Anda di halaman 1dari 42

KEBIJAKAN

PROGRAM INDONESIA SEHAT-


PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK)
DIREKTORAT FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
DITJEN PELAYANAN KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.
2019
4 AREA TANTANGAN
PROGRAM
PELAYANAN
PRIORITAS INDONESIA SEHAT KESEHATAN
• Turun AKI & AKB
• Perbaikan gizi AKSES & MUTU
masyarakat
(stunting) PEMBIAYAAN
• Pengendalian
Penyakit Menular PARADIGMA PENGUATAN
BEBAN PENYAKIT
(HIV/Aids, TB, SEHAT YANKES
Malaria
DISTRIBUSI SDM
• Pengendalian
Penyakit Tidak
Menular (HT, DM, KOMPETENSI FASKES
Obesitas, Kanker,
Ggn jiwa) JKN AKI, AKB, GIZI
PROGRAM INDONESIA SEHAT
1. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang dalam lingkungan hidup yang sehat agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya perilaku STANDAR
PELAYANAN
hidup sehat sehingga terwujud bangsa yang mandiri, maju dan sejahtera MINIMAL
2. Terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat di bidang kesehatan dalam
meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
GERAKAN
PILAR 3 MASYARAKAT
PILAR 1 PILAR 2 HIDUP SEHAT
PENGUATAN JAMINAN
PARADIGMA KESEHATAN (GERMAS)
SEHAT PELAYANAN
KESEHATAN NASIONAL
(JKN)

PENDEKATAN
KELUARGA

Arah pembangunan kesehatan nasional saat ini


bergerak dari kuratif ke promotif dan preventif
sesuai kondisi dan kebutuhan
Keterkaitan Germas – SPM – KS di
tingkat operasional / masyarakat
SPM Filosofi & tujuan
Memenuhi hak dasar Bumil, Bulin, Bayi, Balita, Usisek,
Cakupan 100% Usiprod, Usila + PM & PTM

KS metoda
Proaktif menjangkau 100% keluarga
Promotif, preventif, deteksi dini KELUARGA
GERMAS metoda
Dukungan IKS
RDS;UKS/M;UKK
lintas sektor CAK. PROGRAM
indikator
Penguatan Puskesmas Dalam Program UKM
POKOK MASALAH KESEHATAN
Faktor Kasus permasalahan kesehatan ada
30% Perilaku Sos-Bud keterkaitannya dengan kehidupan SOSIO-
BUDAYA masyarakat

40%
Faktor
Faktor
Lingkungan 20%
Fisik, Kimia,
Derajat Pelayanan
Kesehatan Kesehatan
Biologi,
Ergonomi Untuk kasus imunisasi lengkap sulit
dilakukan
Untuk kasus Gizi Buruk: pola hidup
bersih dan sehat masyarakat rendah,
serta tersedianya air bersih sangat minim
Faktor
10% Genetika
TEORI H.L. BLUM (1974) (Keturunan)
SASARAN POKOK PEMBANGUNAN KESEHATAN
DALAM RPJMN 2015-2019
“...Meningkatnya akses
dan mutu pelayanan Terpenuhinya
“ …Meningkatnya status kesehatan dasar dan kebutuhan tenaga
kesehatan & gizi ibu dan rujukan terutama di kesehatan, obat
anak” T/ST/Perbatasan…” dan vaksin

“…Meningkatnya cakupan
“...Meningkatnya yankes universal melalui Meningkatkan
pengendalian penyakit…” Kartu Indonesia Sehat responsivitas
dan kualitas pengelolaan sistem kesehatan
SJSN Kesehatan..”

Sumber : Perpres N0. 2 Tahun 2015 Tentang RPJMN 2015 - 2019


UPAYA PENCAPAIAN CAKUPAN KESEHATAN SEMESTA

PENGUATAN SISI SUPPLY PENGUATAN SISI REGULASI

• Peningkatan Fasilitas Kesehatan, 1. Terbitnya Inpres No. 8 Tahun 2017 tentang


• Pemenuhan Tenaga Kesehatan Optimalisasi Program JKN
terutama di DTPK, 2. Proses Revisi Peraturan Pemerintah dan
• Penyediaan Sarana Prasarana, Perpres dalam peningkatan program JKN
• Peningkatan kualitas pelayanan melalui 3. Penguatan Sistem Rujukan  SISRUTE
PPK dan CP, Pengembangan 4. Gawat darurat terpadu  SPGDT
Telemedicine
PENINGKATAN MUTU
PENGUATAN SISTEM MANAJEMEN
INFORMASI DAN DATA 1. Akreditasi RS, PKM, Lab dan faskes lain
2. Pengukuran indicator mutu
1. Penguatan Sistem Informasi dalam JKN PENGUATAN PROMOTIF PREVENTIF
2. Pemanfaatan data dalam evaluasi JKN
3. Pemukhtahiran Data kepesertaan 1. Program Indonesia Sehat Melalui Pendekatan
Keluarga (PIS-PK)
2. GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT
PROGRAM INDONESIA SEHAT
DENGAN PENDEKATAN KELUARGA

 Dilaksanakan secara Total Coverage


 12 indikator PIS-PK
 Pelayanan Luar Gedung melalui kunjungan keluarga
 Integrasi program dan sumber daya

mewujudkan
Kecamatan / Wilayah Kerja
SEHAT 8
PERMENKES 39 TH 2016
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PIS-PK
Tujuan Pendekatan
Program 1 3 Pendekatan keluarga adalah
Keluarga:
Indonesia Sehat salah satu cara Puskesmas untuk
1. Mengintegrasikan
dilaksanakan untuk meningkatkan jangkauan
seluruh program di
meningkatkan sasaran & mendekatkan
Puskesmas
derajat kesehatan /meningkatkan akses pelayanan
2. Meningkatkan akses
masyarakat kesehatan di wilayah kerjanya
keluarga terhadap
dengan mendatangi keluarga
pelayanan kesehatan
yang komprehensif
4 3. Mendukung
Integrasi pencapaian SPM
UKP & UKM secara Kab/Kota dan Prov
2 Pelaksanaan Program
Indonesia Sehat berkesinambungan, dengan 4. Mendukung
target / fokus keluarga, pelaksanaan JKN
diselenggarakan melalui
berdasarkan data dan 5. Mendukung
Pendekatan Keluarga 9 9
tercapainya program
informasi dari Profil Kesehatan
Keluarga. indonesia sehat
DASAR HUKUM SPM 10

UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014


TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR


PELAYANAN MINIMAL
SPM adalah ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang
merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap warga
negara secara minimal, meliputi:
1.Pendidikan;
2.Kesehatan;
3.Pekerjaan umum;
4.Perumahan rakyat;
5.Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan masyarakat; 10

6.Sosial.
STANDAR PELAYANAN MINIMAL DALAM
URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN

URUSAN PEMERINTAHAN

ABSOLUT KONKUREN PEMERINTAHAN UMUM

1. PERTAHANAN WAJIB
2. KEAMANAN PILIHAN
3. AGAMA
4. YUSTISI
Dibagi berdasarkan kriteria
5. POLITIK LUAR NEGERI
YAN DASAR NON YAN
6. MONETER Eksternalitas, Akuntabilitas
DASAR
dan Efisiensi
SPM

1. Dilaksanakan sendiri
2. Dekonsentrasi
DESENTRALISASI
SPM DAN PIS-PK
Indikator 12 Pelayanan Dasar
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga Standar Pelayanan Minimal (SPM)

1 Pelayanan kesehatan ibu hamil

2 Pelayanan kesehatan ibu bersalin

3 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir

4 Pelayanan kesehatan balita

Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan


5 dasar

6 Pelayanan kesehatan pada usia produktif

7 Pelayanan kesehatan pada usia lanjut

8 Pelayanan kesehatan penderita hipertensi

9 Pelayanan kesehatan penderita DM

10 Pelayanan kesehatan ODGJ berat

Pelayanan kesehatan orang terduga TBC


11
Pelayanan kesehatan orang dgn resiko
*) Dapat ditambahkan indikator sesuai masalah lokal 12 terinfeksi virus HIV
HASIL PIS-PK MENDUKUNG PENCAPAIAN SPM

PISPK
Teridentifikasi masalah kesehatan dari 12
indikator KS
PENDEKATAN KELUARGA

PENGHITUNGAN KEBUTUHAN PEMENUHAN PELAYANAN DASAR

Kab/kota melakukan analisis mencari akar masalah


dalam upaya perbaikan pelayanan kesehatan
PENDEKATAN KELUARGA

PELAKSANAAN PEMENUHAN PELAYANAN DASAR


Kab/kota melakukan upaya perbaikan pelayanan kesehatan

PENDEKATAN KELUARGA

KAB/KOTA MAMPU MEMENUHI 13


PELAYANAN DASAR PADA SPM
kabupaten/kota
IMPLEMENTASI PENDEKATAN KELUARGA

INPUT
REGULASI, JUKNIS PEDOMAN, PENGORGANISASI
KURMOD MAPPING WILAYAH
SOSIALISASI,
DUKUNGAN DANA KOORDINASI

PENCETAKAN FORMULIR, PENYIAPAN SDM


PROKESGA, PINKESGA,
PENYIAPAN PC, TABLET,
SOFTWARE
PENYIAPAN ALAT/ KIT PUSKESMAS PERLENGKAPAN
PENDATAAN.

14
IMPLEMENTASI PENDEKATAN KELUARGA
PROSES

2
1 KUNJUNGAN KELUARGA 3
PELATIHAN ANALISIS HASIL KUNJUNGAN
- Kunjungan keluarga untuk
mendekatkan akses KELUARGA & INTERVENSI LANJUT
Materi Pelatihan. a.I pelayanan ke keluarga Manajemen
(pendataan “prokesga”dan
Intervensi awal “pinkesga”)
Puskesmas
- Integrasi pelayanan Analisis Masalah Prioritas
PIS-PK MANAJEMEN kesehatan
PUSKESMAS Pemecahan
Masalah
Formulir Prokesga Perencanaan:
RUKRKARPK Lokmin
Bulanan.
APLIKASI KS Pelaksanaan
Triwulan P
Intervensi
Tenaga Pembina Keluarga.
Tenaga Teknis . Wasdal dan Penilaian A D
Tenaga Pengolah Data. 12 INDIKATOR Kinerja
ANALISIS IKS C
Tenaga Manajemen PKM KELUARGA SEHAT
Ket:
RUK : Rencana Usulan Kegiatan
RKA : Rencana Kerja dan Anggaran
RPK : Rencana Pelaksanaan Kegiatan
IMPLEMENTASI PENDEKATAN KELUARGA
OUTPUT
Dari Keluarga Sehat menuju Indonesia Sehat
IKS NASIONAL INDONESIA SEHAT
IKS PROVINSI
IKS KABUPATEN/KOTA PENCAPAIAN SPM
IKS KECAMATAN
IKS PUSKESMAS • PENCAPAIAN SPM
IKS DESA/KELURAHAN • KAB/KOTA SEHAT
IKS RW
IKS RT KECAMATAN SEHAT
IKS KELUARGA
DESA SEHAT
KELUARGA SEHAT

Penghitungan Kategori IKS :


Keluarga Sehat :
IKS > 0,800
Keluarga Pra Sehat :
IKS 0,500 - 0,800
16
Keluarga Tidak Sehat :
IKS < 0,500
16
IKS AKAN MENYEHATKAN JKN
• IKS akan memperkuat UKM sehingga kasus
berat bisa dikurangi
• Proporsi sectio caesaria akan berkurang
• Intervensi pada PTM dengan mengendalikan
faktor
risikonya akan mengurangi penyakit jantung,
stroke, dll
• Intervensi pada ATM (AIDS, Tuberkulosis dan
Malaria)
akan mengurangi kejadian penyakit infeksi
IKS SEBAGAI MEDIA ADVOKASI
Dengan IKS dapat dibuat:
• Ranking provinsi setiap tahun
• Ranking kab/kota setiap tahun untuk
meningkatkan APBD Kesehatan
• Rangking Puskesmas setiap tahun untuk
meningkatkan efektivitas pemanfaatan dana BOK,
BOP, Kaitasi JKN
• Rangking desa/kelurahan setiap tahun untuk
memanfaatkan dana desa bagi kesehatan
Ilustrasi Implementasi PIS-PK Terintegrasi
CONTOH
KASUS: • DIARE DENGAN DEHIDRASI
BERAT
Diare • DIARE DENGAN PENYAKIT
Terkait RUMAH PENYERTA

Kondisi
PUSKESMAS SAKIT • BAYI DENGAN DIARE DAN
DEHIDRASI SEDANG-BERAT
(UKM & UKP)
Lingkungan • PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN DIARE Rujukan UKM TERSIER
• PROMOSI KESEHATAN DINKES • PENANGGULANGAN
• SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PROV
• PENANGGULANGAN KLB DIARE
KLB DIARE ANTAR KAB
UKP • KLINIK SANITASI • UJI RESISTENSI
Terdeteksi Keluarga yang ANTIBIOTIK
Pemeriksaan
sering menderita diare di UKM
kasus Diare di DINKES
satu desa di wilayah kerja PENDEKATAN  Pendataan dan KAB/KOTA Rujukan UKM
PUSTU/Puskesmas Puskesmas KELUARGA Intervensi Awal Sekunder
12 Indikator PIS -PK • LABORATORIUM SPESIMEN
 Hasil dari kunjungan • PENANGGULANGAN KLB DIARE
rumah diperoleh bahwa BERSAMA PUSKESMAS
 Menggalakkan STBM ( Sanitasi Total Berbasih Masyarakat) banyak keluarga di desa • SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
 Konseling Tatalaksana diare tersebut Tidak memiliki PADA KLB DIARE
akses terhadap jamban 19
 Advokasi perangkat desa untuk penyediaan jamban dan
sehat dan sarana air
sarana air bersih melalui ADD (Angaran Dana Desa)
bersih
4 HAL YANG DIPERLUKAN DALAM
IMPLEMENTASI PIS-PK

Forum Komunikasi Keterlibatan Tenaga Instrumen yang


Forum Komunikasi Eksternal yang Masyarakat sebagai
Internal Dikembangkan untuk
Digunakan Di
Mitra
Puskesmas dan Kontak dengan Keluarga Tk Keluarga
• Kader Kesehatan
jejaringnya • Dukungan lintas sektor, • Profil Kesehatan
kecamatan dan • Pengurus Keluarga (Prokesga)
- Membangun kelurahan/desa Organisasi dalam bentuk
integrasi lintas • FGD melalui dasa Wisma/PKK Kemasyarakatan manual maupun
program, SDM, • Forum-forum yang sudah ada Setempat (Mis: elektronik
Pembiayaan Di Masy (Rembug Desa, dll) PKK, Karang • Paket Informasi
• Kesempatan Konseling Di Kesehatan Keluarga
UKBM (Mis: Posyandu) Taruna, Dll)
(Pinkesga)
KETERPADUAN PROGRAM PIS-PK, MANAJEMEN,
PEMBINAAN DAN AKREDITASI PUSKESMAS

INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME

SINERGITAS • Tercapainya Target


• SPA PIS- PK
• SDMK
SISTEM • Tercapainya Target
MANAJEMEN
• PIS-PK SPM
• INDIKATOR PUSKESMAS • Tercapainya Target
MUTU Nasional
• ANGGARAN

Optimalisasi
Penguatan Pembinaan Puskesmas
oleh AKREDITASI
Dinkes Kab/kota sec. bersinambung yg
perlu dimonitor oleh Dinkes Prov.
PISPK – AKREDITASI PUSKESMAS
• Akreditasi Puskesmas untuk meningkatkan
kualitas Puskesmas
• Dari aspek yang dinilai: UKM pada umumnya
yang paling rendah
• PISPK memperkuat UKM nilai akreditasi
Puskesmas akan makin baik
• Kesepakatan: Akreditasi Puskesmas akan
dilaksanakan pada Puskesmas yang telah
melaksanakan PISPK
PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI SESUAI
KONSEP BINWIL

Unit Organisasi Penanggung jawab


Tingkat Pusat Penanggung Jawab Bina Wilayah
tingkat Pusat yang ditetapkan oleh
Menteri
Tingkat Provinsi Penanggung Jawab Bina Wilayah
tingkat Provinsi yang ditetapkan oleh
Kadinkes Provinsi
Tingkat Kabupaten/Kota Penanggung Jawab Bina Wilayah
tingkat Kab/Kota yang ditetapkan oleh
Kadinkes Kabupaten/Kota

Tingkat Puskesmas Kepala Puskesmas


SEBARAN PUSKESMAS LOKUS PIS-PK
Aceh: 348

Sumatera Utara: 581 Kalimantan Utara: 56


Sulawesi Utara:
Gorontalo: 93 193 Maluku Utara:
RIau: 216 134
Kalimantan Barat: Kalimantan Timur:
Kep. Riau: 83 244 183
Sulawesi Tengah:
Sumatera Barat: 275 Kep. Bangka 202
Jambi: 195 Belitung: 64 Kalimantan Tengah: Maluku: 208 Papua Barat: 159
200 Sulawesi Barat: 94
Bengkulu: 180 Kalimantan Selatan: Papua: 408
Sumatera Selatan: 332
233 Sulawesi
Lampung: Sulawesi Tenggara: 284
302 DKI Jakarta: 321 Selatan: 458
Jawa Tengah: 881
Banten: 242 Jawa Timur: 967
Jawa Barat: 1.069 NTB: 166
DI Yogyakarta: 121
Bali: 120 NTT: 381

Lokus 2019 Kepmenkes Nomor HK.01.07/Menkes/85/2017


Seluruh Puskesmas (9.993) Kepmenkes Nomor HK.01.07/Menkes/42/2018
Kepmenkes Nomor HK.01.07/Menkes/190/2019
PERAN PROPINSI
• PEDOMAN & JUKNIS
PENYIAPAN KEBIJAKAN/ • KURIKULUM & MODUL PELATIHAN
PEDOMAN/ MATERI AWAL • PROKESGA (TERCETAK & ELEKTRONIK) PROTOTIVE
• SISTEM PENCATATAN & PELAPORAN

•PENYEDIAAN DANA SECARA BERTAHAP, TERUTAMA UTK:


PENGEMBANGAN SUMBER •KELENGKAPAN SARANA & PRASARANA PUSKESMAS
DAYA •PELATIHAN TENAGA KESEHATAN (TOT)
•BIAYA OPERASIONAL

PEMANTAUAN &
• PENGHITUNGAN INDEKS KELUARGA SEHAT (IKS) UTK KOMPETISI SEHAT
PENGENDALIAN: SISTEM • (BENCHMARKING) TK. NASIONAL
PENCATATAN & PELAPORAN

KOORDINASI DAN
BIMBINGAN • RAKERKESNAS, BINWIL TERPADU, DLL
PERAN PROPINSI

PERSIAPAN PELAKSANAAN EVALUASI

• Melakukan PELATIHAN • Melakukan • Melakukan


TOT (Teknis Program & PENGOLAHAN DATA pemantauan dan
Manajemen keluarga sehat di pengendalian
Puskesmas) tingkat provinsi • Mengembangkan
berkoordinasi dengan • Koordinasi dan Bimtek sistem Pelaporan
Kemenkes dan • MEMBINA dan • Memberikan umpan
Bapelkes Provinsi Melakukan balik hasil pelaporan
• Menyediakan sumber KOORDINASI dengan pada
daya lain : SARPRAS Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
dan ALAT Kabupaten/Kota • Melakukan pemetaan
PENDUKUNG, dll di dalam proses wilayah tingkat
Puskesmas kegiatan, provinsi berdasarkan
hasil evaluasi
PERAN KABUPATEN/KOTA
PERSIAPAN PELAKSANAAN EVALUASI

• MENYEDIAKAN SDM di • PENGOLAHAN DATA • Pemantauan dan


Puskesmas yang dibutuhkan keluarga sehat di tingkat pengendalian
• Melakukan kabupaten/kota • Mengembangkan sistem
PELATIHAN/PEMBEKALAN • Korrdinasi dan Bimtek Pelaporan
• Menyediakan SARANA • MEMBINA Puskesmas dalam • Memberikan umpan balik
PRASARANA dan ALAT proses MANAJEMEN pelaporan pada
PENDUKUNG di Puskesmas PUSKESMAS (P1 – P2-P3) Puskesmas dan
kecamatan
• Menyediakan BIAYA
• Pemetaan wilayah
OPERASIONAL untuk
berdasarkan hasil evaluasi
Puskesmas

P1. PERENCANAAN – RUK, RPK berdasarkan hasil analisis data


P2. PENGGERAKAN – PELAKSANAAN melalui LOKAKARYA MINI
P3. PENGAWASAN-PENGENDALIAN-PENILAIAN
POLA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PUSKESMAS
METODE CLUSTER ATAU BINWIL

Oleh Kepala Puskesmas

A B

C
D Oleh
E Kepala
Wilayah kerja Dinkes
Puskesmas

Termasuk untuk Monev


Pelaksanaan PIS-PK
PEMBENTUKAN PEMBINA WILAYAH DINKES KAB/KOTA

 Pembagian cluster atau binwil binaan ditujukan agar semua


Puskesmas mendapatkan pembinaan terpadu dari Dinas
Kesehatan dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembinaan
dari Dinas Kesehatan
 Pembentukan Cluster Binaan dilakukan agar pembinaan yang
dilakukan lebih terarah, merata dan mencakup semua Puskesmas
di wilayah kabupaten/kota.
 SetiapCluster Binaan memiliki penanggung jawab dari dinas
kesehatan kabupaten/kota yaitu setiap Kepala Bidang dan
Sekretaris Dinkes.
CONTOH PEMBAGIAN CLUSTER BINAAN BIMWIL

Puskesmas yang ada di wilayah Kab/Kota dibagi menjadi cluster-cluster


sesuai dengan kesepakatan semua bidang di Dinas Kesehatan

Cluster Mawar
Pembagian cluster binaan sesuai dengan Cluster
PKM D PKM E
jumlah bidang di dinas kesehatan Lily Cluster Kenanga
kab/kota dan dapat PKM F PKM K
PKM A PKM B PKM H
mempertimbangkan kriteria :
- Kondisi akses dan geografis PKM J
PKM N
- Capaian Kinerja Puskesmas PKM C PKM G

- Kondisi sumber daya di Dinas PKM O


PKM M
Kesehatan PKM I
PKM L
- Kecukupan Dana Operasional Cluster Aster
Cluster Cempaka

Contoh pembagian cluster


berdasarkan akses dan geografis
PERAN LINTAS SEKTOR/PROGRAM
KEMEN PDT

KEMENDAGRI TNI/POLRI

KEMENPORA KEMENKOMINFO

KEMENRISTEK
KEMENDIKBUD
DIKTI

BKKBN KEMENKEU
INDEKS KELUARGA SEHAT (IKS)
NASIONAL MEI 2019
1.00
INDONESIA 0,17
0.90
Yang berarti 17% dari keluarga yang
0.80 telah dikunjungi dan dientry datanya ke
0.70 Aplikasi KS merupakan keluarga sehat
0.60

0.50

0.40

0.30
0.34

0.34

0.3

0.26

0.20
0.25

0.23

0.21

0.21

0.21

0.2

0.19

0.18

0.18

0.18

0.17

0.17

0.16
0.10

0.15

0.15

0.15

0.15

0.15

0.12
0.14

0.14

0.14

0.13

0.13

0.13

0.13

0.12

0.12

0.12

0.08
0.00

Sumber: Dashboard Keluarga Sehat, Mei 2019


100%

10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%

0%
81.94%
83.72%
80.54%
81.93%
75.99%
75.99%
67.39%
70.09%
67.89%
69.26%
63.78%
65.65%
62.89%
65.06%
62.31%
64.35%
59.13%
62.75%
62.54%
62.54%
59.48%
62.41%
53.10%
58.79%
55.84%
58.60%
55.91%
57.10%
54.32%
56.81%
54.35%
56.61%

Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat, April dan Mei 2019 ; Jumlah KK sumber dari e-monev STBM
52.46%
55.80%
52.13%
53.65%
50.98%
53.62%
50.11%
53.46%
49.99%
52.41%
49.02%
51.94%
46.41%
48.55%
44.60%
47.62%
43.95%
47.49%
43.24%
45.25%
INTERVENSI AWAL NASIONAL

42.35%
42.35%
32.23%
34.27%
31.99%
APRIL 2019

33.82%
49,67%

28.44%
29.90%
23.73%
25.90%
INDONESIA
TREN PERSENTASE KUNJUNGAN KELUARGA DAN

15.51%
16.25%
MEI 2019
51,82%

13.79%
14.33%
2.24%
2.26%
CAKUPAN INDIKATOR KELUARGA SEHAT
DI PROPINSI KALTIM
KELUARGA MEMPUNYAI AKSES ATAU MENGGUNAKAN JAMBAN
91.76%
SEHAT
BAYI MENDAPAT IMUNISASI DASAR LENGKAP 91.55%

KELUARGA MEMPUNYAI AKSES SARANA AIR BERSIH 88.78%

IBU MELAKUKAN PERSALINAN DI FASILITAS KESEHATAN 86.11%

BAYI MENDAPAT AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF 80.61%

BALITA MENDAPATKAN PEMATAUAN PERTUMBUHAN 78.76%


KELUARGA SUDAH MENJADI ANGGOTA JAMINAN KESEHATAN
63.44%
NASIONAL (JKN)
ANGGOTA KELUARGA TIDAK ADA YANG MEROKOK 53.04%

KELUARGA MENGIKUTI PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) 48.06%


PENDERITA GANGGUAN JIWA MENDAPATKAN PENGOBATAN
36.52%
DAN TIDAK DITELANTARKAN
PENDERITA TUBERKULOSIS PARU MENDAPATKAN PENGOBATAN
35.62%
SESUAI STANDAR
PENDERITA HIPERTENSI MELAKUKAN PENGOBATAN SECARA
27.56%
TERATUR
0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00%
LOKUS PIS-PK
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

LOKUS PISPK TOTAL LOKUS


JUMLAH TOTAL LOKUS
NO KABUPATEN/KOTA PENAMBAHAN PISPK S.D
PUSKESMAS* PISPK S.D 2018
2019 2019

1 KAB. PASER 17 15 2 17
2 KAB. KUTAI BARAT 18 4 14 18
3 KAB. KUTAI KARTANEGARA 32 30 2 32
4 KAB. KUTAI TIMUR 21 12 9 21
5 KAB. BERAU 20 12 8 20
6 KAB. PENAJAM PASER UTARA 11 10 1 11
7 KAB. MAHAKAM HULU 5 4 1 5
8 KOTA BALIKPAPAN 27 15 12 27
9 KOTA SAMARINDA 26 24 2 26
10 KOTA BONTANG 6 6 0 6
183 132 51 183
JUMLAH

*Data Puskesmas Pusdatin, 31 Desember 2018


DATA JUMLAH KELUARGA DAN PERSENTASI IKS
PER KAB KOTA DI KALTIM PER JUNI 2019
JUMLAH KK
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH KK % IKS
DIDATA
1 PASER 70.956 52286 73,69 0,20
2 KUTAI BARAT 47.816 27012 56,49 0,18
3 KUTA KARTANEGARA 205.973 74539 36,19 0,22
4 KUTAI TIMUR 126.310 50787 40,21 0,22
5 BERAU 66.648 4302 6,45 0,15
6 PENAJAM PASER UTARA 40.012 15809 39,51 0,22
456
7 MAHAKAM ULU 6.411 0,08
7,11
8 BALIKPAPAN 155.299 47783 30,77 0,34
9 SAMARINDA 288.980 698 0,24 0,28
10 BONTANG 35.478 16551 46,65 0,35

KALTIM 1.043.883 290223 27,80 0,23


LANGKAH ANALISIS PISPK UNTUK BINA WILAYAH

• Buat peringkat cakupan kunjungan keluarga antar


kecamtan/puskesmas
• Secara empiris, bila cakupan 30% lebih, angka
pencapaian IKS dan 12 indikator keluarga sehat
relative stabil, bisa dijadikan data dasar untuk
perencanaan tahun2 selanjutnya
• Untuk puskesmas dengan cakupan <30% bina
akselerasi, agar cakupan segera naik
• Untuk puskesmas dengan cakupan >30% bina
intervensi dengan tetap meneruskan cakupan
kunjungan keluarga mencapai 100%
LANGKAH BINA AKSELERASI

• Untuk puskesmas dengan cakupan <30% buat


roadmap peningkatan cakupan sampai 100%
• Buat target bulanan, agar terpantau apakah
implementasi di lapangan on the right track atau
tidak
• Cari solusi terhadap masalah yang mereka hadapi
(Regulasi, SDM terbatas, dana terbatas?)
• Pada saat mencapai 30% sudah saatnya
dilakukan bina intervensi
LANGKAH BINA INTERVENSI (CAK >30%)

Sandingkan data PISPK dengan data program yang


sesuai (tidak bisa sama karena unit analisisnya berbeda,
program: individu, PISPK: keluarga).
Lihat di tiap puskesmas, adakah yang tidak wajar bila
ada perlu klarifikasi dengan program dan puskesmas
• Bila sudah verifikasi tentukan roadmap terhadap •
Cakupan kunjungan keluarga dari 30% ke 100% •
Peningkatan IKS dan 12 indikator keluarga sehat
• Cari intervensi sesuai dengan pencapaian IKS dan 12
indikator keluarga sehat
PENUTUP
1. Pendekatan keluarga dan gerakan masyarakat hidup sehat
mendukung pencapaian SPM bidang kesehatan

2. Melalui pendekatan keluarga integrasi program UKM


dan UKP menjadi lebih optimal

3. Pendekatan keluarga dilakukan :


– total coverage didasarkan pada real
database kesehatan seluruh keluarga di
wilayah kerja puskesmas
– 12 indikator terpilih mewakili 4 masalah
kesehatan prioritas yang akan 40
ditanggulangi sampai tahun 2019
PERGI KE BANGKIRAI JUMPA KAKATUA
HENDAK DITANGKAP MALAH BERLAGAK
AYO BERGEGAS BAPAK IBU SEMUA
SEHATKAN INDONESIA MELALUI PIS-PK…….
TERIMA KASIH
42

Anda mungkin juga menyukai