TOR ( TERM OF REFERENCE )

EVALUASI POKJANAL POSYANDU

I. LATAR BELAKANG
A. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2007 tentang Pedoman
Pembentukan Komisi Kelompok Kerja Operasional Pembinaan Pos Pelayanan
Terpadu;
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2011 Tentang Pengintegrasian
Layanan Sosial Dasar di Posyandu;
4. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2007 tentang Pedoman
Pembentukan Komisi Kelompok Kerja Operasional Pembinaan Pos Pelayanan
Terpadu;
5. Surat Menteri Dalam Negeri Nomor : 411.3/6124/PMD tanggal 25 Oktober 2011
tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan Pokjanal Posyandu di Daerah;
6. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 411.42/326/Sj tanggal 25 Januari 2013
tentang Pembinaan dan Optimalisasi Peran Posyandu;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 Tentang
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024.

B. Gambaran Umum singkat

Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) adalah salah satu bentuk upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh dan untuk
masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) merupakan wahana
pemberdayaan masyarakat yang dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat dengan
bimbingan dari petugas kesehatan, lintas sector dan lembaga terkait.
Pokjanal Posyandu berkedudukan di Kabupaten /Kecamatan, sedangkan Pokja
Posyandu berkedudukan di Desa/Kelurahan. Sekretariat Pokjanal Posyandu yang
berfungsi memberikan pembinaan kepada pelaksanaan posyandu. Seiring berjalannya
waktu pokjanal posyandu mulai meredup namun pelaksanaan posyandu setiap bulan
tetap dilaksanakan dengan Sebagian besar tanggungjawab pembinaan tetap dilakukan
oleh pihak desa dan Dinas Kesehatan melalui Puskesmas setempat.

C. Alasan kegiatan dilaksanakan

1. Tim pokjanal Kabupaten perlu membuat rencana kerja berkaitan dengan tugas dan
fungsinya.
2. Rencana kegiatan akan menjadi arah pelaksanaan kegiatan di tahnu 2023

II. Maksdud dan tujuan

1. Maksud
Setelah kegiatan diharapkan peserta dapat meningkatkan pembinaannya dan
pengawasan terhadap posyandu di Tingkat Desa .
2. Tujuan
a. Tujuan umum :
Terlaksananya kegiatan peningkatan kapasitas pokjanal posyandu tingkat
Kabupaten
 b. Tujuan khusus :
1. Mengidentifikasi tugas dan fungsi pokjanal
2. Mengidentifikasi peran pokjanal dalam pembinaan posyandu

III. Indikator Masukan dan Keluaran

1. Masukan
Tersedianya anggaran untuk penyelenggaraan kegiatan rapat koordinasi
2. Keluaran
a. Persamaan pemahaman tentang tugas dan fungsi pokjanal posyandu dalam
pembinaan posyandu
b. Dukungan lintas sector dalam pembinaan posyandu

IV. Pelaksanaan Kegiatan

1. Metode Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan dengan cara penyampaian materi, tanya jawab, diskusi, curah
pendapat

2. Peserta
No Peserta Jumlah
1 Bapelitbang 4 orang
2 Dinas Kesehatan 5 orang
3 DPMD 2 orang
4 Dinas PKO 2 orang
5 TP PKK 2 orang
6 Dinas Pertanian 2 orang
7 DP2KBP3A 2 orang
8 Dinas Ketahanan Pangan 2 orang
9 Dinas Kominfo 2 orang
10 Dinas Pertanian 2 orang

V. Tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan

A. Tempat : Hotel Pelita Maumere
B. Hari/Tanggal : SElasa, 29 November 2022
VI. Pelaksana
Pelaksana kegiatan adalah Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Bidang Kesehatan Masyarakat
VII. Pelaksanaan kegiatan :
Hari/tanggal : Rabu, 29 November 2022
Waktu : Jam 10.00 sampai selesai
VIII. Sumber Biaya
Sumber biaya berasal dari Dak Non Fisik Dinas Kesehatan tahun 2022
IX. Penutup
Demikian Kerangka acuan ini di buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya .

Maumere, 29 November 2022

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat

Margaretha Endang Setyawati, SST

NIP 19710610 199212 2 001