DI DAERAH STUNTING
Merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing dalam tubuh manusia yang
ditularkan melalui tanah (soil transmitted helminths/STH), yaitu cacing yang dalam siklus
hidupnya memerlukan tanah yang sesuai untuk berkembang menjadi bentuk infektif
Cacing Cambuk
Cacing Tambang
Cacing Gelang
Ascaris lumbricoides Trichuris trichiura Necator americanus Ancylostoma duodenale
SIKLUS CACINGAN
Telur dan larva cacing
berkembang di tanah yang
terkontaminasi
REGULASI
• Permenkes No. 15 tahun 2017 tentang
Penanggulangan Cacingan
Penurunan prevalensi
Indonesia reduksi cacingan sampai dengan
cacingan tahun TA R G E T di bawah 10% (sepuluh
2019 persen) di setiap
kabupaten/kota
STRATEGI PERCEPATAN PELAKSANAAN PROGRAM KECACINGAN
STRATEGI STRATEGI
1. Meningkatkan komitmen Pemerintah Pusat 4. Mendorong program Penanggulangan
dan Pemerintah Daerah untuk menjadikan Cacingan masuk dalam rencana perbaikan
program penanggulangan cacingan sebagai kualitas air serta berkoordinasi dengan
program prioritas kementerian yang bertanggung jawab dalam
penyediaan sarana air bersih
2. Meningkatkan koordinasi lintas program, lintas
sektor, dan peran serta masyarakat dengan 5. Melakukan sosialisasi perilaku hidup bersih
mendorong kemitraan baik dengan kelompok dan sehat di pendidikan anak usia dini dan
usaha maupun lembaga swadaya masyarakat sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah; dan
Sueveilans Cacingan
KEGIATAN
PENANGGULANGAN Pengendalian Faktor Risiko
KECACINGAN
Penanganan Penderita
POPM Cacingan
KEGIATAN PENANGGULANGAN KECACINGAN (1)
Meningkatkan
pengetahuan
masyarakat
SURVEILANS CACINGAN
Pengendalian Penanganan
POPM Cacingan
Faktor Risiko Penderita
• Menjaga • Pengobatan • Pada anak 1 – 12
kebersihan penderita tahun
perorangan • Penanganan • Berdasarkan
• Menjaga komplikasi prevalensi daerah
kebersihan cacingan • Terintegrasi
lingkungan • Konseling kepada dengan
penderita dan kegiatan/program
keluarga lainnya
KEBIJAKAN
PELAKSANAAN PROGRAM KECACINGAN 1. pemberian obat
pencegahan massal
cacingan untuk
menghentikan
kelompok anak usia penyebaran telur
Upaya balita
cacing dari penderita
penanggulangan
ke lingkungan
cacingan diarahkan
anak usia pra sekolah sekitarnya
pada pemutusan
2. peningkatan higiene
rantai penularan
sanitasi
cacingan anak usia SD atau
Madrasah Ibtidaiyah 3. pembudayaan
perilaku hidup bersih
dan sehat melalui
promosi kesehatan
KOORDINASI DAN INTEGRASI DALAM
PELAKSANAAN PROGRAM KECACINGAN
Direktorat B/BTKL-PP, Puslitbang Biomedis dan
P2PTVZ, Kemkes Teknologi Dasar Kesehatan,
Direktorat Gizi
Kemkes Kemkes
Masyarakat, Kemkes
Direktorat Pembinaan
Direktorat Kesehatan
Pendidikan Keluarga,
Keluarga, Kemkes
Kemendikbud
Direktorat Kesehatan Direktorat Pembinaan
Lingkungan, Kemkes CACINGAN Sekolah Dasar atau MI,
Kemendikbud
Direktorat Promosi
Kesehatan dan Direktorat Pembinaan
Pemberdayaan Pendidikan Anak Usia
Masyarakat, Kemkes Dini, Kemendikbud
1.04
Cakupan POPM
102%
1.02 100% 100% 100% 100% 100%
100% 99% 99%
1
0.98
0.96 94% 94%
0.94
0.92 92%
0.9
0.88
0.86
DAERAH
ENDEMIS FEB APR AGS OKT
FILARIASIS
DAERAH
NON
ENDEMIS Pemberian Obat Cacing pada
FILARIASIS usia 1-12 tahun berintegrasi
dengan kegiatan: bulan Vit. A
& UKS
Strategi Terintegrasi dengan Kesehatan Lingkungan
WASHED
• Water – Akses air bersih untuk cuci tangan dan membersihkan
bahan makan, untuk menekan resiko re-infeksi STH
• Sanitation - Kakus bersih untuk menampung kotoran manusia
agar tidak dibuang di tempat-tempat dimana manusia tinggal,
bekerja dan bermain
• Hygiene Education – Kesehatan perseorangan dan kesehatan
lingkungan untuk menekan resiko re-infeksi STH dan mencegah
infeksi baru
• Deworming – Pemberian obat cacing untuk menurunkan angka
infeksi cacingan
Integrasi Program Kesehatan Anak Usia Sekolah Dasar
PHBS
• Cuci tangan pakai sabun dan air bersih
• BAB dan BAK menggunakan jamban
sehat
• Jajan di kantin sehat di sekolah
• Kuku pendek dan bersih
• Memakai alas kaki
Sistem Pelaporan Kecacingan
• Pelaporan diterima oleh Kemenkes setiap akhir november bulan berjalan dengan
menggunakan formulir pelaporan yang menjadi lampiran Permenkes 15/2017
Upaya Percepatan Pencapaian Target
Penyediaan anggaran dana APBN untuk daerah melalui dana dekon, DAK dan
anggaran UPT
Peran Pusat dan Daerah dalam Penanggulangan Cacingan
PERAN PUSAT
• Penyediaan obat Albendazole
• Penyediaan Norma, Standar, Pedoman, Kriteria
• Peningkatan kapasitas petugas dan bimtek
• Media KIE
• Stimulan operasional melalui dana Dekon
PERAN DAERAH
• Menjamin ketersediaan dana operasional POPM
• Menjamin tatalaksana kasus kronis filariasis
• Menjamin keberlangsungan promosi kesehatan
Jukren Dekon
Sasaran/Indikator/Output/Sub Sub Komponen/Detil Keterangan
Output/Komponen Kegiatan
Sosialisasi dan Advokasi POPM Sosialisasi dan Advokasi POPM • Sosialisasi dan Advokasi POPM
Cacingan Kecacingan Kecacingan tingkat Provinsi dilakukan
dengan melibatkan LSLP terkait dari
Kab/Kota
• Koordinasi Pelaksanaan Survei
MENGURANGI
MENINGKATKAN DAYA SAING
KESENJANGAN/INEQUALITY
KONSEP PENANGGULANGAN STUNTING
PENCEGAHAN PENANGANAN
30
Strategi Utama Penurunan Stunting:
Pendekatan Multisektor dan Intervensi Terintegrasi
Intervensi Gizi Spesifik (Kemkes) Intervensi Gizi Sensitif
• Suplementasi gizi makro dan mikro (TTD,
Vitamin A, taburia)
• ASI Eksklusif, MP-ASI
Kem Air bersih dan
• Fortifikasi PAUD Kemdikbud sanitasi
PU&PR
• Kampanye gizi seimbang
• Kelas ibu hamil
• Obat cacing
• Penanganan kekurangan gizi Ketahanan
Fortifikasi Kemperin Kemtan
pangan
• JKN
Kawasan
Pemberian obat Rumah Pangan
Promosi menyusui
(ASI eksklusif)
cacing Lestari
Kegiatan
Promosi Makanan Posyandu
Pendamping-ASI Program
Keluarga
Harapan
Pendidikan
Bina Keluarga
Anak Usia Dini
Balita
Kementerian=PPN/Bappenas
33
INTERVENSI KEMENTERIAN KESEHATAN
DALAM UPAYA PERBAIKAN GIZI
Intervensi Gizi Spesifik
1. Pemberian Tablet Tambah Darah untuk remaja putri, calon pengantin,
ibu hamil (suplementasi besi folat) Intervensi Gizi Sensitif lingkup Kemenkes:
2. Promosi dan kampanye Tablet Tambah Darah 1. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
3. Kelas Ibu Hamil 2. Penyediaan air bersih dan sanitasi
4. Pemberian kelambu berinsektisida dan pengobatan bagi ibu hamil yang 3. Pendidikan gizi masyarakat
positif malaria 4. Imunisasi
5. Pengendalian penyakit Malaria
5. Suplementasi vitamin A
6. Pengendalian penyakit TB
6. Promosi ASI Eksklusif 7. Pengendalian penyakit HIV/AIDS
7. Promosi Makanan Pendamping-ASI 8. Memberikan Edukasi Kesehatan Seksual dan
8. Suplemen gizi mikro (Taburia) Reproduksi, serta Gizi pada Remaja.
9. Suplemen gizi makro (PMT) 9. Jaminan Kesehatan Nasional
10. Jaminan Persalinan (Jampersal)
10. Promosi makanan berfortifikasi termasuk garam beryodium dan besi
11. Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga
11. Promosi dan kampanye gizi seimbang dan perubahan perilaku (PIS PK)
12. Tata Laksana Gizi Kurang/Buruk 12. Nusantara Sehat (Tenaga Ahli Gizi dan Tenaga Promosi
13. PEMBERIAN OBAT CACING Kesehatan, Tenaga Kesling)
13. Akreditasi Puskesmas dan RS
14. Zinc untuk manajemen diare
35
Rencana Aksi Nasional Kegiatan Intervensi
Kementerian Kesehatan 1. Suplementasi gizi untuk remaja putri, calon Meningkatkan kualitas, coverage, dan
pengantin, Ibu hamil, dan anak balita compliance serta promosi dan edukasi
2. Promosi ASI Eksklusif, Makanan Memperkuat strategi KIE, perubahan
Pendamping-ASI, dan fortifikasi perilaku, dan penyiapan konselor menyusui
3. Pendidikan gizi Memperkuat strategi KIE dan perubahan
perilaku
4. Promosi dan kampanye gizi seimbang dan Memperkuat strategi KIE dan perubahan
perubahan perilaku perilaku
5. Pemberian obat cacing Meningkatkan coverage atau jumlah
37
Tujuan Intervensi Terintegrasi
40