Anda di halaman 1dari 25

Strategi Nasional Pencegahan

dan Penanggulangan Anemia


pada Remaja Putri

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur


- Stunting terjadi karena kekurangan gizi kronis
yang disebabkan oleh kemiskinan dan pola asuh
yang tidak tepat.
Konsep - 1000 HPK merupakan masa kritis yang menentukan
Dasar masa depan, sebab setelah 1000 hari dampak
buruk kekurangan gizi akan lebih sulit untuk
Intervens dipulihkan.

i Gizi - Investasi pada gizi dapat membantu memutus


lingkaran kemiskinan dan meningkatkan Produk
Domestik Bruto (PBD).
STUNTING merupakan
masalah gizi kronis yang
disebabkan oleh multi-
faktorial dan bersifat
antar generasi
MASALAH GIZI INTER GENERASI
GIZI IBU YANG TIDAK OPTIMUM MENJADI PENYEBAB UTAMA
TERJADINYA MASALAH KURANG GIZI PADA ANAK

Proporsi Risiko KEK pada WUS

Angka BBLR yang tinggi menunjukkan buruknya


gizi ibu sebelum dan saat kehamilan
Konsep
Dasar
Intervens
i Gizi
a. Intervensi Spesifik: Mengatasi penyebab langsung
masalah gizi. Kegiatannya ditujukan
langsung/khusus pada sasaran dan umumnya
Konsep dilakukan oleh sektor kesehatan. Contoh: distribusi
Dasar TTD bagi ibu hamil, PMT bumil dan balita,
monitoring pertumbuhan di Posyandu.
Intervens
i Gizi
KOMPETENSI
KEPATUHAN
STRATEGI PROMOTIF DAN PREVENTIF
PEMBERDAYAAN KELUARGA & MASYARAKAT
b. Intervensi Sensitif: Mengarah pada penyelesaian
akar masalahnya yang berjangka panjang.
Intervensi tidak hanya dilakukan oleh sektor
Konsep kesehatan, namun bersifat menyeluruh dari semua
faktor. Contoh: pemberian TTD untuk remaja putri
Dasar dan WUS, peningkatan sarana air bersih, program
Intervens penanggulangan
Pendidikan, dll.
kemiskinan, peningkatan

i Gizi
Mengatasi
permasalahan gizi
sekitar 70%
INTERVENSI GIZI SENSITIF: RENCANA AKSI K/L
KEMENDIKBUD (DISDIK) KEMENKEU (DPKAD)
•PAUD dengan muatan pendidikan gizi dan kesehatan •Dana Insentif Daerah
•Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan
gizi untuk anak sekolah dan Remaja KEMENTAN (DISTP)
•Ketahanan pangan
•Pemanfaatan Pekarangan Rumah Tangga
KEMENPUPR (DISPERKIM)
KEMENAG (Kanwil Agama)
•Sarana air bersih dan sanitasi
•Pendidikan gizi dan kesehatan kepada
calon pengantin melalui KUA
KEMEN. PERINDUSTRIAN (DINAS PERINDAG) •Pendidikan Kesehatan  dan
•Pembinaan iodidasi industri garam rakyat
gizi untukdi madrasah dan pondok
•Pengawasan fortifikasi garam beryodium
pesantren
KEMENSOS (DINAS SOSIAL) •Mendorong peran serta ulama untuk
•Bantuan Pangan Non-Tunai dengan sumber pendidikan gizi dan kesehatan
protein (telur)
BPOM
•PKH, pemanfaatan fasilitator untuk pendidikan •Keamanan pangan
gizi dan pemantauan kepatuhan layanan •Monitoring pangan terfortifikasi di lapangan secara
kesehatan berkala
KEMENDAGRI (SETDA) BKKBN
•Nomor Induk Kependudukan •Pendidikan Kesehatan Reproduksi untuk Remaja
termasuk madrasah dan pondok pesantren
•Akta kelahiran
•Bina Keluarga Balita untuk peningkatan pengetahuan dan
•Fasilitasi program dan kegiatan gizi dalam APBD keterampilan orang tua dan anggota kelurga lain dalam
KEMENDESPDTT (DPMPD) pembinaan tumbuh kembang anak sejak dalam kandungan
•Pengangaran Dana Desa untuk kegiatan gizi
14
CONTOH
PEMANFAATAN DANA DESA UNTUK PENANGGULANGAN STUNTING

DANA DESA DAPAT DIGUNAKAN UNTUK PENINGKATAN PELAYANAN


KESEHATAN, PENGURANGAN GIZI BURUK DAN PERBAIKAN SANITASI
PROPORSI ANEMIA MENURUT UMUR, JENIS KELAMIN
DAN TEMPAT TINGGAL, RISKESDAS 2013

Kategori Masalah Prevalensi


Berat ≥40%
Sedang 20,0-39,9%
Ringan 5,0-19,9%
Normal ≤4,9%
 Rekomendasi World Health Assembly ke-65 
Kebijakan rencana aksi dan target global untuk gizi ibu,
Nasional bayi, dan anak, berkomitmen untuk engurangi
separuh prevalensi anemia pada WUS di tahun
Pencegahan dan 2025
Penanggulangan
Anemia pada
 RPJMN 2015-2019 Kemenkes  pemberian
Remaja Putri TTD pada remaja putri secara bertahap dari
10% (2015) hingga 30% ada akhir 2019.
 Jangka Pendek: meningkatkan daya tahan
Tujuan tubuh remaja, meningkatkan kebugaran dan
ketangkasan berpikir sehinga prestasi belajar
Nasional dan produktivitas meningkat.
Pencegahan
Anemia pada  Jangka Panjang: mempersiapkan kondisi
Remaja Putri fisik remaja putri sebelum hamil sehingga saat
hamil tidak mengalami anemia
1. Meningkatkan cakupan pemberian TTD pada remaja
putri dan WUS
2. Meningkatkan kepatuhan mengkonsumsi TTD pada
remaja putri dan WUS
Tujuan Khusus 3. Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku tenaga
Program kesehatan dala penanggulangan anemia pada remaja
putri dan WUS
Penanggulangan 4. Meningkatkan manajemen suplementasi TTD pada
Anemia pada remaja putri dan WUS
Remaja Putri dan 5. Meningkatkan kinerja tenaga kesehatan dalam
WUS pemberian TTD pada remaja putri dan WUS
6. Meningkatkan komitmen pengambil kebijakan dari
tangkat pusat sampai daerah kab/kota
7. Meningkatkan peran lintas program dan lintas sektor,
organisasi profesi, swasta, LSM dan masyarakat
1. UU nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
2. Perpres nomor 43 tahun 2013 tentang Gerakan
Nasional Percepatan Perbaikan Gizi yang
menitikberatkan pada penyelamatan 1000 HPK
3. Permenkes RI nomor 75 tahun 2013 tentang Angka
Kecukupan Gizi yang dianjurkan bagi bangsa Indonesia
Landasan 4. Permenkes RI nomor 88 tahun 2014 tentang standar
TTD bagi WUS dan Ibu Hamil
Hukum 5. SE Dirjen Kesmas nomor HK.03.03/v/0595/2016 tentang
pemberian TTD pada rematri dan WUS
6. Peraturan Bersama antara Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI, Menteri Kesehatan RI, Menteri Agama
RI dan Menteri Dalam Negeri RI nomor 6/X/PB/2014;
nomor 73 tahun 2014, nomor 41 tahun 2014, nomor 81
tahun 2018 tentang Pembinaan dan Pengembangan
UKS/M
Pengelola program:

Sasaran
Program Penerima program:
Peran UKS/M dalam Peningkatan Kesehatan Peserta
Didik
Meningkatkan mutu Pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta menciptakan
lingkungan Pendidikan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan
dan perkembangan yang harmonis untuk peserta didik
KEB 4 Kementerian: Mendikbud, Menkes, Menag, Mendagri No.
2/P/SKB/2003 No. 1068/Menkes/SKB/VII/2013 No. MA/23B/2003
No. 4415/404/2003 ttg Tim Pembina UKS Pusat

SE Mendagri No. 441.5/1650/SJ tanggal 28 April 2010 ttg Pembinaan


DASAR HUKUM dan Pengembangan UKS di Daerah
PEMBINAAN DAN
PENGEMBANGAN
UKS/M Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 441.5/2780/PUM tanggal 7
Agustus 2014 tentang himbauan untuk melaksanakan penjaringan
kesehatan untuk di sekolah/Madrasah

PB 4 Menteri: Mendikbud, Menkes, Menag dan Mendagri


No. 6/X/Pb/2014 No.73 Tahun 2014 No.41/2014
No. 81 /2014 / Pembinaan dan Pengembangan UKS/M
PEMETAAAN PERAN DAN TANGGUNG JAWAB
PEMANGKU KEBIJAKAN MASING-MASING
TINGKATAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
KEMENTERIAN KESEHATAN
KEMENTERIAN AGAMA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Kerjasama Lintas Sektor dalam
Penanggulangan Anemia pada Remaja Putri

Kementerian Kesehatan, 2016


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai