0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
138 tayangan8 halaman
Dokumen ini membahas tentang pembentukan dan penyelenggaraan Posyandu Remaja di Provinsi Sumatera Utara. Posyandu Remaja dibentuk oleh forum masyarakat dan organisasi kemasyarakatan untuk meningkatkan akses dan cakupan layanan kesehatan remaja. Posyandu Remaja berfungsi sebagai wadah pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan yang dibina oleh pemerintah desa/kelurahan.
Dokumen ini membahas tentang pembentukan dan penyelenggaraan Posyandu Remaja di Provinsi Sumatera Utara. Posyandu Remaja dibentuk oleh forum masyarakat dan organisasi kemasyarakatan untuk meningkatkan akses dan cakupan layanan kesehatan remaja. Posyandu Remaja berfungsi sebagai wadah pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan yang dibina oleh pemerintah desa/kelurahan.
Dokumen ini membahas tentang pembentukan dan penyelenggaraan Posyandu Remaja di Provinsi Sumatera Utara. Posyandu Remaja dibentuk oleh forum masyarakat dan organisasi kemasyarakatan untuk meningkatkan akses dan cakupan layanan kesehatan remaja. Posyandu Remaja berfungsi sebagai wadah pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan yang dibina oleh pemerintah desa/kelurahan.
DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA PEMBENTUKAN POSYANDU REMAJA
1. Tujuan mendekatkan akses
meningkatkan cakupan 2. Dibentuk oleh MMD (toma,toga, forum peduli kesehatan kecamatan) yang mendukung pembentukan posyandu remaja. Dasar pembentukannya adalah SMD (pelaksana SMD: guru, pramuka, dasawisma PKK, karang taruna, siswa) yang telah dilatih, cara menetapkan responden, metode wawancara sederhana, penyusunan dan pengisian daftar pertanyaan serta pengolahan dan pengumpulan data minimal 30 responden KK 3. Pemilihan pengurus dan kader oleh komunitas remaja setempat dengan mengundang toma. Undangan disiapkan puskesmas yang ditandatangani kades/lurah secara musyawarah mufakat 4. Orientasi pengurus dan pelatihan kader dilatih, disusun rencana kerja, pembagian tugas, sarana dan prasarana yang diperlukan 5. Kegiatan utama : PKHS, kespro, gizi remaja, aktifitas fisik, kesehatan jiwa, pencegahan Napza, PTM, penanganan kekerasan 6. Peresmian dihadiri oleh toma dan pimpinan daerah 7. Pelaksanaan posyandu remaja berpedoman pada juknis posyandu remaja yang berlaku PENGORGANISASIAN POSYANDU REMAJA
1. Struktur organisasi fleksibel sesuai
kebutuhan, kondisi, masalah dan kemampuan yang ditetapkan oleh MMD pada saat pembentukan. Minimal terdiri dari : ketua, waka, sekretaris, bendahara, anggota 2. Pengelola posyandu unsur masyarakat, LSM, mitra pemerintah, dunia usaha yang dipilih, bersedia dan peduli 3. Kedudukan posyandu remaja sbg wadah pemberdayaan masy di bidang kesehatan yg dibina pemerintah desa/-kel 4. Kedudukan thd pokja posyandu satuan organisasi yg mendapat pembinaan aspek administratif, keuangan dan program dari pokja 5. Kedudukan thd UKBM Mitra 6. Kedudukan thd forum peduli kesehatan kecamatan sbg satuan organisasi yg mendapat arahan & dukungan sumber daya 7. Kedudukan thd puskesmas sbg wadah pemberdayaan masy bdg kesehatan secara teknis medis dibina puskesmas 8. Kader posyandu remaja bagian dari kader remaja, dg kriteria : usia 10-18 th, kreatif, inovatif, komitmen, sukarela mau mjd kader, domisili di wilayah posyandu 9. Pembiayaan bersumber APBN, APBD prov/k/k, ADD dan sumber lain yg tdk mengikat (pembinaan kader, operasional, kesekretariatan, supervisi, bimtek) 5 LANGKAH PENYELENGGARAAN POSYANDU REMAJA 1. Pendaftaran 2. Pengukuran 3. Pencatatan 4. Pelayanan kesehatan 5. Konseling/KIE Dilaksanakan setiap bulan Sarana : timbangan BB, microtoise, pita LILA, alat ukur lingkar perut, alat ukur tekanan darah, buku register, buku rapor kesehatanku, media KIE Pelaporan terintegrasi ke puskesmas