Sarcoptes scabiei Tungau Sarcoptes scabiei betina berukuran sekitar 300–450 mm, sedangkan yang jantan berukuran 150–250 mm. Secara morfologi tubuh tungau terlihat berbentuk bulat, berwarna keputihan. Sarcoptes scabiei Penyebab skabies, tungau Sarcoptes scabiei hidup dan berkembang biak dipermukaan kulit, membuat terowongan-terowongan, makan epitel-epitel kulit serta menghisap darah.
Kecepatan menggali tungau ini mencapai 0,5–5 mm per
hari, sedangkan kecepatan berjalan seekor tungau diperkirakan mencapai lebih dari 2,5 cm per menit. SKABIES Skabies adalah infeksi parasit pada kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei, penetrasi pada kulit terlihat jelas berbentuk papula, vesikula atau berupa saluran kecil berjejer, berisi kutu dan telurnya.
Gejala yang timbul berupa gatal-gatal hebat
terjadi terutama pada malam hari (nocturnal), komplikasi menyebabkan luka pada luka akibat garukan. Sarcoptes scabiei Terowongan Kulit Lokasi Penyebaran Tungau Tungau Sarcoptes scabiei menyukai daerah kulit yang tipis dan memiliki banyak lipatan, seperti pada pergelangan tangan, siku, kulit diantara jari jemari tangan, kaki, penis dan skrotum, dan lipatan ketiak, daerah pusar, kelamin luar pada laki-laki dan pada wanita skabies juga dapat ditemukan di daerah payudara dan punting, sedangkan pada anak-anak yang kulitnya relatif masih lembut, serangan tungau ini dapat dijumpai di bagian wajah. Penyebaran skabies Kejadian skabies tersebar di seluruh dunia. Wabah disebabkan oleh buruknya sanitasi lingkungan karena peperangan, pengungsian dan krisis ekonomi.
Penyebaran skabies di AS dan Eropa yang terjadi
belakangan ini ternyata terjadi pada situasi normal, tidak ada peperangan, tidak ada krisis. Skabies endemis disebagian besar negara berkembang. Aktivitas tungau Tungau lebih senang beraktifitas pada malam hari, disaat inang sedang tidur. Akibat dari ekskresi dan sekresi tungau pada malam hari menyebabkan reaksi alergi bagi tubuh sehingga menimbulkan gatal-gatal pada kulit.
Kondisi sanitasi lingkungan dan personal hygiene yang
tidak baik sebagai pemicu mewabahnya skabies. Menegakkan diagnosa Diagnosa dapat ditegakkan dengan ditemukannya tungau melalui pemeriksaan dengan mikroskop yang diambil dari saluran atau terowongan pada lesi kulit. Pencegahan 1. Isolasi penderita sampai dengan 24 jam setelah dilakukan pengobatan yang efektif. 2. Desinfeksi serentak meliputi pakaian, sprei, sarung bantal yang digunakan oleh penderita. 3. Penyelidikan terhadap penderita kontak dan sumber penularan. 4. Bagi penderita dengan status pelajar atau pekerja diharapkan libur sampai dengan pengobataran sempurna, tidak ditemukan telur dan tungau dewasa. Pengobatan 1. Permetrin 5% atau gamma benzena hexachloride 1% atau Tetraethylthiuram monosulfide dalam 5% larutan diberikan 2 kali sehari. Interval 7-10 hari jika telur tetap bertahan dengan pengobatan pertama. 2. Berikan pengobatan profilaktik kepada mereka yang kontak kulit ke kulit dengan penderita (anggota keluarga dan kontak seksual). Penanggulangan Wabah 1. Penanggulangan wabah dengan cara memberikan pengobatan dan penyuluhan kepada penderita dan orang yang berisiko, kadang kala pengobatan harus dilakukan secara massal. 2. Survei penemuan kasus dilakukan secara serentak baik di dalam keluarga, di dalam unit atau institusi militer, jika memungkinkan penderita dipindahkan. 3. Sediakan sabun, sarana pemandian, dan pencucian umum, untuk mencegah infeksi sekunder perlu disediakan sabun Tetmosol. Pembagian caplak 2 Family dengan 57 spesies, terdiri :
• Family Argasidae (caplak lunak).
• Family Ixodidae, terdiri caplak anjing (Rhipicephalus sanguineus) dan caplak sapi (Boophilus microplus), merupakan jenis caplak yang umumnya sering dijumpai di Indonesia. Di Indonesia yang sering menimbulkan masalah kesehatan :
• Caplak anjing Rhipicephalus sanguineus
dan • Caplak sapi Boophiolus microplus. Gambar 1. Family Argasidae (Caplak Lunak) Gambar 2. Family Ixodidae (Caplak Keras) Metamorfosis Metamorfosis tidak sempurna, terdiri dari telur, larva, nimfa (protonymph dan deutonymph) dan dewasa. Habitat Caplak Terdapat 2 habitat : • Hewan, berkaitan dengan kawin • Tanaman (rumput), berkaitan dengan ganti kulit dan bertelur • Caplak dapat hidup dan berkembang biak dengan satu inang, dua inang, tiga inang, tergantung dari jenisnya masing.
Caplak Satu Inang
Caplak Dua Inang Caplak Tiga Inang • Pada tubuh anjing Rhipicephalus sanguineus dewasa akan melakukan perkawinan untuk meneruskan keturunan.
• Caplak jantan akan mati setelah kawin,
sedangkan caplak betina akan mati setelah selesai bertelur. • Caplak sapi Boophilus microplus perkawinan caplak dewasa terjadi pada tubuh sapi, caplak jantan mati setelah kawin.
• Caplak betina yang bunting dan kenyang darah
akan segera menjatuhkan diri ke rumput, kemudian mati setelah mengeluarkan seluruh telur-telurnya. Penyebaran Caplak • Rhipicephalus sanguineus dan Boophilus microplus penyebaranya merata ditemukan di seluruh wilayah di Indonesia, selain karena higiene dan lingkungan yang kurang bersih juga disebabkan oleh perilaku pemelihara hewan yang belum banyak mengerti tentang pengendalian caplak. Penyebaran Caplak • Rhipicephalus sanguineus sesuai dengan siklus hidupnya jatuh dari tubuh anjing, sering masuk ke dalam rumah dapat dijumpai di karpet, lipatan gorden, taplak meja dan di sela-sela lipatan dinding, caplak ini dapat naik dengan cara merayap dan biasanya dalam jumlah berkelompok. Pengendalian Menghidari anjing peliharaan bergaul dengan anjing penderita caplak. Satu ekor saja caplak menyerang maka populasinya akan berkembang dengan pesat. Jangan biarkan anjing bermain atau berkeliaran di tempat-tempat yang telah tercemar oleh caplak yang telah berjatuhan dari tubuh anjing penderita, bisa jadi adanya larva, nimfa ataupun caplak dewasa di lantai atau di rumput tidak terlihat oleh kasat mata. Pengendalian • Anjing penderita caplak dapat diobati dengan memandikan, membedaki, menyemprot atau merendam (dipping) dengan larutan yang mengandung insektisida. • menyemprotkan insektisida residual di lantai kandang dan halaman rumput. Spesies penting Kutu • Pediculus humanus humanus (kutu badan) • Pediculus humanus capitis (kutu kepala) • Phthirus pubis (kutu rambut kemaluan) Daur hidup • Metamorfosis sederhana Kutu Badan
• Diperkirakan kutu badan adalah kutu kepala yang
turun kebawah. Kutu badan yang jantan berukuran 2-3 mm dan yang betina 2-3 mm. • Telur kutu badan diletakkan pada serat baju dan menetas sekitar 1 minggu kemudian, segera membentuk nympa dan akan menjadi dewasa bila dekat dengan badan hospes. Apabila baju tidak dipakai beberapa hari maka kutu akan mati. • Kutu badan hidup pada bulu dada dan bulu ketiak Kutu kepala • Kutu kepala cenderung lebih kecil dari kutu badan, dengan ukuran 1-1,5 mm yang jantan dan yang betina 1,8-2,0 mm. Ukuran telur 0,8x0,3 mm, dimana telur ini melekat pada rambut. • Mudah ditularkan dengan bersinggungan kepala, walaupun dalam kondisi rambut yang bersih. Kasus ini sering terjadi diantara anak sekolah dan infestasi yang berat terjadi pada kondisi yang padat (anak sekolah berkumpul) dan sanitasi yang kurang baik. Kutu pubis
• Hidup, bertelur dan berkembang di rambut
pubis Pengendalian • Kimiawi • Sanitasi dan personal hygiene • Isolasi TERIMAKASIH