Kementerian Kesehatan RI
Unit Eselon I
Unit Eselon II
Program
Hasil
Kegiatan
Laporan Kegiatan
Volume
1 (satu) laporan
A.
Latar Belakang
1. Undang Undang Kesehatan No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2010, tentang Percepatan Pelaksanaan
prioritas pembangunan nasional tahun 2010
3. Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2010, tentang Program Pembangunan
Yang Berkeadilan
4. Peraturan Menteri Kesehatan No.1144/Menkes/PER/VIII/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan
5. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 93/PMK.02/2011 tentang Petunjuk
Penyusunan dan Penelaahan RKAKN/L
6. Keputusan Menteri Kesehatan No.457/Menkes/SK/V/2008
Sasaran Grand Strategy Kemenkes RI
tentang 17
Gambaran Umum
Pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun
2015 2019 ditetapkan 3 indikator utama bidang kesehatan yang
diharapkan dapat memberikan gambaran tentang status kesehatan
masyarakat secara menyeluruh yaitu Angka Kesakitan, Angka Kematian
(AKI, AKB, Kekurangan Gizi dan Stunting) serta Angka Kecacatan.
Angka Kematian Ibu ini sebelumnya juga merupakan salah satu indikator
dalam tujuan pembangunan Millennium Development Goals (MDGs).
Namun upaya yang telah dilakukan dalam pencapaian MDGs tersebut
masih belum optimal dimana berdasarkan hasil SDKI tahun 2012, Angka
Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi yaitu 359/100.000 kelahiran
hidup, dimana target MDG Indonesia sebesar 102/ 100.000 kelahiran hidup,
masih beum dapat dicapai.
Seperti kita ketahui bahwa salah satu indikator yang harus dicapai dalam
peningkatan kesehatan ibu adalah cakupan pelayanan antenatal yaitu K1
dan K4. Saat ini, akses terhadap pelayanan pemeriksaan ibu hamil (K1)
telah mencapai 81,3%, sedangkan kunjungan antenatal K4 masih 70,0%
(data Riskesdas 2013). Besarnya kesenjangan tersebut menunjukkan bahwa
pelayanan antenatal belum berjalan sebagaimana mestinya. Masih banyak
ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pertama kali (K1) tidak pada
trimester-1 dan ibu hamil yang telah memeriksakan kehamilannya ke
tenaga kesehatan masih banyak yang tidak meneruskan kunjungannya
untuk pemeriksaan selanjutnya sehingga tidak dapat mencapai K4, artinya
kesinambungan pelayanan antenatal (continuum of care) belum berjalan
dengan baik.
Beberapa penyakit dan kelainan yang dapat memperberat ibu hamil antara
lain penyakit menular (misalnya : Kekurangan Energi Kronis dan Anemia
Gizi pada Ibu Hamil, Malaria pada ibu hamil, Tuberkulosis pada ibu hamil,
IMS & HIV/ AIDS pada ibu hamil, Sifilis, dll) dan penyakit tidak menular
(misalnya : Hipertensi pada ibu hamil, Diabetes pada ibu hamil, penyakit
jantung pada ibu hamil, dll). Hal ini perlu mendapat perhatian karena
sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan janin yang dikandungnya, dan
kemungkinan timbulnya komplikasi kehamilan dan persalinan yang kelak
dapat mengancam nyawa ibu Apabila ibu hamil sudah terdeteksi sejak dini,
diharapkan akan mendapatkan pengobatan yang cepat dan tepat sehingga
kasus komplikasi dapat dihindari. Oleh karenanya perlu intervensi selama
kehamilan.
Salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh Kementerian Kesehatan
dalam rangka meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan antenatal
agar dapat mencapai K4 adalah melalui pelaksanaan pelayanan antenatal
terpadu.
Pada dasarnya pelaksanaan pelayanan antenatal terpadu ini merupakan
integrasi dari program KIA dengan program lain yang terkait sehingga
sangat diperlukan komitmen pengelola program mulai dari tingkat pusat
sampai daerah dan sistem koordinasi dalam pelaksanaannya termasuk
sistem pencatatan dan pelaporan.
Untuk itu, diperlukan adanya pertemuan untuk meningkatkan manajemen
dan teknis pelaksanaan pelayanan antenatal khususnya bagi pengelola
program baik di tingkat kabupaten/ kota maupun puskesmas perlu
dilakukan pertemuan review pelayanan antenatal
C.
Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan yang akan dilaksanakan adalah
1. Pengelola program KIA, Gizi, P2, Imunisasi ,dan Yanfar Dinas Kesehatan
Provinsi
2. Pengelola program KIA, Gizi, dan P2 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
3. Kepala Puskesmas/ Bidan Koordinator dari puskesmas terpilih
Adapun rincian peserta pertemuan adalah sebagai berikut:
a) Peserta Provinsi sebanyak 5 orang yang terdiri dari :
Pengelola
Pengelola
Pengelola
Pengelola
KIA
( 3 orang )
P2
( 1 orang )
Gizi
(1 orang )
Imunisasi (1 orang )
Presentasi
Diskusi
Tanya jawab
M
2
Persiapan
Pelaksanaa
n
Penyusuna
n Laporan
M
3
MEI
M4
M
1
JUNI
M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4
X
X