Anda di halaman 1dari 21

Penyuluhan

ANTRAKS
01
Penyakit
Antraks pada
Hewan
Tentang Antraks

● Penyakit radang limpa perakut sampai akut


● Menular & zoonosis
● Demam tinggi, pendarahan dibawah kulit
● Keluar darah dari lubang alami dan darah tidak
bisa membeku
● Kematian mendadak
Tentang Antraks

Hewan Rentan Penyakit Tanah Musim


Hewan memamah biak, Basah, Lembab, Banjir TERJADI PADA MUSIM
kelinci, marmut HUJAN DAN KURANG
MAKAN
Penyebab Antraks

Bakteri
Bacillus anthracis
BERSPORA DAN GRAM POSITIF
Penularan

Langsung Tertular
Drh, pemotong bulu,
Tidak
pekerja rph, penjual daging
menular secara langsung Vektor
Burung pemakan bangkai,
Tidak air susu, daging, lalat, Masa
Langsung tanah dan angin Inkubasi
Perantara oral Masa tunas 1-3 hr
(tertelan), luka, sampai 14 hr, kematian
pernapasan mendadak 36 jam
Gejala Antraks
KLINIS :
1. Mati mendadak
2. Kesadaran menurun, Rebah
3. Panas Tinggi
4. Ritme pernapasan meningkat
5. Darah keluar dari lubang
alami - tidak bisa membeku
6. Tremor kaki dihentak-
hentakan
7. Sukar buang air - nyeri
8. Shock
Pasca Mati
PASCA MATI :
1. Dilarang disembelih
2. Perdarahan dimana-mana
darah tidak bisa membeku
(pembuluh darah)
3. Tidak ada kaku mayat
4. Limpa seperti Ter
5. Isi lambung dan usus berdarah
6. Peritonium (selaput perut)
penuh cairan
Penanganan Administrasi

● Laporan dr Disnak ke Dirjennak & kepala


daerah
● Mengirim spisiemen ke lab berwenang
● Pernyataan terdapatnya/bebasnya daeraholeh
Kep Daerah
PENCEGAHAN

● Daerah bebas : pengaturan ketat masuk


hewan
● Hewan sehat dicegah vaksinasi tisp
tshun (daerah enzootik)
PENGENDALIAN DAN
PEMBERANTASAN
● Hewan sakit diasingkan di tempat dia saikit. Di dekat hewan tsb digali lubang 2 – 2,5 m
utk menampung sisa makanan dan tinja.
● Setelah hewan mati/sembuh/lubang terisi 60 cm, lubang ditutup tanah segar
● Dilarang menyembelih hewan sakit
● Hewan tersangka tdk boleh meninggalkan tempat, hewan lain tdk boleh mendekat
● Jika hewan tersangka menunjukkan gejala sakit, diperlakukan seperti poin 1
Jika hewan tersangka dlm waktu 14 tidak menunjukkan gejala sakit, hewan dibebaskan
= Di pintu menuju halaman/kandang dipasang papan bertulis “Penyakit hewan Menular
Antraks” disertai nama daerah
= Bangkai hewan mati krn Antrak dibakar dan dikubur dalam-dalam
= Stlh hewan mati/sembuh kandang dan semua perlengkapan dihapus hamakan. Bahan dari
yg bisa terbakar hrs dibakar
= Daerah penyakit, dianggap berlalu bila lewat masa 14 hari stlh mati/sembuh penderita
terakhir
PENGENDALIAN DAN
PEMBERANTASAN

● Untuk mencegah penularan melalui


serangga, gunakan obat serangga
● Hewan mati karena antrak dicegah tidak
dimakan hewan memakan
daging/bangkai
● Tindakan sanitasi umum untuk orang
yang kontak dengan penderita
02
Penyakit Antrhax
Pada manusia
PENULARAN
● Kontak langsung dengan spora antraks yang ada di dalam tanah, pada tanaman
atau kontak dengan produk dari ternak yang terinfeksi.
● Inhalasi (terhirup spora antraks yang ada di udara (aerosol) melalui saluran
pernafasan), tidak menyebar dari orang ke orang seperti pada flu
● Ingesti (mengonsumsi produk hewan yang terkontaminasi antraks melalui mulut
masuk ke saluran pencernaan), mengonsumsi daging mentah atau setengah matang
dari ternak yang terinfeksi antraks
● Cutaneous (melalui luka pada kulit) terjadi ketika luka pada kulit seseorang
bersentuhan langsung dengan produk ternak yang terkontaminasi spora antraks.
Dengan demikian, apabila seseorang menyentuh spora tetapi tidak mengenai luka
pada kulit, tidak terhisap atau tidak tertelan, maka bakteri gagal tumbuh.
GEJALA KLINIS
● Perut membesar
● Badan menggigil disertai pendarahan dari lubang hidung, mulut, pori-pori kulit,
telinga dan anus.
● Pada antraks cutaneus (kulit), muncul gejala seperti bisul kecil yang kemudian
melebar menjadi luka dan menghitam (Gambar 2).
● Antraks gastrointestinal didahului dengan mual-mual, demam, muntah, pusing
dan diare kehitaman karena ada perdarahan internal.
● Antraks pernapasan gejala yang muncul berupa sesak nafas, demam tinggi, nyeri
otot, syok, tenggorokan sakit/perih dan sukar menelan, batuk berdarah, serta
meningitis (radang selaput otak).
● Pada manusia, angka fatalitas kasus (case fatality rate) dari antraks kulit apabila
tidak diobati biasanya hanya 20%. Sedangkan pada antraks pencernaan berkisar
antara 25-75% dan antraks pernafasan biasanya sangat fatal (100%)
PENGENDALIAN DAN
PEMBERANTASAN
Beberapa tips/tindakan untuk mencegah penyebaran penyakit antraks (Ditjen PKH 2016),
diantaranya adalah sebagai berikut:
● Hewan/ternak divaksin secara rutin setiap tahun sesuai rekomendasi instansi berwenang.
● Hindarkan kontak langsung dengan hewan yang dicurigai terinfeksi antraks.
● Apabila akan menambah jumlah ternak baru, Standard Operasional Prosedur (SOP) dan
aturan dari instansi berwenang harap dipatuhi.
● Daging hendaknya dimasak hingga benar-benar matang.
● Ketika menjumpai daging berlendir, berbau dan berwarna kusam harap dilaporkan.
● Ketika seseorang mengalami gejala abnormal yang kuat mengarah gejala antraks segera
memeriksakan diri di fasilitas kesehatan/rumah sakit terdekat.
● Hewan ternak yang diduga terjangkit penyakit antraks harus dipisah dari hewan-hewan
yang sehat. Apabila hewan yang diduga terjangkit antraks sudah mati dan menjadi
bangkai tidak boleh dilakukan autopsi ataupun pembedahan.
● Bangkai hewan dibakar atau dikubur yang dalam.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai