Anda di halaman 1dari 33

UPAYA KESEHATAN DI POSYANDU

SEBAGAI PENCEGAHAN STUNTING

DIREKTORAT PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2021
TUJUAN
PEMBELAJARAN
PESERTA MAMPU memahami peran
Posyandu dalam upaya pencegahan
1 UMUM stunting

PESERTA MAMPU :
• Memahami stunting, dan pencegahannya, memahami
pemantauan dan perkembangan balita

2 KHUSUS
Latar Belakang
1
1. Prevalensi stunting
masih tinggi 2
2. Telah dilakukan
berbagai upaya 1. Pencegahan: salah
pemerintah satu upaya penting.
3. Target 14% pada 2. Posyandu sebagai
tahun 2024
3.
wadah yang tepat.
Pandemi Covid 19:
3
pencapaian di Penguatan
bawah target Posyandu melalui
orientasi bagi
kader Posyandu
dalam adaptasi
kebiasaan baru.
Substansi

01 UPAYA KESEHATAN DI POSYANDU SEBAGAI PENCEGAHAN


STUNTING

KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DALAM UPAYA


02 KESEHATAN DI POSYANDU
PADA ADAPTASI KEBIASAAN BARU

03 PELAKSANAAN UPAYA KESEHATAN DI POSYANDU PADA


ADAPTASI KEBIASAAN BARU DI ZONA MERAH, ORANYE,
KUNING, HIJAU

04 RENCANA TINDAK LANJUT


Kriteria peserta per desa lokus stunting:
1. 1 orang Petugas Promkes Puskesmas,
Merupakan petugas pengelola Promosi Kesehatan di Puskesmas dengan pengalaman sekurang-
kurangnya 2 tahun, dan ditugaskan oleh pimpinan
2. 1 orang Perwakilan Pemerintah Desa
Merupakan petugas pembina kelembagaan Posyandu, dan ditugaskan oleh pimpinan
3. 1 orang Kader Pembangunan Manusia
Merupakan kader pembangunan manusia di wilayah Posyandu
4. 3 orang Kader Posyandu
Telah berpengalaman sebagai kader lebih kurang 2 tahun, berusia di bawah 50 tahun, sehat dan
diutamakan tidak mempunyai penyakit komorbid.
Pelaksanaan Orientasi: Luring

Metoda Penyelenggaraan: ceramah, diskusi tanya jawab, berbagi pengalaman,


simulasi mandiri atau berkelompok, serta penyusunan rencana tindak lanjut
01
Upaya Kesehatan Di
Posyandu Sebagai
Pencegahan Stunting
Permasalahan apa
yang selama ini
dirasakan di
masyarakat terkait
ibu anak dan gizi
SAAT INI SEKITAR
1 dari 3 Anak
Indonesia
mengalami

ANAK INDONESIA MENGALAMI


PERTUMBUHAN TIDAK MAKSIMAL

TERJADI SEJAK DALAM


KANDUNGAN DAN AKAN
Anak tidak datang ke
NAMPAK SAAT ANAK BERUSIA
Posyandu
(KERDIL)

Stunting adalah kondisi gagal


tumbuh pada anak balita akibat
kekurangan gizi kronis sehingga
anak terlalu pendek untuk
usianya.
PENYEBAB DAN FAKTOR RISIKO STUNTING
Terbatasnya layanan
Praktek pengasuhan kesehatan:
yang kurang baik: a. Ibu hamil tidak
a. Kurangnya mengkonsumsi tab Fe Kurangnya akses ke makanan
pengetahuan ibu selama 90 hari bergizi
b. Bayi 0 – 6 bulan tidak b. Anak usia 3-6 thn tdk a. Masih ditemukan ibu hamil
mendapat ASI terdaftar di PAUD anemia.
eksklusif c. Menurunnya tingkat b. Makanan bergizi mahal
c. Balita usia 0 – 24 bln kehadiran anak di
tidak menerima MP - Posyandu
ASI d. Tidak mendapat akses
yang memadai ke
layanan imunisasi
14 LANGKAH INTERVENSI GIZI SPESIFIK
IBU HAMIL:
1.Memberikan makanan tambahan pada ibu hamil FOKUS
2.Mengatasi kekurangan zat besi dan asam folat.
3.Mengatasi kekurangan iodium. KELOMPOK
4.Menanggulangi kecacingan pada ibu hamil. SASARAN
5.Melindungi ibu hamil dari Malaria. 1.000 HPK
IBU MENYUSUI DAN ANAK HINGGA USIA 6 BULAN:
6.Mendorong inisiasi menyusui dini
7.Mendorong pemberian ASI Eksklusif. UMUMNYA DILAKUKAN
IBU MENYUSUI DAN ANAK USIA 6 BULAN-2 TAHUN : SEKTOR KESEHATAN
8. Mendorong pemberian ASI hingga usia 23 bulan
didampingi oleh pemberian MP-ASI. KONTRIBUSI
9. Menyediakan obat cacing.
10.Menyediakan suplementasi zink.
11.Melakukan fortifikasi zat besi ke dalam makanan. 30 %
12.Memberikan perlindungan terhadap malaria.
13.Memberikan imunisasi lengkap.
14.Melakukan pencegahan dan pengobatan diare.
INTERVENSI GIZI SENSITIF
1. Menyediakan dan Memastikan AKSES pada AIR BERSIH.
2. Menyediakan dan Memastikan AKSES pada SANITASI. FOKUS
3. Melakukan FORTIFIKASI Bahan Pangan. KELOMPOK
4. Menyediakan AKSES kepada YANKES dan KB. UMUM
5. Menyediakan JKN.
6. Menyediakan JAMPERSAL
DILAKUKAN
7. Memberikan PENDIDIKAN PENGASUHAN pada Orang tua. LINTAS SEKTOR
8. Memberikan PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Universal.
9. Memberikan PENDIDIKAN GIZI Masyarakat. KONTRIBUSI
10.Memberikan EDUKASI KESPRO serta GIZI pada REMAJA.
11.Menyediakan BANTUAN dan JAMINAN SOSIAL bagi
KELUARGA MISKIN.
70 %
12.Meningkatkan KETAHANAN PANGAN dan GIZI.
Pemberdayaan Masyarakat
proses untuk meningkatkan pengetahuan,
kesadaran dan kemampuan individu, keluarga dan
masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya
Pemberdayaan Masyarakat merupakan
kesehatan yang dilaksanakan dengan cara fasilitasi
Proses Non-Instruktif
proses pemecahan masalah melalui pendekatan
edukatif dan partisipatif serta memperhatikan
kebutuhan potensi dan sosial budaya setempat
Kesehatan Ibu, bayi dan balita

kesehatan anak usia sekolah dan remaja

kesehatan usia kerja dan usia lanjut

gizi masyarakat
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
Fokus pada
penyehatan lingkungan
BIDANG upaya Promotif
KESEHATAN penanggulangan penyakit menular dan PTM – Preventif

Kesehatan Jiwa

Kesiapsiagaan Bencana dan Krisis Kesehatan

Kegiatan lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat setempat

dilakukan oleh kader kesehatan yang dibina oleh tenaga kesehatan melalui UKBM
LANGKAH PENYELENGGARAAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BIDANG KESEHATAN
PENGENALAN
KONDISI WILAYAH

IDENTIFIKASI
PEMBINAAN MASALAH & POTENSI
KEBERLANGSUNGAN KESEHATAN
DAN PENGEMBANGAN

MUSYAWARAH
MONITORING DESA/
DAN EVALUASI KELURAHAN
Dampingan Fasilitator

PELAKSANAAN PERENCANAAN
KEGIATAN UKBM PARTISIPATIF
UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat)
wahana pemberdayaan masyarakat bidang
kesehatan, yang dibentuk atas dasar
kebutuhan masyarakat, dikelola oleh,
dari, untuk dan bersama masyarakat,
dengan pembinaan sektor kesehatan,
lintas sektor dan pemangku kepentingan
terkait lainnya
Poskesdes

Posyandu
Syarat Pembentukan UKBM
Posbindu PTM PEDOMAN
1. Sesuai kebutuhan,
UKBM kemampuan dan PNYELENGGARAAN
UKBM DITETAPKAN
Pos UKK
kesepakatan
2. Ada struktur kepengurusan MELALUI
3. Ada kader PERATURAN
Berkedudukan
Posmaldes
4. Ada Pembinaan PERUNDANG-
di desa kelembagaan dan teknis UNDANGAN
5. Ada Sasaran
Pos TB Desa
6. Ada Sumberdaya
Sesuai
kesepakatan dan Poskestren
kebutuhan dapat
dibentuk di
RW/Dusun UKBM lain sesuai kebutuhan
INTERVENSI
SIKLUS KEHIDUPAN

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT


Apa yang terlintas
dalam pikiran
bapak/ibu Ketika
mendengar kata
Posyandu
POSYANDU ADALAH

Posyandu merupakan salah satu Lembaga Kemasyarakatan


Desa (LKD) yang mewadahi pemberdayaan masyarakat dalam
pelayanan sosial dasar yang pelaksanaannya dapat disinergikan
dengan layanan lainnya sesuai potensi daerah.
(Permendagri Nomor 18 tahun 2018)
Upaya Kesehatan di Posyandu dalam Pencegahan Stunting

Posyandu memiliki fungsi, antara lain: meningkatkan kesejahteraan keluarga yang berdampak pada kualitas
sumber daya manusia.  memegang peranan penting dalam upaya percepatan penurunan stunting.

Posyandu dapat dilakukan secara efektif dan efisien dan dapat menjangkau semua sasaran yang membutuhkan .

Pemantauan perkembangan meliputi pemberian stimulasi dan pemantauan perkembangan dengan ceklis
Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) yang tertera pada buku KIA untuk anak usia
0-60 bulan.

Pemantauan ini disarankan untuk balita yang mengalami permasalahan pertumbuhan dapat dideteksi sedini
mungkin, yang dilakukan minimal 3 bulan sekali.

Gangguan pertumbuhan segera ditindaklanjuti melalui rujukan ke fasilitas kesehatan Puskesmas/rumah


sakit, atau segera mendapatkan Konseling, Informasi dan Edukasi (KIE) terkait penatalaksanaan gangguan
pertumbuhan yang dialaminya oleh petugas atau kader Posyandu, dan diberikan Pemberian Makanan
Tambahan (PMT).
APA YANG SELAMA INI DIKERJAKAN PADA SAAT
MELAKSANAKAN KEGIATAN POSYANDU…???
KEGIATAN UTAMA POSYANDU

1. KIA
4. Gizi
2. KB
5. Penanggulangan
3. IMUNISASI Diare
KEGIATAN PENGEMBANGAN
POSYANDU (Permendagri 19 Tahun 2011)
1. pembinaan gizi dan kesehatan ibu dan anak;
2. pengendalian penyakit dan penyehatan
lingkungan;
3. prilaku hidup bersih dan sehat;
4. kesehatan lanjut usia;
5. BKB;
6. Pos PAUD;
7. percepatan penganekaragaman konsumsi
pangan; dan
8. pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat
terpencil dan penyandang masalah
kesejahteraan sosial;
9. kesehatan reproduksi remaja; dan
10. peningkatan ekonomi keluarga.
PENDAMPINGAN DALAM PROSES PEMBERDAYAAN

Supply side
UPAYA
PROVIDER (Pemerintah PENDAMPINGAN
Pusat, Pemda, Nakes, ormas
DEMAND SIDE

dan stakeholders terkait


POS YANDU
lainnya) merupakan bentuk PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UPAYA
Peran FASILITATOR menjadi hal PENTING.
MASYARAKAT
MASYARAKAT

KURUN WAKTU
FASILITATOR
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
seseorang yang atas nama pemerintah atau
lembaga pemberdayaan masyarakat
berkewajiban untuk mendampingi dan 1. Katalisator dalam proses pemberdayaan
membantu proses pengambilan keputusan masyarakat
yang dilakukan oleh masyarakat dalam 2. Pemberi bantuan dalam proses penyelenggaraan
mengadopsi inovasi pemberdayaan masyarakat
3. Penghubung dengan sumberdaya yang dapat
dimanfaatkan
4. Pendamping dalam pencarian solusi dalam
permasalahan
5. Pendamping dalam pelaksanaan pemantauan
dan evaluasi
6. Pembina sesuai kewenangan dan kompetensinya
7. Mendampingi masyarakat dan/atau melakukan
advokasi kepada pemangku kepentingan terkait

dapat berasal dari Pemerintah, LSM, Swasta, Anggota masyarakat


KADER
KESEHATAN ● Penggerak masyarakat untuk
berperan serta dalam upaya
setiap orang yang dipilih kesehatan sesuai kewenangannya
● Penggerak masyarakat agar
oleh masyarakat dan memanfaatkan UKBM dan
dilatih untuk menggerakkan pelayanan kesehatan dasar
● Pengelola UKBM
masyarakat berpartisipasi ● Penyuluh kesehatan kepada
masyarakat
dalam pemberdayaan ● Pencatat kegiatan pemberdayaan
masyarakat bidang kesehatan
masyarakat bidang ● Pelapor jika ada kejadian/kasus
kesehatan dalam permasalahan kesehatan
setempat pada tenaga kesehatan

Pasal 21
PERAN DAN FUNGSI KADER
POSYANDU

KADER POSYANDU

ORIENTASI
KADER PERAN PENGGERAK
UPAYA
POSYANDU & PENCEGAH
PENYULUH AN
TUGAS PENCATATAN & PELAPORAN SEDERHANA
STUNTING

 HAL 25 SAMPAI 32
Konsep Posyandu Aktif
Indikator Posyandu
No Indikator Pratama Madya Purnama Mandiri

1 Frekwensi penimbangan <8 ≥8 ≥8 ≥8

2 Rerata Kader Tugas <5 ≥5 ≥5 ≥5

3 Rerata cakupan D/S < 50% < 50% ≥ 50% ≥ 50%

4 Rerata cakupan kumulatif KIA < 50% < 50% ≥ 50% ≥ 50%

5 Rerata cakupan kumulatif KB < 50% < 50% ≥ 50% ≥ 50%

Rarata cakupan kumuliatif


6 < 50% < 50% ≥ 50% ≥ 50%
imunisasi

7 Kegiatan tambahan - - + +

Swadaya dan
8 Sumber Dana sehat - - swadaya
bagi hasil KUB
Dalam RPJMN dan Rencana Strategi Kementerian Kesehatan 2020-2024,
Posyandu aktif menjadi target indikator program kesehatan masyarakat dengan
kriteria sebagai berikut:

1. Melakukan kegiatan rutin Posyandu minimal 10 kali/tahun


2. Memiliki minimal 5 orang kader
3. Melakukan pelayanan kegiatan KIA, Gizi, Imunisasi, KB dengan cakupan
minimal 50%
4. Memiliki alat pemantauan pertumbuhan
5. Mengembangkan kegiatan tambahan kesehatan (remaja, usia kerja, lansia,
TOGA, penanggulangan penyakit)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai