Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN HASIL KEGIATAN

MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)


DESA PAUH KEC. PARIAMAN SELATAN
KOTA PARIAMAN TAHUN 2021

DI SUSUN OLEH:
1. Andrian Yusman, SKM
2. Ira Desnizar, SKM
3. Syofniyanti, SKM
4. Erika Darmayanti, A.Md Keb

UPTD PUSKESMAS KURAI TAJI


DINAS KESEHATAN KOTA PARIAMAN
Jln. Zaini Kali Kurai Taji Telf. (0751) 91491
KOTA PARIAMAN
LEMBAR OTENTOKASI

Laporan ini disusun oleh:


1. Andrian Yusman, SKM
Pengelola Program Promosi Kesehatan
2. Ira Desnizar, SKM
Pengelola Program Promosi Kesehatan
3. Sofniyanti, SKM
Pengelola Program Promosi Kesehatan
4. Erika Darmayanti, A.Md Keb
Bidan Desa Pauh

Dan dipergunakan di UPTD Puskesmas Kurai Taji, sebagai laporan hasil kegiatan
MMD Desa Pauh Kec. Pariaman Selatan Kota Pariaman Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2021.

Pariaman, 03 Desember 2021


Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Kurai Taji

dr. Hendri Putra


NIP. 19820705 200901 1 006
KATA PENGANTAR

Segala Puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kepada
kita untuk senantiasa mensyukuri nikmat dan menjalankan segala perintahnya.
Semoga Sholawat serta salam tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Syukur yang tak terhingga, bahwa UPT Puskesmas Kurai Taji Kota
Pariaman dapat melaksanakan salah satu tugas Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) yaitu dengan menyusun laporan Hasil kegiatan MMD 2021, dan
laporan ini akan menjadi bahan pertimbangan kami dalam Rencana Usulan
Kegiatan (RUK) tahun 2023.
Laporan Hasil kegiatan MMD ini masih jauh dari kata sempurna namun
untuk menyelesaikan segala permasalahan kesehatan di wilayah kerja, kami tetap
seoptimal mungkin dan berusaha untuk sebaik mungkin.
Saran dan masukan akan sangat membantu bagi kami untuk penyusunan
laporan yang lebih baik lagi. Khusus ucapan terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah membantu kami dalam proses kegiatan SMD dan MMD sampai pada
penyusunan laporan ini. dan semoga penyusunan laporan ini bisa bermanfaat bagi
kita semua.Amin.

Pariaman, 03 Desember 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Survei Mawas Diri (SMD) yaitu survey berbasis masyarakat perupakan kegiatan
pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masalah kesehatan oleh tokoh masyarakat
dan kader setempat dibawah bimbingan petugas kesehatan atau perawat di Desa
(Depkes RI, 2007). Tujuan Survei Mawas Diri (SMD)/ Survey Berbasis Masyarakat
adalah masyarakat lebih mengenal kesehatan yang ada di desa/kelurahan dan
menimbulkan minat atau kesadaran untuk diatasi.

UPTD Puskesmas Kurai Taji memandang perlu untuk melaksanakan kegiatan


SMD dan MMD di wilayah kerjanya dalam rangka mewujudkan visi pembangunan
nasional (Indonesia Mandiri, Maju, Adil dan Makmur) dengan saling kerja sama
antara beberapa komponen, mulai dari masyarakat sampai dengan penentu kebijakan.
Salah satu upaya yang bias dilakukan oleh Puskesmas Kurai Taji adalah pelaksanaan
Sirvey Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), dimana
masyarakat mampu menggali/mendeteksi hingga mengatasi kesehatan di wilayahnya
masing-masing.

Jumlah sampel yang di ambil di Desa Pauh adalah sebanyak 34 KK yang diambil
secara acak di 9 (sembilan) Desa harus mampu menggali/mendeteksi permasalahan
kesehatan sekaligus mencari jalan keluar dalam menanggulanginya. Survey Mawas
Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) yang diselenggarakan oleh
UPT Puskesmas Kurtai Taji bersama pemerintahan Desa, tokoh masyarakat, tokoh
agama, kader kesehatan adalah salah satu cara yang baik dalam menjawab persoalan
tersebut.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penyusunan laporan hasil kegiatan MMD Desa Pauh tahun
2021 ini adalah memberikan bahan acuan/masukkan dan pertimbangan dalam
penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) Puskesmas Kurai taji tahun 2023.
2. Tujuan khusus
a. Menentukan prioritas masalah yang ada di Desa berdasarkan hasil SMD
yang telah dilakukan.
b. Dapat tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) Puskesmas Kurai Taji tahun 2023 dalam upaya
mengatasi masalah kesehatan masyarakat.
C. Mekanisme Pelaksanaan Musyawarah masyarakat Desa (MMD)
Setelah dilakukannya SMD maka Tim Pelaksana kegiatan SMD UPTD
Puskesmas Kurai Taji mengadakan koordinasi baik lintas program maupun lintas
sektoral untuk membahas rencana pertemuan/kegiatan Musyawarah Masyarakat
Desa (MMD)
Musyawarah Masyarakat desa (MMD) adalah musyawarah yang dihadiri oleh
perwakilan masyarakat, untuk membahas masalah-masalah terutama yang erat
kaitanya dengan kemungkinan KLB, kegawat daruratan dan bencana yang ada di
desa, serta merencanakan penanggulangan topik yang membahas dari hasil
pelaksanaaan SMD.
Adapun metode pertemuan MMD ini, Tim Pelaksana Kegiatan SMD UPTD
Puskesmas Kurai Taji menggunakan Teknik PRA (Participatory Rural Apraisal)
dan fokus diskusi.
Participatory Rural Appraisal (PRA) atau Pemahaman Partisipatif Kondisi
Pedesaan (PRA) adalah pendekatan dan metode yang memungkinkan masyarakat
secara bersama-sama menganalisis kehidupan dalam rangka merumuskan
perencanaan dan kebijakan secara nyata.
Fokus diskusi adalah diskusi Kelompok Terarah (Focus Group Discussion)
merupakan suatu proses pengumpulan informasi mengenai suatu masalah tertentu
yang sangat spesifik.

D. Prosedur MMD
1. Persiapan Pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
a. Tim pelaksana kegiatan SMD UPTD Puskesmas Kurai Taji membuat
surat permohonan izin pelaksanaan MMD yang ditujukan kepada kepala
Desa Pauh.
b. Menentukan waktu dan tempat lokasi pertemuan
Waktunya adalah hari Selasa 3 Desember 2021 dan tempat lokasi Ruang
Pertemuan Desa Pauh
c. Kepala desa menindak lanjuti surat permohonan izin pelaksanaan MMD
dari Tim Pelaksana Kegiatan SMD dengan membuat surat edaran atau
pemberitahuan untuk mengundang masyarakat (tokoh agama/masyarakat,
kader kesehatan, PKK, BPD dan ketua dusun)
d. Membuat rundown acara pertemuan
Susunan acara dibuat oleh Tim Pelaksana Kegiatan SMD
e. Koordinasi dan Komunikasi lintas program/sektoral
Koordinasi dan komunikasi aktif terus berjalan dalam rangka persiapan
pertemuan MMD baik lintas program maupun lintas sektoral
f. Menyiapkan ATK, konsumsi, alat peraga dan bahan dokumentasi
(daftar hadir, papan whiteboard dan poto/video kegiatan dan ruangan
pertemuan)
2. Pelaksanaan Pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Dalam pelaksanaan pertemuan musyawarah masyarakat desa (MMD) peserta
yang diundang terdiri dari pemuka masyarakat desa (toga/toma), petugas
Puskesmas, dan sektor terkait di tingkat desa dan kecamatan (seksi-seksi
pemerintahan dan pembangunan, DP3AKB, Pertanian, Agama, PKK dan lain-
lain).

Adapun cara pelaksanaan pertemuan MMD adalah :

1. Pembukaan/sambutan oleh kepala desa


2. Sambutan dari kepala Puskesmas atau perwakilan Tim Pelaksana Kegiatan
SMD UPTD Puskesmas Kurai Taji
3. Penyajian hasil pencapaian SPM Kesehatan dan permasalahan di desa oleh
Bidan Desa
4. Penyajian hasil SMD oleh Perwakilan Tim Pelaksana Kegiatan SMD
5. Memberikan waktu umpan balik (pertanyaan, pendapat, saran, masukan) dari
masyarakat untuk menggali potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat.
6. Perumusan dan penentuan prioritas masalah oleh perwakilan Tim Pelaksana
Kegiatan SMD UPTD Puskesmas Kurai Taji menggunakan Metode USG
7. Penyusunan rencana kerja penanggulangan oleh Kepala Desa
8. Penyimpulan hasil MMD berupa penegasan tentang rencana kerja oleh Kades
9. Membuat kesepakatan bersama
10. Menyusun rencana tindak lanjut oleh Tim Pelaksana Kegiatan SMD
11. Penutupan oleh Kades
BAB II

ANALISIS MASALAH

A. Identifikasi Masalah

Ada empat sumber terkait identifikasi masalah kesehatan yaitu melalui


kegiatan Survey Mawas Diri (SMD), melalui data pencapaian SPM Bidan Desa dan
Saran, kritik permasalahan dari masyarakat di Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
dan data PIS-PK Desa Pauh Kec.Pariaman Selatan Kota Pariaman.Berdasarkan hasil
SMD diwilayah kerja Puskesmas Kurai Taji Desa Pauh dengan teknik wawancara,
pengamatan dan kuesioner ditemukan hasil sebagai berikut.
TABEL 2.1
REKAPITULASI HASIL SMD DESA PAUH
PUSKESMAS KURAI TAJI TAHUN 2021

Ibu Pengetahua
Konsultas Jika Alami risiko Balita
Hamil n Ibu Bayi
i Pemeriksaa Rumah kehamilan sering di
Akses Ibu minum mengenai Kepemilika Imunisas Asi mendapa
BPJS Kehamila n Terpasan periksa timban
Pelayanan Hamil tablet Kehamilan n Balita i Ekslusif t IMD
n Kesehatan g P4K kehamilanKepemilikan g setiap
tambah (faktor saat Lahir
(Tenakes) Balita (lebih Sering) bulan
darah risiko)

49,1 100 - - - - - 55,9 100 14,7 100 100 100 100

Umur
Balita Balita Pengetahua
Keluarga Pengetahuan Pemantauan
diberi diberi n Keluarga Kematia Bayi baru lahir perlu Posyandu Balita Gizi Pengetahuan
Gunakan Ibu tentang BAB tumbuh keluarga Ber
makan makan tentang jenis n balita mendapat Pelayanan Penting Kurang atau cara membuat
Garam lebih dari 3 Kali kembang KB
pertama 3x makanan (Ada) Kesehatan dilakukan Gizi buruk LGG (Benar )
Beryodium pada balita diare diperlukan
kali (> 6 sehari balita
Bln)

80 100 100 - 100 100 - 100 97,1 20,6 100 5,9


Dimana Mendapat Pelayanan KB KB Lama/ baru Jenis KB
Anggota
Batuk lebih 2
Keluarga
minggu
KB hamil
Dokter/ Kondo Pil Ibu Pil Suntik
PKM PMB baru lama IUD Implan Sterilisasi
klinik/RS m Menyusui Hormon Kombinasi

- 100 - 50 50 0 50 50 - - - - - 14,7

Alasan Tidak Minum Obat


Perlunya Perlunya
Perlukah Masy Anggota
Pengetahunan Pengetahuan Pemeriksaan HIV Keterlibatan Desa,
Produktif Keluarga Mendapat
penyebab TBC penularan pada Ibu Hamil Kecamatan dalam Minum Obat
mendapatkan menderita pelayanan
dan Penularan HIV/AIDS dan Penderita mengatasi penyakit
Pemeriksaan Hipertensi
TBC menular
Merasa Malas atau takut Alasan
Sehat herbal karena Corona Lain
29,4 41,2 94,1 97,1 100 5,9 100 100 - - - -

Alasan Tidak Minum Obat Alasan Tidak Berkunjung ke Posbindu


Anggota
Kunjunga
Keluarga Minum Mendapat
n
menderit Obat Pelayanan
Posbindu
a DM
Malas atau
Merasa takut karena Alasan Terlalu Tidak diberi Tidak diberitahu
Sehat herbal Corona Lain Jauh Obat kader dll
2,9 100 100 - - - - 32,4 - - - 100
lansia menderita sakit Lansia
Perlu
Pentingnya Rutin Lansia Pengetahuan
Posyandu Anggota penderita Perluny
pemeriksaan Periksa sudah tentang
Lansia Lansia Keluarga Gangguan a kes
kesehatan di Kesehata Vaksinasi Gangguan
diperlukan Gangguan Jiwa Jiwa jiwa
psyandu n Setiap Covid-19 Jiwa
dikunjungi
Bulan
tidak HT +
Hipertensi DM TBC dll ada DM
29,4 100 100 1 2 - - 20,5 - 66.6 0 76,5 - 97,1 100

Jenis Sarana Air Bersih Jenis Sarana Air Minum


Pengetahuan Pentingnya
Keluarga terkait keterlibatan Pengelolaan
Kondisi Air Minum
tindakan jika nakes dalam Jamban( Kepemili
( Bersih)
kerabat alami penanganan kan)
gangguan jiwa gangguan jiwa Sumur Gali) PDAM Sumur Bor Lainnya ( Sumur Gali) PDAM AMIU

100 100 88,2 2,9 8,8 0 29,4 2,9 67,6 100 97,1

Jarak
Jarak Metode Jenis
Penampungan Bayi dan Lansia Kandan Cuci Tangan
Septiktank ke Buang Perumaha Kondisi Fisik Keluarga
Kondisi Tempat Air Limbah menggunakan Kegiata Kepemilika g dan Tempat merokok Sebelum dan
sumber Sampa n Rumah Meroko
BAB Baik Kondisi Baik Popok (Kotoran n 3M n Kandang Rumah (Dalam Rumah) sesudah makan
pencemar h yang (Permanen (Memenuhi) k
SPAL dibersihkan) (> 10 pakai Sabun
>=10m Baik )
M)

94,1 80 2,9 5,9 8,8 32,4 88,2 85,3 8,8 33,3 14,7 60 35,3
Cuci tangan Makan Sayur
Konsumsi Apotik Dapur Obat
pakai sabun Aktivita PSN (Sering Konsumsi dan Buah Kepemilika Apotik Hidup Tanaman Hias
Makanan risiko (Minimal 3 diminum
sebelum DAN s Fisik - Selalu) Lauk pauk (Sering- n Toga minimal 3 jenis) (Minimal 3)
(Sering-Selalu) jenis) sesuai aturan
sesudah BAB Selalu)

41,2 97,01 23,5 61,7 50 2,9 38,2 7,6 84,6 0 97,1

pengetahuan
Pengetahuan penularan covid
Pasien
mengenai Pengetahuan
obat antibiotik membeli obat Percaya
persiapan tentang Kontak
dihabiskan keras tanpa resep Covid Kontak tdk Kontak langsung dn
pasien gejala Covid langsung,
Kontak Langsung langsung tidak langsung
sebelum Air tidak tidak tahu
dengan positif dengan dengan prmukaan
periksa labor langsung dan
permukaan benda
melalui air
91,2 26,5 8,8 82,4 61,8 64,7 5,9 2,9 0 0 29,5

Manfaat
Keluarga Alasan Keluarga belum di Vaksin
Keluarga Vaksinasi
Pencegahan menyetujui
Menggunakan Mengetahui Keluarga Sudah
Penularan dengan adanya
Masker (Sering- tentang di Vaksin Covid-
Covid program
Selalu) Vaksinasi 19 Tidak Membentuk
(Mengetahui) vaksinasi covid- Takut Efek Tidak diberi
Covid-19 Percaya dll Kekebalan
19 Samping Izin Keluarga
Covid-19 Tubuh

79,4 26,5 44,1 38,2 20,6 96,2 - - 3,7 44,1


B. Menetapkan Urutan Prioritas Masalah
Sebelum menentukan urutan prioritas masalah maka dilakukan identifikasi masalah
yang akan dicari prioritas masalahnya.
Setelah dilakukan diskusi dengan peserta MMD maka berikut adalah masalah yang
didapatkan
a. Masih tingginya angka stunting
b. SPAL yang masih buruk
c. Pencapaian Vaksinasi Covid-19 yang masih rendah
d. Perilaku CTPS yang kurang
e. Perilaku Pemantauan Sarang nyamuk yang kurang
f. Kepemilikan TOGA yang masih rendah

Tabel 2.3
Penetapan Urutan Prioritas Masalah

No Masalah U S G Total Rangking

Masih tingginya angka stunting


1 5 13 III
4 4

2 SPAL yang masih buruk 15 I


5 5 5
Pencapaian Vaksinasi Covid-19 yang
3 13
rendah 5 5 3 II

4 Perilaku CTPS kurang 10 IV


3 5 2
Perilaku pemantauan sarang nyamuk V
5
yang kurang 4 2 2 8

Kepemilikan TOGA masih rendah VI


6
2 2 2 6

C. Merumuskan Masalah
Berdasarkan prioritas masalah diatas maka permasalahan yang akan di carikan
rencana penyelesaian masalah
a. SPAL yang masih buruk
b. Pencapaian Vaksinasi Covid-19 yang rendah
c. Masih Tingginya Angka Stunting

Masalah-masalah di atas merupakan hasil brainstorming dengan peserta MMD

D. Menetapkan Pemecahan Masalah


Memecahkan masalah dalam MMD beserta Rencana Tindak Lanjut (RTL) dapat
dilihat pada tabel berikut
Tabel 2.4
Penetapan Pemecahan Masalah

No Masalah Kegiatan Waktu PeTJ Sumber Tempat Ket


Dana

1 SPAL yang masih Kantor Desa


Gotong Royong Bersama 1 kali sebulan Desa Pauh APBDes
buruk Pauh
2 Rendahnya Pencapaian Desa Pauh
Gebyar Vaksinasi Covid-19 Tahun 2022 Desa Pauh ADD
Vaksinasi Covid-19
Pemberian PMT Balita dan Ibu Desa Pauh
Masih Tingginya yang Bermasalah Kesehatan Tahun 2022 Desa Pauh APBDes
3
Angka Stunting
Penyuluhan Stunting Desa Pauh
2 kali setahun Desa Pauh APBDes
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegiatan MMD merupakan satu rangkaian kegiatan dengan kegiatan Musrenbang
Desa, Musrenbang Kecamatan dan seterusnya, karena itu dikeluarkan dari hasil
kegiatan itu harus valid dan dapat dipertanggung jawabkan. MMD Desa Pauh
Kec.Pariaman Selatan Kota Pariaman diketahui bahwa prioritas masalah pada masing-
masing program adalah program imunisasi (rendahnya capaian vaksinasi covid-19),
program kesehatan lingkungan (SPAL yang kurang baik), program gizi (masalah
stunting).

B. Saran
1. Bagi Pemerintah Desa
Sehubungan dengan adanya data hasil kegiatan MMD bahwa pemerintah
desa harus berperan aktif dalam peningkatan status kesehatan masyarakat melalui
keterlibatan dalam berbagai kegiatan masyarakat yang berbasis kesehatan, selain
itu pemerintah desa harus memberikan contoh yang baik bagi masyarakat karena
kesehatan masyarakat di bentuk atas adanya proses meniru di masyarakat
terutama pada tokoh-tokoh yang disegani di masyarakat.
Dalam melaksanakan program kesehatan di desa maka perlu adanya upaya
kerja sama antara pemerintah desa dengan dinas terkait tergantung dengan apa
permasalahan kesehatan yang muncul di desa.

2. Bagi Puskesmas Kurai taji


Puskesmas bertanggung jawab atas terselengganya pembangunan
kesehatan diwilayah kerjanya, baik didalam gedung Maupun didalam gedung.
Salah satu tanggung jawab Puskesmas dalam pembangunan kesehatan adalah
berhasil tidaknya pelayanan preventif dan promotif. Meskipun dalam data
sekunder bahwa pelayanan preventif dan promotif sudah berjalan baik namun dari
data primer (SMD dan MMD) masih ditemukan bahwa pelayanan preventif dan
promotif ternyata masih kurang, ini terlihat bagaimana data hasil SMD dan MMD
yang dilakukan pada masyarakat desa ternyata masih banyak masalah kesehatan
terutama masalah pengetahuan tentang kesehatan.
Dengan adanya data tersebut maka pembangunan kesehatan masyarakat di
wilayah kerja puskesmas khususnya di bidang pelayanan preventif dan promotif
masih harus di tingkatkan khususnya pada koordinasi melalui lintas sektoral
maupun lintas program.
DOKUMENTASI KEGIATAN

MMD DESA PAUH

Anda mungkin juga menyukai