DI SUSUN OLEH:
1. Andrian Yusman, SKM
2. Ira Desnizar, SKM
3. Syofniyanti, SKM
4. Erika Darmayanti, A.Md Keb
Dan dipergunakan di UPTD Puskesmas Kurai Taji, sebagai laporan hasil kegiatan
MMD Desa Marabau Kec. Pariaman Selatan Kota Pariaman Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2021.
Segala Puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kepada
kita untuk senantiasa mensyukuri nikmat dan menjalankan segala perintahnya.
Semoga Sholawat serta salam tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Syukur yang tak terhingga, bahwa UPT Puskesmas Kurai Taji Kota
Pariaman dapat melaksanakan salah satu tugas Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) yaitu dengan menyusun laporan Hasil kegiatan MMD 2021, dan
laporan ini akan menjadi bahan pertimbangan kami dalam Rencana Usulan
Kegiatan (RUK) tahun 2023.
Laporan Hasil kegiatan MMD ini masih jauh dari kata sempurna namun
untuk menyelesaikan segala permasalahan kesehatan di wilayah kerja, kami tetap
seoptimal mungkin dan berusaha untuk sebaik mungkin.
Saran dan masukan akan sangat membantu bagi kami untuk penyusunan
laporan yang lebih baik lagi. Khusus ucapan terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah membantu kami dalam proses kegiatan SMD dan MMD sampai pada
penyusunan laporan ini. dan semoga penyusunan laporan ini bisa bermanfaat bagi
kita semua.Amin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Survei Mawas Diri (SMD) yaitu survey berbasis masyarakat perupakan kegiatan
pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masalah kesehatan oleh tokoh masyarakat
dan kader setempat dibawah bimbingan petugas kesehatan atau perawat di Desa
(Depkes RI, 2007). Tujuan Survei Mawas Diri (SMD)/ Survey Berbasis Masyarakat
adalah masyarakat lebih mengenal kesehatan yang ada di desa/kelurahan dan
menimbulkan minat atau kesadaran untuk diatasi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penyusunan laporan hasil kegiatan MMD Desa Marabau
tahun 2021 ini adalah memberikan bahan acuan/masukkan dan pertimbangan
dalam penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) Puskesmas Kurai taji tahun 2023.
2. Tujuan khusus
a. Menentukan prioritas masalah yang ada di Desa berdasarkan hasil SMD
yang telah dilakukan.
b. Dapat tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) Puskesmas Kurai Taji tahun 2023 dalam upaya
mengatasi masalah kesehatan masyarakat.
C. Mekanisme Pelaksanaan Musyawarah masyarakat Desa (MMD)
Setelah dilakukannya SMD maka Tim Pelaksana kegiatan SMD UPTD
Puskesmas Kurai Taji mengadakan koordinasi baik lintas program maupun lintas
sektoral untuk membahas rencana pertemuan/kegiatan Musyawarah Masyarakat
Desa (MMD)
Musyawarah Masyarakat desa (MMD) adalah musyawarah yang dihadiri oleh
perwakilan masyarakat, untuk membahas masalah-masalah terutama yang erat
kaitanya dengan kemungkinan KLB, kegawat daruratan dan bencana yang ada di
desa, serta merencanakan penanggulangan topik yang membahas dari hasil
pelaksanaaan SMD.
Adapun metode pertemuan MMD ini, Tim Pelaksana Kegiatan SMD UPTD
Puskesmas Kurai Taji menggunakan Teknik PRA (Participatory Rural Apraisal)
dan fokus diskusi.
Participatory Rural Appraisal (PRA) atau Pemahaman Partisipatif Kondisi
Pedesaan (PRA) adalah pendekatan dan metode yang memungkinkan masyarakat
secara bersama-sama menganalisis kehidupan dalam rangka merumuskan
perencanaan dan kebijakan secara nyata.
Fokus diskusi adalah diskusi Kelompok Terarah (Focus Group Discussion)
merupakan suatu proses pengumpulan informasi mengenai suatu masalah tertentu
yang sangat spesifik.
D. Prosedur MMD
1. Persiapan Pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
a. Tim pelaksana kegiatan SMD UPTD Puskesmas Kurai Taji membuat
surat permohonan izin pelaksanaan MMD yang ditujukan kepada kepala
Desa Marabau.
b. Menentukan waktu dan tempat lokasi pertemuan
Waktunya adalah hari kamis, 2 Desember 2021 dan tempat lokasi Ruang
Pertemuan Desa Marabau
c. Kepala desa menindak lanjuti surat permohonan izin pelaksanaan MMD
dari Tim Pelaksana Kegiatan SMD dengan membuat surat edaran atau
pemberitahuan untuk mengundang masyarakat (tokoh agama/masyarakat,
kader kesehatan, PKK, BPD dan ketua dusun)
d. Membuat rundown acara pertemuan
Susunan acara dibuat oleh Tim Pelaksana Kegiatan SMD
e. Koordinasi dan Komunikasi lintas program/sektoral
Koordinasi dan komunikasi aktif terus berjalan dalam rangka persiapan
pertemuan MMD baik lintas program maupun lintas sektoral
f. Menyiapkan ATK, konsumsi, alat peraga dan bahan dokumentasi
(daftar hadir, papan whiteboard dan poto/video kegiatan dan ruangan
pertemuan)
2. Pelaksanaan Pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Dalam pelaksanaan pertemuan musyawarah masyarakat desa (MMD) peserta
yang diundang terdiri dari pemuka masyarakat desa (toga/toma), petugas
Puskesmas, dan sektor terkait di tingkat desa dan kecamatan (seksi-seksi
pemerintahan dan pembangunan, DP3AKB, Pertanian, Agama, PKK dan lain-
lain).
ANALISIS MASALAH
A. Identifikasi Masalah
Ibu Pengetahua
Konsultas Jika Alami risiko Balita
Hamil n Ibu Bayi
i Pemeriksaa Rumah kehamilan sering di
Akses Ibu minum mengenai Kepemilika Imunisas Asi mendapa
BPJS Kehamila n Terpasan periksa timban
Pelayanan Hamil tablet Kehamilan n Balita i Ekslusif t IMD
n Kesehatan g P4K kehamilanKepemilikan g setiap
tambah (faktor saat Lahir
(Tenakes) Balita (lebih Sering) bulan
darah risiko)
49,3 100 3 100 100 100 100 97 84,8 54,5 100 44,4 61,1 72,2
Umur
Balita Balita Pengetahua
Keluarga Pengetahuan Ibu Pemantauan
diberi diberi n Keluarga Kematian Bayi baru lahir perlu Posyandu Balita Gizi Pengetahuan
Gunakan tentang BAB lebih tumbuh keluarga
makan makan tentang jenis balita mendapat Pelayanan Penting Kurang atau Gizi cara membuat
Garam dari 3 Kali pada kembang Ber KB
pertama 3x makanan (Ada) Kesehatan dilakukan buruk LGG (Benar )
Beryodium balita diare diperlukan
kali (> 6 sehari balita
Bln)
100 94,4 94,4 5,5 100 100 21,2 100 100 100 100 33,3
Dimana Mendapat Pelayanan KB KB Lama/ baru Jenis KB
Anggota
Batuk lebih 2
Keluarga
minggu
KB hamil
Dokter/ Kondo Pil Ibu Pil Suntik
PKM PMB baru lama IUD Implan Sterilisasi
klinik/RS m Menyusui Hormon Kombinasi
100 100 72,7 6,1 21,2 0 60,6 9,1 30,3 100 93,9
100 62,5 21,2 9,1 21,2 24,2 87,9 93,9 3 100 60,6 55 30,3
Cuci tangan Makan Sayur
Konsumsi Apotik Dapur Obat
pakai sabun Aktivita PSN (Sering Konsumsi dan Buah Kepemilika Apotik Hidup Tanaman Hias
Makanan risiko (Minimal 3 diminum
sebelum DAN s Fisik - Selalu) Lauk pauk (Sering- n Toga minimal 3 jenis) (Minimal 3)
(Sering-Selalu) jenis) sesuai aturan
sesudah BAB Selalu)
93,9 96,9 0 100 78,8 15,5 87,9 55,1 62,06 89,6 100
Manfaat
Keluarga Alasan Keluarga belum di Vaksin
Keluarga Vaksinasi
Pencegahan menyetujui
Menggunakan Mengetahui Keluarga Sudah
Penularan dengan adanya
Masker (Sering- tentang di Vaksin Covid-
Covid program
Selalu) Vaksinasi 19 Tidak Membentuk
(Mengetahui) vaksinasi covid- Takut Efek Tidak diberi
Covid-19 Percaya dll Kekebalan
19 Samping Izin Keluarga
Covid-19 Tubuh
Tabel 2.3
Penetapan Urutan Prioritas Masalah
C. Merumuskan Masalah
Berdasarkan prioritas masalah diatas maka permasalahan yang akan di carikan
rencana penyelesaian masalah:
a. Imunisasi Balita masih rendah
b. Rendahnya Pencapaian Vaksinasi Covid-19
c. Metode Pembuangan Sampah yang belum baik
1 Kantor Desa
Imunisasi Balita rendah Sosialisasi Imunisasi Balita 1 kali sebulan Desa Marabau APBDes
Marabau
2 Pendataan kembali sasaran Tahun 2021
Rendahnya Pencapaian Desa Marabau
Tahun 2021- Desa Marabau APBDes
Vaksinasi Covid-19 Gebyar Vaksinasi
2022
Metode Pembuangan Optimalisasi barakai Desa Marabau
Desa Marabau APBDes
3 Sampah yang masih Tahun 2022
belum baik Koordinasi dengan dinas Desa Marabau
Desa Marabau APBDes
terkait (DLH)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan MMD merupakan satu rangkaian kegiatan dengan kegiatan Musrenbang
Desa, Musrenbang Kecamatan dan seterusnya, karena itu dikeluarkan dari hasil
kegiatan itu harus valid dan dapat dipertanggung jawabkan. MMD Desa Marabau
Kec.Pariaman Selatan Kota Pariaman diketahui bahwa prioritas masalah pada masing-
masing program adalah program imunisasi (rendahnya capaian vaksinasi covid-19
dan imunisasi balita), dan program kesehatan lingkungan (Metode Pembuangan
sampah yang kurang baik)
B. Saran
1. Bagi Pemerintah Desa
Sehubungan dengan adanya data hasil kegiatan MMD bahwa pemerintah
desa harus berperan aktif dalam peningkatan status kesehatan masyarakat melalui
keterlibatan dalam berbagai kegiatan masyarakat yang berbasis kesehatan, selain
itu pemerintah desa harus memberikan contoh yang baik bagi masyarakat karena
kesehatan masyarakat di bentuk atas adanya proses meniru di masyarakat
terutama pada tokoh-tokoh yang disegani di masyarakat.
Dalam melaksanakan program kesehatan di desa maka perlu adanya upaya
kerja sama antara pemerintah desa dengan dinas terkait tergantung dengan apa
permasalahan kesehatan yang muncul di desa.