www.sigiziterpadu.gizi.kemkes.go.id
RENSTRA
NO INDIKATOR RPJMN
IKP IKK
1 Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada balita √
2 Prevalensi wasting (kurus dan sangat kurus) pada balita √
3 Jumlah balita yg mendapatkan suplementasi gizi mikro √
4 Persentase Ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) √ √
5 Persentase Kabupaten/ kota yang melaksanakan Surveilans gizi √ √
6 Persentase Puskesmas mampu tatalaksana gizi buruk pada √
balita
7 Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif √ √
8 Persentase Balita yang dipantau Pertumbuhan dan √
Perkembangannya
JUMLAH 7 1 3
3
Cakupan Ibu Hamil yang Mendapat Tablet
Tambah Darah (TTD) Minimal 90 Tablet √ 80 81 82 83 84
TARGET CAPAIAN
Selama Masa Kehamilan
4
Cakupan Ibu Hamil Kurang Energi Kronik
(KEK) yang Mendapat Makanan √ 80 80 80 80 80
INDIKATOR GIZI MASYARAKAT
Tambahan
5
Cakupan Ibu Nifas Mendapat Kapsul
Vitamin A
√ 70 73 76 79 82 TAHUN 2020 - 2024
B Pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita
Persentase Bayi dengan Berat Badan
6 √ 5,4 4,6 3,8 3 2,5
Lahir Rendah (berat badan < 2500 gram)
7
Cakupan Bayi Baru Lahir Mendapat
√ 54 58 62 66 70
TERDAPAT 23 INDIKATOR GIZI
Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
8
Cakupan Bayi Usia Kurang dari 6 Bulan
Mendapat ASI Eksklusif
√ √ 40 45 50 55 60 MASYARAKAT, MELIPUTI:
Cakupan Bayi Usia 6 Bulan Mendapat ASI
9 √ 35 40 45 50 55
Eksklusif
10
Cakupan Balita 6-59 bulan mendapat
Kapsul Vitamin A
√ 86 87 88 89 90 • 6 Indikator RPJMN
• 4 Indikator RENSTRA (1 IKP dan 3 IKK)
Cakupan Balita Gizi Kurang Mendapat
11 √ 85 85 85 85 85
Makanan Tambahan
Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk
12 √ 80 84 86 88 90
mendapat Perawatan
Cakupan balita yg mendapatkan
dan 3 indikator Beririsan dengan
13 √ 90,000 140,000 190,000 240,000 290,000
14
suplementasi gizi mikro
Cakupan Balita yang di Timbang Berat
√ 60 70 75 80 85
RPJMN yaitu
Badannya (D/S)
Cakupan Balita memiliki Buku Kesehatan Persentase ibu hamil KEK,
15 Ibu Anak (KIA)/Kartu Menuju Sehat (KMS) √ 60 70 75 80 85
(K/S)
Cakupan Balita ditimbang yang Naik Berat
Cakupan bayi kurang dari 6 bulan
16 √ 80 82 84 86 88
Badannya (N/D)
Prevalensi berat badan kurang (Berat
mendapat ASI Eksklusif dan
17 badan kurang dan sangat kurang) pada
balita
√ 16 15 14 13 12
Persentase Kabupaten/Kota
Prevalensi Stunting (pendek dan sangat
18
pendek) pada balita
Prevalensi Wasting (Gizi Kurang dan Gizi
√ 24,1 21,1 18,4 16 14
melaksanakan Surveilans Gizi
19
C
Buruk) pada balita
Pelayanan Kesehatan Remaja
√ 8,1 7,8 7,5 7,3 7
• 16 Indikator Kinerja Gizi
Cakupan Remaja Putri mendapat Tablet
20 √ 50 52 54 56 58
Tambah Darah (TTD)
D Pelayanan Kesehatan Keluarga
Cakupan Rumah Tangga Mengonsumsi
21 √ 82 84 86 88 90
Garam Beriodium
E Pelayanan di Fasilitas Kesehatan
Persentase Kabupaten/Kota
22 √ √ 51 70 80 100 100
melaksanakan Surveilans Gizi
Persentase Puskesmas mampu
23 √ 10 20 30 45 60
Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita
CAPAIAN INDIKATOR RPJMN- RENSTRA (IKP DAN IKK) GIZI TW I/2020
TARGET DAN CAPAIAN 2020-2024
RPJMN
No INDIKATOR Capaian KETERANGAN
2020 2021 2022 2023 2024 /RENSTRA
TW III
1 Prevalensi Stunting (pendek dan 24.1 21.1 18.4 16.0 14.0 RPJMN Sasaran
sangat pendek) pada Balita pembangunan
Kesehatan
2 Prevalensi wasting (kurus dan 8.1 7.8 7.5 7.3 7.0 RPJMN Sasaran
sangat kurus) pada balita pembangunan
Kesehatan. Sesuai
dengan PMK No 2
tahun 2020 istilah
berubah menjadi gizi
kurang dan gizi buruk
3 Persentase ibu hamil Kurang 16 10,9 % 14.5 13 11.5 10 RPJMN IKP
Energi Kronik (KEK) RENSTRA
4 Persentase Kabupaten/kota yang 51 50% 70 80 100 100 RPJMN IKK
Melaksanakan Surveilans Gizi RENSTRA
5 Jumlah balita mendapat 90.000 0 140.000 190.000 240.000 290.000 RPJMN Proses pengadaan
suplementasi gizi mikro
6 Persentase Puskesmas Mampu 10 1,1 % 20 30 45 60 RENSTRA IKK
Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita Pelatihan tertunda
karena protocol
kesehatan
7 Persentase bayi usia kurang dari 6 40 73,22 % 45 50 55 60 RPJMN IKK
bulan mendapat ASI Eksklusif RENSTRA
REKAP DATA TERENTRY
Jumlah balita TERENTRY sebanyak 118.247 (65,23%) dari
sasaran pusdatin 181.276 NAMUN
Terentry dengan PENGUKURAN hanya 81.752 (69,14%)
pada Februari dan 78.955 (66,77%) Agustus
11 Mei 22 Sept 8 Okt 2020 22 September
2020 2020 2020
SASARAN RIIL 130.223
Balita terentry 103.488 118.247 113.193 114.236
Balita terentry pengukuran bulan Februari 76.023 81.752 74.047 78.955
Persentase Balita terentry pengukuran bulan 58,3% 69,14% 65,41% 69,12%
Februari
Selama kurun waktu Februari dan Agustus terjadi penurunan Perlu Upaya Percepatan
entry data sasaran dikarenakan pandemi Covid 19
Entry Data
STATUS GIZI BALITA
Dari data balita yang sudah terentry
Berat Badan Pendek Gizi Kurang
Kurang 5.523 (6,8%) 1.174(1,5%)
2.571 (3,2%)
89.6
85.0
dan Terendah Muko - Muko
• Sebanyak 2 Kabupaten memiliki cakupan entry > 80%
72.6
80.0
68.7
65.6
65.5
59.2
58.8
60.0
45.9
45.3
40.0
20.0
-
KOTA BENGKULU
REJANG LEBONG
KAUR
LEBONG
KEPAHYANG
BENGKULU UTARA
MUKO-MUKO
BENGKULU TENGAH
SELUMA
BENGKULU SELATAN
Persentase Entry Data Pengukuran bulan Agustus Menurut
Kabupaten
(Per 26 Oktober 2020)
100.0
• Cakupan Entry Tertinggi Kab. Bengkulu Utara
88.3
85.4
87.7
dan Terendah Muko - Muko
80.0 • Sebanyak 3 Kabupaten memiliki cakupan entry > 80%
64.3
60.6
59.6
54.7
50.9
50.3
60.0
48.4
40.0
20.0
-
KOTA BENGKULU
LEBONG
KAUR
REJANG LEBONG
KEPAHYANG
SELUMA
MUKO-MUKO
BENGKULU TENGAH
BENGKULU UTARA
BENGKULU SELATAN
REKAPITULASI ENTRY DATA ePPGBM BULAN FEBRUARI DAN AGUSTUS 2020
1,400 1317
1,242
1,200
1,000
877 890
800 773
733
672 649
591
600 531 523
502 476 494 472 476
472
382 400 380 402
373 FEBRUARI
400 333 325 342 345 AGUSTUS
294 291
228
195
249
208 219 210
200 138 133 113
55
2 8
-
an ah ing tap uh am at rat mi ah ng tan iga rga ing ng un tih ng us
at eng un Te Ip nj hm Ba ara Ind du ba n T a ad ura tah Pu no Tap
b u a
r i R ka r k a n a gi s M G ed Ke l te
Ba n T Kem e
T uk ng u g a B
S Ar u B g rin ata ga r K 6 ap a
Ke
su g s i t n e a D N
Du j u n e ra Bas L Ba ala B W P
n T T
Ta
PERSENTASE ENTRY DATA ePPGBM BULAN FEBRUARI DAN AGUSTUS 2020
100 98 96 98 98
97 95 96 94 93 95 96
92 91
90 86 87
83 86
84
79 77 80
80 77 76
70 70 72
70 65 68
60 55 53
51 51
50 47
45
39
40 35
30 25 22
20
10
3
1
-
Analisis
• Pengolahan dan analisis data sederhana dapat dilakukan oleh aplikasi
ePPGBM. Output yang dihasilkan dapat di export kedalam bentuk excel
untuk diolah dan dianalisis lebih lanjut. Contoh output diantaranya sebagai
berikut:
• Mengamati daftar status gizi individu berdasarkan 3 indeks, pada menu
daftar balita berdasarkan status gizi, contoh:
• Indeks status gizi balita berdasarkan:
Berat Badan menurut Umur (BB/U)
Tinggi Badan menurut Umur (TB/U)
Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB)
• Secara detail ketiga grafik dapat dilihat pada masing-masing balita untuk
mengamati kecenderungan garis pertumbuhan balita serta. Ketiga indeks
status gizi digunakan untuk menentukan intervensi yang tepat pada
sasaran.
• Analisis prevalensi status gizi berdasarkan masing-masing desa di
kecamatan, pada menu Rekap balita berdasarkan status gizi. Contoh:
Rekap Balita Berdasarkan Status Gizi di Pusk.Pauh Kambar Kec. Nan Sabaris
BB/U TB/U BB/TB
Berat
No Desa/Kelurahan Sangat Risiko Sangat Gizi Gizi Gizi
Kurang Badan Pendek Normal Tinggi Normal
Kurang Lebih Pendek Buruk Kurang Lebih
Normal
1. SUNUA 6 16 97 5 7 14 103 0 5 12 101 6
2. PADANG BINTUNGAN 1 16 59 4 6 16 58 0 5 5 64 6
3. PAUAH KAMBA 5 49 311 17 21 54 307 0 16 43 283 40
4. KAPALO KOTO 2 12 69 9 2 9 81 0 5 2 70 15
5. KURAI TAJ I 13 46 379 15 30 56 367 0 15 33 355 50
6. PADANG KANDANG PULAU AIE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7. SUNUA TANGAH 23 15 107 3 8 21 119 0 6 7 130 5
8. SUNUA BARAT 3 15 84 2 4 18 82 0 4 11 82 7
9. KURAI TAJ I TIMUR 8 17 108 6 6 14 119 0 15 10 102 12
J UMLAH 61 186 1214 61 84 202 1236 0 71 123 1187 141
Desa dengan persentase stunting terbanyak adalah di Desa Padang Bintungan dan persentase balita kurus
terbanyak adalah Desa Kurai Taji Timur.
• Analisis lanjut
Analisis prevalensi status gizi berdasarkan kelompok umur (0-2 tahun dan 2-5
tahun). Untuk melihat sebaran status gizi pada balita secara lebih spesifik.
Sasaran prioritas dalam program pencegahan stunting adalah balita 0-23 bulan.
Semakin cepat masalah gizi terdeteksi akan semakin cepat intervensi diberikan.
Rekap Balita Berdasarkan Status Gizi dan Usia di Pusk.Pauh Kambar Kec. Nan Sabaris
BB/U TB/U BB/TB
No Desa/Kelurahan Gizi Buruk Gizi Kurang Gizi Baik Gizi Lebih Sangat Pendek Pendek Normal Tinggi Sangat Kurus Kurus Normal Gemuk
0 - 2 Thn 2 - 5 Thn 0 - 2 Thn 2 - 5 Thn 0 - 2 Thn 2 - 5 Thn 0 - 2 Thn 2 - 5 Thn 0 - 2 Thn 2 - 5 Thn 0 - 2 Thn 2 - 5 Thn 0 - 2 Thn 2 - 5 Thn 0 - 2 Thn 2 - 5 Thn 0 - 2 Thn 2 - 5 Thn 0 - 2 Thn 2 - 5 Thn 0 - 2 Thn 2 - 5 Thn 0 - 2 Thn 2 - 5 Thn
1 SUNUA 2 1 2 18 54 101 0 3 1 7 1 21 56 95 0 0 2 0 2 3 51 114 3 6
2 PADANG BINTUNGAN 2 3 3 15 32 65 2 1 2 6 3 14 34 64 0 0 1 1 1 5 35 77 2 1
3 PAUAH KAMBA 1 4 5 23 117 258 6 2 0 18 3 36 126 233 0 0 4 4 1 11 119 260 5 12
4 KAPALO KOTO 1 2 4 3 24 65 0 0 4 2 3 8 22 60 0 0 0 1 2 2 25 64 2 3
5 KURAI TAJI 0 3 7 29 135 312 4 3 2 6 8 47 136 294 0 0 1 1 2 8 133 332 10 6
6 PADANG KANDANG PULAU AIE 0 0 1 1 34 51 1 0 0 0 0 0 36 52 0 0 0 0 0 0 35 47 1 5
7 SUNUA TANGAH 0 2 4 15 27 93 2 0 0 3 3 16 30 91 0 0 1 2 2 8 29 98 1 2
8 SUNUA BARAT 0 2 5 15 31 75 1 0 0 2 1 22 36 68 0 0 0 1 1 2 36 89 0 0
9 KURAI TAJI TIMUR 0 4 4 10 47 86 0 2 1 2 3 22 47 78 0 0 0 4 2 3 44 92 5 3
JUMLAH 6 21 35 129 501 1106 16 11 10 46 25 186 523 1035 0 0 9 14 13 42 507 1173 29 38
• Analisis lanjut
Mengamati faktor determinan yang berpeluang menyebabkan terjadinya masalah
gizi pada balita. Riwayat tindakan dilakukan oleh petugas kesehatan bersama dengan
masyarakat atau kader untuk konfirmasi status gizi sekaligus melakukan
observasi/wawancara terkait faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya masalah
gizi sebagai dasar penentuan intervensi masalah gizi di wilayah tersebut.
Rekap Riwayat Tindakan di Pusk.Pauh Kambar Kec. Nan Sabaris
Faktor Determinan
No Desa/Kelurahan JKN / BPJS Air Bersih Kecacingan Jamban Sehat Imunisasi Merokok (Keluarga) Riwayat Ibu Hamil Penyakit Penyerta
Ya Tidak Ada Tidak Ada Ya Tidak Ada Tidak Ada Ya Tidak Ada Tidak Ada KEK NON KEK Ada Tidak Ada
JUMLAH 21 32 45 8 4 49 42 10 27 26 33 20 12 41 3 50
10 SUNUA 3 3 6 0 0 6 5 1 6 0 4 2 1 5 0 6
11 PADANG BINTUNGAN 0 6 6 0 0 6 6 0 3 3 6 0 0 6 0 6
12 PAUAH KAMBA 9 11 19 1 2 18 19 1 12 8 12 8 4 16 3 17
13 KAPALO KOTO 0 3 0 3 0 3 0 3 0 3 0 3 0 3 0 3
14 KURAI TAJI 2 3 5 0 0 5 3 1 2 3 5 0 2 3 0 5
15 PADANG KANDANG PULAU AIE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 SUNUA TANGAH 3 1 4 0 1 3 2 2 2 2 3 1 2 2 0 4
17 SUNUA BARAT 0 2 2 0 1 1 2 0 1 1 0 2 0 2 0 2
18 KURAI TAJI TIMUR 4 3 3 4 0 7 5 2 1 6 3 4 3 4 0 7
sebagian besar belum memiliki JKN, akses air bersih dan jamban sehat masih kurang, masih separuh balita belum
mendapat imunisasi, masih ada yang lahir dari ibu yang KEK dan sebagian besar keluarga balita merokok. Determinan
yang menjadi masalah gizi dan tidak dapat diselesaikan oleh sektor kesehatan, maka intervensinya dapat
dikonvergensikan atau diintegrasikan dengan sektor terkait.
Data kinerja gizi dapat dipantau setiap tahun. sedangkan data pemantauan
pertumbuhan diamati setiap bulan. Contoh analisis data SKDN, dengan
membuat grafik persentase D/S, K/S, N/D dan 2T/D
Persentase D/S, K/S, N/D dan 2T/D Di Kecamatan X
120 100
100
100
95
95
100
90
80
80
80
80
80
70
70
60
40
20
4
3
2
0
DESA A DESA B DESA C DESA D
D/S K/S N/D 2T/D
Analisis data indikator kinerja gizi disajikan dengan menghubungkan indikator yang saling terkait,
- antar indikator gizi,
- indikator gizi dengan indikator program lain yang menjadi faktor risiko terjadinya masalah gizi seperti
kejadian diare, campak dan kecacingan
- indikator gizi dangan data sektor lain seperti pangan dan kemiskinan
Analisis situasi
• Kecenderungan masalah gizi
Kencenderungan Persentase Stunting Di Kecamatan X
4032
31
30 29
20
10
0
2018 2019 2020
Desa prioritas untuk di intervensi adalah desa E. Masalah gizi di desa E lebih tinggi dibandingkan
desa lain di kecamatan X dan desa E mempunyai cakupan kinerja program yang masih rendah
AKSI
• Koordinasi dengan program lain, bidan di desa, kader dan aparat desa,
sesuai permasalahan yang ada, misalnya:
• Meningkatkan partisipasi masyarakat ke Posyandu
• Pemenuhan suplementasi gizi di Posyandu/desa
• Pendampingan pada wilayah dengan D/S dan N/D rendah
• Edukasi gizi
• Tindakan/respon cepat pada kasus rujukan balita tidak naik berat
badannya atau balita yang mempunyai gejala klinis gizi buruk hasil
laporan dari posyandu maupun masyarakat
• Melakukan penyelidikan epidemiologis apabila ditemukan balita dengan
kasus gizi buruk.
• Melaporkan hasil Surveilans Gizi kepada kepala Puskesmas dan pengelola
program lainnya.
AKSI
• Diseminasi dilaksanakan pada lokakarya mini bulanan atau rapat koordinasi
kecamatan di puskesmas
identifikasi peran lintas program dan sektor diwilayah kecamatan.
• Data status gizi juga dapat dimanfaatkan oleh lintas sektor sebagai bahan
analisis program terkait percepatan pencegahan stunting.
• Puskesmas dibawah koordinasi camat/lurah melakukan intervensi di
posyandu/desa/kelurahan, untuk menanggulangi masalah yang ditemukan
berdasarkan analisis data Surveilans Gizi.
• Perumusan kembali/penyesuaian kebijakan program yang sedang berjalan
(modifikasi) diarahkan kepada upaya penanggulangan masalah yang
ditemukan.
• Membuat perencanaan intervensi untuk tahun anggaran berikutnya
berdasarkan hasil Surveilans Gizi, melalui dana desa dan BOK.
Faktor Determinan Permasalahan Gizi Balita di Kab X tahun 2019
Faktor Determinan
JKN / BPJS Air Bersih Kecacingan Jamban Sehat Imunisasi Merokok (Keluarga) Riwayat Ibu Penyakit
No Puskesmas
Tidak Tidak
Ya Tidak Ada Ya Tidak Ada Ya Tidak Ada Tidak Ada KEK NON KEK Ada Tidak Ada
Ada Ada
JUMLAH 647 1,127 1,605 177 142 1,606 1,240 536 1,212 543 1,422 349 238 1,524 178 1,619
1 PASAR USANG - 4 4 - - 4 4 - 3 1 4 - - 4 - 4
2 KETAPING 125 9 115 19 5 129 105 29 113 15 112 21 8 125 1 133
3 LUBUK ALUNG 28 125 115 37 6 146 113 40 133 19 110 43 5 148 4 149
4 SIKABU 7 15 21 1 - 22 14 8 6 16 20 2 11 11 2 20
5 SINTUK 79 241 307 24 22 291 195 132 199 119 246 72 40 273 44 290
6 ULAKAN Dari Rekap Riwayat Tindakan pada balita bermasalah gizi yang dapat dilihat pada ePPGBM di
25 22 43 3 2 43 35 11 38 8 34 12 15 31 13 34
7 PAUH KAMBAR 168 233 381 19 44 352 347 51 218 182 332 68 60 339 11 392
8 SICINCIN menu Laporan Rekap Riwayat Tindakan terlihat bahwa dari Sekitar 1.774 Balita terdapat
4 10 11 3 - 9 7 7 7 7 12 2 3 11 1 13
determinan masalah gizi sebagai berikut:
9 KAMPUNG GUCI
10 ENAM LINGKUNG
4
53
4
60
8
107
-
6
-
25
8
86
7
58
1
55
7
79
1
28
8
75
-
37
-
22
8
91 41
1 7
72
1. 1.127 Balita tidak memiliki Jaminan Kesehatan
11 KAYU TANAM 6 48 54 - 1 53 18 36 48 6 44 10 8 46 27 27
12 ANDURING 3 29 28 4 5 27 11 21 23 9 27 5 11 21 6 26
2. 177 Rumah tangga balita belum memilki sarana air bersih
13 SEI SARIK 22 29 45 8 5 46 31 22 35 18 28 25 8 45 1 52
14 AMPALU 3. 536 Rumah tangga balita belum memiliki Jamban Sehat
1 2 3 - - 3 3 - - 3 2 1 - 3 - 3
15 PATAMUAN 4 9 13 - - 13 4 9 12 1 13 - 2 11 1 12
4. 142 Balita pernah mengalami kecacingan
16 PADANG SAGO 2 16 12 6 7 11 6 11 11 7 16 2 2 16 - 18
5. 543 Balita belum di imunisasi lengkap
KAMPUNG
17 DALAM 2 18 15 5 1 19 5 15 4 16 15 5 2 18 - 20
18 SIKUCUR6. 1.422 Anggota
5 10 RT balita
15 masih
- -merokok
15 5 10 10 5 13 2 - 15 1 14
7. 238 Ibu53balita 82sewaktu
19 LIMAU PURUT
20 PADANG ALAI
9
5
hamil-4 KEK2
1
11
4
9
3
4
2
8
4
5
1
13
5
-
-
5
1
8
4
11
1
2
4
8. 178 balita
21 SEI LIMAU 34 yang90 bermasalah
103 19gizi11memiliki
110 penyakit
103 penyerta
20 84 38 101 23 9 111 - 124
22 GASAN GADANG 1 2 - 3 2 1 - 3 - 3 3 - 1 2 - 3
23 SEI GERINGGING 27 60 86 1 3 84 77 10 71 17 81 7 20 68 1 91
24 KOTO BANGKO 4 19 22 1 - 22 12 10 17 4 21 2 - 23 2 21
25 BATU BASA 35 62 83 14 - 97 68 29 82 14 87 10 5 92 9 88
RENCANA TINDAK LANJUT INTERVENSI MASALAH GIZI
subditkewaspadaangizi@gmail.com
Tim Surveilans Gizi New