Anda di halaman 1dari 21

APA SIH

PERNIKAHAN
ITU?
Lambang disepakatinya suatu
perjanjian (akad) antara seorang laki-
laki dan perempuan (dalam
masyarakat tradisional hal itu juga
merupakan perjanjian antar keluarga)
atas dasar hak dan kewajiban yang
setara antara kedua belah
pihak.Penyerahan diri total seorang
perempuan kepada laki-laki. Peristiwa
saat seorang ayah secara resmi
menyerahkan anak perempuannya
kepada laki-laki untuk dipakai
sesuka hati laki-laki itu.
UNDANG-UNDANG
PERNIKAHAN DI
INDONESIA

UU No. 1 tahun 1974 tentang


Perkawinan pasal 7 ayat 1
perkawinan hanya diizinkan
jika pihak pria sudah
mencapai umur 19 tahun dan
pihak wanita sudah mencapai
umur 16 tahun.

IRONI DI INDONESIA
PERNIKAHAN
DINI
BOLEHKAH?
Pernikahan dini adalah
sebuah bentuk ikatan/pernikahan yang
salah satu atau kedua pasangan
berusia di bawah 18 tahun atau
sedang mengikuti pendidikan di
sekolah menengah atas. Jadi sebuah
pernikahan di sebut pernikahan dini,
jika kedua atau salah satu pasangan
masuk berusia di bawah 18 tahun
(masih berusia remaja).
Di Indonesia pernikahan dini
sekitar 12-20% yang dilakukan oleh
pasangan baru. Biasanya, pernikahan
dini dilakukan oleh pasangan usia
muda yang rata-rata umurnya antara
16-20 tahun. Secara nasional
pernikahan dini dengan pasangan usia
di bawah 16 tahun sebanyak 26,95%.
FAKTOR PENYEBAB
PERNIKAHAN USIA DINI

1. Pergaulan Bebas
2. Kurang mendapat perhatian
dan kasih sayang dari orang
tua

3. Desakan ekonomi
4. Rendahnya pendidikan

5. Sulitnya mendapatkan
pekerjaan
DAMPAKNYA

DAMPAK BIOLOGIS
Anak secara biologis alat-
alat reproduksinya masih dalam
proses menuju kematangan sehingga
belum siap untuk melakukan
hubungan seks dengan lawan
jenisnya, apalagi jika sampai hamil
kemudian melahirkan. Jika
dipaksakan justru akan terjadi trauma,
perobekan yang luas dan infeksi yang
akan membahayakan organ
reproduksinya sampai membahayakan
jiwa anak. Patut dipertanyakan
apakah hubungan seks yang demikian
atas dasar kesetaraan
dalam hak reproduksi antara
isteri dan suami atau adanya
kekerasan seksual dan pemaksaan
(penggagahan) terhadap seorang
anak.

DAMPAK PSIKOLOGIS

Secara psikis anak juga


belum siap dan mengerti tentang
hubungan seks, sehingga akan
menimbulkan trauma psikis
berkepanjangan dalam jiwa anak yang
sulit disembuhkan. Anak akan
murung dan menyesali hidupnya yang
berakhir pada perkawinan yang dia
sendiri tidak mengerti atas putusan
hidupnya.
Selain itu, ikatan perkawinan akan
menghilangkan hak anak untuk
memperoleh pendidikan (Wajar 9
tahun), hak bermain dan menikmati

waktu luangnya serta hak-


hak lainnya yang melekat dalam diri
anak.
MASALAH YANG TIMBUL
Masalah yang mungkin timbul
pada pernikahan usia dini

Ketidakmatangan secara
fisik dan mental
Resiko komplikasi dan
kematian ibu dan bayi
semakin besar
Kehilangan kesempatan
untuk mengembangkan diri
Resiko untuk melakukan
aborsi yang tidak aman
Infeksi organ reproduksi,
anemia, mandul dan
kematian karena
perdarahan.
Trauma kejiwaan (depresi,
rendah diri, merasa berdosa
dan kehilangan harapan
masa depan)
Infeksi organ reproduksi,
anemia, mandul, dan
kematian karena
perdarahan:
Menimbulkan aib
Menambah beban ekonomi
Meningkatnya remaja putus
sekolah
Meningkatnya kematian ibu
dan bayi
Menambah beban ekonomi
masyarakat

UPAYA PENCEGAHAN
1. Remaja
Menggunakan waktu
luang untuk kegiatan
yang lebih positif, jujur
pada diri sendiri, mulai
berpikir masa depan,
menjaga keseimbangan
pola hidup, taat
beribadah.
2. Orang tua/ keluarga
Memberikan pendidikan
mengenai kesehatan
reproduksi remaja,
menanamkan nilai
moral ketimuran.
3. Pemerintah
Mengatur undang-
undang perkawinan,
sosialisasi dan
bimbingan bahaya
pernikahan dini,
memberikan
penyuluhan kepada
orang tua dan
masyarakat, bekerja
sama dengan tokoh
agama dan masyarakat,
model desa percontahan
kedewasaan usia
perkawinan,
pendewasaan usia
kehamilan dengan
penggunaan kontrasepsi

Anda mungkin juga menyukai