Anda di halaman 1dari 13

33.03.

02
Rev.00

PROGRAM KERJA PENURUNAN PREVALENSI STUNTING DAN


WASTING

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIAWI


KABUPATEN BOGOR
2022
I. Pendahuluan
Dalam rangka melaksanakan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72
Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting, untuk mewujudkan sumber day
a manusia yang sehat, cerdas, dan produktif, serta pencapaian tujuan pembangunan
berkelanjutan, dilakukan percepatan penurunan stunting.
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekura
ngan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan
nya berada di bawah standar antropometri anak. Wasting adalah kondisi gizi kurang d
an gizi buruk biasanya disebabkan oleh penyakit dan kekurangan asupan gizi yang ba
ru saja terjadi (akut) maupun yang telah lama terjadi (kronis).
Berdasarkan Riskesdas Tahun 2018, proporsi status gizi stunting balita Indonesia
yaitu 30,8%, gizi kurang dan gizi buruk 17,7%, proporsi balita dengan status gizi kurus
10,1%, dan proporsi status gizi gemuk pada balita sebesar 8,0%. Target penurunan a
ngka stunting tahun 2024 diharapkan turun menjadi 14%, dengan target penurunan 3
% pertahun.
Intervensi untuk menanggulangi permasalahan gizi terbagi menjadi intervensi gizi
spesifik (langsung) dan intervensi gizi sensitif (tidak langsung). Intervensi gizi spesifik
(langsung) digunakan untuk menangani penyebab-penyebab langsung terjadinya kura
ng gizi. Intervensi gizi spesifik banyak dilaksanakan oleh sektor kesehatan dan meliput
i pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita kurus, pemberian tablet tam
bah darah bagi remaja, Wanita usia subur (WUS), ibu hamil, promosi dan konseling m
enyusui, promosi dan konseling pemberian makanan bayi dan anak (PMBA), tatalaksa
na gizi buruk, pemantauan dan promosi pertumbuhan, sumplementasi mikronutrien, p
emeriksanaan kehamilan dan imunisasi, manajemen terpadu balita sakit.
Pelaksanaan program nasional oleh rumah sakit diharapkan mampu meningkatka
n akselerasi pencapaian target RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah N
asional) bidang kesehatan sehingga upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarak
at meningkat segera terwujud.

II. Latar Belakang

1
Malnutrisi hingga saat ini masih menjadi salah satu faktor penyebab kematian
utama pada anak dibawah usia lima tahun (balita). Diperkirakan malnutrisi berat
berkontribusi hingga satu juta kematian anak setiap tahunnya. Anak dengan
malnutrisi berat memiliki peningkatan risiko mortalitas hingga dua puluh kali lipat
dibandingkan anak yang tidak mengalami malnutrisi. Saat ini sekitar dua puluh juta
anak usia prasekolah di seluruh dunia menderita malnutrisi berat, sebagian besar
berasal dari benua Afrika dan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan salah satu aspek penting bagi
kesehatan anak. Gangguan pertumbuhan akan berakibat perawakan pendek (short
stature). Pertumbuhan linier tersebut dapat dipengaruhi oleh etnis, genetik,
hormonal, psikososial, status gizi, penyakit kronis, dan faktor lingkungan lainnya.
Periode 1000 Hari Pertama Kehidupan merupakan periode kritis terjadinya gangguan
pertumbuhan, termasuk perawakan pendek dan stunting. Perawakan pendek dapat
disebabkan oleh kondisi patologis dan non patologis sehingga perlu penilaian
bijaksana untuk membedakan perawakan pendek dengan stunting.
Penting bagi seorang klinisi untuk mengetahui bagaimana melakukan pendekatan
klinis pada kasus-kasus perawakan pendek. Stunting seringkali dialami oleh anak-
anak diseluruh dunia dalam seribu hari pertama pasca lahir. Penyebab langsung
masalah stunting ini adalah status kesehatan dan pemenuhan gizi pada anak yang
kurang. Penyebab lainnya dipengaruhi oleh pola asuh, budaya, dan lain-lain.
Prevalensi stunting dunia menurut WHO dari tahun 2015 mengalami penurunan dari
23,2 persen menjadi 21,3 persen ditahun 2019. Namun pada tahun 2020, prevalensi
kasus stunting naik mencapai 22 persen. Penurunan jumlah stunting ini menurut
WHO juga terdampak selama pandemi covid-19. Meskipun mengalami penurunan,
angka tersebut masih diatas standar yang ditetapkan oleh WHO sebelumnya yakni
dibawah 20 persen. Sedangkan kasus stunting di Indonesia saat ini mencapai angka
24,4 persen.
Pertumbuhan sel dalam seribu hari pertama paska kelahiran akan terjadi secara
masif. Pertumbuhan tidak hanya terjadi pada sel-sel tulang, tetapi juga terjadi pada
sel-sel otak, sel otot, jaringan lunak, dan juga organ dalam. Selama proses
pertumbuhan berlangsung, metabolisme sel tubuh anak juga mengalami
peningkatan. Asupan gizi anak yang diperoleh dari ASI dan makanan pendamping
yang dikonsumsi perlu diberikan secara seimbang dan adekuat secara menerus.

2
Berdasarkan uraian masalah diatas, perlu adanya pengembangan program dan
inovasi baru dalam penanggulangan masalah stunting dan wasting. Hasil kajian
terkait faktor-faktor yang berkontribusi dalam kejadian stunting dan wasting akan
dianalisis lebih lanjut. Melalui program kerja ini diharapkan RSUD Ciawi turut
berperan dalam menurunkan angka stunting dan wasting yang terjadi di Indonesia,
khususnya di Kabupaten Bogor.

III. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


a. Tujuan Umum
Tujuan umum penyelenggaraan kegiatan pelayanan stunting dan wasting di
RSUD Ciawi Kabupaten Bogor yaitu berperan aktif dalam mendukung program pe
merintah dalam upaya menurunkan prevalensi stunting dan wasting di Indonesia.
b. Tujuan Khusus

1) Mendorong upaya pencegahan dan penurunan stunting dengan pelayanan


yang optimal kepada ibu hamil, ibu melahirkan, bayi baru lahir, dan bayi berusia
6 (enam) bulan sampai dengan 2 (dua) tahun.
2) Meningkatkan pengetahuan staf, pasien, dan keluarga pasien tentang stunting
dan wasting.
3) Melakukan intervensi spesifik terkait penurunan stunting dan wasting di rumah
sakit.
4) Menyediakan layanan yang optimal serta menjadi pusat rujukan dalam menang
ani masalah stunting dan wasting dengan jejaring fasilitas kesehatan tingkat
pertama (FKTP) dan RSUD Ciawi.
5) Menyediakan pelaporan dan pencatatan kasus stunting dan wasting.

3
IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

NO NAMA PROG TUJUAN RINCIAN KEGIATAN SASARAN PELAKSANAAN KEGIA


RAM TAN
1. Peningkatan 1. Meningkatkan 1. Staf RS : 1. Seluruh staf RS baik 1. Penyuluhan
pemahaman pemahaman seluruh Kegiatan sosialisasi medis maupun non dilakukan dengan
dan staf rumah sakit, terkait stunting dan medis. cara langsung
kesadaran pasien, keluarga dan wasting. melalui offline dan
seluruh staf, 2. Pasien anak dan orang
masyarakat sekitar online.
pasien dan 2. Pasien dan Keluarga : tua anak di poli anak, Ibu
terkait stunting dan
keluarga Penyuluhan tentang hamil dan menyusui dan 2. Penyuluhan rutin
wasting.
tentang stunting dan wasting di keluarga, WUS, orang dilakukan minimal
masalah ruang tunggu poli anak, tua pasien anak, 1x dalam sebulan.
stunting dan dan poli kebidanan. pengunjung RS
wasting.
3. Masyarakat : 3. Masyarakat di wilayah
3. Melalui media
Penyuluhan tentang kerja FKTP jejaring
elektronik, media
stunting dan wasting RSUD Ciawi
sosial dan kegiatan
kepada masyarakat.
dengan forum
masyarakat luas.

4
NO NAMA PROG TUJUAN RINCIAN KEGIATAN SASARAN PELAKSANAAN KEGIA
RAM TAN
2. Intervensi 1. Penguatan Skrining 1. Pelatihan skrining gizi 1. Perawat Anak 1. Sosialisasi cara
spesifik di Gizi dan dan pengukuran melakukan skrining
rumah sakit Antropometri anak antropometri anak gizi dan pengukuran
antropometri sesuai
2. Pelaksanaan pengukuran 2. Pasien anak di rawat jalan
dan rawat inap SPO
antropometri pada pasien
anak 2. mempraktikan cara
pengukuran
antropometri
1. Mengukur
2. Memperbaiki kondisi 1. Tatalaksana stunting dan 1. Pasien stunting dan
antropometri semua
pasien dengan wasting sesuai SPO wasting
pasien anak di
stunting dan wasting setiap unit
pelayanan anak.
2. Asuhan pasien
stunting dan wasting
oleh semua PPA
secara terintegrasi

1. Pemberian imunisasi 1. Bayi baru lahir di RSUD 1. Bayi baru lahir


3. Meningkatkan
awal kelahiran Ciawi mendapatkan
cakupan imunisasi
vaksin Hb0
4. Meningkatkan 1. Edukasi PMBA (Pelatihan
Konseling Pemberian 1. Orang tua pasien rawat 1. Penyuluhan atau
pengetahuan orang
Makanan Bayi dan Anak) jalan dan rawat inap konsultasi gizi
tua dalam
pemberian makanan tentang PMBA
kepada anak

5
NO NAMA PROG TUJUAN RINCIAN KEGIATAN SASARAN PELAKSANAAN KEGIA
RAM TAN
3. Penerapan 1. Menciptakan 1. Menyediakan ruangan 1. Ibu hamil Sesuai kebutuhan di :
Rumah Sakit lingkungan yang menyusui 1. Ruang PONEK
Sayang Ibu 2. Ibu nifas
kondusif bagi ibu
dan Bayi 2. Menyelenggarakan 2. Ruang laktasi
dan anak 3. Ibu menyusui
konseling tentang
3. Perinatologi
2. Meningkatkan menyusui dan edukasi 4. Bayi baru lahir
pelayanan ibu dan laktasi 4. Poli anak
anak yang 5. Bayi usia 0 – 2 tahun
3. Pemberian tablet Fe 5. Bangsal ibu hamil
berkualitas
pada ibu hamil dan nifas
4. IMD di Ruang 6. Bangsal Anak
Persalinan

4. Rumah Sakit 1. Mengatasi masalah 1. Menjalin kerjasama 1. Dinas Kesehatan 1. Membuat MOU
sebagai manajemen dengan Dinas Kabupaten Bogor dengan Dinas
pusat rujukan pelayanan yang Kesehatan terkait Kesehatan dan
stunting dan mencakup rujukan Sistem Rujukan kasus koordinasi secara
wasting stunting dan wasting stunting dan wasting rutin.
sesuai indikasi
2. RS sebagai tempat 2. Harus ada
2. Melaksanakan sistem 2. FKTP pencatatan dan
promosi, prevensi,
rujukan sesuai SPO dan pelaporan
perawatan dan
mengevaluasi pelaksanaan
rehabilitasi pasien
pelaksanaan sistem kegiatan setiap
stunting dan wasting
rujukan bulan.

6
NO NAMA PROG TUJUAN RINCIAN KEGIATAN SASARAN PELAKSANAAN KE
RAM GIATAN
5. RS sebagai 1. Melakukan 1. Pemeriksaan ibu hamil  Puskesmas Binaan/  Tim stunting dan
pendamping peninjauan program dan balita, terutama Posyandu Binaan yang wasting RSUD
klinis dan gizi ibu hamil dan kasus stunting dan terdekat dengan RS Ciawi Ciawi melakukan
manajemen anak dengan wasting pendampingan ke
serta malnutrisi puskesmas
merupakan 2. Evaluasi pemberian
binaan/ posyandu
jejaring tablet Fe, makanan
binaan setiap
rujukan tambahan dan obat
bulannya.
cacing pada ibu hamil
3. Evaluasi pemberian
vitamin A pada bayi
dan anak

6 Program 1. Sebagai laporan 1. Melakukan pemantauan  Tim stunting dan  Rapat tim
Pemantauan pencapaian kegiatan di unit wasting RSUD Ciawi dilaksanakan
dan Evaluasi Program Kerja pelayanan setiap bulan
Tim
2. Rapat tim rutin  Dokumen
pencatatan dan
3. Pembuatan laporan
pelaporan dibuat
kegiatan
secara rutin

7
V. Cara Melaksanakan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai pembagian tugas berikut:


1. Tim Humas menyusun materi dan media edukasi yang berkaitan dengan progra
m penurunan prevalensi stunting dan wasting .
2. Tim inti dan tim humas menentukan jadwal kegiatan penyuluhan/ edukasi tentan
g stunting dan wasting kepada staf rumah sakit, pasien dan keluarga serta masy
arakat.
3. Tim inti menyusun dan melaksanakan kegiatan pelatihan untuk perawat anak ten
tang cara melakukan skrining gizi dan pengukuran antropometri anak yang benar.
4. Semua pasien anak yang masuk ke rawat jalan maupun rawat inap dilakukan pe
ngukuran antropometri dan didokumentasikan oleh masing-masing penanggung j
awab ruang perawat anak.
5. Pasien anak yang terdiagnosis stunting dan wasting, dilakukan intervensi secara
terintegrasi oleh PPA sesuai dengan SPO dan didokumentasikan oleh masing-m
asing penanggung jawab ruang perawat anak.
6. Nutrisionis melakukan monitoring secara rutin pada pasien stunting dan wasting
yang dirawat inap serta mendokumentasikannya.
7. Setiap penanggung jawab ruang perawatan anak, melapor ke tim untuk dibuat la
poran pemantauan pasien anak stunting dan wasting yang berkunjung ke rumah
sakit.
8. Tim Farmasi menyediakan vaksin imunisasi Hb0 untuk semua bayi baru lahir di
masing-masing unit persalinan RSUD Ciawi.
9. Nutrisionis dan tim humas melakukan edukasi PMBA melalui penyuluhan rutin at
au saat melakukan konseling gizi kepada orang tua pasien stunting dan wasting.
10. Rumah sakit menyediakan ruang khusus menyusui di tempat yang dibutuhkan.
11. Tim laktasi dan perawat di ruang kebidanan/ ruang bayi aktif melakukan edukasi
dan konseling menyusui kepada ibu hamil, ibu nifas, dan ibu menyusui.
12. Tim Farmasi menyediakan tablet Fe untuk ibu hamil baik di rawat jalan maupun r
awat inap.
13. Tim inti melakukan pemantauan pelaksanaan IMD melalui pencatatan/ laporan j
umlah pelaksaan IMD diruang persalinan .
14. Tim inti dan humas rumah sakit menjalin koordinasi dengan instansi pelayanan k
esehatan lain untuk membangun sistem rujukan.
15. Rumah sakit menetapkan sistem rujukan untuk pasien stunting dan wasting yang
dirujuk ke RSUD Ciawi
8
16. Tim inti melaksanakan sistem rujukan sesuai SPO yang telah ditetapkan dan me
ngevaluasi pelaksanaan sistem rujukan dengan menganalisis dokumen rujuk bal
ik atau rujuk lanjutan yang telah diarsipkan.
17. Tim inti melaksanakan pendampingan ke puskesmas binaan/ posyandu binaan d
engan mengikuti program- program yang berkaitan dalam upaya penurunan prev
alensi stunting dan wasting.
18. Tim inti menyelenggarakan rapat tiap bulan untuk mendiskusikan kendala pelapo
ran dan pencatatan stunting.

VI. Sasaran

Sasaran pelayanan stunting dalam program ini adalah sebagai berikut :


- Staf Rumah Sakit baik medis maupun non medis
- Seluruh pengunjung rumah sakit. Diantaranya :
1. Pasien anak usia 0 – 18 tahun
2. Ibu hamil
3. Ibu menyusui
4. Keluarga pasien
- Masyarakat wilayah kerja FKTP jejaring RSUD Ciawi
- Dinas Kesehatan dan FKTP

9
VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

BULAN
NO NAMA KEGIATAN
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Sosialisasi terkait stunting dan wasting kepada Staf
1
RS
Penyuluhan tentang stunting dan wasting kepada
2
pasien dan keluarga di ruang tunggu rawat jalan
Penyuluhan tentang stunting dan wasting kepada
3
masyarakat
Pelatihan cara melakukan skrining gizi dan
4
pengukuran antropometri bagi perawat anak
Pelaksanaan pengukuran antropometri pada pasien
5
anak
6 Tatalaksana asuhan pasien stunting dan wasting
Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan bayi
7
dan anak dengan diagnosa stunting dan wasting
8 Pemberian imunisasi awal kelahiran
Melakukan edukasi tentang PMBA kepada orang
9
tua pasien
10 Menyediakan ruangan menyusui
Melakukan kegiatan edukasi atau
11 konseling tentang menyusui

12 Melakukan IMD di ruang persalinan


Menjalin kerjasama dengan Dinas Kesehatan terkait
13
sistem rujukan kasus stunting dan wasting
Melaksanakan sistem rujukan sesuai SPO dan
15
mengevaluasi pelaksanaan sistem rujukan

10
BULAN
NO NAMA KEGIATAN
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Melakukan pendampingan klinis di Puskesmas
16
Binaan/ Posyandu Binaan
Melakukan pemantauan kegiatan penurunan
17
stunting dan wasting di unit pelayanan
18 Rapat Tim Stunting dan Wasting RSUD Ciawi
19 Pembuatan laporan kegiatan bulanan dan tahunan

11
VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
1. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan secara berkala dan dilaporkan ke Direktur.
2. Sarana yang dipergunakan dalam monitoring dan evaluasi adalah :
a. Rapat Tim Stunting dan Wasting
b. Rapat Tim Stunting dan Wasting dengan komite dan tim lainnya

IX. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


1. Pencatatan
Pencatatan kegiatan Tim Stunting dan Wasting dilakukan oleh Sekretaris Tim
Stunting dan Wasting melalui formulir pengumpulan data maupun berupa
notulensi.
2. Pelaporan
a. Pelaporan dilakukan setiap selesai melaksanakan kegiatan yang dijalankan.
b. Pelaporan tahunan Tim Stunting dan Wasting dilaporkan kepada Direktur
dalam bentuk laporan tahunan.

Ditetapkan di : Ciawi
Pada Tanggal : 27 Juli 2022
Mengetahui,

Plt. Direktur Ketua Tim Stunting dan Wasting

dr. Yukie Meistisia A.S., M.H.Kes dr. Emilda, Sp. A


NIP. 19790504 200501 2 010 NIP. 19780213 200502 2 004

12

Anda mungkin juga menyukai