Anda di halaman 1dari 52

Materi Inti 3

TUMBUH KEMBANG REMAJA


PERKEMBANGAN FISIK REMAJA

Tujuan pembelajaran khusus


Setelah selesai sesi, mampu
1. Menjelaskan tentang perubahan fisik
memasuki usia remaja
2. Memberikan penjelasan tentang
perubahan fisik memasuki usia remaja
kepada teman sebaya.
RUANG LINGKUP BAHASAN
TUMBUH KEMBANG REMAJA

Perkembangan fisik remaja


Perkembangan jiwa Remaja
Gizi Remaja dan Masalahnya
CIRI-CIRI FISIK REMAJA

Pertumbuhan fisik yang pesat.


Pertumbuhan alat genetalia remaja perempuan
dan laki-laki berbeda
Anak perempuan mulai tumbuh pesat pada usia 10
-12 tahun
Sedang laki-laki, mulai tumbuh pesat pada usia 12-
14 tahun
LANJUTAN..

Pertumbuhan fisik anak perempuan dan laki-laki


tidak sejalan dengan perkembangan emosionalnya.
Pertumbuhan tinggi remaja dipengaruhi 3 faktor,
yaitu:
a) genetik (faktor keturunan),
b) gizi dan
c) variasi individu
PERUBAHAN FISIK REMAJA PEREMPUAN
PERUBAHAN FISIK REMAJA LAKI-LAKI
PERUBAHAN FISIK REMAJA

Laki-laki Perempuan
Otot dada, bahu dan lengan melebar Pinggul melebar

Kening menonjol, rahang, dagu -


melebar dan jakun
Perubahan suara -
Pertumbuhan penis Pertumbuhan rahim dan vagina
Pertumbuhan kumis dan jambang -

Ejakulasi awal Menstruasi awal


Pertumbuhan rambut kelamin, Pertumbuhan rambut kelamin dan
ketiak,dada dll ketiak
- Payudara membesar
Pertumbuhan lemak dan keringat Pertumbuhan lemak dan keringat
(jerawat) (jerawat)
Pertambahan berat badan dan tinggi Pertambahan berat badan dan tinggi
badan badan
PERKEMBANGAN JIWA REMAJA

Tujuan pembelajaran khusus


Setelah selesai sesi, mampu
mengenal perkembangan jiwa pada usia remaja
menyampaikan perkembangan jiwa remaja
kepada teman sebaya.
Perubahan jiwa yang terjadi
Pada remaja laki-laki dan perempuan
PERKEMBANGAN JIWA REMAJA

Apa yang dimaksud dengan


Perkembangan Jiwa Remaja
PERKEMBANGAN JIWA REMAJA

merupakan perasaan sehat dan bahagia


mampu menghadapi tantangan hidup
dapat menerima orang lain
mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan
orang lain
RUANG LINGKUP
PERKEMBANGAN JIWA REMAJA

1. Psikososial
2. Emosi
3. Kecerdasan
Psikososial

merupakan manifestasi perubahan faktor-


faktor emosi, sosial dan intelektual.
KARAKTERISTIK
PSIKOSOSIAL REMAJA

1. Remaja Awal (10 -14 tahun)


2. Remaja Pertengahan (15 16 tahun)
3. Remaja Akhir (17 19 tahun)
PSIKOSOSIAL REMAJA AWAL

1. Meningkatnya kesadaran diri (self consciousness)


2. Perubahan emosi : mudah marah, tersinggung
atau agresif
3. Senang bereksperimen dalam berpakaian,
berdandan trendy dll.
4. Perilaku memberontak sehingga sering konflik
5. Remaja mempunyai keterikatan dengan
kelompoknya
6. Sulit bertoleransi dan berkompromi.
PSIKOSOSIAL REMAJA PERTENGAHAN

1. Mampu berkompromi, tenang, sabar, lebih toleran


untuk menerima pendapat orang lain.
2. Belajar berfikir independen dan menolak campur
tangan orang lain termasuk orang tua.
3. Bereksperimen untuk mendapatkan citra diri (positif /
negatif)
4. Tidak terfokus pada diri sendiri, mudah bersosialisasi
dan tidak lagi pemalu.
5. Membangun nilai, norma dan moralitas
Lanjutan...........

PSIKOSOSIAL REMAJA PERTENGAHAN

6. Mulai membutuhkan lebih banyak teman dan bersifat


solidaritas .
7. Mulai membina hubungan dengan lawan jenis tetapi tidak
serius.
8. Mampu berfikir abstrak, berhipotesa dan peduli untuk
mendiskusikan atau berdebat terhadap permasalahannya.
9. Meningkatnya keterampilan khusus
10. Minat yang besar dalam seni, olah raga, berorganisasi, dll
11. Senang berpetualang.
PSIKOSOSIAL REMAJA AKHIR

1. Mulai menggeluti masalah sosial, politik, agama.


2. Mulai belajar mengatasi stress
3. Sulit diajak berkumpul dengan keluarga.
4. Belajar mandiri secara finansial maupun
emosional
5. Mampu berhubungan dengan lawan jenis (lebih
serius).
6. Merasa sebagai orang dewasa.
PENCARIAN IDENTITAS DIRI

Pencarian identitas diri berarti pencarian diri sendiri,


dimana remaja ingin tahu kedudukan dan perannya
dalam lingkungannya

Kemauan yang tidak dapat dikompromikan sehingga


mungkin berlawanan dengan kemauan orang lain dan
perilaku remaja yang cenderung melepaskan diri dari
ikatan orang tuanya.
EMOSI

Emosi adalah reaksi sesaat yang biasanya muncul


dalam bentuk perilaku

Perasaan adalah sesuatu yang sifatnya lebih


menetap.
KECERDASAN

a. Perkembangan intelegensia berlangsung sampai usia


21 tahun, menyebabkan remaja lebih suka belajar
sesuatu yang mengandung logika
b. Imajinasi dan kreatifitas meningkat
c. Meningkatnya kemampuan dalam:
melakukan generalisasi,
melihat relasi
mengadakan pembicaraan intelektual,
senang mengkritik
berpikir secara abstrak.
PERMASALAHAN REMAJA

Sumber permasalahan :
1. Individu remaja sendiri :
a) Emosi
b) Perubahan pribadi
c) Kesehatan
d) Kebutuhan keuangan
e) Perilaku seks
f) Persiapan berkeluarga
g) Pemilihan pekerjaan dan kesempatan belajar
h) Agama dan akhlak
Lanjutan................

PERMASALAHAN REMAJA

2. lingkungan sosial sekitar remaja


a. Keluarga
b. Sekolah
c. Penyediaan sarana hiburan dan olah raga
3. faktor lain di luar lingkungan dekat remaja
a. Mitos
b. Kehidupan sosial
c. Politik
Akibat masalah yang tidak teratasi dengan baik :
Masalah konflik

reaksi menarik diri atau melarikan diri ke hal-hal negatif.

Stres

depresi.

Gejala depresi
perasaan sedih dan tertekan yang menetap
putus asa
tidak dapat menikmati kegiatan yang biasa dilakukan
RUANG LINGKUP
GIZI REMAJA DAN PERMASALAHANNYA

Kecukupan Gizi
Status Gizi
Masalah Gizi
GIZI REMAJA DAN MASALAHNYA

Tujuan:
Meningkatkan pengetahuan peserta latih
terhadap kebutuhan dan kecukupan zat gizi
remaja

Meningkatkan keterampilan peserta latih untuk


memberikan pengetahuan gizi dalam
menanggulangi masalah gizi remaja
Apa saja zat gizi yang dibutuhkan ?
KECUKUPAN GIZI

Adalah:
Komposisi keanekaragaman zat-zat gizi yang
terdiri dari: karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral, air, dan serat sesuai dengan kebutuhan
MENENTUKAN STATUS GIZI REMAJA

Untuk mengukur status gizi remaja digunakan


berbagai cara, yaitu:
1. Menggunakan Standard NCHS-WHO bagi
remaja (siswa SLTP)
2. Menggunakan Indeks Masa Tubuh (IMT).
Dengan IMT, akan diketahui apakah berat badan
seseorang remaja dikatakan kurus, normal atau
gemuk.
Untuk menghitung IMT dapat digunakan rumus sebagai
berikut :

IMT = Tinggi Badan (kg)


Tinggi badan (m) X Tinggi badan (m)

Batas ambang IMT di Indonesia adalah sebagai berikut :


Nilai IMT < 17,0 = Kurus (Kekurangan berat badan tingkat berat)
Nilai IMT 17,0 - 18, 4 = Kurus (Kekurangan berat badan tingkat ringan)
Nilai IMT 18,5 - 25,0 = Berat badan normal
Nilai IMT 25,1 27,0 = Gemuk (Kelebihan berat badan tingkat ringan)
Nilai IMT > 27,0 = Gemuk (Kelebihan berat badan tingkat berat)
Contoh: cara menghitung IMT
Eko seorang remaja dengan tinggi badan 148 cm
mempunyai berat badan 38 kg, maka IMT Eko adalah :

38 = 17,3
1,48 x 1,48
artinya status Eko adalah kurus tingkat ringan
ALAT MENGHITUNG IMT

1. Untuk mengukur tinggi badan digunakan alat


pengukur tinggi badan yang disebut microtoise
2. Untuk mengukur berat badan digunakan
timbangan injak
CARA MENENTUKAN IMT DENGAN GRAFIK

a. Tentukan berat dan tinggi badan anda pada


masing-masing sumbu grafik
b. Tarik garis lurus dari titik yang menunjukkan berat
badan sejajar dengan sumbu tinggi badan
c. Tarik garis lurus dari titik tinggi badan tegak lurus
sejajar dengan sumbu berat badan
d. Angka pada pertemuan antara garis berat badan
dan tinggi badan tersebut adalah nilai IMT anda
MENGUKUR WUS KEK DENGAN MENGGUNAKAN
LILA
Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) untuk mengetahui
risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) wanita usia subur
terutama remaja putri.
Alat ukur LILA adalah pita LILA atau jika tidak tersedia
dapat digunakan pita sentimeter/metlin yang biasa
dipakai penjahit pakaian.
Batas ambang dikatakan KEK apabila ukuran LILA < 23,5
cm atau dibagian merah pada pita LILA.
Ukuran LILA < 23,5 cm, artinya remaja putri mempunyai
risiko KEK.
CARA MENGUKUR KEK DENGAN
MENGGUNAKAN LILA

Pengukuran dilakukan di bagian tengah antara bahu dan


siku lengan kiri

Lengan harus dalam posisi bebas, lengan baju dan otot


lengan dalam keadaan tidak tegang atau kencang.

Alat pengukur dalam keadaan baik dalam arti tidak kusut


atau sudah dilipat-lipat, sehingga permukaannya sudah
tidak rata.
Beberapa masalah gizi yang timbul
pada remaja
MASALAH GIZI PADA REMAJA

1. Anemia
2. KEK (Kurang Energi Kronik)
3. Gizi Kurang dan Gizi Lebih (ganda)
4. Perilaku Gizi Yang Salah
TANDA-TANDA ANEMIA

Tanda-tanda fisik yang mudah dikenali pada


remaja yang menderita anemia gizi besi dikenal
dengan 5 L yaitu : Letih, Lemah, Lesu, Lelah,
Lalai.

Selain itu sering disertai dengan keluhan pusing


dan mata berkunang-kunang
BATAS ANEMIA

Apabila HB :
Anak usia sekolah < 12 gram %
Wanita dewasa < 12 gram %
Ibu hamil < 11 gram %
Laki-laki dewasa < 13 gram %
Ibu menyusui < 12 gram %
PENANGGULANGAN ANEMIA GIZI BESI

Minum 1 (satu) Tablet Tambah Darah (TTD) setiap


minggu

Makan makanan yang kaya zat besi terutama dari sumber


hewani.

Makanan sebagai sumber zat besi yang baik berasal dari


hewani seperti: hati sapi, hati ayam, daging, ikan, telur,
dll.
GIZI LEBIH

Kondisi yang diakibatkan oleh asupan makanan


yang melebihi kebutuhan tubuh. Kelebihan tersebut
disimpan sebagai cadangan energi dalam bentuk
lemak, sehingga mengakibatkan seseorang menjadi
gemuk.

Akibat buruk dari gizi lebih berisiko mengalami


penyakit degeneratif seperti : penyakit jantung,
diabetes, darah tinggi, dll.
CARA MENURUNKAN BERAT BADAN

a. Makan teratur (2 atau 3 kali sehari) dengan gizi seimbang


b. Kurangi jumlah makanan terutama sumber energi
c. Kurangi makanan yang berminyak, berlemak atau bersantan karena
memberikan energi yang tinggi
d. Kurangi konsumsi gula dan makanan yang manis, karena makanan
tersebut juga menghasilkan energi yang tinggi
e. Makan banyak sayuran dan dan buah-buahan yang mengandung
tinggi serat
f. Hindari minuman beralkohol karena merupakan sumber kalori dan
berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan
Lanjutan......

CARA MENURUNKAN BERAT BADAN

Olahraga dan kegiatan fisik:


a. Olahraga secara teratur selama -1 jam minimal 3 kali
seminggu
b. Pilihlah olahraga yang sesuai dengan usia dan kondisi
kesehatan
c. Tingkatkan kegiatan fisik sesuai yang dilakukan sehari-
hari
GIZI KURANG

Merupakan:
Kondisi yang diakibatkan oleh asupan makanan
yang kurang dari kebutuhan tubuh.
Akibat gizi kurang berisiko mengalami penyakit-
penyakit infeksi seperti : TBC, dll.
KURANG ENERGI KRONIK (KEK)

Merupakan :
Kurangnya konsumsi zat
gizi khususnya sumber
karbohidrat yang terus
menerus
PERILAKU GIZI YANG SALAH

1. Makan jajanan yang kurang bergizi (goreng-


gorengan, coklat, permen dan es)
2. Remaja sering makan di luar rumah bersama
teman-teman makan tidak teratur yang
berakibat terganggunya sistem pencernaan
(gangguan maag atau nyeri lambung).
Lanjutan......

PERILAKU GIZI YANG SALAH

3. Remaja sering tidak makan pagi lapar dan lemas (daya


tangkap pelajaran menurun, semangat belajar menurun,
keluar keringat dingin, kesadaran menurun sampai pingsan).
4. Remaja putri sering menghindari beberapa jenis bahan
makanan seperti telur dan susukekurangan protein
hewani, sehingga pertumbuhan badannya tidak optimal.
Lanjutan......

PERILAKU GIZI YANG SALAH

5. Standar langsing tidak jelas untuk remaja


diet yang salah seperti:
membatasi atau mengurangi frekuensi dan
jumlah makan secara drastis, sehingga
mengakibatkan pusing, lemas, keringat dingin
menurunkan berat badan secara cepat yaitu
lebih dari 2 kg per bulan
mengandalkan makanan formula/ siap saji yang
gizinya tidak seimbang
menggunakan obat-obatan atau bahan penurun
berat badan tanpa pengawasan tenaga medis
PENANGGULANGAN MASALAH GIZI
PADA REMAJA

Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) :


1. Makanlah aneka ragam makanan
2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
3. Makanlah sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan
energi
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat
dari kecukupan energi
5. Gunakan garam beryodium
Lanjutan.........

6. Makanlah makanan sumber zat besi


7. Biasakan makan/sarapan pagi
8. Minumlah air bersih, aman, dan cukup
jumlahnya
9. Lakukanlah kegiatan fisik dan olah raga secara
teratur
10. Hindari minuman beralkohol

Anda mungkin juga menyukai