Anda di halaman 1dari 28

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

Tujuan kebijakan dan strategi kespro


Tujuan umum
Meningkatkan kualitas
hidup manusia melalui
upaya peningkatan
kesehatan reproduksi dan
pemenuhan hak-hak
reproduksi secara terpadu
dengan memperhatikan
keadilan dan kesetaraan
gender

Meningkatnya komitmen para penentu dan


pengambil keputusan dari berbagai pihak,
baik pemerintah maupun non pemerintah

Meningkatnya efektifitas penyelenggaraan


upaya kesehatan reproduksi melalui
peningkatan fungsi, peran, dan mekanisme
kerja di pusat, provinsi dan kabupaten/kota
Meningkatnya keterpaduan pelaksanaan
upaya kesehatan reproduksi bagi seluruh
sektor terkait, di pusat, provinsi, dan
kabupaten/kota, yang mengacu pada
kebijakan strategi nasional kesehatan

Ruang lingkup kesehatan reproduksi


1. Kesehatan ibu dan anak
2. Keluarga berencana
3. Pencegahan dan penanggulangan infeksi
saluran reproduksi
4. Pencegahan dan penanggulangan
komplikasi aborsi
5. Kesehatan reproduksi remaja
6. Pencegahan dan penanganan infertilitas
7. Kanker pada usia lanjut dan osteoporosis

Latar Belakang Kesehatan Reproduksi


Remaja
Keputusan Menkes RI No. HK.03.01/160/I/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan RI Tahun 2010 - 2014

1. Banyaknya masalah kesehatan yg terkait dg


remaja dan tidak bisa hanya diatasi oleh sektor
kesehatan
saja
(anemi,
Infeksi
Menular
Seksual/Reproduksi, HIV-AIDS,Napza,dll).
2. Prosentase remaja 26,67% dari jumlah penduduk
Indonesia.
3. UU No 23 tahun 2002, anak :0-18 tahun. Dalam
kategori anak, dimana remaja termasuk di
dalamnya.
4. Secara biologis dapat menjadi ayah atau ibu tapi
belum dewasa

Permasalahan remaja
Hubungan seksual pra-nikah
Aborsi
Hubungan seks bebas & tidak bertanggung
jawab
Penyalahgunaan Narkoba, Alkohol, &
Merokok
Penularan IMS & HIV AIDS
Kehamilan tidak diinginkan

Kespro remaja di sekolah


1. Tahun 2002, diperkenalkan pelayanan
kesehatan peduli remaja (PKPR) dimana
puskesmas
diberi
kebebasan
berinovasi/kreatif untuk meningkatkan akses
remaja melalui UKS
2. Tahun 2004, dilakukan perluasan jangkauan
dan pemantauan program PKPR berupa
peningkatan keterampilan petugas dan
ditambahkan
pula
materi
kekerasan
terhadap anak.

PKPR di sekolah
a. PKPR (pelayanan Kesehatan Peduli Remaja)
adalah Yankes yg ditujukan dan dpt dijangkau oleh
remaja, menyenangkan, menerima remaja dengan
tangan terbuka, menghargai remaja, menjaga
kerahasiaan, peka akan kebutuhan terkait dengan
kesehatannya serta aktif dan efesien dalam
memenuhi kebutuhan tersebut. Dimana PKPR
memberikan pelayanan berbasis sekolah dan
masyarakat
b.Remaja adalah kelompok penduduk yang berusia
10-19 th (WHO)

Tujuan PKPR di SEKOLAH


1. Meningkatkan penyediaan pelayanan kes
remaja yg berkualitas
2. Meningkatakan pemanfaatan UKS oleh
remaja utk mendptkan pelayanan kesehatan
3. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
remaja dlm kes
4. Melibatkan remaja dlm perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi yankes remaja

Materi PKPR DI Sekolah


Tumbuh kembang remaja
Kesehatan reprpduksi remaja
Infeksi menular seksual (IMS) dan infeksi
saluran reproduksi (ISR)
Human immunodeviciency virus (HIV) dan
Acquired immune deviciency syndrome (AIDS)
Pengenalan konsep gender
Pendidikan keterampilan hidup sehat (PKHS)

MANFAAT PKPR DISEKOLAH :


a. Remaja mdpt info yg jelas ttg
kesehatan Reproduksi Remaja
b. Remaja mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai dengan
kebutuhannya
c. Remaja termotivasi utk menjaga
kesehatan
d. Melibatkan remaja secara aktif dalam
pelayanan kesehatan reproduksi
e. Mencegah terjadinya perilaku
menyimpang

PELAKSANAAN PKPR :
Dlm

Puskesmas

gedung

Pusk

Pusk

PKPR

Partnershi
p

Kajian
sederhana
Tim : Pusk, Kab
SDM : Pst, Prop
Sarana

Standar
minimal :
KIE
Konseling
Pelayanan
Medis
Rujukan
Pelayanan lain

Luar
gedung

Jejaring
&linsek

1.Melalui UKS :
Penjaringan
kes.
Pemeriks
berkala
Konseling
2.Pusling :
Konseling
3.NS pd kel

PELAKSANAAN
Pelaksanaan PKPR di Sekolah adalah
Melalui kegiatan UKS
Trias UKS yaitu :

Pendidikan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
Pembinaan Lingkungan Sekolah
Sehat

PELAKSANAAN PKPR

1. KEGIATAN KONSELING

PUSKESMAS

2. Pengadaan Poster/Liflet

3. Bebas restribusi / pelayanan gratis

SEKOLAH

- Pendaftaran mudah dan


dijamin kerahasiaannya
- Dapat berkunjung sewaktuwaktu

RUANG KONSELING PKPR

Jenis kegiatan dalam PKPR


di sekolah
1. Pemberian informasi dan edukasi
2. Pelayanan klinis medis termasuk
pemeriksaan penunjang dan rujukannya
3. Konseling
4. Pendidikan ketrampilan hidup sehat
(PKHS)
5. Pelatihan pendidikan /konselor sebaya
6. Penjaringan kesehatan pada siswa baru
7. Pelayanan rujukan

Konselor sebaya di sekolah

Pengertian
Konselor sebaya adalah seorang
remaja yang mampu memberikan
informasi ttg kesehatan dan
membantu teman sebayanya dalam
mengatasi masalahnya.
Klien sebaya adalah teman yang
usianya relatif sama dengan konselor
sebaya,yaitu yang berada di tk SMP
atau SMA yang membutuhkan tempat
curhat secara benar dan tepat.

Konseling pada Remaja


1.

2.
3.
4.

Konseling kesehatan remaja yaitu konseling yang


diberikan kepada seorang klien remaja atau
kelompok remaja yang membutuhkan teman bicara
untuk mengenali dan memecahkan masalahnya
Kegiatan ini dilakukan oleh seorang konselor
sebaya
Konselor harus mempunyai kemampuan untuk
melakukan konseling
Materi percakapan konseling disesuaikan dengan
umur remaja, perkembangan fisik dan mentalnya
dan masalahnya seperti masalah gizi (anemia,
kegemukan, kurang gizi), pacaran, kesulitan
belajar, penyakit menular seksual, Kehamilan tidak
diinginkan, merokok dan penyalahgunaan NAPZA

Tujuan Konselor
Tujuan Konselor
sebaya adalah
Sebaya

menjadi seorang konselor bagi


temannya sehingga dapat
memberikan informasi yang tepat
dan benar kpd temannya, untuk
menjadi tempat curhat dan
memotivasi teman sebaya agar
menjadi pribadi yang lebih matang
dan sehat dimana seorang remaja
biasanya lebih senang curhat kepada
teman dibanding kepada guru atau
orang tuanya

Tugas Konselor
Sebaya
* Sebagai pendengar yang baik bagi teman
sebayanya
* Membantu petugas PKPR di Puskesmas untuk
mendeteksi sedini mungkin masalah kesehatan
yang dialami teman sebayanya
* Membantu menyelesaikan masalah klien
sebaya sesuai dengan kemampuannya
* Memberikan informasi/pengetahuan yang
benar ttg kesehatan remaja
* Merujuk temannya ke ahli jika masalahnya
diluar kemampuan untuk membantunya

syarat konselor
sebaya
a. Mempunyai minat yang kuat
b. Suka rela membantu teman
sebaya

PENGETAHUAN
Materi pengetahuan kesehatan yang
menjadi prioritas adalah :
a.Tumbuh kembang remaja
b.Kesehatan Reproduksi Remaja
c.HIV?AIDS
d.Infeksi Menular seksual
e.Infeksi Saluran Reproduksi
f. Pengenalan Konsep Gender
g.Pendidikan Kesehatan Hidup Sehat
(PKHS)
h.Penyalahgunaan NAPZA
i. Cara Belajar Partisipatif dan Tekhnik
Konseling

Mengapa Remaja Membutuhkan Konseling


a. Agar remaja mampu memahami masalah yang sedang

dihadapi

b. Memberi informasi yang berkaitan dengan masalah

kesehatan tanpa memihak

c. Memberikan

informasi tentang jangkauan kepada


berbagai sumberdaya/fasilitas kesehatan

d. Mendorong remaja menemukan berbagai alternatif

pemecahan masalah

e. Mendorong

remaja untuk
sendiri dan melaksanakan
penuh tanggung jawab

f. Memberikan

mengambil keputusan
keputusannya dengan

dukungan
emosi,
kekhawatiran dan penderitaan remaja

mengurangi

Kemampuan yang
harus dimiliki
a.Pengetahuan : terkait
dengan kesehatan
b. Sikap-sikap : empati,
penerimaan tanpa syarat
c. Keterampilan : mendengarkan
aktif, komunikasi nonverbalverbal

PENJARINGAN
KESEHATAN
Pelayanan kesehatan di sekolah diutamakan pada
pelayanan kesehatan promotif dan preventif
Upaya preventif diantaranya penjaringan
kesehatan peserta didik
Penjaringan dilakukan satu tahun sekali pada awal
tahun pelajaran oleh tim penjaringan kesehatan
dibawah koordinasi puskesmas
Kegiatan penjaringan meliputi pengisian kuisioner
oleh peserta didik, pemeriksaan kesehatan dan
pemeriksaan penunjang oleh tenaga kesehatan
bersama kader kesehatan remaja dan guru sekolah

Lanjutan.
Pengisian kuisioner kesehatan
a. Keadaan kesehatan umum
b. Kesehatan intelegentia
c. Kesehatan mental
d. Kesehatan reproduksi
e. Edukasi dan konseling

Lanjutan..
Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan keadaan umum
b. Pemeriksaan indera (pendengaran,
penglihatan)
c. Pemeriksaan gigi dan mulut
d. Penilaian status gizi
e. Pengukuran kebigaran jasmani

Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan Hb
b. Pemeriksaan Tinja

Anda mungkin juga menyukai