Anda di halaman 1dari 8

ANEMIA MAKROSITIK

Kelompok 4
1. NURHIDAYANTI 6. SITI MASDAR
2. MUHRIFA.S 7. RATNASARI
3. IMA LUSDIANA 8. ALFINA NUR
SUHARTO
4. JASMIN USMAN 9. ALVIANDINI
5. REZKI ASRA AMALIA 10. ARLINA
KAMALUDDIN
Defenisi Anemia
Anemia  berasal dari bahasa Yunani yaitu anaimia, artinya
kekurangan darah.  Anemia adalah keadaan dimana tubuh
kekurangan hemoglobin atau di bawah normal. Hemoglobin
merupakan protein pembawa oksigen dalam sel darah merah.
Dan hemoglobin itu sendiri terdapat dalam sel darah merah.
Oleh karenanya, kekurangan hemoglobin juga berarti
kekurangan sel darah merah.
Kriteria anemia menurut WHO adalah:

•Laki-laki dewasa, Hb <13g/dl


•Wanita dewasa yang tidak hamil, Hb <12g/dl
•Wanita dewasa yang hamil, Hb <11g/dl
Anemia Makrositik
Anemia makrositik adalah jumlah sel darah merah rendah yang
ditandai oleh adanya sel darah yang lebih besar dari sel darah merah
normal, biasanya didefinisikan sebagai MCV >100. Penyebab umum
anemia makrositik adalah defisiensi Vitamin B12 Makrositik berarti
ukuran eritrositnya besar. Biasanya karena proses pematangan
eritrositnya tidak sempurna di sumsum tulang. Anemia Makrositik
termasuk dalam type anemia megaloblastik.
Anemia ini disebabkan  karena kekurangan vitamin B12. Selain zat
besi, sumsum tulang memerlukan vitamin B12 dan asam folat untuk
menghasilkan sel darah merah. Jika kekurangan salah satu darinya, bisa
terjadi anemia megaloblastik. Pada anemia jenis ini, sumsum tulang
menghasilkan sel darah merah yang besar dan abnorsitimal
(megaloblas). Sel darah putih dan trombosit juga biasanya abnormal.
Gejala
Selain mengurangai pembentukan sel darah merah, kekurangan vitamin B12  juga
mempengaruhi sistem saraf dan menyebabkan:
•Kesemutan di tangan dan kaki
•Hilangnya rasa di tungkai, kaki dan tangan
•Pergerakan yang kaku
•Buta warna tertentu, termasuk warna kuning dan biru
•Luka terbuka di lidah atau lidah seperti terbakar
•Penurunan berat badan
•Warna kulit menjadi lebih gelap
•Linglung
Pemeriksaan laboratorium dan Pengobatan

A. Pemeriksaan laboratorium dilakukan dengan beberapa cara yaitu:


1. Tes penyaring.
2. Pemeriksaan rutin.
3. Pemeriksaan atas indikasi khusus untuk memastikan diagnosis.

B. Pengobatan
Terapi atau pengobatan dilakukan dengan pemberian suplemen vitamin B12, baik
diminum maupun di suntik jika dikarenakan kekurangan vitamin B12. Jika anemia
karena kekurangan asam folat, maka dapat diberikan suplemen asam folat. Jika anemia
sangat berat, maka biasanya dipertimbangkan untuk dilakukan transfusi darah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai