Anda di halaman 1dari 28

HENDRA DISEASE

ZOONOSIS
DEPARTEMEN KESMAVET
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
Hendra disease

 Sinonim
Equine Morbilivirus Pneumonia
Acute Equine Respiratory Syndrome
 Family Paramyxoviridae
 Genus Henipavirus
 Mempunyai hubungan yang dekat dengan Nipah virus
 Enveloped, ss RNA virus
 Merupakan penyakit eksotik pertama kali dilaporkan pada
1994 di suatu daerah bernama Hendra, Brisbane, Australia
Eaton BT et al. (2006) Hendra and Nipah viruses: different and dangerous
Nat Rev Microbiol. 4: 23–35 doi:10.1038/nrmicro1323
 1994: First recognized outbreak
 Hendra, Brisbane, Australia
 Penyakit dengan gejala respirasi dan syaraf
pada kuda
 (September 1994) 20 horses sick; 13 died
 2 humans sick; 1 died
 2 other horses died in a separate incident

 1995: Second human fatality


 Pasienyang meninggal adalah
orang yang membatu
post mortem kuda pada 1994
 1999: Horse fatality in Cairns, Australia
 2004: Veterinarian infected; recovered
• Laporan tambahan pada kuda
• June 2006 (Queensland)
• October 2006 (New South Wales)
• July 2007 (Queensland)
Kasus yang disebabkan oleh Hendra virus terus
menyebar secara sporadis di Australia

 2011
 Ditemukan 23 kasus
 Queensland

 New South Wales


 Satu ekor anjing dilaporkan positif
 Tidak ada gejala klinis yang nampak
 Human cases: 7 total
 Prevalensi pada kelelawar buah
 47% kelelawar buah di Australian menunjukkan
seropositive
 Pteropus species
 Reservoir

 Asymptomatically infected
Spesies yang dapat tertular

 Natural -> Kuda, anjing dan manusia


 Dalam laboratorium
 GK -> kucing, babi, ferret dan guinea pigs
 Tidak ada GK -> anjing, ayam, tikus, mencit
 Reservoir -> kelelawar buah -> subklinis
Transmisi
 Oronasal
termasuk diantaranya kontak langsung antara kuda,
kontaminasi, terhirupnya urine yang terkontaminasi dari
hewan penderita.
 Flying fox atau kelelawar buah
Sudah teridentifikasi sebagai reservoir dari Hendra
disease
 Pada tahun 1998 -> Australian Veterinary Journal
menyebutkan penularan dari kucing yang terinfeksi ke
kuda sehat.

Titer tertinggi virus dijumpai pada ginjal, urin, saliva


Transmisi pada Hewan
 Transmisi
dari kelelawar menuju kuda
masih belum diketahui secara pasti
 Birth products
(fetus, placenta)
 Kuda mungkin tertular
akibat menghirup
makanan dan minuman
yang terkontaminasi
Transmisi pada Hewan
 Kuda - kuda
 Close contact
 Urine and oral
 Transmisi mekanik

 Kucing-kucing, kucing-kuda
(Eksperimen)
 Close contact
 Urin
Transmisi pada Manusia
 Model infeksi pada umumnya
 Kuda – manusia : kontak langsung dengan cairan
dari kuda yang terinfeksi
 Model transmisi yang berbeda
 Manusia-manusia
 Kelelawar-manusia
Transmisi pada Manusia
 Manusia yang teinfeksi sangat mungkin disebabkan
interaksi dengan kuda sakit
 Tidak ada alat perlindungan
 Tidak semua manusia tertular menjadi sakit
 Tidak semua kuda tertular menjadi sakit
 Penelitian masih terus dilakukan
 Epidemiologic factors -> Kuda
jenis (thoroughbred)
Jenis kelamin (betina)
Usia ( < 8 tahun)
Kandang (area padang rumput)

 Pada akhir periode kebuntingan


 Akses agen penyakit menuju ke area perkandangan
diperantarai oleh rubah atau mamalia lain yang terinfeksi
 Intermediete host yang belum teridentifikasi
Gejala Klinis pada Hewan (Kuda)

 Inkubasi pada kuda -> 8 - 16 hari


 Asymptomatic selama masa inkubasi tetapi dapat tetap
mengeluarkan virus
 Inkubasi di laboratorium -> 4-10 hari
 Kematian mendadak 1 hingga 3 hari setelah
masuknya virus
Gejala Klinis pada Hewan (Kuda)

 mucous membranes, cyanotic border


 Edema, Tekanan pada kepala
 Ataxia, Depresi
 Anorexia, Fever
 Dyspnea, Tachycardia
 Tachypnea, Ikhterus
 nasal discharge
Gejala Klinis pada Manusia

 Masa inkubasi 4 – 18 hari


 Bisa sampai 1 tahun
 Flu-like symptoms
 Demam
 Myalgia
 Sakit kepala
 Vertigo
 Pneumonitis
 Sangat cepat hingga menyebabkan kegagalan fungsi respirasi
 Meningoencephalitis
Patogenesis

 Lesi pada paru-paru dan otak


 Virus bereplikasi pada sel endotel setidaknya pada
kedua organ tersebut (paru-paru dan otak),
menyebabkan gangguan sirkulasi dan nekrosis.
 Kadang ditemukan Giant cell pada endotel paru-
paru
Koleksi sampel

 Sebelum mengoleksi sampel atau mengirim sampel


terlebih dulu harus menghubungi petugas yang
bertanggung jawab

 Sampel harus dikirim dalam keadaan yang aman dan


dikirimkan menuju laboratorium yang bertanggungjawab
untuk mencegah penyebaran penyakit
Diagnosis

 ELISA
 Virus isolation
 Virus neutralization
 Detect antibodies
 PCR
Pengobatan dan Pencegahan pada
Manusia
 Terapi supportif yang intensif
 Ribavirin
 Mungkin menurunkan durasi dan tingkat keparahan dari
penyakit
 Kegunaan secara klinis masih belum diketahui
 Prognosis tidak tentu dikarenakan rendahnya
tingkat kejadian penyakit
Pencegahan dan pengawasan

 Pada kasus suspect


 Jangan menangani :
 Jaringan yang terinfeksi
 Darah

 Urin
Pencegahan dan pengawasan

 Mencegah transmisi dari kelelawar – kuda


− Kandangkan kuda baik siang maupun malam selama
bulan-bulan dengan tingkat resiko yg lebih tinggi
− Jangan gunakan padang penggembalaan
dengan akses munuju pohon tempat
kelelawar buah
− Amankan sumber makanan dan air
− Singkirkan dan musnahkan jika menemukan
kelelawar yang mati
 Panggil petugas yang berwenang jangan
lakukan sendiri
Pencegahan dan pengawasan

 Cegah penyebaran virus melalui muntahan


 Kebersihan yang harus selalu dijaga
 Karantina
 Menurunkan transmisi
penularan kuda ke kuda

Anda mungkin juga menyukai