POSYANDU
(POS PELAYANAN TERPADU)
PERMASALAHAN POSYANDU
(DATA RISKESDAS 2007)
• Hanya ± 40% dari jumlah Posyandu yang ada, dapat
menjalankan fungsinya dengan baik (Data Riskesdas 2010)
• Peralatan yang tidak memadai.
• Tidak memiliki tempat pelayanan yang layak
• Pembinaan masih belum merata.
• Belum memiliki jumlah kader yang cukup, dibandingkan
dengan jumlah sasaran dan hanya 30% kader yang telah
terlatih.
• Cakupan Posyandu masih rendah (<50%), sebagian besar
adalah anak usia di bawah dua tahun
• Hampir 100% ibu menyatakan pernah mendengar Posyandu,
namun yang hadir pada saat kegiatan Posyandu kurang dari
separuhnya.
PEDOMAN PENGELOLAAN POSYANDU
Pengertian:
Posyandu : salah satu bentuk upaya Kesehatan
Bersumber Daya Masyarakat (UKBM), dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat, guna memberikan kemudahan kepada
masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan dasar untuk menunjang percepatan
penurunan AKI dan AKB
TUJUAN :
UMUM :
Menunjang percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB) di Indonesia melalui Pemberdayaan Masyarakat
KHUSUS :
Meningkatnya peran
Meningkatnya cakupan
Meningkatnya PSM lintas Sektor dalam
dan jangkauan yankes
dalam penyelenggaraan penyelenggaraan
dasar
Upaya Kes. dasar Posyandu
Bagi Masyarakat :
• Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan
informasi dan yankes dasar, terutama berkaitan
dengan penurunan AKI dan AKB.
• Memperoleh bantuan secara profesional dalam
pemecahan masalah kesehatan terutama terkait
kesehatan ibu dan anak.
• Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan terpadu
kesehatan dan sektor lain terkait
Manfaat 2:
Bagi Puskesmas
• Optimalisasi fungsi Puskesmas sebagai pusat:
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan,
pemberdayaan masyarakat, pelayanan kesehatan
strata pertama
• Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam
pemecahan masalah kesehatan sesuai kondisi
setempat
• Meningkatkan efisiensi waktu, tenaga dan dana
melalui pemberian pelayanan secara terpadu
Manfaat 4:
RW
DUSUN
KEDUDUKAN
Kriteria Pengurus:
• Dermawan dan tokoh masyarakat
• Memiliki semangat pergabdian dan bekerja
sukarela
• Mampu memotivasi masyarakat
Kriteria Kader Posyandu:
• Berasal dari masyarakat setempat
• Dapat baca - tulis
• Mau, mampu dan memiliki waktu
• Memiliki semangat pengabdian dan bekerja sukarela
KEPENGURUSAN (b)
Langkah-langkah pembentukan :
Pendekatan Pendekatan
SMD MMD
Internal Eksternal
• Pemanfaatan dana:
Membiayai kegiatan Posyandu: biaya operasional,
Pengganti transport kader, modal usaha
• Pengelolaan dana Oleh pengurus/kader
PENCATATAN
• Buku Register kelahiran dan kematian bayi, ibu hamil, ibu
melahirkan dan ibu nifas.
• Buku register WUS dan PUS.
• Buku register bayi dan balita.
• Buku register pelayanan Posyandu khusus balita.
• Buku catatan kegiatan pada hari buka.
• Buku catatan pertemuan.
• Buku catatan kegiatan usaha
• Buku pengelolaan keuangan
• dll sesuai kebutuhan
Pelaporan
Lurah/Kepala Desa:
• Memberikan dukungan kebijakan, sarana dan dana untuk penyelenggaraan
Posyandu
• Mengkoordinasikan penggerakan masyarakat untuk dapat hadir di
Posyandu
• Mengkoordinasikan peran kader posyandu, pengurus Posyandu, dan TOMA
untuk berperanserta aktif dalam penyelenggaraan Posyandu
• Menindak-lanjuti hasil kegiatan Posyandu bersama LKMD/LPM/LKD atau
sebutan lainnya
Peran
Tokoh Penggerak PKK:
• Berperanserta aktif dalam penyelenggaraan Posyandu
• Penggerakkan peranserta masyarakat dalam kegiatan Posyandu
• Penyuluhan, baik di pada hari buka
• Posyandu maupun di luar hari buka
Tokoh Masyarakat/Konsil:
• Menggali sumberdaya untuk kelangsungan penyelenggaraan Posyandu
Swasta/Dunia Usaha:
• Memberikan dukungan sarana, dana untuk pelaksanaan kegiatan Posyandu
Selamat Berkarya