra K/L dan
Renja K/L dan RKA K/L

RPJP RPJM RKP


2. Translasi RPJMN ke dalam

PEMDDA
RAPBD APBD
Daerah Daerah Daerah rencana detail: RKP
3. Translasi RPJMN ke dalam
Resntra Renja RPJMD
RKA- Rincian
SKPD SKPD SKPD APBD

UU UU
SPPN KEU 9
Amanat UU No. 23 tahun 2014

UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah


Pasal 263
(1) RPJPD disusun berpedoman pada RPJPN dan RTRW daerah
(2) RPJMD disusun berpedoman pada RPJPD dan RPJMN
(3) RKPD disusun berpedoman pada RKP dan program strategis
nasional dari pusat

Tujuan :
1. Konsistensi dan sinergitas sasaran dan arah kebijakan dalam
RPJMN menjadi prioritas dalam RPJMD
2. Koordinasi dalam mencapai sasaran pembangunan nasional
10
Tujuan Sinkronisasi

Penyelarasan RPJMD dengan RPJMN 2015-2019


bertujuan untuk:
1. Menjamin konsistensi sinergitas sasaran, dan arah kebijakan
pembangunan yang tertuang dalam RPJMN menjadi prioritas dalam
RPJMD terkait;
2. Meningkatkan koordinasi dan kesepahaman dalam rangka upaya
pencapaian sasaran pembangunan nasional;
3. Optimalisasi tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien,
efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan;
4. Penyesuaian alokasi anggaran pembangunan yang berorientasi pada
hasil;
5. Harmonisasi hubungan pusat-daerah dan antar daerah;
6. Optimalisasi potensi dan keanekaragaman daerah.
11
Pendekatan Sinkronisasi

Kebijakan anggaran belanja: money follow


program
Pendekatan perencanaan Holistik-Tematik,
Integratif dan Spasial
Penentuan Prioritas melalui pelaksanaan
multilateral meeting, bilateral meeting atau forum
SKPD
Rancangan RPJMD dikonsultasikan kepada
Bappenas, Kemendagri, dan Kemenkeu

12
Hal-hal yang perlu disinkronisasi

Adopsi & Translasi


RPJMN berdasarkan :
- Situasi spesifik daerah
Sasaran pokok - Visi Misi Kepala Daerah
Arah Kebijakan Sasaran pembangunan daerah
yang mendukung pencapaian
Strategi nasional
Proksi indikator tingkat
Indikator daerah
Target Penentuan target di daerah
Sinergitas sumber pendanaan

13
SINKRONISASI SUMBER PENDANAAN PRIORITAS
PEMBANGUNAN APBN 2016

x
BELANJA
NEGARA Sinkronisasi x
APBD
Rp 2.095,72 T

TRANSFER DAERAH BELANJA


DAN DANA DESA PEMERINTAH PUSAT
Rp 770,17 T
Sinkronisasi Rp 1.325,55 T

TRANSFER BELANJA BELANJA K/L


DAERAH DANA DESA
NON K/L Rp 784,13 T
Rp 723,19 T Rp 46,98 T
Rp 541,43 T

Perlu pemetaan sumber pembiayaan dalam pelaksanaan program pembangunan di daerah


Upaya pencegahan terjadinya duplikasi sumber pembiayaan dalam pelaksanaan kegiatan
prioritas
Contoh :
Penyediaan sarana prasarana Rumah Sakit yang dapat dibiayai oleh dan transfer
daerah maupun APBD
Pembiayaan UKBM di desa menggunakan dana desa juga APBD
Perlu ada pemilahan tugas dari setiap sumber pembiayaan sehingga tercapai target yang
optimal
14
Upaya Sinkronisasi

Bappenas saat ini sedang menyusun Modul


sinkronisasi RPJMN RPJMD bidang kesehatan
sebagai tools bagi daerah dalam upaya harmonisasi
dokumen perencanaan

Ringkasan isi modul:


1. Sistem perencanaan pembangunan nasional
2. Pokok-pokok RPJMN 2015-2019 (Umum)
3. Pokok-pokok RPJMN 2015-2019 Subbidang Kesehatan dan Gizi
Masyarakat
4. Sinkronisasi RPJMD dengan RPJMN Bidang Kesehatan

15
Tahapan Sinkronisasi

Tahap 1: Analisis Situasi dan Masalah Kesehatan

Tahap 2: Sinkronisasi Isu Strategis

Tahap 3: Sinkronisasi Misi/Sub Misi, Tujuan, Sasaran, dan


Indikator Pembangunan

Tahap 4: Sinkronisasi Target Sasaran

Tahap 5: Sinkronisasi Strategi dan Arah Kebijakan


Pembangunan

Tahap 6: Sinkronisasi Program Daerah dengan Prioritas


Nasional, Program Prioritas, dan Kegiatan Prioritas

Tahap 7: Sinkronisasi Kerangka Pendanaan Program dan


Kegiatan yang Mendukung Prioritas Nasional

Tahap 8: Sinkronisasi Indikasi Lokasi Pelaksanaan Program

16
Alur Sinkronisasi
SASARAN
Visi Misi TARGET
POKOK
Kepala Lampiran UU SPM RPJMN
RPJMN
Daerah No. 23/2014
+ Misi RPJMN
+ Kondisi
Lokal

Program dan Kegiatan


Sasaran Target
VISI RPJMD: Indikator
VISI (A), (B), (C), Visi RPJMD
RPJMN Bid. Sasaran Target
(D),.... Kesehatan
Indikator
Sasaran Target
MISI a........... Tujuan
Misi RPJMD Indikator
RPJMN MISI RPJMD: b..........
Bid. Tujuan
1..... Kesehatan c........... Sasaran Target
2..... Indikator
d........... Tujuan
3.....

ARAH KEBIJAKAN RPJMN Arah Kebijakan Strategi RPJMD


RPJMD

STRATEGI RPJMN
+ LITERATUR

17
3. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH (RPJMN) 2015-2019

18
Sasaran RPJMN Menurut
RPJPN 2005 - 2025

19
Visi dan Misi Pembangunan
2015 2019
VISI PEMBANGUNAN NASIONAL 2015-2019: Menghadirkan
1
"Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, kembali Negara
dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong" 9 untuk melindungi
segenap bangsa 2
dan memberi
rasa aman pada Membangun tata
Visi ini diwujudkan melalui 7 (tujuh) MISI Memperteguh seluruh warga kelola
kebhinekaan dan negara Pemerintahan
PEMBANGUNAN yaitu: memperkuat yang bersih,
restorasi sosial efektif,
demokratis dan
1. Mewujudkan keamanan nasional yang terpercaya
mampu menjaga kedaulatan wilayah,
menopang kemandirian ekonomi dengan 8 3
mengamankan sumber daya maritim, dan Membangun
Indonesia dari
mencerminkan kepribadian Indonesia pinggiran dengan
Melakukan memperkuat
sebagai negara kepulauan. revolusi karakter daerah-daerah
2. Mewujudkan masyarakat maju,
bangsa 9 PROGRAM dan desa dalam
kerangka Negara
berkeseimbangan, dan demokratis PRIORITAS Kesatuan
berlandaskan negara hukum. NAWACITA
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif
dan memperkuat jati diri sebagai negara 7 Mewujudkan
Memperkuat
kehadiran Negara
4
maritim. kemandirian dalam melakukan
ekonomi dengan reformasi sistem
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia menggerakkan dan penegakan
sektor-sektor hukum yang
Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera. strategis ekonomi bebas korupsi,
domestik bermartabat, dan
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing. terpercaya

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara Meningkatkan Meningkatkan


maritim yang mandiri, maju, kuat, dan 6 produktivitas
rakyat dan daya
kualitas hidup
manusia dan
berbasiskan kepentingan nasional. saing di pasar masyarakat
internasional Indonesia
7. Mewujudkan masyarakat yang
berkepribadian dalam kebudayaan. 5 20
Strategi Pembangunan Nasional
(Buku I RPJMN)
NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA
1) Membangun untuk manusia dan masyarakat;
2) Upaya peningkatan kesejahteran, kemakmuran, produktivitas tidak boleh menciptakan
ketimpangan yang makin melebar. Perhatian khusus diberikan kepada peningkatan produktivitas
rakyat lapisan menengah bawah, tanpa menghalangi, menghambat, mengecilkan dan mengurangi
keleluasaan pelaku-pelaku besar untuk terus menjadi agen pertumbuhan;
3) Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung lingkungan dan
keseimbangan ekosistem

3 DIMENSI PEMBANGUNAN

DIMENSI PEMBANGUNAN DIMENSI PEMBANGUNAN DIMENSI PEMERATAAN &


MANUSIA SEKTOR UNGGULAN KEWILAYAHAN
Nawacita 8 & 9
Kedaulatan Pangan Antarkelompok
Nawacita 6 & 7

Revolusi Mental

Nawacita 3
Pendapatan
Kedaulatan Energi &
Nawacita 5

Pendidikan Ketenagalistrikan Antarwilayah: (1)


Kemaritiman dan Desa, (2) Pinggiran,
Kesehatan Kelautan (3) Luar Jawa, (4)
Pariwisata dan Kawasan Timur
Perumahan Industri

KONDISI PERLU
Nawacita 4 Nawacita 1 Nawacita 9 Nawacita 2
Kepastian dan Keamanan dan Politik &
Tata Kelola dan RB
Penegakan Hukum Ketertiban Demokrasi

QUICK WINS DAN PROGRAM LANJUTAN LAINNYA


21
Tujuan Pembangunan
Kesehatan dan Gizi Masyarakat
Mendukung Program Indonesia Sehat

Meningkatkan derajat kesehatan


Dimensi
dan status gizi masyarakat melalui
Pembangunan Manusia
upaya kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat

Meningkatkan pemeratan pelayanan


kesehatan. Dimensi Pemerataan dan
Kewilayahan
Meningkatkan perlindungan
finansial

22
Landasan Pikir: Sistem Kesehatan Nasional
(Perpres No 72/2012)

Manajemen
Kesehatan
Derajat
Kesehatan
SDM K

Farmasi, Alkes dan Perbaikan status


kesehatan
makanan Peningkatan status
Upaya
Kesehatan gizi masyarakat
Litbang Perlindungan
finansial
Responsiveness
Pemberdayaan sistem kesehatan
Masyarakat

Pembiayaan
Kesehatan

Transisi Demografi, Asean Ec. Comm, Perubahan Iklim, Post-2015 Agenda, Middle Income Trap
23
23
Arah Kebijakan RPJMN 2015-2019
Sub Bidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat

UMUM
Pembangunan kesehatan dan gizi masyarakat bertujuan untuk
mendukung program Indonesia sehat dengan meningkatkan
derajat kesehatan dan gizi masyarakat pada seluruh siklus
kehidupan baik pada tingkat individu, keluarga maupun
masyarakat.

Reformasi terutama difokuskan pada penguatan upaya


kesehatan dasar (primary health care) yang berkualitas
terutama melalui penguatan upaya promotif dan preventif
serta pengembangan sistem jaminan kesehatan nasional,
penguatan sistem pengawasan obat dan makanan, serta
penurunan kematian ibu dan kematian bayi.
24
Arah Kebijakan

1. Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan


Lanjut Usia yang Berkualitas
2. Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat
3. Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
4. Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas
5. Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Berkualitas
6. Meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, dan Kualitas
Farmasi dan Alat Kesehatan
7. Meningkatkan Pengawasan Obat dan Makanan
8. Meningkatkan Ketersediaan, Persebaran, dan Mutu Sumber Daya Manusia
Kesehatan
9. Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
10. Menguatkan Manajemen, Penelitian Pengembangan dan Sistem Informasi
11. Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional Bidang
Kesehatan
12. Mengembangkan dan Meningkatkan Efektifitas Pembiayaan Kesehatan 25
Sasaran RPJMN 2015-2019 (Buku II)

Target
No Indikator Status Awal
2019
1 Meningkatnya Status Kesehatan Ibu dan Anak
1. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran 346 306
(SP 2010)
2. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 32 24
(2012/2013)

2 Meningkatnya Status Gizi Masyarakat


1. Prevalensi anemia pada ibu hamil (persen) 37,1 (2013) 28

2. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) (persen) 10,2 (2013) 8

3. Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI 38,0 (2013) 50
eksklusif
4. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita 19,6 (2013) 17
(persen)
5. Prevalensi wasting (kurus) anak balita (persen) 12 (2012) 9,5
6. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) anak 32,9 (2013) 28
baduta (persen)
26
Sasaran (2)

Status Target
No Indikator
Awal 2019
3 Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular serta
Meningkatnya Penyehatan Lingkungan
1. Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000 penduduk 297 (2013) 245

2. Prevalensi HIV pada populasi dewasa (persen) 0,43 (2013) <0,5

3. Jumlah Kab/Kota mencapai eliminasi malaria 212 (2013) 300


4. Jumlah provinsi mencapai eliminasi kusta 20 (2013) 34
5. Jumlah Kab/Kota mencapai eliminasi Filariasis 0 35
6. Persentase Kabupaten/Kota yang memenuhi syarat kualitas 15,3 40
kesehatan lingkungan
7. Prevalensi tekanan darah tinggi (persen) 25,8 (2013) 23,4
8. Prevalensi berat badan lebih dan obesitas pada penduduk 15,4 15,4
usia 18+ tahun (persen) (2013)
9. Prevalensi merokok pada usia 18 tahun 7,2 5,4
(2013)
10. Persentase penurunan kasus penyakit yang dapat dicegah - 40
dengan imunisasi (PD3I) tertentu dari tahun 2013
27
Sasaran (3)

Status Target
No Indikator
Awal 2019
4 Meningkatnya Pemerataan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan berkualitas

1. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 puskesmas 0 5.600


yang terakreditasi
2. Jumlah Kab/Kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang 10 481
terakreditasi (2013)

3. Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen 71,2 95


imunisasi dasar lengkap pada bayi
5 Meningkatnya Ketersediaan, Penyebaran, dan Mutu Sumber Daya Manusia
Kesehatan
1. Jumlah puskemas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga 1.015 5.600
kesehatan
2. Persentase RSU Kab/Kota kelas C yang memiliki 7 dokter 29 60
spesialis
3. Meningkatnya jumlah tenaga kesehatan yang ditingkatkan 25.000 56.910
kompetensinya (kumulatif)

28
Sasaran (4)

Status Target
No Indikator
Awal 2019
6 Meningkatnya Perlindungan Finansial
1. Jumlah penduduk yang menjadi peserta penerima bantuan 86,4 107,2
iuran (PBI) melalui Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS) (dalam juta)
2. Unmet need pelayanan kesehatan 7 1
7 Memastikan Ketersediaan Obat dan Mutu Obat dan
Makanan
1. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas 75,5 (2014) 90
2. Persentase obat yang memenuhi syarat 92 (2014) 94
3. Persentase makanan yang memenuhi syarat 87,6 (2013) 90,1
8. Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat,
serta meningkatnya pembiayaan kegiatan promotif dan preventif
9. Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat
10. Meningkatnya perlindungan finansial termasuk menurunnya pengeluaran katastropik
akibat pelayanan kesehatan
11. Meningkatnya responsifitas sistem kesehatan (health system responsiveness)
12. Meningkatnya daya saing Obat dan Makanan nasional 29
4. RENCANA KERJA PEMERINTAH
(RKP) 2017

30
Pendekatan Pembangunan:
Holistik, Tematik, Terintegrasi, dan Spasial

Holistik- Tematik: Untuk mencapai sasaran prioritas nasional Kesehatan,


perlu koordinasi multi kementerian, yaitu antara lain Kemenkes, BPOM, BKKBN,
Kemen PU dan PR, Kemenhub, Kemendikbud, Kemen LHK, Kemendagri,
Kemendes PDTT, Kemensos, Kemenpora, Kementan, Kemendag, Kemenkominfo,
serta Pemerintah Daerah.

Integratif: Pencapaian Pembangunan Kesehatan misalnya Gerakan Masyarakat


Sehat perlu dilakukan secara terintegrasi melalui penyediaan sarana dan
prasarana olahraga, kampanye dan sosialisasi hidup sehat, penyediaan ruang
terbuka hijau, konektivitas antar moda transportasi, peningkatan cukai rokok,
pengelolaan sampah, keamanan pangan, penyelenggaraan UKS dan seterusnya
(kombinasi berbagai program/kegiatan).

Spasial: pembangunan fasilitas kesehatan baru misalnya, harus


mempertimbangkan lokasi, aksesibilitas dengan jalan, transportasi umum,
ketersediaan listrik dan air bersih, dan lain-lain.
31
PEMBANGUNAN KESEHATAN
Sasaran dan Arah Kebijakan
2014
No INDIKATOR 2015 2016 2017 2019
(Baseline)
1 Meningkatnya Status Kesehatan Ibu, Anak dan Gizi Masyarakat
a.Menurunnya Angka kematian ibu (AKI)* per 100.000 kelahiran hidup, diukur dengan proksi: 305
346
(SUPAS n.a. n.a. 306
(SP, 2010)
2015)
Persalinan di fasilitas kesehatan (persen) 70,4 (2013) 75,0 77,0 81,0 85,0
Kunjungan Antenatal (K4) (persen) 70,4 (2013) 72,0 74,0 78,0 80,0
b.Menurunnya Angka kematian bayi (AKB)* per 1.000 kelahiran hidup, diukur dengan proksi: 32 (2012) n.a. n.a. n.a. 24
Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) (persen) 71,3 (2013) 75,0 78,0 81,0 90,0
c.Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak baduta (bawah dua tahun)
32,9 (2013) 31,3 30,5 29,6 28
(persen)
d.Angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR) (per perempuan usia reproduktif 15-49
2,60 (2012) 2,37 2,36 2,33 2,28
tahun)
e.Angka prevalensi pemakaian kontrasepsi (Contraceptive Prevalence Rate/CPR) (persen) 61,9 (2012) 65,2 65,4 65,6 66,0
2 Menurunnya Penyakit Menular dan Tidak Menular
a.Prevalensi HIV (persen) 0,46 (2014) <0,5 <0,5 <0,5 <0,5
b.Prevalensi Tuberkulosis per 100.000 penduduk 297 (2013) 280 271 262 245
c.Prevalensi merokok pada usia 18 tahun (persen) 7,2 (2013) 6,9 6,4 5,9 5,4
d.Prevalensi tekanan darah tinggi (persen) 25,8 (2013) 25,0 24,6 24,2 23,4
e.Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun (persen) 15,4 (2013) 15,4 15,4 15,4 15,4
3 Meningkatnya Perlindungan Finansial
a.Penduduk yang menjadi peserta BPJS-Kesehatan (persen) 51,8
60,0 68,0 77,0 95
(Okt, 2014)
4 Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan
a.Jumlah Kab/Kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang tersertifikasi akreditasi nasional
10 (2014) 94 190 287 481
(kab/kota)
b.Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen imunisasi dasar lengkap pada bayi
71,2 (2013) 75,0 80,0 85,0 95,0
(persen)
c.Jumlah puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan (unit) 1.015 (2013) 1.200 2.000 3,000 5.600
5 Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan (sedang dikembangkan)
6 Meningkatkan Jumlah Dokter yang Meresepkan Obat Rasional kepada Pasien
*Data AKI dan AKB diperoleh melalui survey skala besar dan tidak tersedia setiap tahun 32
Arah Kebijakan

ARAH KEBIJAKAN YANG MENDUKUNG


ARAH KEBIJAKAN REVOLUSI MENTAL

1. Memperkuat upaya promotif dan Meningkatkan responsifitas pelayanan


preventif dengan Gerakan kesehatan, antara lain dengan
Masyarakat Hidup Sehat menggunakan teknologi informasi untuk
2. Meningkatkan akses dan mutu mengembangkan rujukan online, rekam
pelayanan kesehatan medis online dan telemedicine
Efektivitas program promotif dan
3. Mempercepat perbaikan gizi preventif (Gerakan Masyarakat Hidup
masyarakat Sehat)
4. Meningkatkan pelayanan keluarga Penegakan hukum dan disiplin (etika
berencana dan kesehatan reproduksi kedokteran, standar rumah sakit, dan
lain - lain)

33
PEMBANGUNAN KESEHATAN
Program Prioritas
LEVEL 1

34
PEMBANGUNAN KESEHATAN
Kegiatan Prioritas
LEVEL 2
Kemenpora, Kemenkes,MenPan
RB
Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup
Kemenkes, POLRI, Kemenhub
Sehat
Advokasi Senam, poco-poco
Kampanye keselamatan Regulasi Kemenkes, Kominfo
berkendara Gerakan Kampanye Gerakan Masyarakat
Prasarana keselamatan Masyarakat Hidup Sehat
jalan Penurunan Hidup Sehat Sanitasi total berbasis
Stress dan Kampanye masyarakat
Keselamatan Hidup Sehat Posyandu aktif
Berkendara
Kemenkeu,
Kemedikbud,
Kemenristek Dikti Kemenkes, BPJS,
Penguatan Kemdikbud
Peningkatan cukai Kawasan Upaya Promotif
rokok Tanpa Rokok, Pencegahan Imunisasi dasar
& Preventif: lengkap
Kawasan tanpa rokok Narkoba dan Penyakit dan
Minuman Gerakan Deteksi Dini Deteksi dini penyakit
di sekolah
Keras Masyarakat UKS
Sekolah, pesantren,
dan perguruan tinggi
Hidup Sehat
bebas NAPZA
BPOM, Kementan, KKP
Aktifitas Fisik Jajanan sehat dan aman
dan Desa pangan aman
Konsumsi
Konektifitas Pasar aman
Kemenpora, Kemedikbud, Pangan Sehat
Antarmoda Gerakan Gemar Makan Ikan
Kemenhub Transportasi
Pekan olahraga pelajar
Lingkungan
Olahraga rekreasi Sehat Poskestren
Toilet di tempat wisata
Air bersih dan sanitasi
Ruang terbuka hijau
Pencegahan kebakaran hutan
Kemenag, Kemenkes, KemePU Penghapusan penggunaan merkuri
&Pera, KLHK dan PCB 35
PEMBANGUNAN KESEHATAN
Kegiatan Prioritas
Kemenkes,
Pembinaan
LEVEL 2 KemenPP&PA
Gizi ibu,
bayi, dan
anak
Kemenkominfo, BKKBN,
Advokasi, Manajemen
KKP, Kemendag, BPOM, Sosialisasi, dan BPOM,
KemenPP&PA dan pencegahan Kemenkes
Kampanye penyakit

Percepatan
Perbaikan
Gizi Pendidikan dan
BKKBN Pelayanan
Masyarakat pemberdayaan BKKBN,
kesehatan perempuan, KemenPP&PA,
dan keluarga serta
berencana perkembangan Kemendikbud,
anak usia dini Kemenag

Ketersediaan
pangan
Sanitasi dan beragam,
akses air akses Kementan,
bersih ekonomi, dan
KemenPU&PR, pemanfaatan Kemenperin,
Kemenkes pangan Kemensos,

36
Kontribusi Sektor Kesehatan Terhadap
Prioritas Pembangunan Lainnya

Prioritas
Program Prioritas Kegiatan Prioritas Kontribusi Kemkes
Nasional
Kedaulatan Peningkatan Kualitas Penanganan Rawan Pangan PMT Ibu Hamil KEK
Pangan Konsumsi Pangan dan Pemberian TTD Ibu hamil
Gizi Masyarakat dan Kurang Gizi
PMT Baduta
Revolusi Peningkatan Kemandirian Konsumen Cerdas dan Cinta Pemanfaatan bahan baku obat dalam negeri
Mental Ekonomi dan Daya Saing
Bangsa Produk Dalam Negeri
Reformasi Birokrasi Promosi Layanan Elektronik Integrasi data rekam medis
Pemerintahan
menuju E-budgeting dan E- Sistem rujukan online
reporting, Complaint Center
Daerah Membuka Isolasi Lokpri, Pembangunan Sarana dan Penyediaan Puskesmas di 51 Lokpri dan 10
Perbatasan Peningkatan Sarpras PKSN
Prasarana Kesehatan
Peningkatan SDM, dan RS Pratama di 44 lokasi prioritas
Ekonomi Perbatasan Obat dan vaksin di 36 Lokpri dan 10 PKSN
Daerah Pemenuhan Pelayanan Pembangunan sarana dan Puskesmas memenuhi SPA di 49 Kab. Tertinggal
Tertinggal Dasar Publik Pelayanan Kesehatan Bergerak di 11 Kab.
prasarana kesehatan
Tertinggal
Penyediaan Puskesmas di 49 Kab. Tertinggal
Penyediaan dan Pemberian Insentif tenaga kesehatan
Tunjangan Tenaga
Pendidikan dan Kesehatan
37
Prioritas
Program Prioritas Kegiatan Prioritas Kontribusi Kemkes
Nasional
Desa dan Pembangunan SDM, Peningkatan peran aktif Promosi dan KIE bidang kesehatan
Kawasan Keberdayaan, dan Modal masyarakat desa sebagai tenaga
Pedesaan Sosial Budaya Masyarakat pendidikan dan kesehatan
Desa
Pemenuhan Standar Penyediaan Pelayanan dasar Pengendalian PTM terpadu
Pelayanan Minimum di pendidikan dan kesehatan Ketersediaan obat dan vaksin
Desa Tenaga kesehatan di transmigrasi
Penyediaan tenaga kesehatan
Penyediaan sarana prasarana STBM
permukiman (perumahan,
sanitasi dan air bersih)
Perkotaan Pemenuhan Standar Kesehatan PHBS
Pelayanan Perkotaan (SPP) Akreditasi RSUD
untuk Mewujudkan Kota Kab/Kota dengan KTR di 50%
yang Aman, Nyaman dan sekolah
Layak Huni, serta Tertata
Baik
Perumahan Peningkatan Ketersediaan Jaga Air (Menjaga Kualitas dan Pengawasan sarana air minum
dan Air Baku
Permukiman Kuantitas Air)
Penyediaan Akses Air Peningkatan Demand Terhadap PHBS
Minum dan Sanitasi Hygiene dan Sanitasi (PHBS) STBM
Pariwisata Pengembangan Destinasi Pembangunan Fasilitas Umum RS rujukan
Wisata dalam Kawasan Puskesmas di tempat wisata 38
5. PENUTUP

39
Penutup

Sinkronisasi: upaya mewujudkan keselarasan antara RPJMD dengan


RPJMN dan memastikan dukungan daerah dalam pencapaian sasaran
prioritas nasional

Yang perlu disinkronkan dengan RPJMN :


Sasaran dan target pembangunan kesehatan di daerah
Arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan di daerah
Indikator program dan kegiatan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota
Rencana pembangunan yang pelaksanaannya melibatkan lintas sektor
di daerah

Yang perlu diperkuat di daerah :


Advokasi dan sosialisasi perencanaan pembangunan nasional
Memperkuat kapasitas SDM daerah dalam perencanaan
pembangunan kesehatan 40
TERIMA KASIH

41

Anda mungkin juga menyukai