Anda di halaman 1dari 29

PARASIT UMUM

PADA KUDA
CIKAL FARH IRIAN JATI SAWENG
NIM.2009611063
Jenis Parasit Pada Kuda

●Ektoparasit, yaitu organisme yang tinggal di bagian luar


tubuh hospes dan hidup secara parasit ditempat tersebut.

●Endoparasit, yaitu organisme yang berada didalam tubuh


hospes dan mengambil nutrisi dari hospesnya.
PARASIT INTERNAL ( ENDOPARASIT)
Strongylus equinus
Nematoda :Strongylus sp • Telur cacing P:
75- 94 um
L : 41-45 um

Strongylus edentatus
Sym: Alfortia edentatus
• Telur cacing
P: 78-88um
L: 40-52 um

Strongylus vulgaris
Telur cacing bebentuk Sym: Delafondia vulgaris
oval, terdapat morula, • Telur cacing
berdinding tipis, barrel – P: 83-93um
shaped pada dindingnya L: 48052um
Siklus Hidup Strongylus sp

Larva menginfeksi melalui ingesti rumput yang membawa larva


infektif,menembus kulit atau kontaminasi feses yang mengandung
telur cacing.
Strongylus edentatus
Sym: Alfortia edentatus

• Cacing jantan memiliki ukuran 2,3-2,8 cm, dan


betina berukuran 3,3-4,4 cm.
• Ujung kepala lebih lebar dan bagian tubuh
lainya dan berbentuk cup cangkir.
• Tidak memiliki gigi didasar kapsul mulut
• Predileksi : bagian ventral colon.
• Bermigrasi di : liver atau vena portal

Larva 3
Strongylus equinus

• Cacing jantan berukuran : 2,6-3,5 cm dan betina 3,8-7,7


cm.
• Ujung kepala tidak dibatasi oleh bagian tubuh lainya.
• Kepala berbentuk oval dan memikili mahkota daun
eksternal dan internal
• Mempunyai gigi punggung dengan ujung bifid dan juga
dua gigi subventral yang lebih kecil.
• Kelenjear esophagus terhubung ke kekepala.
• Predileksi : sekum dan usus besar
• Bermigrasi di hati di bagian perotonial
Strongylus vulgaris
Sym: Delafondia vulgaris

• Cacing lebih pendek dan lebih kuru dari pada


strongylus edentatus dan strongylus equinus.
• Cacing jantan berukuran 14-16 mm dan betina 20-24
mm
• ujung kepala tidak dibatasi dengan bagian tubuh
lainya.
• Kepala berbentuk oval dan memiliki gigi berbentuk
telinga didasarnya dan memiliki mahkota daun.
• Predileksi : sekum
• Bermigrasi : Cranial mesenteric artery
Nematoda : Parascaris equorum

● Telur P. equorum berbetuk sedang dan hampir


bulat dengan (85-100 x 80-90 um), berwarna
kecoklatan, dan bercangkang tebal dan lapisan luar
membentuk albuminous.
● Cacing jantan berukuran 15-25 cm dan betina 40-
50 cm.
● Memiliki lubang mulit dikelilingi oleh 3 bibir
besar.
● Predileksi : usus halus
● Migrasi larva terjadi paru-paru
Siklus Hidup
Larva infektif berkembang dalam telur yang
dikeluarkan melalui kotoran kuda. Infeksi terjadi
dengan menelan telur larvasi. Larva bermigrasi
melalui hati dan paru-paru kembali ke usus kecil
untuk menjadi dewasa.
Nematoda :Oxyuris equi
● Telur Oxyuris equi berbentuk bulat lonjong, kekuningan,
cangkang tebal, halus, dan agak pipih, dengan operkulat
mukoid transparan disalah satu ujungnya. Telur berukuran
80-95 x 40-45 um dengan mengandung morula didalamnya.

● Pada pemeriksaan feses telur cacing sulit ditemukan


sehingga sampel harus di ambil dari rectum atau dengan
material feses pada tanah.

● Telur dikelilingin cairan lengket berwarna, keputihan,


kekuningan atau kehijauan. Hal ini yang menyebabkan
inang menjadi gatal
• Betina dewasa berukuran besar, putih keabu-abuan, buram
dengan ekor meruncing sangat panjang yang panjangnya
bisa mencapai 10-15 cm, sedangkan jantan dewasa
umumnya panjangnya kurang dari 1,2 cm.
• Predileksi : usus besar

Siklus hidup:
Cacing betina yang berada diusus besar bergerak menuju rectum. Bagian
ujung posterior mereka merangkak keluar menuju anus tempat mereka
bertelur dibagian daerah perianal. Telur lengket pada kulit inang , larva infektif
berkembang didalam terlur dalam waktu 5-7 hari. Telur jatih ketanah
termakan. Telur akan menetas di usus kecil dan melepaskan l3 yang
menembus ke mukosa , sekitar 3-4 minggu berganti kulit dan menempel pada
mukosa usus besar ventral.
Nematoda : Dictyocaulus arnfieldi

• Telur berukuran sedang , epllipsiodal,


berdinding tipis berukuran 80-100 x 50-60 um
dan berembrio. Larva pertama keluar dari
telur dengan berukuran 290um-480um,
dengan tonjolan transparan bagian posterior.

• Cacing dewasa ramping seperti benang,


jantan berukuran sekitar 3,5 cm dan betina 6,5
cm.

• Predileksi : paru-paru kuda yaitu trakea dan


Bronkus kuda
Siklus hidup
● Cacing dewasa bertelur di saluran pernapasan inang. Sekresi pernafasan membawanya ke
faring mereka dikeluarkan ke luar melalui batuk, atau tertelan. Larva stadium I menetas
selama perjalanannya melalui usus dan dikeluarkan bersama kotoran. Setelah di luar,
mereka berkembang menjadi larva infektif stadium III dalam waktu sekitar satu minggu.
● Infeksi pada inang terakhir hampir selalu terjadi saat merumput, tetapi juga dapat terjadi
di dalam kandang melalui jerami segar atau jerami yang terkontaminasi. 
● Setelah tertelan oleh inang terakhir, larva infektif mencapai usus, melewati dinding usus
dan mencapai kelenjar getah bening lokal di mana mereka bergerak ke tahap IV. Mereka
kemudian melakukan perjalanan ke saluran toraks, mencapai jantung melalui vena
jugularis, dan dipompa ke paru-paru. Di paru-paru mereka diperlambat oleh kapiler, yang
melewati untuk mencapai saluran pernapasan di mana mereka menyelesaikan
perkembangannya menjadi dewasa
Nematoda : Habronema sp
● Habronema microstoma, Draschia megastoma H.
muscae ,  Habronema muscae berwarna
kekuningan hingga jingga, sedangkan spesies
lainnya berwarna keputihan.
● Predileksi : Lambung
● Inang perentaranya : Dipteran flies, Musca,
Stomoxys, Haematobia (Lyperosia)
● Siklus hidupnya : larva 1 yang menetas dari telur
keluar bersama feses, terhisap oleh lalat,
kemudian lalat hinggap dengan larva 3 pada
mulutnya pada permukaan yang hangat dan
lembab, seperti moncong, bibir dan hidung. Dan
kemudian masuk tertelan.
• telur cacing kecil
• panjang 40-45 µm - lebar 8-16 µm
• silindris atau bacilliform, sangat
memanjang
• Dinding samping berbentuk tong
• cangkang tebal
• berisi larva
• Terdapat di dalam feses, baik
telur maupun larva dapat
dideteksi
● Draschia megastoma (paling pathogen) :
cacing bening putih, tipis, cacing jantan
berukuran 7-10mm dan bentina 10-13
mm. Faring berbentuk corong, bagian
belakang ujung jantan biasanya melingkar
spiral dengan empat pasang papilla
kloaka.
● Tanda klinis : larva 3 menyebabkanluka
pada daerah sekitar mata tau
habronemiasis.
Protozoa : Trypanosoma evansi (Surra)
● Sym:Trypanosoma evansi, Trypanosoma equinum
● Predileksi : darah
● Berukuran kecil, aktif membelah, ukurannya 23-25um.
Bagian tengah terdapat inti yang mengandung kariosoma
(tronfonukleus) besar dan terletak hampir sentral
(Ausvetplan, 2006).

● Ujung dari tubuh berbentuk lancip, sedangkan ujung


tubuh yang lainya tumpul dan terdapat bentukan yang
disebut kinotoplast.
Trypanosoma dalam darah

Cara penularan :
Penularan penyakit surra melalui vektor lalat pengisap darah yang termasuk golongan Tabanidae. Cara
penularannya secara mekanik murni, artinya trypanosoma tidak mengalami siklus hidup dalam lalat
tersebut.
Di samping lalat tabanus, terdapat lalat penghisap darah lain yang mampu menularkan penyakit surra,
antara lain Chrysops sp, Stomoxys sp, Heamatopota sp, Lyperosia sp, Haematobia sp. Selain itu,
arthropoda lain seperti Anopheles, Musca, pinjal, kutu dan caplak dapat pula bertindak sebagai vektor.
Babesia sp
● Babesia caballi, babesia equi (theileria equi).
● Babesiosis atau piroplasmosis pada kuda.
● Predileksi : darah, menyerang sel darah merah.
● Cara penularan : melalui inang antara (Vektor)
stadium nimfa dan dewasa dari caplak.
● Vektor dari B.cablli dan B equi adalah
Rhipicephalus, Hyalomma, dan, Dermacentor.
● Morfologi B. caballi berbentuk khas dan hanya
dijumpai didalam sel darah merah, dalam tropozoid
ulas darah akan berukuran 2-4 um . B Equi dalam Babesia equi Babesia Cabali
ulas darah biasanya ukuran kecil 1-2 um dengan
bentuk koma.
Parasit ektoparasit
Gasterophilidae (horse bot flies)

● Identifikasi
○ Dewasa kekuningan
seperti lebah
○ Alat mulut pendek
○ Genus Gasterophilus
dihubungkan myiasis
○ Larva masuk jaringan
mamalia (kuda)
● Telur di dekat mulut atau
lengan depan
● Larva masuk mulut hospes
○ Masuk kulit ke mulut
○ Telur ditelan kuda sebelum
menetas
● Larva bergerak ke lambung
dan menempel dinding usus
○ Menyerap darah kuda
○ Merusak jaringan dan
membuat lemah kuda
● Larva masak keluar dari feses
dan menjadi pupa di tanah, lalu jadi
dewasa
Tungau

Lokasi : telinga, pundak, leher, kaki, ekor


(pada infeksi berat lesi kulit terdapat
diseluruh tubuh).
 Tungau berbentuk gluboid, dengan 8 kaki
yang panjang dilengkapi pedisel tidak
bersegmen dan karunkula. Tungau betina
membuat liang-liang dikulit dan bertelur di
situ.
Stomoxys calcitrans
Class: Insecta
Order: Diptera
Suborder: Brachycera
Family: Muscidae

● Memiliki belalai panjang dan mencolok ke depan


● Berwarna abu-abu dengan 4 garus memanjang di
dada, dan 3 bintik hitam di perut kedua
● Meiliki 3 segmen
● Berukuran 7-8 mm
Amblyomma spp
● Class: Arachnida ,Order: Ixodida ,Family ixodiade
● Pada kuda : Amblyomma cajennense
● Predileksi: kulit
● Ciri-ciri dengan mulut yang panjang, pada dewasa
memiliki ornament dipunggungya, dengan kaki
berpola warna warni terang.

jantan betina
Dermacentor nitens

● Class: Arachnida Order: Ixodida, family :Ixodidae


● vector of equine piroplasmosis

● Caplak jantan memiliki panjang 2-4 mm, berbentuk bulat dan


muncul berwarna coklat kekuningan. Betina memiliki
panjang 2–5 mm. Sampah itu kutu betina berwarna kuning
kecoklatan, agak lebih panjang dari lebar tanpa pola yang
terlihat, tetapi tampak mengkilap.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai