Anda di halaman 1dari 48

MATERI INTI 4

KESEHATAN
REPRODUKSI

BIMBINGAN PERKAWINAN
VIRTUAL 2020
Materi Inti 4
Kesehatan
Reproduksi
Fasilitator: Petugas Puskesmas Metode:
• Paparan
• Diskusi dan Tanya Jawab
Waktu: 2 jam (15.00-17.00) • Praktik

Sistematika Penyampaian:
• Paparan materi kesehatan reproduksi (45 menit)
• Diskusi dan Tanya Jawab (30 menit)
• Tutorial Aplikasi Layak Hamil (15 menit)
• Praktik pengisian aplikasi (30 menit)
Informasi Kesehatan Reproduksi
yang perlu diketahui oleh calon pengantin

Kesehatan, sistem, fungsi, & proses reproduksi

Hak Reproduksi

Persiapan pra nikah

Perencanaan
kehamilan & KB

Pencegahan infertilitas

Kondisi kesehatan &


penyakit yang perlu
diwaspadai (termasuk
IMS & HIV)

Pencegahan stunting dan 1000 HPK


KESEHATAN,
SISTEM, FUNGSI,
& PROSES
REPRODUKSI
Kesehatan, Sistem,
Fungsi, & Proses
Reproduksi Ruang Lingkup
1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
2. Keluarga Berencana (KB)
3. Pencegahan & penanganan infertilitas
4. Pencegahan & penanganan komplikasi
Usia reproduksi: 15 – 49 tahun keguguran
5. Pencegahan & penanganan IMS-HIV
Kesehatan Reproduksi 6. Kesehatan seksual
7. Pencegahan & penanganan Kekerasan
Keadaan sehat secara fisik, terhadap Perempuan dan Anak (KtP/A)
mental dan sosial secara utuh, 8. Deteksi dini kanker payudara & kanker
tidak semata-mata bebas dari serviks
penyakit atau kecacatan yang 9. Kespro Remaja
berkaitan dengan sistem, 10. Kespro Lanjut Usia
fungsi, dan proses reproduksi 11. Kesehatan reproduksi pada situasi dan
pada laki- laki dan perempuan kelompok khusus
12. Pencegahan praktik berbahaya (sunat
(UU RI No. 36 Tahun 2009 Pasal perempuan, dll)
71 Ayat 1)
Organ Reproduksi
Perempuan
Organ Reproduksi Laki-
Laki
Proses
Reproduksi
Perbedaan Fungsi
Reproduksi Laki-laki dan
Perempuan

• Menstruas
i
• Hubunga
Hubunga
n
n seksual
seksual • Hamil
• Melahirka
n
• Nifas
• Menyusui
HA
K
REPRODUKS
I
Hak
Reproduksi
Kedua calon pengantin memiliki hak yang sama dalam:
 memutuskan kapan akan mempunyai anak, berapa jumlah
anak, dan jarak kelahiran.
 mendapatkan informasi yang lengkap tentang kesehatan
reproduksi, upaya untuk mendukung
reproduksi, penyakit kesehatanseksual termasuk
pencegahan dan penularannya,
menular dsb.
upaya
 memperoleh informasi dan pelayanan KB yang aman,
efektif, terjangkau, dapat diterima, sesuai dengan pilihan
tanpa paksaan.

Perempuan berhak mendapatkan Hubungan suami istri harus didasari


pelayanan kesehatan reproduksi yang penghargaan terhadap pasangan
dibutuhkan yang memungkinkannya masing-masing dan dilakukan dalam
sehat dan selamat dalam menjalani kondisi dan waktu yang diinginkan
kehamilan, persalinan, dan nifas, bersama tanpa unsur pemaksaan,
serta memperoleh bayi yang sehat. ancaman, dan kekerasan.
PERSIAPA
N PRA
NIKAH
Persiapan Pra
Nikah
Pemeriksaan kesehatan

Skrining status
imunisasi Tetanus

Pengukuran status

gizi Persiapan gizi

Menjaga kesehatan
organ reproduksi
Pemeriksaan Kesehatan Pra
Nikah
“Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan
pada pasangan catin laki-laki dan perempuan
sebelum melangsungkan pernikahan”

Apa manfaatnya?
• untuk mengetahui status kesehatan calon
pengantin
• bila calon pengantin mempunyai masalah
kesehatan dapat diobati/dikontrol
• mencegah penularan penyakit kepada
pasangan
• mempersiapkan kehidupan rumah tangga yang
sehat
• mempersiapkan kehamilan dan menghasilkan
Layanan apa saja
yang
didapatkan?
Keluhan kesehatan

Riwayat penyakit
Anamnesi Pemeriksaa Tanda
Faktor risiko kesehatan
s n Fisik vital
Deteksi dini masalah Status gizi
kesehatan jiwa Pemeriksaan fisik lengkap
(sesuai indikasi medis)

Hb, Gol. darah, & rhesus KIE & konseling


kesehatan
Sesuai indikasi: reproduksi
Gula darah; HIV; Pemeriksaa Pemberian tablet
IMS; Hepatitis;
Talasemia;
n tambah darah
Tatalaksan
Skrining
(TTD) & imunisasi
TORCH (untuk catin Penunjang Tetanus difteri (Td) a
perempuan); IVA/pap
smear (bagi catin Pengobatan/terapi sesuai
perempuan yang sudah permasalahan kesehatan
pernah menikah) dll
3 bulan
sebelum
melangsungk Periksa
kesehata Nikah
an n !
pernikahan

Kenapa 3 bulan sebelum pernikahan?

Masalah yang ditemukan dapat


1 diobati/dikontrol sebelum
catin menikah

Catin punya cukup waktu untuk


mempersiapkan fisik & mental
2 dalam menempuh kehidupan
berumah tangga
Skrining Status Imunisasi
Tetanus
Imunisasi Tetanus penting untuk mencegah
dan melindungi dari penyakit Tetanus
baik bagi diri sendiri maupun bayi yang
akan dilahirkan kelak

Tiap WUS (15-49 tahun)


diharapkan sudah mendapat 5 kali
imunisasi Tetanus lengkap (T5).
Jika status T belum lengkap, maka
catin perempuan harus melengkapi
status imunisasi Tetanusnya di
Puskesmas.
Pengukuran Status
Gizi

 deteksi dini masalah gizi


 menyiapkan calon ibu agar
dapat menjalani kehamilan
yang sehat
Persiapan
Gizi Setiap pasangan catin dianjurkan:
Mengonsumsi pangan beraneka
ragam sesuai dengan gizi
seimbang
Membiasakan perilaku hidup
bersih
Melakukan aktivitas fisik
Mempertahankan dan
memantau berat badan normal

• Biasakan minum air putih 8


gelas per hari
Setiap catin perempuan dianjurkan • Hindari minum teh atau
mengonsumsi tablet tambah darah kopi
(TTD) yang mengandung zat besi setelah makan
dan asam folat seminggu sekali • Batasi mengonsumsi garam,
gula, dan lemak/minyak
Menjaga Kesehatan Organ
Reproduksi
• Mengganti pakaian dalam minimal 2 kali sehari.
• Gunakan pakaian dalam berbahan sintetis (katun) yang
dapat menyerap keringat dan tidak terlalu ketat.
• Membersihkan organ reproduksi luar dari depan ke
belakang dengan menggunakan air bersih dan dikeringkan
menggunakan handuk atau tisu.
• Pakailah handuk yang bersih, kering, tidak lembab / bau.

• Khusus untuk perempuan:


- Tidak boleh terlalu sering menggunakan cairan pembilas vagina.
- Jangan memakai pembalut tipis dalam waktu lama.
- Pergunakan pembalut ketika menstruasi dan diganti paling lama setiap
4 jam sekali atau setelah buang air.
- Bagi perempuan yang sering keputihan, berbau dan berwarna
harap
memeriksakan diri ke petugas kesehatan.

• Bagi laki-laki dianjurkan untuk disunat.


PERENCANAA
N KEHAMILAN
& KB
Perencanaan Kehamilan &
KB

KEHAMILAN KEHAMILAN TIDAK


IDEAL DIRENCANAKAN

• Pada unmet need ber-KB (wanita


Kehamilan ideal adalah usia subur yang ingin menunda
kehamilan yang direncanakan, atau tidak ingin punya anak tetapi
diinginkan, dan dijaga tidak menggunakan kontrasepsi)
perkembangannya secara baik • Akibat gagal KB
• Akibat hubungan seks pranikah
Masa
Subur

Temperatur tubuh
Dorongan seksual
Perubahan lendir serviks meningkat dan payudara
meningkat lebih lunak

Puncak masa subur biasanya terjadi pada 13 hari setelah hari pertama haid
Kondisi Ideal
untuk Hamil Layak Hamil
Sehat
Metode Kontrasepsi
Untuk Menunda
Kehamilan
PENCEGAHA
N
INFERTILITA
S
Infertilita
s
Penyebab Infertilitas
Faktor Risiko:
• Usia 10%
30%
• Gaya hidup tidak sehat,
30%
stress dan olahraga
berat
• Konsumsi obat-obatan 30%

tertentu
• Faktor medis Laki-laki Perempuan Laki-laki dan Perempuan Unexplained
• Faktor biologis
• Lingkungan
Pencegahan
Infertilitas
• Perencanaan kehamilan
• Perilaku hidup sehat
• Mengurangi pajanan terhadap
lingkungan, pekerjaan, agen
infeksi dan iatrogenik
• Menjaga kehamilan yang sehat
untuk menghindari Infertilitas
pada generasi berikutnya
• Berperilaku seks aman
• Segera mencari pertolongan
medis jika ditemukan masalah
kesuburan
KONDISI
KESEHATAN &
PENYAKIT YANG
PERLU
DIWASPADAI
Anemi Kekurangan
a Data di Gizi
Indonesi
• 1 dari 5 WUS • 31,8 % WUS
a
•48,9 % ibu hamil • 17,3 % ibu hamil
menderita Anemia menderita KEK
Hepatitis
B
Hepatitis B dapat
menular melalui
hubungan seksual
maupun dari ibu hamil
ke bayinya

Hubungan seksual tidak aman


dengan pengidap Hepatitis B

Transfusi darah terkontaminasi


virus Hepatitis B

Penggunaan jarum suntik


bergantian yang terkontaminasi
virus Hepatitis B
Diabetes
Melitus
Malaria dan
TORCH
Thalassemi
a
Hemofili
a
Infeksi Menular Seksual
(IMS)

Gejala IMS:
• Adanya duh tubuh/cairan yang keluar dari alat kelamin (vagina, penis) atau cairan dari anus, yang
berbeda dari biasanya.
• Rasa perih atau nyeri atau panas pada saat kencing atau setelah kencing, atau menjadi sering kencing.
• Ada luka terbuka/basah di sekitar kelamin atau sekitar mulut. Luka ini bisa terasa nyeri bisa juga tidak.
• Ada semacam jaringan yang tumbuh seperti jengger ayam atau kutil di sekitar kelamin.
• Terjadi pembengkakan pada lipatan paha.
• Pada laki-laki, terdapat bengkak dan nyeri pada kantung pelir kantung zakar.
• Sakit perut di bagian bawah yang kambuhan, tetapi tidak berhubungan dengan haid/menstruasi.
• Keluar darah setelah berhubungan seksual.
• Demam
HIV
AIDS
Infeksi Saluran
Reproduksi
(ISR) kuman penyebab infeksi ke dalam saluran
ISR adalah masuk dan berkembangbiaknya
reproduksi.

ISR dapat ditularkan tanpa hubungan seksual.

• Gatal pada kelamin,


kemerahan dan peradangan
pada bibir vagina dan lang Vagina berbau amis terutama
Keluarnya cairan yang banyak
vagina, disertai bengkak selelah berhubungan seksual,
dari vagina, bemanah, kadang-
atau luka sobekan kecil. keluamya cairan dari vagina
kadang berbusa, peradangan
• Keluarnya cairan yang namun tidak terlalu banyak,
pada vagina, berbau seperti
banyak serta bergumpal berwarna putih keabu-abuan,
kan busuk, dapat disertai rasa
dari vagina, kadang-kadang melekat pada dinding vagina,
gatal pada alat kelamin.
dapat kental, berwarna tidak ada tanda-tanda
putih seperti susu kental peradangan.
atau kekuningan dan
berbau asam.
Kanker
Payudara

Lakukan ”PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI)” secara rutin pada hari ke


7-10 dari hari pertama haid.
Kanker Leher Rahim
(Serviks)
PENCEGAHA
N
STUNTING
& 1000
HPK
1 dari 3
Stuntin Anak Indonesia
g mengalami
stunting/kerdil
kondisi gagal tumbuh pada
anak balita akibat dari kekurangan
gizi kronis sehingga anak lebih
pendek untuk usianya

Dampa Pencegahan
k
1000 HPK Periode
Hari Pertama Emas
sejak dalam kandungan
(270 hari) - anak berusia 2
Kehidupan tahun (730 hari)

• Calon ibu sehat & status gizi baik


• Pemeriksaan kehamilan secara
teratur dan gizi seimbang
• Bayi mendapatkan Inisiasi
Menyusui Dini (IMD) & ASI
eksklusif
• Bayi mendapatkan makanan
pendamping ASI mulai usia 6 bulan
• Bayi dipantau pertumbuhan &
perkembangannya
• Bayi mendapatkan imunisasi dasar
lengkap & kapsul vitamin A
PENCEGAHA
N KEKERASAN
DALAM RUMAH
TANGGA (KDRT)
Kekerasan Dalam
Rumah Tangga
(KDRT)
Pesan untuk
Catin Hindari makanan
Konsumsi Batasi konsumsi Gula
instan, mengandung
makanan (4 sdm/hari), Garam
pewarna buatan/
bergizi (1 sdt/hari), & lemak
pengawet
seimbang (5 sdm/hari)

Cek kesehatan Perbanya


Jaga kebersihan k aktivitas
secara rutin &
& kesehatan fisik
patuhi saran dari
organ reproduksi
petugas kesehatan

TIDAK
Menerapkan • Berperilaku seks berisiko
Hindari
perilaku hidup • Merokok
stres
bersih & • Mengonsumsi alkohol/
sehat
NAPZA
Aplikasi Kesehatan Reproduksi bagi Calon
Pengantin

Buku saku berisi


informasi kesehatan
reproduksi yang
dapat dibaca secara
mandiri oleh calon
pengantin

Cek kondisi layak


hamil secara
mandiri
S ampai PUSKESMAS

jumpa
di
Puskesmas
terdekat!

2020

Anda mungkin juga menyukai