Anda di halaman 1dari 53

PROGRESS PELAKSANAAN

PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN


PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK)

Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer


Disampaikan Pada Pertemuan Penguatan dan Percepatan
Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
BANTEN, 10 JULI 2019
OUTLINE

1 LATAR BELAKANG

2 STRATEGI PELAKSANAAN PIS-PK

3 PROGRES PELAKSANAAN PIS-PK

4 PENUTUP
1 LATAR BELAKANG
POKOK MASALAH KESEHATAN

Faktor
30% Perilaku Sos-Bud
Kasus permasalahan kesehatan ada
keterkaitannya dengan kehidupan SOSIO-
BUDAYA masyarakat
40%
Faktor 20%
Lingkungan Faktor
Fisik, Kimia, Derajat Pelayanan
Biologi, Ergonomi Kesehatan Kesehatan

Untuk kasus imunisasi lengkap sulit


dilakukan
Untuk kasus Gizi Buruk: pola hidup
bersih dan sehat masyarakat rendah,
serta tersedianya air bersih sangat minim
10% Faktor
Genetika
(Keturunan)
TEORI H.L. BLUM (1974)
STANDAR PELAYANAN MINIMAL

Acuan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam


penyediaan pelayanan kesehatan yang berhak diperoleh
setiap warga secara minimal.
Menjadi ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan
dasar yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang
berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal
Berfungsi sebagai instrumen untuk memperkuat
pelaksanaan Performance Based Budgeting

Pencapaian target lebih diarahkan kepada kinerja Pemda


(Kepala Daerah) dengan konsekuensi yang diatur pada UU
23 tahun 2014
Sumber : Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal
Permendagri No. 100 tahun 2018 tentang Penerapan standar pelayanan minimal
Permenkes Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan 5
PELAYANAN DASAR

Jenis pelayanan dalam rangka


penyediaan barang dan/atau jasa
kebutuhan dasar yang berhak
diperoleh oleh setiap Warga
Jenis Pelayanan Dasar Negara secara minimal
Pelayanan Dasar
pelayanan publik Mutu Pelayanan Dasar Ukuran kuantitas dan kualitas
untuk memenuhi barang dan/atau jasa kebutuhan
kebutuhan dasar dasar, serta pemenuhannya secara
Warga Negara minimal dalam Pelayanan Dasar
sesuai standar teknis agar hidup
secara layak
Sumber : Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal
6
Permendagri No. 100 tahun 2018 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal
PROGRAM INDONESIA SEHAT

1. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi


setiap orang dalam lingkungan hidup yang sehat agar terwujud derajat kesehatan STANDAR
masyarakat yang optimal melalui terciptanya perilaku hidup sehat sehingga terwujud PELAYANAN
bangsa yang mandiri, maju dan sejahtera MINIMAL
2. Terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat di bidang kesehatan dalam meningkatkan
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya

GERAKAN
MASYARAKAT
HIDUP SEHAT
PILAR 3 (GERMAS)
PILAR 2
PILAR 1 PENGUATAN JAMINAN
PARADIGMA PELAYANAN KESEHATAN
SEHAT KESEHATAN NASIONAL
(JKN)
PENDEKATAN
KELUARGA

Arah pembangunan kesehatan nasional saat ini bergerak dari kuratif


ke promotif dan preventif sesuai kondisi dan kebutuhan
PERMENKES NOMOR 39 TAHUN 2016
Pedoman Penyelenggaraan PIS-PK

Program Tujuan Pendekatan


Indonesia Sehat 3 Pendekatan keluarga
Keluarga:
1. Mengintegrasikan
dilaksanakan untuk adalah salah satu cara seluruh program di
meningkatkan Puskesmas untuk Puskesmas
derajat kesehatan meningkatkan jangkauan 2. Meningkatkan akses
1 masyarakat sasaran & mendekatkan keluarga terhadap
/meningkatkan akses pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan di yang komprehensif
wilayah kerjanya dengan 3. Mendukung
mendatangi keluarga 4 Integrasi pencapaian SPM
2 Pelaksanaan Program
Indonesia Sehat
UKP & UKM secara Kab/Kota dan Prov
4. Mendukung
berkesinambungan, dengan
diselenggarakan melalui target / fokus keluarga, pelaksanaan JKN
Pendekatan Keluarga berdasarkan data dan 5. Mendukung
informasi dari Profil Kesehatan tercapainya program
Keluarga. indonesia sehat 8
2 STRATEGI PELAKSANAAN PIS-PK
SPM DAN PIS-PK
12 Pelayanan Dasar
Indikator
Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Keluarga Sehat
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil
2 Pelayanan kesehatan ibu bersalin
3 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir
4 Pelayanan kesehatan balita
Pelayanan kesehatan pada usia
5
pendidikan dasar
6 Pelayanan kesehatan pada usia produktif
7 Pelayanan kesehatan pada usia lanjut

8 Pelayanan kesehatan penderita hipertensi


9 Pelayanan kesehatan penderita DM

10 Pelayanan kesehatan ODGJ berat

11 Pelayanan kesehatan orang terduga TBC


Pelayanan kesehatan orang dgn resiko
*) Dapat ditambahkan indikator sesuai masalah lokal
12 terinfeksi virus HIV
HASIL PIS-PK MENDUKUNG
PENCAPAIAN SPM

PISPK Teridentifikasi masalah kesehatan dari 12 indikator KS

PENDEKATAN KELUARGA

PENGHITUNGAN KEBUTUHAN PEMENUHAN PELAYANAN DASAR

Kab/kota melakukan analisis mencari akar masalah dalam


upaya perbaikan pelayanan kesehatan
PENDEKATAN KELUARGA

PELAKSANAAN PEMENUHAN PELAYANAN DASAR


Kab/kota melakukan upaya perbaikan pelayanan kesehatan.

PENDEKATAN KELUARGA

KAB/KOTA MAMPU MEMENUHI


PELAYANAN DASAR PADA SPM
kabupaten/kota 11
KETERKAITAN PIS-PK DAN SPM

PIS-PK SPM
DATA IBU SASARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL
SASARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU BERSALIN
HAMIL SASARAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI BARU LAHIR

DATA IBU BERSALIN SASARAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI BARU LAHIR


DI FASKES SASARAN PELAYANAN KESEHATAN BALITA

DATA BALITA SASARAN PELAYANAN KESEHATAN BALITA


PEMANTAUAN
PERTUMBUHAN • PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP

DATA IMUNISASI SASARAN PELAYANAN KESEHATAN BALITA


DASAR LENGKAP • PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP

12
INTEGRASI PIS-PK – GERMAS– SPM DALAM PENURUNAN AKI, AKN

1,10xCBRxPenduduk 100% Bumil 100 % Bumil

Penduduk 100 % Bumil


Ibu Hamil Tercatat Asuhan Antenatal
Peningkatan Prilaku Skreening Bumil : Sehat
Masyarakat : PIS-PK, Germas atau dengan komplikasi KOLABORASI
Bersalin di Faskes SETIAP
BIDANG :
Pembinaan
20% Bumil
Monitoring
MUTU Komplikasi terdeteksi dan
PELAYANAN : 30% Komplikasi Evaluasi
100% Bulin

AKREDITASI
Asuhan Nifas

70% Komplikasi
Komplikasi ditangani 100% Linfaskes
Komplikasi dirujuk
FKTP
PIS-PK DAN SPM

PERUBAHAN IKS

HASIL PENINGKATAN
TERCAPAINYA
KUNJUNGAN KUALITAS
SPM
KELUARGA PELAYANAN

• DATA SASARAN RIIL • INTERVENSI LANJUT


EVIDENCE BASED
PERAN FASYANKES DALAM PIS-PK

Fasilitas pelayanan kesehatan primer Fasilitas pelayanan


kesehatan rujukan

Penanggung jawab kesehatan di wilayah kerja


melaksanakan UKM dan UKP,
Pelaksana Kunjungan Keluarga

PUSKESMAS
KLINIK UTAMA RUMAH SAKIT

Pelayanan spesialistik sbg Intervensi lanjut


PRAKTIK MANDIRI KLINIK PRATAMA hasil kunjungan keluarga didukung oleh
dr, drg, Bidan/Tenaga kesehatan
sistem rujukan
Pembinaan dalam hal teknis medis
Menindaklanjuti hasil kunjungan keluarga dikoordinasikan oleh Dinkes Kab/Kota
Memberikan intervensi lanjut
Bila diperlukan , RS bekerja sama dengan
Intervensi lanjut dikoordinasikan dengan Puskesmas
Dinkes Kabupaten/Kota mengembangkan
telemedicine 15
MANAJEMEN PENDEKATAN KELUARGA DI PUSKESMAS
TINGKATAN INTERVENSI PIS-PK

Intervensi lanjut di Sesuai NSPK program yang


tingkat dilakukan secara
individu/keluarga terintegrasi

Intervensi lanjut Contoh:


oleh unsur Pengembangan UKBM
Intervensi lanjut di kesehatan (Posbindu Pos UKK)
tingkat
kelompok/wilayah Intervensi lanjut Contoh: KTR,
bersama lintas jamban, air bersih
sektor terkait
CONTOH INTERVENSI LANJUT
No Indikator Contoh Bentuk Intervensi Lanjut

1 Keluarga mengikuti program KB Edukasi ibu nifas untuk ber KB, melaksanakan lomba Kampung KB,
dan lomba KB Lestari.
2 Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan Memberikan paket pelayanan persalinan dengan pelayanan pijat
kesehatan bayi; Edukasi ibu hamil akan pentingnya melahirkan di fasyankes
untuk keselamatan ibu dan bayi saat kunjungan rumah bumil dan
melalui kelas ibu
3 Bayi mendapatkan imunisasi dasar Pemberian sertifikat/piagam imunisasi dasar lengkap, menjadikan
lengkap persyaratan masuk sekolah (pemanfaatan buku KIA)
4 Bayi mendapatkan ASI Eksklusif Pemberian sertifikat lulus ASI eksklusif, mengedukasi ibu hamil
tentang perawatan payudara selama masa kehamilan.
5 Pertumbuhan Balita dipantau Lomba balita sehat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat ke
Posyandu, Lomba Posyandu salah satunya menilai keaktifan
masyarakat.
6 Penderita TB Paru yang berobat Membentuk peer group untuk wadah komunikasi sesama penderita
sesuai standar dan keluarganya. Pada saat kunjungan keluarga langsung membawa
18
pot sputum untuk pemeriksaan dahak pada suspek
CONTOH INTERVENSI LANJUT
No Indikator Contoh Bentuk Intervensi Lanjut

7 Penderita hipertensi yang berobat Peningkatan penjaringan/deteksi dini dengan mengadakan


teratur Posbindu untuk cek kesehatan pada setiap hari Jumat setelah
sholat Jumat dengan sasaran laki-laki.
8 Penderita gangguan jiwa berat, Pembentukan tim terpadu penanggulangan gangguan jiwa di
diobati dan tidak ditelantarkan masyarakat dan keterlibatan RSJ terutama terkait pasung.
9 Anggota keluarga tidak ada yang Bekerja sama dengan lintas sektor/Tim penggerak rumah bebas
merokok asap rokok, Pelayanan kestrad untuk henti merokok
10 Keluarga sudah menjadi anggota JKN Setiap daerah melakukan pendataan ulang terkait kepersertaan
JKN PBI yang akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan Dinas
Sosial.
11 Keluarga memiliki Memberikan data keluarga yang belum menggunakan sarana
akses/menggunakan sarana air air bersih kepada Kepala Desa untuk pemanfaatan dana desa.
bersih
12 Keluarga memiliki Pembuatan septic tank komunal dan pengadaan jamban
akses/menggunakan jamban bekerja sama dengan lintas sektor (Dinas PU) dan CSR.
keluarga 19
DASHBOARD RAW DATA SURVEI

• Puskesmas dapat mengunduh raw


data hasil kunjungan keluarga
dengan menggunakan akun admin
Puskesmas
MANFAAT RAW DATA

• Puskesmas memperoleh data base by name by adress individu/


keluarga bermasalah kesehatan untuk intervensi lanjut
• Puskesmas mendapatkan data sasaran riil sebagai sasaran SPM (life
cycle dan masalah penyakit)
• Puskesmas dapat mencocokkan dengan data program
• Mengaitkan capaian PIS-PK dengan capaian program, misalnya
persalinan di fasyankes dengan Hb0, IMD (apakah terjadi miss
opportunity)
INOVASI DAERAH

• Publikasi PIS-PK melalui google map http://bit.ly/2BK4fdc

Puskesmas Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat


Penggunaan google maps untuk:
1. Visualisasi peta wilayah kerja berikut masalah kesehatan dari
hasil kunjungan keluarga;
2. Capaian PIS-PK (IKS dan 12 indikator) beserta
peningkatan/perubahannya mulai dari tingkat RT
3. Media advokasi kepada lintas sektor
PEMANFAATAN GOOGLE MAPS

Dapat memetakan indikator bermasalah dan Dapat mencatat perubahan indikator pasca intervensi
menyandingkan indikator terkait serta bisa digunakan lanjut
sebagai media advokasi ke lintas sektor.
Pada google map tergambar kondisi permasalahan
kesehatan ada dimana saja.
CONTOH INOVASI TINGKAT KABUPATEN/KOTA

• Kota Cimahi Posbindu PTM Di Institusi Pendidikan


• Kabupaten Tanjung Jabung Timur mengupayakan mengintervensi melalui
pengajian bapak-bapak sekaligus pemeriksaan tekanan darah dan penyuluhan
tentang PTM
• Kota Tasikmalaya Duta Anti Rokok (Anak Sekolah)
• Kota Sukabumi IKS sebagai Indikator Utama Bidang Kesehatan pada RPJMD
• Kota Tegal aplikasi Kependudukan dengan Nama SIGASIK ( Sistem Informasi
Keluarga Sehat Terintegrasi dengan Sistem Informasi Kesehatan ) dimanfaatkan di
semua Puskesmas Se-Kota Tegal. Ada penambahan indikator ( PTM,Bumil
risti,status Gizi balita dan semua data dapat menampilkan by name by addres
serta dapat ditampilkan dalam grafik dan Peta spasial
• Lombok Tengah Gerakan peningkatan akses jamban kolaborasi dengan TNI-AD
dalam kegiatan Pemicuan dan Pembangunan Jamban
Sumber: Webinar tahap I Tahun 2019 24
CONTOH INOVASI TINGKAT PUSKESMAS

• Puskesmas Kejaksan, Kota Cirebon wisuda ASI eksklusif


• Puskesmas Gogagoman, Kotamobagu Pemerintah Kelurahan membuat Peraturan bahwa
setiap ibu hamil wajib melaporkan persalinannya kepada kelurahan/Petugas
wilayah/Bidan desa, jika tidak melapor akan dikenakan sanksi; Setiap Balita Wajib
mengikuti Posyandu, jika tidak datang Posyandu wajib membayar denda
• Puskesmas III Dentim, Kota Denpasar KAJI MANTAB (Kader Jiwa Pemantau Minum Obat)
• Puskesmas Kodolomoko, Kolaka Utara KPK (Komunitas Peduli Kesehatan) Upaya untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan dengan melibatkan lintas sektor sebagai bentuk
Intervensi pelaksanaan PIS-PK di Tiap Desa/Kelurahan.
• Puskesmas Sotek, Kab. Penajam Paser Utara Pendataan ke warga sambil membawa pot
dahak (Scrining TB) apabila ada yang dicurigai (Suspect); Menjadi sumber data yang
akurat melalui pendataan PIS-PK untuk koordinasi dari Puskesmas dengan BAZNAS dalam
hal bantuan Jamban sehat
• Puskesmas Ajangale, Kab. Bone, rekam medik/family folder berbasis PIS-PK

Sumber: Webinar tahap I Tahun 2019 25


REKAM MEDIS BERBASIS PIS-PK

Perubahan IKS
dari tidak sehat
ditandai dengan
penambahan
stiker kuning
PERCEPATAN PERUBAHAN CAPAIAN DAN IKS

RT • Hasil kunjungan keluarga segera


dilakukan intervensi lanjut yang di
analisa melalui manajemen
Intervensi Puskesmas
Lanjut • Intervensi lanjut untuk tingkat
LOKMIN keluarga, kelompok /masyarakat
BULANAN & • Perubahan kondisi kesehatan
TRIBULANAN ANALISA RT keluarga hasil intervensi lanjut ,
DESA segera diperbaiki informasi
RW kesehatan keluarga pada
Kunjungan kunjungan sebelumnya /di update.
• Intervensi lanjut yang
Keluarga membutuhkan dukungan LS
PUSKESMAS
Intervensi awal dibahas pada Lokakarya mini
RT tribulanan.
• Setiap tahun hasil kunjungan
keluarga di update selain melihat
hasil intervensi lanjut, juga terkait
dengan DO indikator
3 PROGRES PELAKSANAAN PIS-PK
SEBARAN PUSKESMAS LOKUS PIS-PK

Aceh: 348

Sumatera Utara: 581 Kalimantan Utara: 56


Sulawesi Utara:
Gorontalo: 93 193 Maluku Utara: 134
RIau: 216
Kalimantan Barat: 244 Kalimantan Timur: 183
Kep. Riau: 83

Sumatera Barat: 275 Kep. Bangka Sulawesi Tengah: 202


Belitung: 64 Papua Barat: 159
Jambi: 195 Maluku: 208
Kalimantan Tengah: 200
Sulawesi Barat: 94
Bengkulu: 180 Papua: 408
Sumatera Selatan: 332 Kalimantan Selatan: 233
Sulawesi
Lampung: 302 Sulawesi Tenggara: 284
DKI Jakarta: 321 Selatan: 458
Jawa Tengah: 881
Banten: 242 Jawa Timur: 967
Jawa Barat: 1.069 NTB: 166
DI Yogyakarta: 121
Bali: 120 NTT: 381
Lokus 2019
Seluruh
Puskesmas Kepmenkes Nomor HK.01.07/Menkes/85/2017
(9.993) Kepmenkes Nomor HK.01.07/Menkes/42/2018
Kepmenkes Nomor HK.01.07/Menkes/190/2019
100%

10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%

0%
83.72%
84.54%
81.93%
82.60%
75.99%
77.78%
70.09%
71.59%
69.26%
70.34%
65.65%
67.17%
65.06%
66.08%
64.35%
66.03%
62.54%
65.82%
62.41%
65.09%

Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat, Mei 2019 dan Juni 2019 ; Jumlah KK sumber dari e-monev STBM
62.75%
64.77%
58.79%
61.95%
58.60%
60.89%
56.81%
58.17%
56.61%
57.91%
57.10%
57.60%
55.80%
57.50%
53.62%
55.25%
53.46%
55.24%
53.65%
54.80%
52.41%
54.03%
51.94%
54.02%
48.55%
51.30%
47.49%
49.77%
47.62%
49.58%
DAN INTERVENSI AWAL NASIONAL

45.25%
47.02%
42.35%
46.18%
TREN PERSENTASE KUNJUNGAN KELUARGA

33.82%
35.83%
MEI 2019
51,82%

34.27%
35.17%
29.90%
30.74%
25.90%
INDONESIA

27.84%
JUNI 2019

16.25%
53,93%

16.74%
14.33%
14.91%
2.26%
2.27%
NASIONAL
TREN PERSENTASE KUNJUNGAN KELUARGA
DAN INTERVENSI AWAL PROVINSI BANTEN

96.64%
100% 96.59%

74.00%
73.16%
BANTEN
80% MEI 2019 JUNI 2019
53,65% 54,80%

53.48%
50.90%

49.69%

48.15%
47.52%

47.04%
46.25%

45.85%
60%

37.38%
36.80%
PROVINSI

34.01%
33.08%
40%

20%

0%
LEBAK SERANG KOTA CILEGON KOTA KOTA SERANG TANGERANG KOTA PANDEGLANG
TANGERANG TANGERANG
SELATAN

Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat, Mei 2019 dan Juni 2019 ; Jumlah KK sumber dari e-monev STBM
INDEKS KELUARGA SEHAT (IKS)
NASIONAL

INDONESIA 0,17
Yang berarti 17% dari keluarga yang
telah dikunjungi dan dientry datanya ke
Aplikasi KS merupakan keluarga sehat
0.34
0.34
0.3
0.26
0.25
0.23
0.21
0.21
0.21
NASIONAL

0.19
0.18
0.18
0.18
0.17
0.17
0.2

0.16

0.15
0.15
0.15
0.15

0.15
0.14
0.14
0.14

0.13
0.13
0.13
0.13

0.12
0.12
0.12

0.12
0.08
Sumber: Dashboard Indikator Keluarga Sehat, Juni 2019
32
INDEKS KELUARGA SEHAT (IKS)
PROVINSI BANTEN

1
IKS PROV BANTEN: 0,15
0.9
Yang berarti 15% dari keluarga yang
0.8
telah dikunjungi dan dientry datanya ke
0.7 Aplikasi KS merupakan keluarga sehat
0.6
0.5
0.4
0.28

0.22

0.21
0.3

0.16

0.14
PROVINSI

0.11
0.2

0.08

0.08
0.1
0

PANDEGLANG
KOTA TANGERANG

KOTA TANGERANG

SERANG
KOTA CILEGON

LEBAK
TANGERANG

KOTA SERANG
SELATAN

http://dashboard-keluargasehat.kemkes.go.id/
Sumber: Dashboard Indikator Keluarga Sehat, Juni 2019
33
12 INDIKATOR

NASIONAL BANTEN
Keluarga memiliki Keluarga memiliki
94.05% 92.64%
akses/menggunakan sarana air bersih akses/menggunakan jamban…
Bayi mendapatkan imunisasi dasar Keluarga memiliki
91.51% 92.64%
lengkap *) akses/menggunakan sarana air…
Keluarga memiliki Bayi mendapatkan imunisasi dasar
88.33% 86.17%
akses/menggunakan jamban keluarga lengkap *)
Pertumbuhan Balita dipantau 87.46% Pertumbuhan Balita dipantau 85.47%
Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan
86.57% 82.14%
kesehatan kesehatan
Bayi mendapatkan ASI Eksklusif 80.38% Bayi mendapatkan ASI Eksklusif 81.60%

Keluarga mengikuti program KB *) 51.12% Keluarga sudah menjadi anggota JKN 49.80%

Keluarga sudah menjadi anggota JKN 49.17% Keluarga mengikuti program KB *) 44.11%
Anggota keluarga tidak ada yang Anggota keluarga tidak ada yang
43.43% 40.74%
merokok *) merokok *)
Penderita gangguan jiwa berat, Penderita TB Paru yang berobat
37.76% 39.23%
diobati dan tidak ditelantarkan sesuai standar
Penderita TB Paru yang berobat sesuai Penderita gangguan jiwa berat,
35.42% 31.83%
standar diobati dan tidak ditelantarkan
Penderita hipertensi yang berobat Penderita hipertensi yang berobat
23.97% 25.31%
teratur teratur
0% 20% 40% 60% 80% 100% 0% 20% 40% 60% 80% 100%
Sumber: Dashboard Keluarga Sehat, Juni 2019 34
KELUARGA SEHAT, PRA SEHAT, TIDAK SEHAT
NASIONAL 2018-2019
JUMLAH KELUARGA PERSENTASE KELUARGA
20,000,000 70.00% 65.78% 65.49%
17,844,532
18,000,000
60.00%
16,000,000

14,000,000 50.00%
12,675,234
12,000,000
40.00%
10,000,000

8,000,000 30.00%

6,000,000 17.51% 17.23%


4,707,318 4,695,946 20.00% 16.71% 17.28%
4,000,000 3,220,788 3,373,503
10.00%
2,000,000

- 0.00%

KELUARGA KELUARGA KELUARGA KELUARGA KELUARGA KELUARGA


SEHAT PRASEHAT TIDAK SEHAT SEHAT PRASEHAT TIDAK SEHAT
September 2018 Februari 2019 September 2018 Februari 2019
KELUARGA SEHAT, PRA SEHAT, TIDAK SEHAT
BANTEN 2018-2019
JUMLAH KELUARGA PERSENTASE KELUARGA
900,000 70.00%
63.65% 63.71%
800,000 777,719
60.00%

700,000

50.00%
600,000
525,123
500,000 40.00%

400,000
30.00%

300,000 22.33%
256,753 21.03%
20.00%
186,120 184,293 15.24%
200,000 14.00%

115,573
10.00%
100,000

- 0.00%
KELUARGA SEHAT KELUARGA PRASEHAT KELUARGA TIDAK SEHAT KELUARGA SEHAT KELUARGA PRASEHAT KELUARGA TIDAK SEHAT

September 2018 Februari 2019 September 2018 Februari 2019


KELUARGA SEHAT, PRA SEHAT, TIDAK SEHAT
KOTA TANGERANG 2018-2019

JUMLAH KELUARGA PERSENTASE KELUARGA


120000 70.0%
65.4% 64.0%
107439

100000 60.0%

50.0%
80000
72901
40.0%

60000

47081 30.0% 28.1%


24.9%
40000
20.0%
27734

20000 9.7% 8.0%


10810 13355 10.0%

0 0.0%
KELUARGA SEHAT KELUARGA PRASEHAT KELUARGA TIDAK SEHAT KELUARGA SEHAT KELUARGA PRASEHAT KELUARGA TIDAK SEHAT

September 2018 Februari 2019 September 2018 Februari 2019


KELUARGA SEHAT, PRA SEHAT, TIDAK SEHAT
PUSKESMAS ARUT SELATAN 2018-2019

JUMLAH KELUARGA PERSENTASE KELUARGA


1200 70.00%
58.18% 58.02%
1042 1046 1042 1025
60.00% 58.18% 57.42%
1000

50.00%
800
40.00%
600 21.83% 23.66%
452
30.00% 25.32%
425 22.86% 19.99% 18.32%
391 411
400 358 341 329 18.97%
308 20.00% 17.25%

200 10.00%

0 0.00%

KELUARGA KELUARGA KELUARGA KELUARGA KELUARGA KELUARGA


SEHAT PRASEHAT TIDAK SEHAT SEHAT PRASEHAT TIDAK SEHAT

Juni 2018 Oktober 2018 Juni 2018 Oktober 2018


Desember 2018 Maret 2019 Desember 2018 Maret 2019
Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah
Cakupan Kunjungan Keluarga
Di Provinsi Banten
PERSENTASE KUNJUNGAN
KABUPATEN/KOTA
KELUARGA

LEBAK 96,64%
SERANG 74,00%
KOTA CILEGON 53,48%
Bentuk Pembinaan
KOTA TANGERANG 49,69% INTERVENSI
KOTA SERANG 48,15%
TANGERANG 47,04%
KOTA TANGERANG
SELATAN 37,38%
PANDEGLANG 34,01%
TARGET KUNJUNGAN KELUARGA DAN INTERVENSI AWAL,
TARGET IKS PROV BANTEN TAHUN 2019

Variabel Trimester I Trimester II Trimester III Trimester IV


Jumlah
kunjungan
keluarga
Persentase Untuk dilengkapi

kunjungan
keluarga
Target IKS

Sumber : Paparan Dinkes Provinsi Banten pada Webinar PISPK Binwil Ditjen P2P, Mei 2019
40
TARGET 12 INDIKATOR PIS-PK
PROV BANTEN TAHUN 2019
Indikator Trimester I Trimester II Trimester III Trimester IV
Keluarga mengikuti program KB
Ibu melakukan persalinan di fassilitas kesehatan
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
Bayi mendapatkan ASI Eksklusif
Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
Penderita TB paru berobat mendapatkan
pengobatan sesuai standar Untuk dilengkapi
Penderita hipertensi melakukan pengobatan
secara teratur
Penderita gangguan jiwa mendapatkan
pengobatan dan tidak ditelantarkan
Anggota keluarga tidak ada yang merokok
Sekeluarga sudah menjadi anggota JKN
Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
Keluarga mempunyai akses atau menggunakan
jamban sehat

Sumber : Paparan Dinkes Provinsi Banten pada Webinar PISPK Binwil Ditjen P2P, Mei 2019 41
SUMBER PEMBIAYAAN PIS-PK

DEKONSENTRASI KAPITASI DAK FISIK DAN NON FISIK


Pembayaran jasa pelayanan
Pelatihan Keluarga Sehat Penguatan sarpras dan alkes
kesehatan
Pelatihan Manajemen Pelayanan Kefarmasian
Dukungan biaya operasional
Puskesmas Pelayanan Kesehatan Dasar
pelayanan kesehatan (antara lain
Workshop PIS-PK di tingkat Pelayanan Imunisasi
termasuk : pelayanan kesehatan luar
provinsi untuk seluruh BOK
gedung : kunjungan, dan Belanja Alat
kab/kota
Kesehatan dan penyediaan alat
pendukung sistem informasi

APBD DANA DESA CSR


- Permenkes Nomor 19 Tahun 2017 tentang Pedoman Pendanaan PIS-PK
- PermendesPDTT nomor 16 Tahun 2018 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019
- Permenkes nomor 3 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan
- dll
DUKUNGAN SDM KESEHATAN

Penugasan Khusus dalam Mendukung Program Nusantara Sehat


(peran Bidang SDK dalam mengusulkan kebutuhan Nakes)

NS MATERI PEMBEKALAN
individu
MELIPUTI IMPLEMENTASI
PIS-PK DI PUSKESMAS
PENEMPATAN
NS Tim

Permenkes Nomor 33 Tahun 2018 tentang Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Dalam Mendukung Program Nusantara
Sehat, lokus penempatan Nusantara Sehat Individu diperluas ke Kawasan di luar terpencil/sangat terpencil.
PEMANFAATAN DAK NON FISIK
DALAM PEMENUHAN SDMK

Penggunaan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di Puskesmas


antara lain meliputi:
• Penyediaan tenaga promosi kesehatan, sanitarian, nutrisionis, tenaga
kesmas lainnya dan tenaga pembantu pengelola keuangan di
Puskesmas, maksimal 4 orang tenaga per Puskesmas dengan sistem
perjanjian kerja.
• Penetapan maksimal 4 orang tenaga tersebut berdasarkan prioritas
kebutuhan tenaga dengan kualifikasi persyaratan yang telah
ditentukan.

Permenkes nomor 3 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan
PEMANFAATAN DAK NON FISIK
DALAM PEMENUHAN SDMK

Penggunaan
Dana BOK tingkat provinsi digunakan untuk
kegiatan antara lain :
Kegiatan dalam rangka penguatan dan
percepatan pelaksanaan Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
di wilayah provinsi;

Penggunaan
Dana BOK UKM Sekunder digunakan untuk
kegiatan antara lain :
Penguatan dan percepatan pelaksanaan
Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga (PIS-PK);

Permenkes nomor 3 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan
TINDAK LANJUT

• Menetapkan target provinsi dan kabupaten/kota dan masing-masing


Puskesmas:
a. Upaya pencapaian total coverage, dan roadmapnya
b. Upaya peningkatan IKS yang ingin dicapai terinci dalam 5 tahun,
c. Capaian persentase per indikator yang ingin dicapai terinci dalam
5 tahun,
• Poin b dan c terutama bagi daerah dengan capaian persentase
kunjungan keluarga >30%
MONITORING DAN EVALUASI

Unit Organisasi Penanggung jawab


Tingkat Pusat Penanggung Jawab Bina Wilayah tingkat Pusat yang ditetapkan
oleh Menteri
Tingkat Provinsi Penanggung Jawab Bina Wilayah tingkat Provinsi yang ditetapkan
oleh Kadinkes Provinsi
Tingkat Kabupaten/Kota Penanggung Jawab Bina Wilayah tingkat Provinsi yang ditetapkan
oleh Kadinkes Kabupaten/Kota
Tingkat Puskesmas Kepala Puskesmas
TINGKATAN VERIFIKASI

• 10% dari total KK (secara acak) yang diverifikasi oleh


TINGKAT PUSAT seluruh Dinas Kesehatan Provinsi wilayah binaan

• 10% dari total KK (secara acak) yang diverifikasi oleh


TINGKAT PROVINSI seluruh Dinas Kesehatan Kab./Kota

TINGKAT • 10% dari total KK (secara acak) yang diverifikasi oleh


KAB/KOTA seluruh Puskesmas

TINGKAT • 10 KK (secara acak) di setiap desa atau kelurahan


PUSKESMAS
CONTOH VERIFIKASI

TINGKAT CONTOH VERIFIKASI


PUSKESMAS 1 Kelurahan A, B, C, D masing-masing = 10 KK
(Wilker 4 kelurahan) Total diverifikasi: 40 KK
Puskesmas 1 (4 Desa: 40 KK); Puskesmas 2 (5 Desa: 50 KK);
KABUPATEN A Puskesmas 3 (3 desa: 30 KK), Total = 120 KK
(Wilker 3 Puskesmas)
Total diverifikasi: 10% dari 120 KK, Total = 12 KK
Kab A (12 KK); Kab B (12 KK); Kab C (20 KK); Kota D (16 KK),
PROVINSI 1
Total = 60 KK
(Wilker 4 Kab/Kota)
Total diverifikasi: 10% dari 60 KK = 6 KK
Binwil A : Provinsi 1 (6 KK); Provinsi 2 (10 KK), Provinsi 3 (20 KK),
PUSAT Provinsi 4 (14 KK), Total = 50 KK dari provinsi binaannya
Total diverifikasi: 10% dari 50 = 5 KK
PELAPORAN HASIL MONEV

1. Masing masing binwil akan melaporkan hasil monitoring dan


evaluasi sesuai instrumen kepada koordinator setiap tahapan
sebanyak tiga kali setahun (Maret, Juni dan Oktober)
2. Koordinator setiap tahapan akan melakukan analisa terhadap hasil
laporan binwil. Koordinator akan menyusun laporan hasil analisa
secara nasional
3. Koordinator akan memberikan atau memfeedback hasil analisa
kepada binwil
4. Binwil akan menyusun rencana tindak lanjut untuk masing-masing
wilayahnya
4 PENUTUP
HARAPAN STRATEGI PERCEPATAN

1. Melakukan monitoring dan evaluasi PIS-PK sesuai daerah binaan/binwil di


tingkat Kab/Kota atau Provinsi dan SEGERA di tindak lanjuti hasilnya.
2. Segera dilakukan intervensi lanjut terhadap hasil kunjungan keluarga
secara terintegrasi lintas program dan lintas sektor di setiap tingkatan.
3. Memanfaatkan hasil kunjungan keluarga dalam menyelesaikan masalah
terutama yang terkait indikator KS pada setiap tingkatan secara berkala.
4. Mengupdate info hasil kunjungan keluarga sesuai DO dan hasil intervensi
yang telah diberikan.
5. Pemenuhan Pelayanan kesehatan dasar didukung dengan peningkatan
kompetensi faskes melalui pemenuhan sarana prasarana SDM, alat
kesehatan, farmasi dan sistem rujukan.
" Sehat Dimulai dari Keluarga Saya
Saya Bisa.. Anda Bisa..
Kita Semua Bisa”

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai