Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Remaja - Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak – kanak

dan masa dewasa, yang dimulai pada saat terjadinya kematangan seksual yaitu antara usia
11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun yaitu menjelang masa dewasa muda (Soetjiningsih.
2004 : 45).

Definisi remaja menurut para ahli - Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu
yang sangat penting, yaitu diawali dengan matangnya organ – organ fisik (seksual) sehingga
mampu bereproduksi (Syamsu Yusuf. 2004 : 184).

Masa remaja adalah masa peralihan dari anak – anak menuju dewasa yang mencakup
kematangan mental, emosional, sosial dan fisik (Hurlock, Elizabeth B. 1999 : 206).

Tahap – tahap masa remaja


Masa remaja digolongkan menjadi 3 tahap yaitu :

1. Masa pra remaja : 12 – 14 tahun


Yaitu periode sekitar kurang lebih 2 tahun sebelum terjadinya pemasakan seksual
yang sesungguhnya tetapi sudah terjadi perkembangan fisiologi yang berhubungan
dengan pemasakan beberapa kelenjar endokrin.
2. Masa remaja awal : 14 – 17 tahun
Yaitu periode dalam rentang perkembangan dimana terjadi kematangan alat – alat
seksual dan tercapai kemampuan reproduksi.
3. Masa remaja akhir : 17 – 21 tahun
Berarti tumbuh menjadi dewasa yang mencakup kematangan mental, emosional,
sosial dan fisik (Hurlock, Elizabeth B. 1999 : 206).

Ciri – ciri remaja

1. Pertumbuhan fisik
Pertumbuhan fisik mengalami perubahan dengan cepat, lebih cepat dibandingkan
dengan masa anak – anak dan masa dewasa.
2. Perkembangan seksual
Seksual mengalami perkembangan yang kadang – kadang menimbulkan masalah dan
menjadi penyebab timbulnya perkelahian, bunuh diri dan sebagainya.
3. Cara berfikir
Cara berpikir causatif yaitu menyangkut hubungan sebab dan akibat. Misalnya remaja
duduk didepan pintu, kemudian orang tua melarangnya sambil berkata “pantang“.
Andai yang dilarang itu anak kecil, pasti ia akan menuruti perintah orang tuanya,
tetapi remaja yang dilarang itu akan mempertanyakan mengapa ia tidak boleh duduk
didepan pintu.
4. Emosi yang meluap – luap
Keadaan emosi remaja masih labil karena erat hubungannya dengan keadaan hormon.
Suatu saat ia bisa sedih sekali, dilain waktu ia bisa marah sekali.
5. Mulai tertarik pada lawan jenis
Dalam kehidupan sosial remaja, mereka lebih tertarik pada lawan jenisnya dan mulai
pacaran.
6. Menarik perhatian lingkungan
Pada masa ini remaja mulai mencari perhatian lingkungannya, berusaha mendapatkan
status dan peran seperti melalui kegiatan remaja di kampung – kampung.
7. Terikat dengan kelompok
Remaja dalam kehidupan sosialnya tertarik pada kelompok sebayanya sehingga tidak
jarang orang tua dinomor duakan sedangkan kelompoknya dinomor satukan
(Zulkifli L. 2003 : 65 – 67).
Tugas perkembangan masa remaja

1. Memperoleh sejumlah norma – norma dan nilai – nilai.


2. Belajar memiliki peran sosial sesuai dengan jenis kelamin masing – masing.
3. Menerima kenyataan jasmaniah serta dapat menggunakannya secara efektif dan
merasa puas terhadap keadaan tersebut.
4. Mencapai kebebasan dari kebergantungan terhadap orang tua dan orang dewasa
lainnya.
5. Mencapai kebebasan ekonomi.
6. Mempersiapkan diri untuk menentukan suatu pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan
kesanggupannya.
7. Memperoleh informasi tentang perkawinan dan mempersiapkannya.
8. Mengembangkan kecakapan intelektual dan konsep – konsep tentang kehidupan
bermasyarakat.
9. Memiliki konsep – konsep tentang tingkah laku sosial yang perlu untuk kehidupan
bermasyarakat
(Sofyan S. Willis. 2005: 8 – 15).

Daftar Pustaka Pengertian Remaja Definisi Menurut Para Ahli Ciri, Tahap, dan
Perkembangan Masa Remaja

Hurlock, Elizabeth B. Alih bahasa Isti Widayanti dan Sudjarwo. (1999). Psikologi
Perkembangan. Jakarta : Erlangga.

Soetjiningsih. (2004). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta : CV


Sagung Seto.

Sofyan S. Willis. (2005). Remaja dan Masalahnya Mengupas Berbagai bentuk Kenakalan
Remaja seperti Narkoba, Freesex dan Pemecahannya. Bandung : CV Alfabeta.

http://www.sarjanaku.com/2013/03/pengertian-remaja-definisi-menurut-para.html

Zulkifli L. (2003). Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Yusuf Syamsu. (2004). Psikologi Anak dan Remaja. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
http://www.sarjanaku.com/2013/03/pengertian-remaja-definisi-menurut-para.html
Secara etimologi, istilah remaja meliputi dua istilah yang membedakan remaja itu sendiri,
yaitu istilah pubertas dan adolesen. Perbedaan ini berdasarkan peninjauan atas kematangan-
kematangan yang menonjol yang terjadi pada masa remaja itu. Istilah pubertas menunjukkan
kepada adanya psikis remaja. Hal ini sesuai dengan pendapat Moh. Surya (1990 : 89) bahwa
pubertas (puberty) berasal dari kata pubes yang artinya “bulu”. Jadi masa ini ditandai dengan
perubahan-perubahan jasmani seperti tambah bulu, tinggi, dan berat badannya, kematangan
organ-organ seks, dan sebagainya.

Sedangkan istilah adolesen diarahkan dengan tumbuh kematangan atau kedewasaan yang
meliputi seluruh aspek kepribadian baik fisik maupun mental. Selanjutnya yang masih sama
memberikan istilah remaja dengan istilah pubertas dan adolesen ini ialah Y. Singgih D.
Gunarso (1989 : 4) bahwa remaja dapat disebut dengan pubertas, adolesen, dan youth.
Secara terminologi para ahli psikologi tidak sama memberikan pengertian remaja. Hal ini
disebabkan adanya pandangan dalam meninjau masa remaja, selain itu situasi lingkungan
kebudayaan tempat remaja berada pun turut menentukan dalam pemberian batasan pengertian
remaja.

Perbedaan pendapat para ahli psikologi itu digambarkan oleh Y. Singgih D. Gunarso (1989 :
7) bahwa penekanan mereka dalam memberi batasan remaja kepada :
Perubahan jasmani, yaitu melihat tanda-tanda fisik yang menunjukkan kematangan seksual
dengan timbulnya gejala-gejala biologis.
Gejala sosiologis, yakni ketika anak sudah harus dapat berdiri sendiri.
Gejala-gejala fisiologis, yakni dengan memperhatikan perkembangan psikis yang
berlangsung pada masa tersebut.
Gejala-gejala psikologis, yang mengutamakan perkembangan seksualitas seseorang.
Pandangan di atas dikemukakan oleh tokoh-tokoh seperti Hurlock, Neidhart, E.H. Erikson
dan Anna Freud.

Menurut Zakiah Darajat (1982 : 28) remaja adalah umur yang menjembatani antara umur
anak-anak dan umur dewasa. Pada usia ini terjadi perubahan-perubahan cepat pada jasmani,
emosi, sosial, akhlak dan kecerdasan. Sedangkan menurut Y. Singgih D. Gunarso (1998 : 8)
bahwa masa remaja adalah permulaannya ditandai oleh perubahan-perubahan fisik yang
mendahului kematangan seksual. Kurang lebih bersamaan dengan perubahan fisik ini, juga
akan dimulai proses perkembangan psikis remaja pada waktu mereka melepaskan diri dari
ikatan orang tuanya, kemudian terlihat perubahan-perubahan kepribadian yang terwujud
dalam cara hidup untuk menyesuaikan diri dalam masyarakat.

Menyinggung batasan remaja, Sofyan Willis (1986 : 23) mengemukakan bahwa usia remaja
berkisar antara usia 13 sampai 21 tahun, dengan pembagian pubertas antara 13 sampai 15
tahun dan fase pubertas antara 16 sampai 19 tahun. Menurut Moh. Surya (1990 : 90) bahwa
masa adolesen berawal dari 13 sampai 15 tahun untuk perempuan, 15 sampai 17 tahun untuk
laki-laki sedangkan masa adolesen yang sebenarnya antara 15 sampai usia 18 tahun untuk
perempuan, 17 sampai 19 tahun untuk laki-laki.

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa remaja adalah masa yang ditandai dengan
perubahan-perubahan cepat pada jasmani yang berbarengan dengan matangnya organ seks,
yang selanjutnya diikuti oleh perkembangan psikis yang meliputi perubahan emosi dengan
melepaskan diri dari ikatan orangtua ketika anak harus dapat berdiri sendiri. Perkembangan
kecerdasan dan kepribadian terwujud dalam cara hidup untuk menyesuaikan diri dalam
masyarakat. Usia mereka berkisar antara 13 sampai 21 tahun, dengan pembagian masa remaja
tingkat awal yaitu antara 13 sampai 15 tahun, sedangkan usia remaja sebenarnya adalah
antara 16 sampai 19 tahun dan remaja akhir 20 sampai 21 tahun. Sehingga usia remaja laki-
laki berbeda dengan usia remaja perempuan.
Berikutnya adalah beberapa definisi atau pengertian tentang remaja bedasarkan pandangan
yang berbeda :
A. Definisi Remaja berdasarkan perkembangan fisik
Seseorang bisa dikatakan remaja jika ia sudah mengalami beberapa perubahan biologis
pubertas. yang mana perubahan ini merupakan tanda akhir masa anak-anak, yang berkibat
pada peningkatan pertumbuhan terhadap berat dan tinggi badan, perubahan dalam proporsi
dan bentuk tubuh, dan pencapaian kematangan seksual. Pubertas dimulai dengan peningkatan
tajam pada hormon seks. kemudian perubahan fisik ini memberikan pengaruh terhadap emosi
remaja tersebut hinga semakin sensitif daan suaasana hati yang cepat berubah.
Sarwono (2002) menyatakan bahwa remaja dikenal sebagai suatu tahap perkembangan fisik
dimana alat kelamin manusia mencapai kematangannya. Masa pematangan fisik remaja
wanita dimulai dengan haid pertama (menarche)yang biasanya terjadi pada usia 11-15 tahun
sedangkan pada pria saat pertama kali mengalami mimpi basah yaitu pada usia 12-16 tahun
(Monks dkk, 1999). Namun ternyata pendapat ini tidak dapat menjadi patokan, karena
pubertas ini tergantung pada kondisi masing-masing individu.

B. Definisi remaja berdasarkan sosio psikologis


Entropy adalah keadaan di mana kesadaran manusia belum tersusun rapi. Meskipun
seseorang telah memiliki banyak pengetahuan, perasaan dan lain-lain, namun hal tersebut
belum saling terkait dengan baik. Negentropy adalah keadaan dimana isi kesadaran tersusun
dengan baik , sehingga pengethauan yang dimiliki seseorang saling terkait, yang akhirnya
mengakibatkan orang yang bersangkutan merasa dirinya sebagai kesatuan yang utuh dan bisa
bertindak dengan tujun yang jelas, sehingga bisa mempunyai tanggung jawab dan semangat
kerja yang tinggi. Konflik dalam diri remaja yang seringkali menimbulkan masalah pada
remaja tergantung pada lingkungan masyarakatnya. Tekanan dan tuntutan dari masyarakatlah
yang dapat menimbulkan konflik dalam diri remaja, dan pada akhirnya dapat menimbulkan
krisis remaja. Maka, masa remaja sering kali disebut sebagai masa storm and stress (badai
dan tekanan). Csikzentimihalyi dan Larson (Sarwono, 2002) menyatakan bahwa remaja
adalah restrukturisasi kesadaran. Artinya masa remaja merupakan masa penyempurnaan dari
perkembangan padaa tahap-taahap sebelumnya. Puncak perkembangan jiwa tersebut ditandai
dengan adanya proses dari kondisi entropy ke kondisi negentropy tersebut.

C. Definisi Remaja menurut hukum


Dalam hukum perdata memberikan batas usia 21 tahun (atau kurang asalkan sudah menikah)
untuk menyatakan kedewasaan seseorang. Bagi seseorang yng berusi di bawah 21 tahun dan
belum menikah masih memerlukan wali dalam melakukan tindakan hukum perdata.
Pada hukum pidana, usia 18 tahun (atau kurang, asalkan sudah menikah) merupakan batasan
usia dewasa seseorang.anak-anak yang kurang dari 18 tahun masih menjadi tanggung jawab
orang tuanya jika melanggar hukum pidana. Tingkah laku yang melaanggar hukum pun tidak
disebut sebagai kriminalitas, nmun disebut sebgai kenakalan. Namun jika kenakalan remaja
sudah membahaykaan masyarakat dan ptut dijatuhi hukuman oleh negara, sedangkan orang
tuanya tidak mampu mendidik remaja tersebut, maka remja tersebut menjadi tanggung jawab
negara, dan dimasukkan ke dalam lembaga pemasyarakatan khusus anak-anak atau
dimasukkan ke lembaga rehabilitasi lainnya.
Undang-undang lainnya juga tidak mengenal konsep remaja, misalnya pada undang-undang
kesejahteraan anak, menganggaap semua orang yang berusia di bawah 21 tahun dan belum
menikah dianggap sebagai anak-anak dan memiliki hak yang sama dengan anak-anak yang
lainnya (dalam hal perlindungan, pendidikan dll). Pada undang-undang lalu lintas
menetapkan bats 18 thaun untuk mendptkan SIM A, 21 tahun untuk mendapatkan SIM B1,
dan 16 tahun untuk mendaptkan SIM C. Undng-undang ini tidak memberikan perlakuan
khusus bagi mereka yang sudah menikah maupun yang belum menikah.
Pada undang-undang perkawinan, memberi batasan usia minimaal melakukan pernikahan
yaitu untuk wnit 16 tahun, dan untuk pria 19 tahun. Meskipun demikian, jika usi remaja
belum 21 tahun, masih diperlukan ijin orang tua untuk menikahkan orang tersebut.

D. Definisi remaja menurut WHO


Tahun 1974, WHO memberikan definisi yang lebih konseptual mengenai remaja. Dalam
definisi ini mencakup tiga kriteria yaitu biologis, psikologis, dan sosial ekonomi. Menurut
WHO, remaja merupakan suatu masa di mana:
Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda seksual sekundernya
sampai ia mencapaii kematangan seksual
Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari anak-nak menjadi
dewasa.
Terjadi peralihan dari ketergantungan sosil ekonomi yang penuh kepada keadaan yang lebih
mandiri (Muangman, dalam Sarwono, 2002).
WHO menetapkan batasan usia konkritnya adalah berkisar antara 10-20 tahun. Kemudian
WHO membagi kurun usia tersebut dalam dua bagian yaitu remaja awal 10-14 tahun, dan
remaja akhir 15-20 tahun.

Anda mungkin juga menyukai