02
Rev.00
1
Malnutrisi hingga saat ini masih menjadi salah satu faktor penyebab kematian
utama pada anak dibawah usia lima tahun (balita). Diperkirakan malnutrisi berat
berkontribusi hingga satu juta kematian anak setiap tahunnya. Anak dengan
malnutrisi berat memiliki peningkatan risiko mortalitas hingga dua puluh kali lipat
dibandingkan anak yang tidak mengalami malnutrisi. Saat ini sekitar dua puluh juta
anak usia prasekolah di seluruh dunia menderita malnutrisi berat, sebagian besar
berasal dari benua Afrika dan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan salah satu aspek penting bagi
kesehatan anak. Gangguan pertumbuhan akan berakibat perawakan pendek (short
stature). Pertumbuhan linier tersebut dapat dipengaruhi oleh etnis, genetik,
hormonal, psikososial, status gizi, penyakit kronis, dan faktor lingkungan lainnya.
Periode 1000 Hari Pertama Kehidupan merupakan periode kritis terjadinya gangguan
pertumbuhan, termasuk perawakan pendek dan stunting. Perawakan pendek dapat
disebabkan oleh kondisi patologis dan non patologis sehingga perlu penilaian
bijaksana untuk membedakan perawakan pendek dengan stunting.
Penting bagi seorang klinisi untuk mengetahui bagaimana melakukan pendekatan
klinis pada kasus-kasus perawakan pendek. Stunting seringkali dialami oleh anak-
anak diseluruh dunia dalam seribu hari pertama pasca lahir. Penyebab langsung
masalah stunting ini adalah status kesehatan dan pemenuhan gizi pada anak yang
kurang. Penyebab lainnya dipengaruhi oleh pola asuh, budaya, dan lain-lain.
Prevalensi stunting dunia menurut WHO dari tahun 2015 mengalami penurunan dari
23,2 persen menjadi 21,3 persen ditahun 2019. Namun pada tahun 2020, prevalensi
kasus stunting naik mencapai 22 persen. Penurunan jumlah stunting ini menurut
WHO juga terdampak selama pandemi covid-19. Meskipun mengalami penurunan,
angka tersebut masih diatas standar yang ditetapkan oleh WHO sebelumnya yakni
dibawah 20 persen. Sedangkan kasus stunting di Indonesia saat ini mencapai angka
24,4 persen.
Pertumbuhan sel dalam seribu hari pertama paska kelahiran akan terjadi secara
masif. Pertumbuhan tidak hanya terjadi pada sel-sel tulang, tetapi juga terjadi pada
sel-sel otak, sel otot, jaringan lunak, dan juga organ dalam. Selama proses
pertumbuhan berlangsung, metabolisme sel tubuh anak juga mengalami
peningkatan. Asupan gizi anak yang diperoleh dari ASI dan makanan pendamping
yang dikonsumsi perlu diberikan secara seimbang dan adekuat secara menerus.
2
Berdasarkan uraian masalah diatas, perlu adanya pengembangan program dan
inovasi baru dalam penanggulangan masalah stunting dan wasting. Hasil kajian
terkait faktor-faktor yang berkontribusi dalam kejadian stunting dan wasting akan
dianalisis lebih lanjut. Melalui program kerja ini diharapkan RSUD Ciawi turut
berperan dalam menurunkan angka stunting dan wasting yang terjadi di Indonesia,
khususnya di Kabupaten Bogor.
3
IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
4
NO NAMA PROG TUJUAN RINCIAN KEGIATAN SASARAN PELAKSANAAN KEGIA
RAM TAN
2. Intervensi 1. Penguatan Skrining 1. Pelatihan skrining gizi 1. Perawat Anak 1. Sosialisasi cara
spesifik di Gizi dan dan pengukuran melakukan skrining
rumah sakit Antropometri anak antropometri anak gizi dan pengukuran
antropometri sesuai
2. Pelaksanaan pengukuran 2. Pasien anak di rawat jalan
dan rawat inap SPO
antropometri pada pasien
anak 2. mempraktikan cara
pengukuran
antropometri
1. Mengukur
2. Memperbaiki kondisi 1. Tatalaksana stunting dan 1. Pasien stunting dan
antropometri semua
pasien dengan wasting sesuai SPO wasting
pasien anak di
stunting dan wasting setiap unit
pelayanan anak.
2. Asuhan pasien
stunting dan wasting
oleh semua PPA
secara terintegrasi
5
NO NAMA PROG TUJUAN RINCIAN KEGIATAN SASARAN PELAKSANAAN KEGIA
RAM TAN
3. Penerapan 1. Menciptakan 1. Menyediakan ruangan 1. Ibu hamil Sesuai kebutuhan di :
Rumah Sakit lingkungan yang menyusui 1. Ruang PONEK
Sayang Ibu 2. Ibu nifas
kondusif bagi ibu
dan Bayi 2. Menyelenggarakan 2. Ruang laktasi
dan anak 3. Ibu menyusui
konseling tentang
3. Perinatologi
2. Meningkatkan menyusui dan edukasi 4. Bayi baru lahir
pelayanan ibu dan laktasi 4. Poli anak
anak yang 5. Bayi usia 0 – 2 tahun
3. Pemberian tablet Fe 5. Bangsal ibu hamil
berkualitas
pada ibu hamil dan nifas
4. IMD di Ruang 6. Bangsal Anak
Persalinan
4. Rumah Sakit 1. Mengatasi masalah 1. Menjalin kerjasama 1. Dinas Kesehatan 1. Membuat MOU
sebagai manajemen dengan Dinas Kabupaten Bogor dengan Dinas
pusat rujukan pelayanan yang Kesehatan terkait Kesehatan dan
stunting dan mencakup rujukan Sistem Rujukan kasus koordinasi secara
wasting stunting dan wasting stunting dan wasting rutin.
sesuai indikasi
2. RS sebagai tempat 2. Harus ada
2. Melaksanakan sistem 2. FKTP pencatatan dan
promosi, prevensi,
rujukan sesuai SPO dan pelaporan
perawatan dan
mengevaluasi pelaksanaan
rehabilitasi pasien
pelaksanaan sistem kegiatan setiap
stunting dan wasting
rujukan bulan.
6
NO NAMA PROG TUJUAN RINCIAN KEGIATAN SASARAN PELAKSANAAN KE
RAM GIATAN
5. RS sebagai 1. Melakukan 1. Pemeriksaan ibu hamil Puskesmas Binaan/ Tim stunting dan
pendamping peninjauan program dan balita, terutama Posyandu Binaan yang wasting RSUD
klinis dan gizi ibu hamil dan kasus stunting dan terdekat dengan RS Ciawi Ciawi melakukan
manajemen anak dengan wasting pendampingan ke
serta malnutrisi puskesmas
merupakan 2. Evaluasi pemberian
binaan/ posyandu
jejaring tablet Fe, makanan
binaan setiap
rujukan tambahan dan obat
bulannya.
cacing pada ibu hamil
3. Evaluasi pemberian
vitamin A pada bayi
dan anak
6 Program 1. Sebagai laporan 1. Melakukan pemantauan Tim stunting dan Rapat tim
Pemantauan pencapaian kegiatan di unit wasting RSUD Ciawi dilaksanakan
dan Evaluasi Program Kerja pelayanan setiap bulan
Tim
2. Rapat tim rutin Dokumen
pencatatan dan
3. Pembuatan laporan
pelaporan dibuat
kegiatan
secara rutin
7
V. Cara Melaksanakan Kegiatan
VI. Sasaran
9
VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
BULAN
NO NAMA KEGIATAN
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Sosialisasi terkait stunting dan wasting kepada Staf
1
RS
Penyuluhan tentang stunting dan wasting kepada
2
pasien dan keluarga di ruang tunggu rawat jalan
Penyuluhan tentang stunting dan wasting kepada
3
masyarakat
Pelatihan cara melakukan skrining gizi dan
4
pengukuran antropometri bagi perawat anak
Pelaksanaan pengukuran antropometri pada pasien
5
anak
6 Tatalaksana asuhan pasien stunting dan wasting
Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan bayi
7
dan anak dengan diagnosa stunting dan wasting
8 Pemberian imunisasi awal kelahiran
Melakukan edukasi tentang PMBA kepada orang
9
tua pasien
10 Menyediakan ruangan menyusui
Melakukan kegiatan edukasi atau
11 konseling tentang menyusui
10
BULAN
NO NAMA KEGIATAN
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Melakukan pendampingan klinis di Puskesmas
16
Binaan/ Posyandu Binaan
Melakukan pemantauan kegiatan penurunan
17
stunting dan wasting di unit pelayanan
18 Rapat Tim Stunting dan Wasting RSUD Ciawi
19 Pembuatan laporan kegiatan bulanan dan tahunan
11
VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
1. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan secara berkala dan dilaporkan ke Direktur.
2. Sarana yang dipergunakan dalam monitoring dan evaluasi adalah :
a. Rapat Tim Stunting dan Wasting
b. Rapat Tim Stunting dan Wasting dengan komite dan tim lainnya
Ditetapkan di : Ciawi
Pada Tanggal : 27 Juli 2022
Mengetahui,
12