Anda di halaman 1dari 28

EFEKTIVITAS PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TENTANG PERNIKA

HAN DINI TERHADAPTINGKAT PENGETAHUAN REMAJA MELALUI MEDIA


VLM (VIDEO LEARNING MULTIMEDIA) DI SMK SWASTA PENCAWAN
TAHUN 2019

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN


PRODI D-IV KEBIDANAN
01 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I 02 RUMUSAN MASALAH

03 TUJAN PENELITIAN

04 MANFAAT PENELITIAN
LATAR BELAKANG MASALAH
Angka Kematian Ibu (AKI) 2018 di seluruh dunia yaitu 216/100.000 kelahiran Hidup (KH). Target Global Millenium Development

Goals (MDGs) ke-5 adalah menurunkan angka kematian ibu menjadi 102/1000.000 kelahiran hidup, sedangkan target Sustainable Development

Goals (SDGs) yang hadir sampai tahun 2030 di harapkan AKI turun menjadi 70/100.000 KH (WHO,2018). Penyumbang angka kematian ibu dan

anak disebabkan oleh kehamilan karena usia terlalu muda dan merupakan salah satu penyebab utama kematian anak perempuan usia 15-19 .

Pernikahan usia dini menyebabkan angka kematian tinggi dan keadaan tidak normal bagi ibu karena tubuh anak perempuan belum sepenuhnya

matang untuk melahirkan, anak perempuan usia 10-19 tahun memiliki risiko lima kali lebih besar untuk meninggal dalam kasus kehamilan dan

persalinan daripada perempuan usia 20-24 tahun. (Raj, 2013).


Di Indonesia, Undang-Undang Perkawinan mengatur bahwa batas usia menikah bagi perempuan 16 tahun dan pria 19 tahun. Perempuan di
Indonesia menikah pada usia di bawah umur 15 tahun terdapat 11,21 persen dan usia 17-18 tahun sebanyak 23,03 persen menikah, pada usia
16 tahun sebanyak 8,68 persen, pada usia kurang dari 15 tahun sebanyak 11.21 (Badan Pusat Statistik ,2015). Angka prevalensi pernikahan dini
pada tahun 2015 cukup tinggi yaitu sekitar 61%, Peningkatan angka perkawinan anak di Indonesia akan semakin bertambah dan
membahayakan anak perempuan di seluruh Indonesia (BPS, 2017).

Pernikahan dini memiliki risiko tinggi untuk mengalami kecemasan, depresi, atau memiliki pikiran untuk bunuh diri, sebagian dapat
disebabkan mereka tidak memiliki status, kekuasaan, dukungan, dan kontrol atas kehidupan mereka sendiri (Raj,2013). Selain itu mereka juga
kurang mampu untuk menegosiasikan hubungan seks aman, sehingga meningkatkan kerentanan mereka terhadap infeksi menular seksual
seperti HIV, pernikahan dini memiliki peluang lebih besar untuk mengalami kekerasan fisik, seksual, psikologis, dan emosional.(Badan Pusat
Statistik,2015).
Berdasarkan data dari WHO bahwa masalah kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja sering berakhir dengan aborsi. Setiap tahun,

sekitar 3,9 juta anak perempuan berusia 15 hingga 19 tahun menjalani aborsi yang tidak aman. Ibu remaja (usia 10 hingga 19 tahun)

menghadapi risiko yang lebih tinggi terjadinya eklamsia, dan infeksi sistemik dibandingkan wanita berusia 20 hingga 24 tahun. (WHO, 2018).

Peningkatan angka perkawinan anak di Indonesia akan semakin bertambah dan membahayakan nasib anak perempuan di seluruh Indonesia.

Pada tahun 2015 angka pernikahan dini cukup tinggi yaitu sekitar 61%.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Indonesia termasuk negara dengan persentase pernikahan usia muda

tertinggi di dunia berada pada urutan 37 dan tertinggi kedua di Associaion of South East Asian Nation (ASEAN) setelah Kamboja.

Perempuan muda di Indonesia dengan usia 10-14 tahun menikah sebanyak 0.2% atau lebih dari 22.000. Jumlah dari perempuan muda be

rusia 15-19 yang menikah lebih besar jika dibandingkan dengan laki-laki muda berusia 15-19 tahun (11,7 % P : 1,6 % L) (Balai Pusat

Statistik, 2013).
Sumatera Utara termasuk Provinsi dengan persentase pernikahan dini berada pada urutan 31 (16,99%). (BPS, 2017). Hasil pengamatan

penulis pada remaja tentang pengetahuan pernikahan dini didapatkan umumnya remaja memiliki pengetahuan yang kurang sehingga angka

pernikahan dini masih tetap tinggi, dengan adanya penyuluhan ini diharapkan dapat menurunkan angka pernikahan usia dini.
RUMUSAN MASALAH

“Untuk mengetahui penyuluhan kesehatan reproduksi tentang


pernikahan dini terhadap tingkat pengetahuan remaja melalui
media VLM (video learning multimedia) di SMK Swasta
Pencawan tahun 2019”
TUJUAN KHUSUS
TUJUAN UMUM Mengidentifikasi tingkat pengetahuan kesehatan

Untuk mengetahui penyuluhan kesehatan reproduksi 01 reproduksi tentang pernikahan dini pada remaja

sesudah diberikan penyuluhan pada kelompok


tentang pernikahan dini terhadap tingkat pengetahuan
kontrol dan kelompok eksperimen.
remaja melalui media vlm (video learning multimedia)

di SMK Swasta Pencawan tahun 2019. Menganalisis perbedaan tingkat pengetahuan tentang

02 pernikahan dini pada kelompok kontrol yang tidak


diberikan penyuluhan menggunakan media VLM dengan
kelompok eksperimen yang diberikan penyuluhan
menggunakan media VLM.
MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis

Informasi hasil penelitian ini dapat 2. Manfaat Praktik


Add Contents Title
digunakan menjadi tambahan informasi
Data atau informasi hasil penulisan ini dapat
dan masukkan dalam pengembangan ilmu
Add Contents Title dimanfaatkan
Add Contents tenaga
Titlekesehatan sebagai
pengetahuan dan penerapannya bagi
masukkan untuk menyarankan atau memberikan
masyrakat, khususnya remaja putri tentang
Add Contents
penyuluhan Title
kepada remaja putri mengenai
pernikahan dini pada remaja.
pentingnya pengetahuan pernikahan dini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TERLAMPIR

KERANGKA
KERANGKA
TEORI
1 2 KONSEP

DEFINISI
HIPOTESIS 4 3 OPERASIONAL
Faktor yang REMAJA PUTRI
Akibat pernikahan dini:
mempengaruhi 1. Mengalami kesulitan dan kerentanan
pernikahan dini: saat hamil dan melahirkan anak yang
1. Pendidikan PERNIKAHAN kurang gizi, bayi lahir dengan berat
DINI badan rendah/kurang atau bayi lahir
2. Hubungan dengan cacat
orangtua 2. Ibu berisiko anemia,terjadi eklampsia
dan mudah terjadi pendarahan pada
3. Ekonomi
KERANGKA 4. Pandangan dan
proses persalinan
3. Meningkatnya angka kematian ibu
kepercayaan masyarakat 4. Rentan terkena kanker serviks
TEORI 5. Terjadinya trauma dan kekerasan
dalam rumah tangga dan perceraian.

Upaya mengatasi pernikahan dini:


1Menetapkan usia perkawinan yang baik di atas 20 tahun dan
melarang perkawinan pada umur < 20 tahun

2. Meningkatkan pendidikan pada wanita dengan sekolah yang


tinggi

3 . Tidak terlalu memaksakan kehendak kepada anak

4. Memberi penyuluhan tentang resiko pernikahan usia dini


KERANGKA KONSEP

Variabel Independen
Variabel dependen
Pengaruh penyuluhan
Pernikahan dini dengan
Pengetahuan pernikahan dini pada
media VLM (Video
remaja putri
Learning Multimedia
DEFENISI OPERASIONAL
Penyuluhan Pernikahan dini dengan media VLM
01 (Video Learning Multimedia)

Suatu tindakan pemberian penyuluhan menggunakan video animasi yang memuat gambar ten
tang pernikahan dini seperti faktor-faktor dalam pernikahan dini dan dampak pernikahan dini
yang di berikan kepada remaja putri di Kelas X SMK Pencawan. Beberapa animasi di youtube
akan penulis unduh dan di gabungkan menjadi satu video dengan judul Pernikahan Usia Dini.
Alat ukur : Video
Cara ukur : Menayangkan video selama 10 menit menggunakan laptop, lcd dan speaker dan
penyuluhan di berikan sebanyak empat kali dengan interval waktu 1 minggu
Hasil ukur : 1. Menonton Video
2. Tidak menonton video
Skala ukur : Nominal
02 PENGETAHUAN PERNIKAHAN DINI PADA REMAJA PUTRI

Pengetahuan adalah hasil pemahaman responden setelah diberikan penyuluhan tentang pernikahan
dini.
Alat ukur : Kuesioner checklist menggunakan skala guitman dengan pilihan benar dan salah
Cara ukur : Cara pengukuran dengan menggunkan kuesioner dan responden diminta menyatakan
jawaban atas pertanyaan dengan pengetahuan yang terdiri dari 20 pertanyaan.
Hasil ukur : Nilai rata-rata sesudah di berikan kuesioner
Skor benar : 5 Skor salah :0
Skala ukur : Ordinal
HIPOTESIS

Tingkat pengetahuan responden tinggi setelah


diberikan penyuluhan tentang pernikahan dini
melalu VLM (Video Learning Multimedia).
BAB III
Jenis dan Desain Penulisan

Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi eksperiment, yaitu eksperimen semu yang dilakukan
pada kelompok atau komunitas di masyarakat. Penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen.

Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan Post Test With Control Group Design.

Keterangan :
Perlakuan Posttest O1 : Observasi remaja putri yang diberikan penyuluhan dengan
Kelompok Eksperimen X O1 media VLM
Kelompok Kontrol O2 O2 : Observasi remaja putri yang tidak diberikan penyuluhan
melakukan penyuluhan dengan media VLM
X : Penyuluhan menggunakan media VLM
Lokasi dan Waktu Penulisan
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK Swasta Pencawan Medan, Kelurahan Lau Cih, Kecamatan Medan Tuntungan, Sumatera Utara
Tahun 2019, karena sampel yang saya butuhkan banyak terdapat di sekolah tersebut dan tempat penulisan yang strategis dan
terjangkau.
Waktu Penelitian
Bulan pelaksanaan 2018-2019

No Jadwal kegiatan Januari Februari Maret April Mei

1 2 4 3 4
1 Pengajuan judul
2 Pembuatan proposal

3 Penyusunan instrument

4 Uji coba instrument

5 Ujian Proposal
6 Perbaikan proposal

7 pengumpulan data

8 analisis data

9 penyusunan laporan

10 Sidang skripsi
POPULASI dan SAMPEL
POPULASI
Populasi Penelitian adalah keseluruhan objek penulisan atau objek yang di teliti atau
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karateris
tik tertentu yang ditetapkan oleh penulisan untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpula
nnya (Sugiyono, 2017). Populasi dalam penulisan ini adalah seluruh remaja putri SMK
Swasta Pencawan Medan kelas X yaitu sebanyak 153 orang dengan 6 kelas.

SAMPEL
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Sampel yang digunakan
dalam Penelitian adalah remaja di SMK Medan Swasta Pencawan yaitu dengan
menggunakan teknik probability sampling dengan pencuplikan Systematic
random sampling (Sugiyono, 2017).
Rumus Federer:

Keterangan
t = Banyaknya kelompok perlakuan
r = Jumlah replikasi

Cara penyelesaian :
Jumlah sampel yang di ambil pada setiap kelompok adalah 16 orang, total
sampel adalah 32 orang, dengan perkiraan drop-out sebesar 10% untuk
mengantisipasi hilangnya sampel pada proses penelitian, maka sampel yang
akan di gunakan masing-masing kelompol adalah 18 orang. Jadi, total sampel
yang akan digunakan adalah 36 orang.
Cara Pengambilan Sampel
1.Penulis mendata jumlah seluruh siswi kelas X di SMK Swasta Pencawan Medan.

2. Melakukan informed consent kepada seluruh remaja putri kelas X di SMK


Cara pengambilan Swasta Pencawan Medan.
sampel dengan
.
systematic
random sampling 3. Pengambilan sampel dengan cara menulis nama-nama siswi sesuai dengan da
yaitu: ftar absen kelas X yang terdiri 6 kelas dengan 153 siswi.

. 4. Sampel di ambil secara acak sederhana dalam bentuk lotre dengan menulis
kan 5 angka pada kertas dan 10 kertas kosong kemudian di berikan kepada
responden. Setiap responden yang mendapatkan angka memiliki kesempatan
menjadi sampel.

5. Nama-nama sampel siswi di catat dan di berikan kuesioner.


.
Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Jenis Pengumpulan Data
Jenis pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data skunder dan data primer.

1. Data skunder yaitu data yang di peroleh penulis melalui pihak sekolah berupa dokumen sekolah di SMK Swasta Pencawan Medan.

2. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung oleh penulis melalui hasil wawancara terhadap responden.Alat pengumpulan data yang
digunakan oleh penulis adalah dengan menggunakan lembar kuesioner.

Cara Pengumpulan Data


Pada tahap ini penulis menyerahkan surat permohonan izin untuk melakukan penulisan kepada Kepala sekolah SMK Swasta
Pencawan Medan. Data di kumpul melalui kuesioner yang berisi 15 pertanyaan mengenai pernikahan dini kepada remaja putri kelas X
yang telah mendapat penyuluhan dari media VLM dan kuesioner yang berisi 15 pertanyaan di bagikan pada kelompok yang tidak mendapat
penyuluhan dari media VLM, sebelum kuesioner dibagikan kepada responden penulis menjelaskan cara pengisian kuesioner terlebih dah
ulu kemudian kuesioner dibagikan.
Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji Validitas
Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner (daftar pertanyaan)
untuk mengumpulkan data yang diperlukan.Uji validitas yang digunakan dalam
kuesioner ini adalah pengujian validitas eksternal yaitu diuji dengan cara membandi-
ngkan (untuk mencari kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrumen dengan
fakta fakta yang ada di lapangan. Uji validitas eksternal dilakukan pada remaja putri
Kelas X di SMK Mulia Pratama Medan, sebelum kuesioner disebarkan kepada
Remaja Putri kelas X di SMK Swasta Pencawan Medan, maka kuesioner tersebut
akan disebarkan terlebih dahulu remaja putri Kelas X di SMK Mulia Pratama Medan .

Hasil uji validitas Terlampir.


Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan dua kali
atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2016). Hasil
analisis dapat digunakan untuk memprediksi reabilitas instrument (Sugiono, 2016). Uji reabilitas dilakukan dengan
menggunkan rumus alpha. Uji signifikan dilakukan pada huruf α = 0,05.

Hasil Uji Reliabilitas Terlampir


PROSEDUR PENELITIAN
Penulis mengajukan surat permohonan
1 melakukan penulisan kepada Program Kelompok perlakuan di berikan
Studi Diploma IV Kebidanan Poltekkes Medan penyuluhan melalu video VLM selama ±10
. 6 menit tentang pernikahan dini dan
Penulis memberikan surat pengantar
2 penulisan kepada kepala sekolah SMK ada kelompok eskperimen hanya di

Swasta Pencawan Medan. berikan informasi tentang pernikai dini.

Kelompok kontrol di berikan penyuluhan tidak


3 Penulis melakukan pendekatan kepada
7 dengan media VLM dan kelompok eksperimen
calon responden.
di berikan penyuluhan dengan media VLM.
Penulis memberikan penjelasan terkait
4 dengan penelitian yang akan dilakukan mulai
8 Penulis memberikan pertanyaan kepada
dari maksud dan tujuan, manfaat langkah- responden sesuai dengan kuesioner penulisan.
langkah penelitian

Setelah responden setuju untuk dijadikan


Lembar kuesioner yang telah diisi dilanjutkan
responden dalam penulisan, maka 9 dengan pengolahan data
5 respodnen disarankan untuk mengisi
lembar persetujuan (Informed Consent).
Analisis Data

1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
Analisis data bivariat ini digunakan unt

ANALISIS DATA
Analisa univariat ini dilakukan untuk mendapatkan
uk mengetahui bagaimana tingkat
besarnya proporsi dari variable independen dan
variable dependen sehingga dapat diketahui variasi
pengetahuan remaja putri terhadap
dari masing-masing variable.Variabel yang pernikahan usia dini.
disajikan meliputi tingkat pengetahuan remaja putri Dalam penelitian ini dilakukan dengan
terhadap pernikahan dini. Uji Mann Whitney.
ETIKA PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan setelah

mendapat persetujuan dari Komisi Etik

Poltekkes Medan yang mengeluarkan

Ethical Clearance.

Dalam etika penelitian, penulis akan menjamin

identitas responden dimana data yang diperoleh

hanya akan digunakan untuk kepentingan

penulisan.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai