• Anemia adalah suatu penurunan dari normal terhadap eritrosit, jumlah haemoglobin dan
hematokrit yang disebabkan oleh perdarahan, berkurangnya produksi eritrosit atau
peningkatan penghancuran sel darah merah.
• Nilai Hb normal
Pria : 13.8 - 17.2 gram/dl
Wanita : 12.1 – 15.1 gram/dl
• Nilai Hb anemia
Pria : <13.8 – 17.2 gram/dl
Wanita : <12.1 – 15.1 gram/dl
(WHO.2008)
Klasifikasi anemia
● Anemia defisiensi besi ● Anemia megaloblastik
Anemia jenis ini berbentuk normositik Anemia ini berbentuk makrositik,
dan hipokromik di sebabkan oleh penyebabnya adalah kekurangan asam folat
dan kekurangan vitamin B12 tetapi jarang
kurang gizi (malnutrisi), kurang zat
terjadi.
besi dalam diet, malabsorpsi,
kehilangan darah yang banyak
(persalinan yang lalu, haid, dll)
Klasifikasi anemia
● Anemia anemia hipoblastik ● Anemia hemolitik
Anemia jenis ini di sebabkan oleh Anemia jenis ini di sebabkan
hipofungsi sumsum tulang, penghancuran/pemecahan sel darah nerah
yang lebih cepat dari pembuatannya.
membentuk sel-sel darah merah baru.
Klasifikasi anemia
● Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat ● Berdasarkan klasifikasi WHO kadar
dilakukan dengan menggunakan alat hemoglobin pada wanita hamil dapat dibagi
sahli. Hasil pemeriksaan Hb dengan sahli 3 kategori yaitu (Manuaba, 2002):
1) Anemia Ringan : Kadar Hb 9 – 11 gr%
dapat digolongkan sebagai berikut:
2) Anemia Sedang : Kadar Hb 7 – 8 gr%
a) Tidak anemia dengan Hb lebih dari 11gr 3) Anemia Berat : Kadar Hb < 7 gr%
%
b) Anemia ringan dengan Hb 9-10gr%
c) Anemia sedang dengan Hb 7-8gr%
d) Anemia berat dengan Hb kurang dari
7gr%
Klasifikasi anemia
Anemia sel sabit
Adalah kelainan genetic bentuk sel darah merah yang normalnya berbentuk
seperti cakram menjadi bentuk seperti bulan sabit.
Sel-sel ini mati dini, menyebabkan berkurangnya sel darah merah yang sehat
(sel sabit anemia), dan dapat memblokir aliran darah sehingga menyebabkan
nyeri (krisis sel sabit crisis).
Etiologi anemia
Berdasarkan ukuran sel darah merah ( Varney H,2006.;h.624)
1. Anemia mikrositik (penurunan ukuran sel darah merah) bias disebabkan karena
beberapa hal berikut :
• Kekurangan zat besi
• Talasemia (tidak efektifnya eritropoiesis dan meningkatnya hemolisis yang mengakibatkan
tidak ade kuatnya kandungan hemoglobin)
• Ganguan hemoglobin E (jenis hemoglobin genetik yang banyak di temukan di Asia Tenggara)
• Keracuanan timah
• Penyakit kronis (infeksi, tumor)
2. Anemia normositik (ukuran sel darah merah abnormal)
• Sel darah merah yang hilang atau rusak meningkat
Kehilangan sel darah merah akut.
• Gangguan hemolysis (pecahnya) darah
a) Penyakit sel sabit hemoglobin (sickle cell disease)
b) Kekurangan G6PD (glucose-6-phosphate dehi-drogenase)
c) Anemia hemolitik (efek samping obat) Karena obat obatan tertentu dapat menimbulkan
hemalisis atau toksisitas sumsum tulang belakang
d) Anemia hemolisis autoimun
3.
•
Anemia makrositik (peningkatan ukuran sel darah merah)
Kekurangan vitamin B12
Etiologi
•
•
Kekurangan asam folat
Hipotiroid
anemia
• Kecanduan alkohol
• Penyakit hati dan ginjal kronis
4. Penyebab anemia pada kehamilan , dapat menyebabkan berbagai gangguan seperti
gangguan fungsi otak, terutama terhadap fungsi neutransmitter (pengantar syaraf).
Akibatnya, kepekaan syaraf berkurang yang dapat berakhir dengan hilangnya reseptor
terswbut. Daya konsentrasi, daya ingat, dan kemampuan belajar terganggu, ambang batas
rasa sakit meningkat, fungsi kelenjar tiroid dan kemampuan mengatur suhu tubuh juga
menurun bhakan juga menyebabkan keguguran (Almatsier, 2009).
• Anemia defisiensi besi
• Anemia akibat kehilangan darah akut
• Anemia pada peradangan atau keganasan
• Anemia megaloblastik, defisiensi B12 dan asam folat
• Anemia hemolitik
• Anemia aplastic, gangguan pada sumsum tulang belakang sebagai produsen sel darah
merah
• Anemia Hipoplastik
MANIFESTASI KLINIS
1. Pemeriksaan fisik : konjungtiva anemis, kulit pucat, 5L lemah letih lesu lelah dan lunglai
2. Pemeriksaan darah lengkap : Hb. MVC(mean corpuscular volume), MHC(mean
corpuscular hemoglobin concentration) atau MCHC
3. pemeriksaan rutin : retikulosit dan periksa sumsum tulang dengan biopsi
4. Asam folat dan vit B12 pada anemia megaloblastik
PATHWAY DAN ASKEP
TERIMAKASIH