Anda di halaman 1dari 19

Antharax

Anggun Hatto Hanti : 1403329038


Desita : 1403329036
Antraks

Penyakit antraks (Anthrax) atau radang limpa, merupakan


salah satu penyakit yang bersifat zoonosis atau dapat menular
ke manusia. Kasus muncul terutama pada musim pancaroba.

Antraks menyerang hewan khususnya ruminansia (sapi,


kerbau, domba, kambing), babi, burung unta dan hewan
menyusui lainnya.
Anthrax Distribution

20,000 to 100,000 cases estimated globally/year


http://www.vetmed.lsu.edu/whocc/mp_world.htm

Center for Food Security and Public Health,


Iowa State University, 2011
Sumber infeksi utama adalah :
- ternak terinfeksi, air dan tanah.
- air dan tanah.
- bahan-bahan lain misalnya bahan pakan yang
tercemari oleh spora atau kumannya.

Pemanasan kering pada suhu 150C dapat membunuh spora


antraks dalam waktu 1 jam, sedangkan pemanasan basah
dengan autoclaf pada suhu 120C akan memusnahkan spora
dalam waktu 15 menit. Bentuk vegetatif akan mati dengan
pemanasan 55-60C.
Penyebab penyakit antraks adalah bakteri bacillus anthracis.

Beberapa ciri bakteri antara lain bersifat gram positip,


berkapsul, non motil, tidak tahan asam, dan membentuk
spora

bentuk sel vegetatifnya adalah batang dengan ciri yaitu ujung


sel seperti siku-siku berukuran lebar antara 1 - 1,5 dan
panjang 4 10 dan kadang tersusun seperti ruas bambu
Tumbuh dengan baik pada kondisi anaerob.
Gambar 1. Bacillus anthracis
(Sumber http://en.wikipedia.org/wiki/Anthrax
danhttp://textbookofbacteriology.net/Anthrax.html)
Siklus penularan
Gejala klinis :

Masa inkubasi penyakit antraks biasanya berkisar antara 1-3


hari dan kadang-kadang dapat lebih dari 2 minggu.
Tanda-tanda umum pada tipe akut dan kronis adalah :
- Demam
- Sesak nafas
- Depresi dan lemah
- Terkadang disertai kejang
Tanda-tanda Ternak Terserang Antraks Biasanya Berbeda Antar
Spesies.

Ada beberapa tipe antraks :

1. Tipe kutaneus (kulit).


Penyebaran melalui kulit yang terluka dengan bahan
yang terkontaminasi.
Spora dari tanah atau karkas yang terkontaminasi
kuman menjadi penyebab kasus tersebut.
2. Tipe inhalasi
Antraks tipe ini seringkali disebabkan ternak atau orang yang
menghirup debu yang tercemari spora, sehingga masuk
melalui saluran pernafasan.

Penyakit menimbulkan demam yang tinggi, batuk kering,


cyanosis, shock dan rasa sakit yang luar biasa dan akhirnya
kematian.

3. Tipe gastrointestinal
Dapat terjadi jika ternak mengkonsumsi bahan yang
terkontaminasi kuman basil antraks.
Day 6
Day 2

Day 4

Day 6

Day 10
Center for Food Security and Public Health,
Iowa State University, 2011
Diagnosis in Humans
Identification of B. anthracis
Blood, skin, secretions
Culture
PCR
Serology
ELISA
Nasal swabs
Screening tool
Center for Food Security and Public Health,
Iowa State University, 2011
Pengendalian penyakit :

Ternak yang terserang bila cepat ditangani akan tertolong,


dengan antibiotik seperti penisillin, tetrasiklin,streptomisyn
dan atibiotika lainnya.
Program yang paling baik untuk mencegah antraks adalah
vaksinasi secara teratur pada daerah-daerah endemi antraks.
Program vaksinasi dilakukan satu kali setahum dengan
menggunakan vaksin spora antraks (hidup) galur 34F2 (Sterne
strain).
Dosis yang dianjurkan untuk domba dan kambing adalah 0,5
ml/ekor
preventip
Strategi Pengendalian

Menurut Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo 2006),


dalam upaya melaksanakan pencegahan dan penanggulangan
penyakit menular pada hewan, Pemerintah RI mempunyai rencana
strategis nasional. Adapun rencana strategis tersebut adalah:
1. Pengendalian penyakit pada hewan.
2. Penatalaksanaan kasus pada manusia dan pencegahan infeksi baru
pada hewan (Koordinasi dengan Departemen Pertanian,
Departemen Kehutanan dan Kementrian Lingkungan Hidup).
3. Perlindungan pada kelompok resiko tinggi (koordinasi dengan
Departemen Pertanian).
4. Surveilans epidemiologi (Pada manusia dan unggas/hewan).
5. Restrukturisasi sistem industri peternakan.

6. Monitoring dan evaluasi.


Langkah pencegahan dan penanggulangan penyakit

Program Vaksinasi

Surveilans dan Monitoring, yang meliputi :

Laporan morbiditas dan mortalitas


Laporan penyidikan lapangan atas kejadian wabah ataupun
kejadian kasus secara individual.

Isolasi dan identifikasi agen infeksi oleh laboratorium.


Efektivitas vaksinasi dalam populasi.

Data lain untuk kajian epidemiologi.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai