I
PERUBAHAN
PERILAKU
DALAM PERCEPATAN PENCEGAHAN
STUNTING
OLEH
Masalah Perilaku & Praktik
1. Terkait Stunting
TINGKAT INDIVIDUAL DAN ANTAR PRIBADI
(INTERPERSONAL):
Stunting
berhubungan dg Hanya sebagian kecil ibu hamil, ibu baduta,
Petugas kesehatan sulit anggota RT, petugas kesehatan,
menjelaskan ke masyarakat keturunan dan tokoh agama dan tokoh masyarakat serta
tentang stunting masih bisa dinas kesehatan, mengerti dampak
disembuhkan negatif dari ‘kerdil/stunting”.
Keluarga dengan
Kurangnya pengetahuan WUS tentang anak stunting
stunting karena kemauan mengakses merasa bingung Kurangnya pemanfaatan
informasi kesehatan ttg kehamilan, fasyankes oleh masyarakat
anak mereka
masa nifas, ASI, MP ASI, dan Imunisasi karena jarak
yang komprehensif dianggap
stunting
TINGKAT MASYARAKAT
Kader belum paham betul mengidentifikasi anak stunting.
Kurangnya kader (kualitas dan kuantitas)
Food Habits yang keliru: kolosterum tidak diberikan, ASI tidak Eksklusif (BPS 2012)
Food Taboo : Ibu hamil dan anak-anak tidak makan ikan karena takut kecacingan
Kurangnya pengetahuan opinion leader (tokoh agama, tokoh masyarakat)
Peran serta ayah yang kurang saat kehamilan
BAB sembarangan
RT memiliki jamban namun masih banyak yang menyalurkan langsung ke sumber
air (badan air) dan masih sedikit yang melakukan pengurasan tanki septiknya.
Masyarakat tidak mempraktekkkan CTPS di 5 waktu penting
TINGKAT INSTITUSI LAYANAN MASYARAKAT
Kurang maksimalnya informasi yang diberikan NAKES kepada sasaran
Tidak berjalannya program penyuluhan kunjungan rumah karena Kurangnya NAKES
Kunjungan NAKES sangat terbatas, bahkan tidak sama sekali ke keluarga sasaran
Advokasi Kebijakan
Kampanye Nasional Media Massa
Komunikasi Perubahan Perilaku
(melalui komunikasi interpersonal/antar pribadi)
Komunikasi Perubahan Sosial
Mobilisasi Sosial
DEFINISI KOMUNIKASI PERUBAHAN
PERILAKU
Sumber: Training Curriclum, Increasing Interpersonal Communication Skills for the Introduction of IPV, Unicef
PETA JALAN KOMUNIKASI PERUBAHAN PERILAKU
1
4
PETA JALAN – 1. TINGKAT
KEBIJAKAN
PETA JALAN – 2. TINGKAT ORGANISASI & TINGKAT MASYARAKAT
PETA JALAN – 3. TINGKAT INTERPERSONAL (ANTAR
PRIBADI) &
TINGKAT INDIVIDU
PETA JALAN – 4. TINGKAT KAMPANYE NASIONAL
Analisis Saluran Komunikasi
3.
MEDIA CETAK
• Merupakan saluran komunikasi yang paling banyak digunakan.
• Buku KIA, poster, leaflet
• Kendala:
• belum terdistribusi secara merata
• menggunakan Bahasa Indonesia, sehingga sulit dipahami masyarakat
yang masih memakai bahasa ibu
• Saran:
• butuh materi cetak yang lebih kreatif dan kontennya sesuai konteks
lokal
• diproduksi secara mandiri oleh daerah, sehingga memastikan disribusi
lebih baik kepada kelompok sasaran
4. Terlaksananya komunikasi antar pribadi Sebanyak 80% tenaga kesehatan Puskemas melakukan
oleh tenaga kesehatan Puskesmas komunikasi antar pribadi kepada kelompok sasaran pada
kepada kelompok sasaran pada saat saat memberikan pelayanan kesehatan pada tahun 2024
memberikan pelayanan kesehatan terutama melalui platform program PIS-PK dan Posyandu
23
Tujuan Khusus (lanjutan)
Tujuan Indikator
6. Terjadinya 1. Sebanyak 100% ibu hamil yang mendapatkan tablet tambah darah dan mengonsumsi sesuai standar di lokus
peningkatan prioritas
perubahan 2. Sebanyak 60% ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil di lokus prioritas
perilaku dalam 3. Sebanyak 75% rumah tangga yang telah mempunyai akses pada jamban sehat di lokus prioritas,
upaya menggunakan fasilitas ini
pencegahan 4. Sebanyak 75% bayi usia 0-6 bulan di lokus prioritas mendapat ASI Eksklusif
stunting pada 5. Sebanyak 100% rumah tangga yang memiliki baduta di daerah lokus prioritas mendapat konseling MPASI
semua 6. Sebanyak 80% bayi usia 6-24 bulan di lokus prioritas mendapat MPASI dan makanan local
kelompok 7. Sebanyak 100% baduta di daerah lokus prioritas terpantau status gizi dan perkembangannya dan lingkar
sasaran kepala 3 bulan sekali
8. Sebanyak 100% balita usia 24-59 bulan terpantau pertumbuhannya 8 kali dan perkembangannya 2 kali
setahun
9. Sebanyak 80% balita di lokus prioritas mendapatkan pengukuran panjang badan dan tinggi badan sedikitnya
dua kali per tahun
10. Sebanyak 80% balita di lokus prioritas mendapat pemantauan perkembangan per tahun
11. Sebanyak 80% remaja putri mengonsumsi tablet tambah darah di lokasi sasaran program pemberian tablet
tambah darah
12. Sebanyak 50% rumah tangga di lokus prioritas mendapatkan akses air minum layak
13. Sebanyak 95% bayi di lokus prioritas mendapat Imunisasi Dasar Lengkap
14. Sebayak 95% baduta (1-24 bulan) di lokus prioritas mendapat imunisasi lanjutan DPT-HB-Hib dan
Campak/MR
15. Sebanyak 100% ibu hamil KEK di lokus prioritas mengonsumsi makanan tambahan ibu hamil per tahun
16. Sebanyak 100% anak usia 1-4 tahun di daerah endemis kecacingan mengonsumsi obat cacing sesuai standar
17. Sebanyak 100% anak usia 0-59 bulan di lokus prioritas mengonsumsi vitamin A per tahun sesuai standar
24
Kelompok Sasaran
5.
KELOMPOK PRIORITAS
(Sasaran Primer)
Kelompok yang tergabung dan yang akan dilakukan intervensi
KPP yaitu:
• Ibu hamil
• Ibu menyusui
• Anak usia 0-23 bulan, Anak usia 24-59 bulan
• Tenaga kesehatan: bidan, sanitarian, tenaga gizi, dokter,
perawat,Promkes
• Kader
KELOMPOK PENTING
(Sasaran Sekunder)
Kelompok yang berpotensi mempengaruhi terjadinya perubahan
perilaku dan diintervensi umumnya melalui upaya mobilisasi sosial:
• Wanita usia subur, Remaja
• Lingkungan pengasuh anak terdekat (kakek, nenek, ayah,
dan lainnya)
• Pemuka masyarakat
• Pemuka agama
• Jejaring sosial (PKK, group pengajian, dll)
KELOMPOK PENDUKUNG
(Sasaran Tersier)
Pihak yang terlibat sebagai lingkungan pendukung untuk
upaya percepatan pencegahan stunting, diintervensi
melalui advokasi dan informasi publik, terdiri dari:
• Pengambil kebijakan/keputusan: nasional, provinsi,
kabupaten, kota dan desa
• Organisasi Perangkat Daerah
• Swasta: dokter, bidan, dokter anak, dokter
kandungan
• Dunia usaha
• Donor dan perwakilan media
• Media massa
Pesan Kunci
6.
STRUKTUR DAN DIMENSI PESAN KUNCI
FASE 1 FASE 2 FASE 3
Dimensi Pesan Pengenalan konsep stunting Pengenalan cara yang bisa Menumbuhkan pemberdayaan
yang paling tepat dan ditempuh oleh masyarakat serta memperkuat kontrol
mudah dipahami oleh untuk mencegah dan merujuk sosial yang lebih baik di
masyarakat kasus stunting antara anggota masyarakat,
bagi pencegahan stunting
Perubahan Target kelompok sasaran Target kelompok sasaran Target kelompok sasaran memiliki
memahami definsi memahami langkah-langkah yang kemampuan untuk menjelaskan
Perilaku stunting, mengenali ciri
yang umum dan faktor dapat diambil untuk mencegah hal- hal seputar isu stunting,
risikonya, memiliki mengembangkan solidaritas sosial
Diharapka keingintahuan yang lebih dan yang lebih kuat antar
besar untuk memeriksa menangani anak stunting, serta individu, merasa prihatin dan
n mengimplementasikan langkah-
kondisi anak dan mencari ingin melakukan perubahan
informasi lebih banyak langkah tersebut dalam gaya bilamana terdapat kasus
terkait stunting hidup sehat sehari-hari stunting di lingkungannya
KELOMPOK SASARAN PRIMER
Rumah tangga dengan anggota keluarga yang berada pada periode 1.000 HPK dan lainnya: Ibu hamil, Ibu menyusui,
Ibu dengan anak usia 0-23 bulan
PESAN UTAMA: Mencegah stunting itu penting, manfaatkan pelayanan kesehatan, perbaiki pola makan, pola
asuh, dan kebersihan diri serta lingkungan.
PESAN KUNCI 1 PESAN KUNCI 2 PESAN KUNCI 3
Stunting umum ditemui di tengah lingkungan Stunting dapat dicegah. Anda sangat dianjurkan Ambil tindakan lebih lanjut.
kita, kenali gejala dan pahami faktor resiko untuk mencegahnya sejak dini melalui upaya Kunjungi posyandu/fasilitas kesehatan
stunting dengan baik. mandiri, agar pertumbuhan fisik dan kognitif untuk memantau tumbuh kembang anak
Anak tidak terhambat. setiap bulan, dan menerima layanan
kesehatan.
Komunikator Komunikan
1 2
4
3
KOMUNIKASI ANTARPRIBADI
Komunikasi tatap muka
Verbal - non verbal
Satu ke satu
Satu ke Banyak Direncanakan – tidak
Kelompok ke kelompok direncanakan
Dengan yg dikenal – tak dikenal
Lama – sebentar
Formal – informal
ALAT BERKOMUNIKASI
Media mandiri/
Manusia pengganti manusia
Tubuh/ Suara/ Otak Alat bantu Video dll.
ALAT BERKOMUNIKASI
Media mandiri/
Manusia pengganti manusia
Tubuh/ Suara/ Otak Alat bantu Video dll.
PRINSIP
1. Menyenangkan &
menambah akrab
2. Semua bicara
& mendengarkan
3. Ke arah aksi, perubahan
perilaku
Semangat datang/berinteraksi
kembali tanpa embel-embel uang
Model KAP Perubahan Perilaku
Ke arah aksi/
Belajar
perubahan
partisipatif
Semua bicara dan perilaku
mendengarkan Sepakat, komit,
Intensi aksi
Bangun suasana
Senang dan bertambah akrab
Ingat setiap orang punya ini
Ingat setiap orang punya ini
Model KAP Perubahan Perilaku
Orang punya “pagar” yang harus
diturunkan Bila tidak, pesan-pesan akan
mental
“Merebut“ remote control orang
Kehadiran fisik tidak berarti pikiran dan hatinya juga hadir
Belajar lebih efektif saat orang merasa nyaman
ketimbang tegang
Bangun suasana
Model KAP Perubahan Perilaku
Tidak bicara, tidak ada rasa memiliki
Belajar Ikut bicara, ikut memiliki forum IPC
partisipatif Orang bicara adalah syarat IPC bisa
Semua bicara berlaku. Marah-marah jauh lebih bagus
dan dari pada diam
mendengarkan Bicara adalah kehadiran pikiran.
Dihargai saat bicara bisa menghadirkan hati.
Tahu tidak berarti melakukan
Perokok paling tahu bahaya merokok. Ke arah aksi/
perubahan
Antar orang ke tahap perubahan perilaku
perilaku Sepakat, komit,
Intensi aksi
Cari cara yang paling pas
MP INTI 2
BINA SUASANA DALAM KOMUNIKASI
ANTAR PRIBADI
.
Menghadirkan
Peserta saling pikiran dan hati Mendengarkan
kenal dan peserta untuk
bergaul menghargai
Berkomunikasi
nonverbal yang
Permainan Dan lain-lain
memotivasi
menyenangkan
Bangun suasana
subdit pemberdayaan masyarakat, 2018 56
MP INTI 2
BINA SUASANA DALAM
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
.
Menghadirkan
pikiran dan hati Mendengarkan
Peserta saling peserta
kenal dan untuk
bergaul menghargai
Berkomunikasi
nonverbal
Permainan yang Dan lain-lain
menyenangkan memotivasi
Bangun suasana
PENGGUNAAN NAMA
PENGGUNAAN NAMA
• Nama bukan sekedar
identitas
• Tapi harapan, cita-cita,
mimpi, pengalaman, dan
hal mulai lainnya
• Memanggil dengan nama
membuat otak beraktivasi
dan tersentuh hati
AGAR HAFAL NAMA
• Gunakan segera Selalu panggil
• Gunakan sering lengkap dengan
namanya. Jangan
• Perhatikan ciri khusus hanya pak, bu,
• …. kak, bang, bung
MEMANFAATKAN NAMA LAIN
YANG BERMAKNA
• Nama anak untuk
memanggil seorang
ayah atau ibu
• Membuatnya
teringat posisi dan
peran sebagai orang
tua (dengan sikapnya
yang harus positif:
bertanggung jawab,
sabar dll)
Fasilitator: Ayo, cari cara mengenalkan diri
Positif vs Negatif
NON VERBAL LAINNYA
WAJAH
• Mulut
• Dahi
• Pipi
• Alis
• Anggukan
• dll
NON VERBAL LAINNYA
TANGAN
• Jangan “dianggurin” tapi
jangan berlebihan
sampai ambil alih
perhatian
• Jangan dikantongin
kecuali sedang berdrama
• Sesuaikan dengan
perasaan yang ingin
disampaikan
NON VERBAL LAINNYA
TUBUH
• Tegak bukan berarti tegang
• Condongkan tubuh kedepan saat menunjukkan
perhatian
• Condong kebelakangn : Menghindari
• Jangan Memunggungi lawan bicara
• Kalau menoleh, hadapkan tubuh ke arah lawan
bicara
SUARA
• Suara berasal dari udara
• Menggunakan suara diagfragma
• Variasi ≠ monoton
AIUEO
AMBIL INSIATIF
• Tunjukan bahwa anda
mendengarkan dengan
menunjukkan non verbal
positif
– Sesuaikan dengan non
verbal pembicara
– Saat dia ingin meyakinkan
Anda, maka Anda
mengangguk-angguk
– Dll
PERMAINAN YANG MENYENANGKAN
PERMAINAN
• Permainan pembelajaran:
permainan untuk membantu
proses pembelajaran
(pemahaman, aplikasi dll)
• Permainan non pembelajaran
– Memecah kebekuan (ice breaking)
– Menyegarkan (energizing)
– Membantu komunikasi antar
partisipan
– Mendorong kepemimpinan
leadership
PERMAINAN
• Permainan pembelajaran:
permainan untuk membantu
proses pembelajaran
(pemahaman, aplikasi dll)
• Permainan non pembelajaran
– Memecah kebekuan (ice breaking)
– Menyegarkan (energizing)
– Membantu komunikasi antar
partisipan
– Mendorong kepemimpinan
leadership
Bina Suasana
Konsentrasi
RAGAM PERMAINAN
1. Tangkap jari....
2. Salah, salah, benar
Lagu - gerak 3. 1,2, prok-prok/ bom
4. Tepuk tangan lawan
1. Marina menari
5. Ribu – biru
2. 1 + 1 = 2...
6. Ini, yang ini, kalau yang ini
3. Kupikir-pikir...
7. 3 sekawan
4. Tangan kanan kiri...
8. 7 up
5. Kalau kau suka hati...(2 versi)
6. Topi bundar hilang
7. Pada hari minggu Beregu
8. Kereta fantasi 1. Regu tembak
9. Senam keluarga sehat 2. Tupai
10.Berkumpul berapa 3. Bola beregu
4. Bola Voli
PERMAINAN: CARA CEPAT UNTUK GEMBIRA
• Konteks kelompok
Posisi
• Perhatikan waktu tersedia
(panduan fleksibel) • Di awal
< 30 menit
– Lagu gerak
1 lagu gerak • Di tengah
30 – 1 jam – Konsentrasi/
1 lagu gerak beregu
1 beregu/ konsentrasi (versi singkat)
• Di akhir
1 - 2 jam Penguasaan minimal
1-2 lagu gerak
– Lagu gerak/
1 beregu/ konsentrasi beregu
Kader: 15 permainan
Tenaga promkes: 20 permainan
MENDENGARKAN FASILITATIF
MENDENGARKAN FASILITATIF
• Mendengarkan yang
membuat orang….
– merasa dihargai
– lebih terbuka bicara
– lebih banyak bicara
– Akhirnya: setelah kita
dengarkan, mereka akan
mendengarkan saat kita bicara
– Akhirnya: lebih termotivasi
merubah perilakunya sendiri
MENDENGARKAN AKTIF
• Tidak ada prasangka
• Tidak menduga-duga
• Simak lalu temukan
tema pokok (motivasi
bicara, yang
dikhawatirkan, dll)
• Angkat/ tanya singkat
untuk membantu
bercerita/ berpendapat
lebih lanjut
Mana yang mendengarkan..?
• Pak PDAM, air di sini kecil • Pak PDAM, air di sini kecil alirannya
• Kecil seperti bagaimana, bu RIsa?
alirannya
• Kecil sekali. Dua jam, bak baru bisa
• Maaf, bu Risa. Sekarang penuh.
saya tidak bicara air. Di sini • Sejak kapan, bu?
saya ingin bicara tentang • Iya, sudah dua hari airnya tidak
mengalir. Hari senin airnya kecil,
air limbah. Bolehkah?? selasanya tidak ada sama sekali…
Paraphrase – Berempati - Refokus
• Iya, sudah dua hari airnya kecil. Hari senin airnya malahtidak ada sama
sekali…
• Oh, jadi dua hari ini airnya tidak mengalir ya, bu Risa?
• Iya, betul itu, pak
• Duh, mohon maaf, bu Risa jadi kesusahan ya.. Boleh saya catat dulu keluhan
ibu Risa dan saya sampaikan ke kantor?
• Iya, pak
• Nah, ini sudah saya sampaikan ke kantor via WA. Mohon ditunggu
jawabannya ya, bu Risa. Sekarang, bolehkah saya meminta ibu Risa untuk…?
• Contohnya..?
• Seperti…?
• Maksudnya….?
• Sebut kata itu
• Apa lagi?
• Ada lagi?
• Selain itu?
• Tadi yang kurang disukai, kalau yang disukai?
PARAPHRASING
• Menyampaikan kembali dalam bentuk rangkuman/ lebih
singkat (kalimat berbeda, ada kata-kata yang sama)
– Ibu Eri: Menurut saya, kita menanam sayur saja di kebun masing-
masing supaya tidak usah beli sayuran ke pasar. Kan mahal…
– Fasilitator: Oh, jadi menurut Ibu Eri, tanam sayur saja supaya tidak
usah beli ke pasar. Begitu ya?
• Fungsi
– Partisipan merasa didengar/ dihargai
– Forum lebih mendengar karena diulang
– Melanjutkan pembicaraan (bila tidak
diambil alih fasilitator)
MIRRORING
• Menyampaikan satu atau dua kata kembali persis
yang disampaikan partisipan (verbatim)
– Pak Chandra: Menurut saya, kuncinya di suara
– Fasilitator: Suara
• Fungsi
– Menghargai
– Sikap netral
– Mengatur kecepatan bicara partisipan
MP INTI 3
TEKNIK MEMBANGUN
PARTISIPATIF
BERTANYA YANG MEMOTIVASI PEMBICARAAN
BERTANYA
• Bertanya
sepertinya
sepele,
• Aplikasi
– Memunculkan agenda
pembicaraan dari
masyarakat yang sama
dengan agenda petugas
(bukan petugas yang
mengangkat agenda)
– Memunculkan rasa
memiliki
– Bisa ditata untuk ke
arah perubahan
perilaku
Contoh Aplikasi Tur Besar – Tur Kecil
1. Ibu-ibu apa kabar?
2. Ibu-ibu, bagaimana kesehatan anak kita? Apakah dalam sebulan
terakhir ada yang sakit?
3. Sakit apa saja? (Tur besar)
4. Oh, ada yang sakit diare, batuk, demam…. Hmm, pada kesempatan
sore ini, boleh saya membahas tentang diare? Supaya nanti anak kita
terhindar dari diare?
(Padahal agenda pertemuan yang harus dijalankan tenaga promkes itu adalah tentang diare. Namun, bukan dia yang
mengangkat kata diare pertama kali)
CURAH PENDAPAT
ATURAN CURAH PENDAPAT
• Kuantitas, bukan kualitas
• Dorong ide-ide liar
• Tahan penilaian
• Bangun ide baru dari ide
yang sudah muncul (jangan
dirahasia-rahasiakan…)
MENURUNKAN
TEKANAN BICARA
MENURUNKAN TEKANAN BICARA
• Pengalaman dan
keberanian
partisipan berbeda-
beda
• Amati, cari tahu
• Tentukan intervensi
Mana yang lebih mudah?
• Berbicara di forum?
• Berbicara dalam kelompok?
• Berbicara dengan pasangan?
Mana situasi dengan tekanan
lebih besar pada partisipan?
Bagaimana dengan…?
Berbicara langsung vs. ditulis
KARTU METAPLAN
KARTU METAPLAN
1. Satu kartu untuk 1 ide
2. Tulisan besar, terbaca dari
jarak 3 meter atau lebih
3. Singkat, 1 - 3 kata
4. Tiket untuk berbicara, bukan
wadah ide lengkap
5. Harus bisa dipindah-
pindahkan (cari dinding yang
melekat)
BERBICARA YANG
MEMBANGUN IMAJINASI
VERBAL:
BIROKRATIS/ INSTITUTIONAL
• Konsep
• Logis
• Hirarkis
Verbal: institutional…lanjutan
• Konseptual (pengertian/ definisi)
– Yang dimaksud dengan keamanan adalah…
– Diare adalah….
• Logis (masalah-tujuan/ solusi)
– Ini disebabkan oleh
– Masalah yang Ibu/ Bapak hadapi ini….
– Yang perlu Ibu/ Bapak lakukan adalah…
– Tujuan dari kegiatan ini adalah….
• Hirarkis/ instruktif/ Kontrol
– Kami menyediakan ini itu…agar….
– Ibu/ Bapak harus berpartisipasi dalam…supaya…
– Kalau Ibu/ Bapak tidak begini begitu, maka…
BAHASA ALTERNATIF
• Theatre of Mind, Story telling/
Dongeng/ Bercerita/ Ngobrol.
Ada….
– Panggung….
– Aktor/ pemain/ lakon
– Cerita/ alur
– Detial deskripsi situasi/ suasana
– Dialog hidup
– Kata-kata yang menyerupai gerak
– Emosi! Emosi!!! Perasaan!!!
UMPAN BALIK
YANG MENYEMANGATI
FEEDBACK/ UMPAN BALIK/ FEEDFORWARD/ UMPAN MAJU
• Memberi :
– Deskriptif, bukan menuduh
• Ibu tidak peduli terhadap lingkungan sendiri| Saya lihat
ada kubangan di pekarangan….
• Suami ibu malas! | ………………….
– Spesifik
• Rumah ibu sehat!
• Rumah ibu bersih, tidak ada kubangan air di sana..
– Apresiatif hal positif/ kelebihan/ kekuatan perlu
diangkat (jangan selalu negatif/ kekurangan)
• Ibu rajin datang ke pertemuan…..
MP INTI 4
ALAT BANTU KOMUNIKASI
MP INTI 5
TEKNIK FASILITASI
IBU BIDAN
• Dia
melahirkan
? (tujuan)
• Dia bantu
proses
persalinan http://ibibadung.com/
?
Kesimpulannya: Kerja Fasilitator
• Proses
• Bukan tujuan
• Bagaimana caranya agar anggota forum dapat
mengutarakan gagasan dengan nyaman dan leluasa,
saling belajar, memahami, dan akhirnya sepakat
untuk merubah perilaku?
KERANGKA KERJA FASILITATOR
• Teori:
AKHIR AKHIR
Saling
Divergensi Konvergensi
memahami
1
AWAL
• Adalah TUGAS AWAL
fasilitator untuk
mengenal partisipan dan
membantu partisipan
saling mengenal
• Perkenalan = INVESTASI
• Perkenalan = LANGKAH
AWAL BINA SUASANA
PILIHAN PENATAAN RUANGAN
Semua ada tujuan & implikasinya
PENATAAN TEMPAT DUDUK
• Lingkaran besar
– Semua sejajar
– Untuk berbagi
– Tidak ada pusat/ center
– Bila ada pusat/ center lakukan sebentar saja
• Lingkaran-lingkaran kecil
– Untuk berdiskusi
– Bukan untuk memperhatikan satu orang narasumber secara lama
• Huruf U
– Untuk memperhatikan satu narasumber dan saling berdiskusi (tanya jawab)
– Ada meja, perlu untuk menulis hal rinci, teknis
• Kotak
– Agar pimpinan bisa mengontrol peserta
– Semua memperhatikan pimpinan dan dapat diperhatikan pimpinan
• Teater
– Untuk menikmati, dirasakan, bukan hal teknis dan rinci
– Ada satu pusat/ narasumber
– Bukan untuk diskusi kelompok
• Ruang kelas
– Untuk memperhatikan hal yang rinci, teknis
– Satu pusat/ narasumber
• Pastikan kita bisa berkontak mata dengan
semua partisipan
• Bila penataan lingkaran, usahakan satu lapis
• Sesuaikan arah komunikasi dengan setting
ruang
subdit pemberdayaan masyarakat, 2018 128