Anda di halaman 1dari 37

VEKTOR TUNGAU, CAPLAK DAN

KUTU SERTA PERANANNYA


DALAM KESEHATAN

OLEH
TRIYONO, SKM, M.Sc

STIKES FALETEHAN SERANG


Sarcoptes scabiei
Tungau Sarcoptes scabiei betina berukuran
sekitar 300–450 mm, sedangkan yang jantan
berukuran 150–250 mm. Secara morfologi
tubuh tungau terlihat berbentuk bulat,
berwarna keputihan.
Sarcoptes scabiei
Penyebab skabies, tungau Sarcoptes scabiei hidup dan
berkembang biak dipermukaan kulit, membuat
terowongan-terowongan, makan epitel-epitel kulit serta
menghisap darah.

Kecepatan menggali tungau ini mencapai 0,5–5 mm per


hari, sedangkan kecepatan berjalan seekor tungau
diperkirakan mencapai lebih dari 2,5 cm per menit.
SKABIES
Skabies adalah infeksi parasit pada kulit yang
disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei,
penetrasi pada kulit terlihat jelas berbentuk
papula, vesikula atau berupa saluran kecil
berjejer, berisi kutu dan telurnya.

Gejala yang timbul berupa gatal-gatal hebat


terjadi terutama pada malam hari (nocturnal),
komplikasi menyebabkan luka pada luka akibat
garukan.
Sarcoptes scabiei
Terowongan Kulit
Lokasi Penyebaran Tungau
Tungau Sarcoptes scabiei menyukai daerah kulit yang
tipis dan memiliki banyak lipatan, seperti pada
pergelangan tangan, siku, kulit diantara jari jemari
tangan, kaki, penis dan skrotum, dan lipatan ketiak,
daerah pusar, kelamin luar pada laki-laki dan pada
wanita skabies juga dapat ditemukan di daerah
payudara dan punting, sedangkan pada anak-anak yang
kulitnya relatif masih lembut, serangan tungau ini dapat
dijumpai di bagian wajah.
Penyebaran skabies
Kejadian skabies tersebar di seluruh dunia. Wabah
disebabkan oleh buruknya sanitasi lingkungan karena
peperangan, pengungsian dan krisis ekonomi.

Penyebaran skabies di AS dan Eropa yang terjadi


belakangan ini ternyata terjadi pada situasi normal,
tidak ada peperangan, tidak ada krisis. Skabies endemis
disebagian besar negara berkembang.
Aktivitas tungau
Tungau lebih senang beraktifitas pada malam hari,
disaat inang sedang tidur. Akibat dari ekskresi dan
sekresi tungau pada malam hari menyebabkan reaksi
alergi bagi tubuh sehingga menimbulkan gatal-gatal
pada kulit.

Kondisi sanitasi lingkungan dan personal hygiene yang


tidak baik sebagai pemicu mewabahnya skabies.
Menegakkan diagnosa
Diagnosa dapat ditegakkan dengan ditemukannya
tungau melalui pemeriksaan dengan mikroskop yang
diambil dari saluran atau terowongan pada lesi kulit.
Pencegahan
1. Isolasi penderita sampai dengan 24 jam setelah
dilakukan pengobatan yang efektif.
2. Desinfeksi serentak meliputi pakaian, sprei, sarung
bantal yang digunakan oleh penderita.
3. Penyelidikan terhadap penderita kontak dan sumber
penularan.
4. Bagi penderita dengan status pelajar atau pekerja
diharapkan libur sampai dengan pengobataran
sempurna, tidak ditemukan telur dan tungau
dewasa.
Pengobatan
1. Permetrin 5% atau gamma benzena hexachloride
1% atau Tetraethylthiuram monosulfide dalam 5%
larutan diberikan 2 kali sehari. Interval 7-10 hari jika
telur tetap bertahan dengan pengobatan pertama.
2. Berikan pengobatan profilaktik kepada mereka yang
kontak kulit ke kulit dengan penderita (anggota
keluarga dan kontak seksual).
Penanggulangan Wabah
1. Penanggulangan wabah dengan cara memberikan
pengobatan dan penyuluhan kepada penderita dan
orang yang berisiko, kadang kala pengobatan harus
dilakukan secara massal.
2. Survei penemuan kasus dilakukan secara serentak
baik di dalam keluarga, di dalam unit atau institusi
militer, jika memungkinkan penderita dipindahkan.
3. Sediakan sabun, sarana pemandian, dan pencucian
umum, untuk mencegah infeksi sekunder perlu
disediakan sabun Tetmosol.
Pembagian caplak
2 Family dengan 57 spesies, terdiri :

• Family Argasidae (caplak lunak).


• Family Ixodidae, terdiri caplak anjing
(Rhipicephalus sanguineus) dan caplak
sapi (Boophilus microplus), merupakan
jenis caplak yang umumnya sering
dijumpai di Indonesia.
Di Indonesia yang sering menimbulkan
masalah kesehatan :

• Caplak anjing Rhipicephalus sanguineus


dan
• Caplak sapi Boophiolus microplus.
Gambar 1. Family Argasidae (Caplak Lunak)
Gambar 2. Family Ixodidae (Caplak Keras)
Metamorfosis
Metamorfosis tidak sempurna, terdiri dari
telur, larva, nimfa (protonymph dan
deutonymph) dan dewasa.
Habitat Caplak
Terdapat 2 habitat :
• Hewan, berkaitan dengan kawin
• Tanaman (rumput), berkaitan dengan
ganti kulit dan bertelur
• Caplak dapat hidup dan berkembang biak
dengan satu inang, dua inang, tiga inang,
tergantung dari jenisnya masing.

Caplak Satu Inang


Caplak Dua Inang
Caplak Tiga Inang
• Pada tubuh anjing Rhipicephalus
sanguineus dewasa akan melakukan
perkawinan untuk meneruskan
keturunan.

• Caplak jantan akan mati setelah kawin,


sedangkan caplak betina akan mati
setelah selesai bertelur.
• Caplak sapi Boophilus microplus perkawinan
caplak dewasa terjadi pada tubuh sapi, caplak
jantan mati setelah kawin.

• Caplak betina yang bunting dan kenyang darah


akan segera menjatuhkan diri ke rumput,
kemudian mati setelah mengeluarkan seluruh
telur-telurnya.
Penyebaran Caplak
• Rhipicephalus sanguineus dan Boophilus
microplus penyebaranya merata
ditemukan di seluruh wilayah di
Indonesia, selain karena higiene dan
lingkungan yang kurang bersih juga
disebabkan oleh perilaku pemelihara
hewan yang belum banyak mengerti
tentang pengendalian caplak.
Penyebaran Caplak
• Rhipicephalus sanguineus sesuai dengan
siklus hidupnya jatuh dari tubuh anjing,
sering masuk ke dalam rumah dapat
dijumpai di karpet, lipatan gorden, taplak
meja dan di sela-sela lipatan dinding,
caplak ini dapat naik dengan cara
merayap dan biasanya dalam jumlah
berkelompok.
Pengendalian
Menghidari anjing peliharaan bergaul dengan
anjing penderita caplak. Satu ekor saja caplak
menyerang maka populasinya akan
berkembang dengan pesat.
Jangan biarkan anjing bermain atau
berkeliaran di tempat-tempat yang telah
tercemar oleh caplak yang telah berjatuhan
dari tubuh anjing penderita, bisa jadi adanya
larva, nimfa ataupun caplak dewasa di lantai
atau di rumput tidak terlihat oleh kasat mata.
Pengendalian
• Anjing penderita caplak dapat diobati
dengan memandikan, membedaki,
menyemprot atau merendam (dipping)
dengan larutan yang mengandung
insektisida.
• menyemprotkan insektisida residual di
lantai kandang dan halaman rumput.
Spesies penting Kutu
• Pediculus humanus humanus (kutu
badan)
• Pediculus humanus capitis (kutu kepala)
• Phthirus pubis (kutu rambut kemaluan)
Daur hidup
• Metamorfosis sederhana
Kutu Badan

• Diperkirakan kutu badan adalah kutu kepala yang


turun kebawah. Kutu badan yang jantan berukuran
2-3 mm dan yang betina 2-3 mm.
• Telur kutu badan diletakkan pada serat baju dan
menetas sekitar 1 minggu kemudian, segera
membentuk nympa dan akan menjadi dewasa bila
dekat dengan badan hospes. Apabila baju tidak
dipakai beberapa hari maka kutu akan mati.
• Kutu badan hidup pada bulu dada dan bulu ketiak
Kutu kepala
• Kutu kepala cenderung lebih kecil dari kutu badan, dengan ukuran
1-1,5 mm yang jantan dan yang betina 1,8-2,0 mm. Ukuran telur
0,8x0,3 mm, dimana telur ini melekat pada rambut.
• Mudah ditularkan dengan bersinggungan kepala, walaupun dalam
kondisi rambut yang bersih. Kasus ini sering terjadi diantara anak
sekolah dan infestasi yang berat terjadi pada kondisi yang padat
(anak sekolah berkumpul) dan sanitasi yang kurang baik.
Kutu pubis

• Hidup, bertelur dan berkembang di rambut


pubis
Pengendalian
• Kimiawi
• Sanitasi dan personal hygiene
• Isolasi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai