Anda di halaman 1dari 36

PENCEGA HAN

PERKAWINAN ANAK
BERBASISHAK ANAK
Anak, Generasi Muda
untuk Membangun Bangsa
Salah satu sumber daya manusia yang
harus dilindungi dan dijaga yaitu
anak. Anak merupakan generasi
muda yang memiliki peran penting
dalam menjaga dan menerukasn
cita-cita bangsa

Anak dan Pengertiannya


Menurut UU No.23 Tahun 2002
Anak adalah seseorang yang belum berusia
18 (delapan belas) tahun, termasuk anak
yang masih dalam kandungan
Cegah Perkawinan Anak
Profil Anak
Indonesia
1 Jumlah anak-anak di Indonesia
pada tahun 2018, mencapai 3 Rasio jenis kelamin anak di
79,5 juta orang atau sekitar Indonesia sebesar 103,3 artinya
30,1 persen dari total dari setiap 100 anak
penduduk Indonesia perempuan terdapat sekitar
103 anak laki-laki

2 40,4 juta Jumlah anak terbanyak Jumlah anak terkecil


anak laki-laki berada di Provinsi
Riau, jumlahnya terdapat di Provinsi DI
39,1 juta sebesar 35,5% dari Yogyakarta, sekitar 24,8%
anak perempuan total penduduk Riau, dari penduduk DI
Yogyakarta
Jamin Hak Anak dengan
Perlindungan

Perlindungan Anak adalah kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar
dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat
dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Bentuk Perlindungan Anak

Setiap anak selama dalam pengasuhan orang tua, wali, atau pihak
lain mana pun yang bertanggung jawab atas pengasuhan,
berhak mendapat perlindungan dari perlakuan:
Diskriminasi Eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual Kekejaman,
kekerasan, dan penganiayaan Ketidakadilan Perlakuan salah
lainnya
Setiap anak berhak untuk memperoleh
perlindungan dari:
 Penyalahgunaan dalam kegiatan politik
 Pelibatan dalam sengketa bersenjata Pelibatan dalam
kerusuhan sosial
 Pelibatan dalam peristiwa yang mengandung
unsur kekerasan
 Pelibatan dalam peperangan

Pemerintah dan lembaga negara lainnya berkeWajiban dan bertanggung jawab untuk
memberikan perlindungan khusus kepada anak :
1. Dalam situasi darurat
2. Anak yang berhadapan dengan hukum Anak dari kelompok minoritas dan terisolasi
3. Anak tereksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual Anak yang menjadi
korban
4. penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif
lainnya (napza)
5. Anak korban penculikan, penjualan dan perdagangan
6. Anak korban kekerasan baik fisik dan/atau menta
7. Anak yang menyandang cacat
8. Anak korban perlakuan salah dan penelantaran.

Cegah Perkawinan Anak 5


Anak adalah bagian yang tidak terpisahkan dari keberlangsungan hidup manusia dan
keberlangsungan suatu bangsa dan Negara. Dalam hal ini, Negara menjunjung tinggi hak
asasi manusia, termasuk di dalamnya hak asasi Anak yang ditandai dengan adanya jaminan
perlindungan dan pemenuhan Hak Anak dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945

HAK DAN KEWAJIBAN ANAK : Berdasarkan UU No 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak, setiap anak memiliki
hak dan kewajiban diantaranya:

1 Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan


berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan,
serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi

2 Setiap anak berhak atas suatu nama sebagai identitas diri dan status
kewarganegaraan.

3 Setiap anak berhak untuk beribadah menurut agamanya,


berpikir, dan berekspresi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan
usianya, dalam bimbingan orang tua.

4 S etiap anak berhak untuk mengetahui orang tuanya, dibesarkan, dan diasuh oleh orang tuanya
sendiri

i
5 Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan
jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental,
spiritual, dan sosial
6 Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran
dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat
kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya
7 Setiap anak berhak menyatakan dan didengar pendapatnya,
menerima, mencari, dan memberikan informasi sesuai dengan
tingkat kecerdasan dan usianya demi pengembangan dirinya
sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan dan kepatutan

8 memanfaatkan waktu luang, bergaul dengan


Setiap anak berhak untuk beristirahat dan

anak yang sebaya, bermain, berekreasi, dan berkreasi sesuai dengan


minat, bakat, dan tingkat kecerdasannya demi pengembangan diri.

9 memperoleh rehabilitasi, bantuan sosial, dan


Setiap anak yang menyandang cacat berhak

pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial

Cegah Perkawinan Anak 7


NEGARA HADIR LINDUNGI
HAK A N A K
Kids jaman now butuh lingkungan yang aman dan nyaman.
Syukurnya, jumlah kota dan kabupaten layak anak di
Indonesia
terus meningkat setiap tahun.

JUMLAH KOTA/KABUPATEN
LAYAK ANAK DI INDONESIA 349

307 INDIKATOR KOTA /


2017 KABUPATEN LAYAK ANAK

239 264 2016 KELEMBAGAAN

HAK SIPIL &


2015 KEBEBASAN
184
2014 LINGKUNGAN KELUARGA &
PENGASUHAN ALTERNATIF

2013 KESEHATAN DASAR &


KESEJAHTERAAN

PENDIDIKAN, PEMANFA ATAN


WAKTU LUANG & KEGIATAN
BUDAYA

PERLINDUNGAN
KHUSUS
Cegah Perkawinan Anak 8
Situasi
Perkawinan Anak di Indonesia
Indonesia adalah negara dengan angka perkawinan anak tertinggi
kedelapan di dunia. Satu dari sembilan perempuan menikah di bawah
18 tahun
Data perkawinan anak dari Survei Sosial Ekonomi
Nasional (SUSENAS) 2018 BPS tercatat angka
perkawinan anak di Indonesia terbilang cukup tinggi
yaitu mencapai 1,2 juta kejadian.
Anak perempuan berusia 17 tahun

paling rentan terhadap pernikahan

Perempuan umur 20-24 tahun menikah sebelum 18


1 dari 9 tahun (11,2%)

Laki-laki umur 20-24 tahun menikah sebelum 18 tahun (1,06%)


1 dari 100

4,8% 1,8% 0,6%


menikah sebelum menikah sebelum menikah sebelum
17 tahun 16 tahun 15 tahun
Prevalensi Perkawinan
Anak Perempuan di Indonesia Tahun 2008– 2018

14.67
14.08 14.02
13.97 13.59 13.55
13.48
12.14
11.54 11.21
11.11
1.60
1.38 1.35 1.38

1.15
1.05
0.99 0.6 0.56
0.54 0.48

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
<18 th <15 th
Menurunkan Angka Perkawinan Anak Demi
Pembangunan Berkelanjutan

Indonesia berada di peringkat


ke-7 dari 10 negara dengan jumlah perkawinan anak tertinggi di
dunia,
dan berada di ranking ke-2 di ASEAN setelah Kamboja!

Pemerintah tengah fokus memaksimalkan bonus


demografi pada 2045 melalui sumber daya unggul dalam
Generasi Emas Indonesia.
Namun target itu terancam terganggu akibat masih
terjadinya perkawinan anak.
Mengapa?
Anak-anak yang menikah di bawah usia 18 tahun berisiko 4x lebih
banyak putus sekolah dibandingkan yang menikah di atas 18 tahun.

Penyebab Perkawinan Anak

Anak kita nanti


Jangan mah,
nikah umur 14 aja
masih muda
ya, gimana ?
umur segitu
Kehamilan yang
tidak diinginkan

Kemiskinan

Interpretasi nilai adat


istiadat tertentu

Cegah Perkawinan Anak 12


Dampak Anak balita Tenaga kerja
Perkawinan Anak stunting tidak terampil

Kematian ibu Tidak tercapainya


Kemiskinan
dan bayi wajib belajar 12
tahun

Efek Langsung Menurunnya


Prevalensi Perkawinan Kita jadi Prevalensi Perkawinan Anak
Anak di Indonesia: nikah gak ?
pada Target Tujuan
11,2% Pembangunan Berkelanjutan
Pemenuhan hak atas pendidikan
(1,2 juta kasus)
Penghentian praktik berbahaya
terhadap anak
Target M enurunkan Pengurangan kemiskinan
Prevalensi Perkawinan Anak
di Indonesia pada 2024: Kesetaraan gender

8,74%
Pemberdayaan masyarakat
Tenaga kerja terampil
I

1 dari 9 anak
Atau 11,21% perempuan usia 20-
24 tahun di Indonesia (pada 2018)
Padahal
berstatus Kawin di usia anak
(sebelum usia 18 tahun)! Usia menikah menurut UU
No.16/2019 adalah 19 tahun
(untuk laki-laki dan perempuan)
Dampak Perkawinan di Usia Anak
3 Ketidaksiapan mental membina rumah tangga
akan meningkatkan risiko KDRT, perceraian,
!!
Kurangnya kesiapan fisik anak
ketidaksehatan mental, pemberian pola asuh
1 perempuan untuk mengandung
yang tidak tepat
dan melahirkan
Berpotensi meningkatkan
2 RIP
M eningkatkanrisiko angka risiko anak stunting (tengkes)
kematian ibu dan anak 4
Pemerintah berupaya menekan terjadinya perkawinan usia
anak dan bercita-cita mewujudkan Indonesia bebas
perkawinan anak

8,74%
Target persentase penurunan angka perkawinan anak dalam
RPJMN 2020-2024 dari sebelumnya 11,21% pada 2018

Lalu di usia berapa idealnya seseorang menikah?


Biro Sensus BKKBN
Amerika Serikat Usia ideal menikah di
Usia ideal menikah Indonesia

Perempuan
Laki-laki Perempuan
Laki-laki 21 tahun
29 tahun 27 tahun
25 tahun

Perceraian turun hingga 50% jika seseorang menikah di usia 25 tahun ke


atas dibanding menikah di usia awal 20-an. Persentase risiko makin turun
anSdirelakan untuk
untuk setiap 1 tahun yang k a w i n a
menunda n A n a k !!
menikah
r
t op P e
Dampak Buruk Perkawinan Usia Anak
Resiko Bagi Perempuan

Kesehatan:
Perempuan usia 10-14 Berkontribusi meningkatkan
tahun beresiko 5X lebih angka kematian ibu dan bayi
besar meninggal saat akibat kehamilan dan
persalinan dini.
persalinan.

Pendidikan
anak perempuan Indonesia mengakhiri
85% pendidikan mereka setelah menikah

Psikologis:
41% kekerasan dalam
keluarga dianggap wajar
Beresiko tinggi mengalami
oleh pihak perempuan depresi, kekerasan fisik,
seksual, psikologis, serta isolasi
sosial.
Resiko Pada Anak Mereka:

40% beresiko Beresiko tinggi Resiko kematian bayi 2X


melahirkan anak melahirkan anak lipat sebelum usia
stunting. secara prematur. 1 tahun.

Dampak Pada
Masyarakat Siklus ketidaksetaraan gender & siklus kemiskinan
berkelanjutan dalam masyarakat.

Dampak Perkawinan usia muda menghilangkan


Ekonomi: potensi peningkatan 1,70% PDB
Kenali Bahayanya,
Cegah Perkawinan Anak
11,21 persen perempuan berusia 20-24 tahun telah menikah dan melaksanakan pernikahan pada usia
anak. Bahkan, angka perkawinan di 20 provinsi di antaranya lebih tinggi dari rata-rata nasional
Oleh karena itu, Pemerintah menekankan bahaya perkawinan dini, khususnya terhadap anak
perempuan di bawah umur

Bahaya Perkawinan Anak

Secara Umum

Kemiskinan lintas generasi

Anak menjadi putus sekolah

Banyaknya pekerja anak


di bawah umur
Cegah Perkawinan Anak 18
b. Bagi Ibu

Masalah Kesehatan Reproduksi

Angka Kematian Ibu

Komplikasi Kehamilan

b. Bagi Anak
Kekerasan dalam
Stunting Rumah Tangga dan
perceraian

Angka Kematian Bayi Ketidaksiapan mental

Kekerasan terhadap anak dan


Berat Badan Lahir pemberian pola asuh yang tidak
Rendah tepat
Cegah Perkawinan Anak 19
Sertifikasi Nikah 2020
Upaya Menurunkan Angka Perceraian, Pernikahan di Bawah Umur, dan
KDRT
Pemerintah mencanangkan pemberlakuan Sertifikasi Nikah pada
2020 yang wajib dimiliki oleh setiap pasangan yang ingin menikah
untuk menurunkan angka perceraian, pernikahan di bawah umur, dan
terjadinya kekerasan dalam rumah tangga.

419,2 ribu
Sertifikasi Nikah dicanangkan sebagai solusi Putusan perceraian di Indonesia
permasalahan pernikahan di Indonesia. pada 2018 Naik dari 374,5 ribu
pada 2017

Perkawinan anak
15,66% (di bawah umur) di Indonesia
pada 2018 Naik dari 14,18% pada
2017

300 ribu
Aduan Kasus Kekerasan Dalam
Rumah Tangga (KDRT) selama
2017
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan menggandeng Kementerian Agama, Kementerian
Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk
menyukseskan Sertifikasi Nikah pada 2020.
Tujuan
Memberi edukasi kesehatan (termasuk reproduksi dan stunting) serta psikologi
sebagai bekal menjalani kehidupan setelah menikah dan memiliki anak.

Rencana Teknis
Pasangan yang hendak menikah wajib mengikuti
kelas/bimbingan pranikah
Tata cara bimbingan pranikah beserta persyaratan
dicantumkan di situs
Kelas/bimbingan pranikah berlangsung selama 3
bulan
Sertifikat diberikan setelah lulus bimbingan

Cegah Perkawinan Anak 21


GEBER Nol Perkawinan Anak di 2030
Tahukah

Jumlah perempuan Indonesia yang menikah sebelum usia


18 tahun (masih usia anak) pada 2018 mencapai 1,22 juta orang!
5 Strategi Pemerintah Mencegah Perkawinak
Menjamin pelaksanaan serta penegakan
regulasi dan meningkatkan kapasitas serta
optimalisasi tata kelola kelembagaan

Target Pemerintah
Pada 2030 tidak ada lagi pernikahan anak terjadi di
Indonesia

Menjamin anak mendapat layanan dasar Optimalisasi kapasitas anak dengan


komprehensif untuk kesejahteraan anak meningkatkan kesadaran dan sikap anak
terkait hak kesehatan reproduksi da
seksualitas yang komprehensif sert
Meningkatkan sinergi dan peningkatan partisipasi anak dalam
konvergensi upaya pencegahan pencegahan perkawinan
perkawinan anak Menguatkan peran orangtua, keluarga,
organisasi sosial/kemasyarakatan, sekolah,
dan pesantren untuk mencegah perkawinan
anak
Cegah Perkawinan Anak 23
Strategi Pencegahan Perkawinan
Anak: Anak dan Keluarga
Pemerintah meluncurkan strategi nasional dalam mencegah perkawinan
anak di Indonesia
Pemerintah telah membina Forum Anak mulai dari tingkat nasional, provinsi,
kabupaten, kota, kecamatan, sampai dengan kelurahan, desa/kelurahan

2. Keluarga

Forum Anak Anak Sendiri

Pelopor dan Pelapor (2P) Media Sosial

Partisipasi Anak dalam Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA)


Perencanaan Pembangunan
(PAPP) Telepon Sahabat Anak (TeSA) 129
34 FA Prov
433 FA Kab/Kota
841 FA Kecamatan
1.081 FA Desa/Kel
Keluarga
Penyediaan Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) di tingkat provinsi dan kabupaten,
kota yang menyediakan layanan informasi dan konseling bagi keluarga serta dilengkapi
dengan kehadiran psikolog

2. Keluarga

Keluarga sebagai pelopor


dan pelapor (2P) 121 PUSPAGA
(10 Provinsi dan
111 Kab/Kota)
Konseling dan Informasi

Keluarga Media Sosial


(Peningkatan pengetahuan)
Strategi Pencegahan Perkawinan Anak
Pendidikan, Keagamaan dan Hukum

Kementerian PPPA bersama 13 kementerian dan lembaga, khususnya


Kemendikbud, telah mengembangkan Sekolah Ramah Anak. Selain itu
SCHOO L

dengan Kemenag telah mengembangkan Madrasah Ramah Anak, yang


jumlahnya lebih dari 40 ribu sekolah dan madrasah

Satuan Kurikulum
Kesehatan
pendidikan Reproduksi

Sekolah 40.669 Sekolah


Sekolah
+ Ramah Ramah Anak Di
Madrasah Anak 301 Kab/kota,
Di 34 Provinsi

Guru
Tenaga
Pendidik

Cegah Perkawinan Anak 26


Kementerian PPPA telah mendorong penandatanganan komitmen pence
agama di Indonesia. Selain itu, pengadilan agama untuk tidak dengan m
telah diterbitkan Peraturan MA Nomor 5 Tahun 2019

Lembaga
KUA Keagamaan
KUA
Bimbingan Perkawinan
Pusat Pelayanan Keluarga
(Kantor Urusan Agama)
Sakinah (PUSAKA Sakina)

CAPIL Bimbingan
(Kantor Catatan Sipil) Pra Nikah

Lembaga Hukum

Pengadilan
Agama
Dispensasi Kawin
Pengadilan
Negeri

Cegah Perkawinan Anak 27


Strategi Pencegahan Perkawinan Anak
Lembaga Kesehatan dan Masyarakat
Lembaga Kesehatan

Terutama dalam hal melakukan promosi dan pencegahan terkait


masalah kesehatan reproduksi. Pemerintah juga sudah membangun
1.783 Puskesmas Ramah Anak di 184 Kabupaten/Kota, di 34
Provinsi

PUSKESMAS
Rumah Sakit

Konseling Kespro Layanan Kespro


Remaja Remaja
Penjangkauan Edukasi/Sosialisasi
Sekolah Kespro

1783 Puskesmas
Ramah Anak di
184 Kab/Kota,
di 34 Provinsi

Cegah Perkawinan Anak 28


Masyarakat

Peningkatan pemahaman hak-hak anak, termasuk hak untuk


tidak dikawinkan pada usia anak, kepada masyarakat.
Khususnya, keluarga, tokoh adat dan tokoh masyarakat.

TOGA

LM TOMA

Kampanye
Pencegahan
Perkawinan Anak
DUNIA 2017-2019
TODAT
USAHA di 10 Prov,
51 Kab/Kota
MEDIA
Cegah Perkawinan Anak dengan IDOLA

Sejak tahun 2010 KemenPPPA telah menginisiasi


pelaksanaan Kebijakan Kabupaten/Kota Layak Anak
(KLA), dengan tujuan akhir: INDONESIA LAYAK ANAK
(IDOLA) yang ingin dicapai pada tahun 2030.

Salah satu indikator KLA adalah:


PENCEGAHAN PERKAWINAN ANAK

Wilayah Indonesia Layak Anak


34 Provinsi 7.201
Kecamatan
74.957+ 8.479
514 Kabupaten Desa/ Kelurahan
/Kota Layak Anak
24 Indikator Kabupaten/Kota Layak
Anak (KLA)

Kelembagaan
Kesehatan Dasar dan
Perda KLA Kesejahteraan

Terlembaga KLA Persalinan di


Keterlibatan M asy, Dunia Usaha dan M edia Faskes Ramah Anak Air M inum dan
Prevalensi Gizi Sanitasi
PMBA Kawasan Tanpa
Rokok

Hak Sipil dan Kebebasan

Akta Kelahiran
Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang &
Informasi Layak Anak Partisipasi Kegiatan Budaya
Anak

PAUD-HI SRA
Wajar 12 Th PKA
Lingkungan Keluarga dan
Pengasuhan Alternatif

Perkawinan Anak Lembaga Perlindungan Khusus


Konsultasi Bagi Orangtua/Keluarga
Lembaga Pengasuhan Alternatif Korban Kekerasan Penyandang
& Eksploitasi Disabili tas
Infrastruktur Ramah Anak
Korban Pornografi ABH, Terorisme, &
Situasi Darurat Stigma
GAMBARAN PERNIKAHAN USIA DINI
KABUPATEN MALANG
Data Permohonan Dispensasi Nikah
Permohonan Dispensasi Nikah di
Pengadilan Agama Kabupaten Malang
2000
1783 1762
1800
1600
1400
1200
1000 847 917
800
600
377
400
200
0
2017 2018 2019 2020 2021
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN DP3A
1. Adanya SK Bupati Malang tentang Forum partisipasi Publik untuk Kesejahteraan
Perempuan dan Anak
2. Pembinaan Keluarga Sakinah untuk majelis taklim, tokoh agama dan tokoh
masyarakat di kecamatan dan kabupaten malang, serta melalui Lembaga Pusat
Pembelajaran keluarga (PUSPAGA) Kabupaten Malang
3. Pendidikan Pra Nikah yang ditujukan untuk remaja atau pemuda yang telah
memenuhi persyaratan secara umur untuk menikah
4. Penggandaan KIE berupa Buku/modul pencegahan perkawinan anak berbasis hak
anak bagi fasilitator orang tua, pengasuh atau orang yang bertanggung jawab atas
anak.
5. Fasilitasi Kabupaten/Kota Layak Anak di Kabupaten Malang.
6. Pencegahaan Kekerasan Perempuan dan Anak, Konseling melalui aplikasi wadool
dp3a.
7. Mendorong Pemerintah Desa melalui kegiatan Musrenbang agar dapatnya
memberikan masukan kegiatan Pencegahan Pernikahan Usia Dini
8. Melaksanakan kegiatan parenting Education Bagi keluarga di Hotel 101, dengan
menghadirkan stake holder terkait (HIMPAUDI, Ketua TP-PKK, dan organisasi
masyarakat peduli perempuan dan anak di kabupaten malang.
9. Memfasilitasi kelompok perempuan RUMAH CURHAT CERIA di desa Ngadirejo
Kecamatan Jabung Kabupaten Malang dengan memberikan materi Pola Pengasuhan
bagi anak, Pencegahan Stunting dan Pencegahan Pernikahan Usia Anak.
10.Bersama-sama dengan DPR Kab.Malang dan Pemerintah Kecamatan dalam
menyampaikan materi tentang Pencegahan Pernikahan Usia dini kepada Kader desa,
PKK, Posyandu dll.
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai