Anda di halaman 1dari 5

Insekta atau serangga mempunyai spesies yang paling banyak jumlahnya di antara

semua hewan. Jumlah spesies Insecta dapat mencapai 675.000 spesies. Hewan ini dapat

hidup di dalam tanah, di darat, di udara, di air tawar atau sebagai parasit pada tubuh makhluk

hidup lain. Akan tetapi, hewan ini jarang yang hidup di laut.

Kelas Insecta yang penting diketahui bagi dunia pengendalian hama permukiman

antara lain adalah ordo Dictyoptera atau Blattodea (lipas), ordo Diptera (lalat dan nyamuk),

ordo Hymenoptera (semut, tawon, lebah), ordo Siphonaptera (pinjal), ordo Phthiraptera

(subordo Mallophaga atau kutu penggigit dan subordo Anoplura atau kutu penghisap), ordo

Rhynchophthirina, ordo Hemiptera, ordo), ordo Coleoptera (kumbang), dan ordo Psocoptera.

Adapun kelas Arachnida yang penting diketahui antara lain ordo Parasitiformes (contohnya

caplak) dan Acariformes (contohnya tungau).

Kutu busuk, tubuhnya berbentuk oval, pipih, dorsoventral, berukuran 4-6 mm, dan
berwarna coklat kekuningan atau coklat gelap. Bersegmen terdiri atas kepala, thorax, dan
abdomen berwarna kunng coklat pada larva dan coklat merah pada imago. Cimex betina
sedikit lebih besar daripada jantan. Hidup pada sela-sela perabot rumah tangga seperti kursi,
tempat tidur, dan pada sela-sela dinding. Pada sarang burung waletjuga ada, hanya spesiesnya
berbeda, kandang ayam juga da kemungkinan merupakan habitatnya. Penyebarannya cukup
luas, banyak didaerha tropic. Menghisap darah pada malam hari atau di ruang gelap pada
siang hari (gedung bioskop). Mempunyai bau khas (busuk) sehingga disebut kutu busuk.
(Jumar,2000)

Bagian kepala.

Terdapat sepasang antenna bersegmen4 buah, sepasang mata faset dan proboscis berbentuk
penusuk dan penghisap, jika tidak digunakan dapat dilipat ke bagian ventral. Terdiri atas
segmen-segmen, terdapat alat-alat mandibula, maxilla, labial groove, labium, labrum
epifaring, akar mandible, dan maxilla. (Djaenudin, Parasitologi Kedokteran ; 330)

Bagian thorax.
Terdiri dari prosternum, mesosternum, metasternum, mesopleuron dan hemelytra. Terdapat 3
pasang kaki, terdiri atas coxa, trochanter,femur, tibia, tarsus, kuku. Thorax segmen terakhir
terdpat stink glands yang bermuara pada coxa kaki terakhir. Stink glands adalah cirri khas
bau kutu busuk (cimex) (Djaenudin, Parasitologi Kedokteran ; 330)

Bagian abdomen.

Bentuknya pipih dan melebr. abdomennya terdiri atas 9 ruas yang jelas. Hewan jantan dan
betina dibedakan pada segmen terakhir. Hewan betina segmen terakhir bilateral simetris (ada
organ berlese) pada segmen ke-8 terdapat gonopodia, sedangkan pada jantan berssegmen
abdomen terkhir (ke-9) asimetris, karena adanya adeagus.

Seluruh tubuhnya tertutup oleh rambut-rambut kasar (seta) dan beberapa rambut halus. Tibia
kaki panjang dan tarsinya mempunyai tiga ruas. Kutu busuk dewasa mempunyai sepasang
kelenjar bau di ventral toraks, dan yang muda mempunyai kelenjar serupa di dorsal abdomen.
Labrumnya kecil dan tidak dapat digerakkan. Labium membentuk suatu tabung yang terdiri
atas 4 ruas, dan mengandung stilet maksila dan mandibula yang berguna untuk menusuk dan
mengisap. (Djaenudin, Parasitologi Kedokteran ; 330)

2.5 Daur hidup

Tiga tahapan siklus hidup kutu busuk yaitu telur, nimpa dan dewasa, yang sering diebut juga
metamorfosis tidak sempurna. Biasanya memiliki penampilan yang sama dengan induknya,
namun ukuranya lebih kecil dan tidak bersayap. Fase anakan dikenal dengan nama nimfa.
Nimfa ini kemudian melakukan pergantian kulit berkali-kali hingga akhirnya menjadi dewasa
tanpa melalui fase kepompong. Dengan kata lain melalui tahap : telur nimfa dewasa.
Kutu busuk bertelur 1-5 butir sehari selama 2-10 bulan sampai seluruhnya diletakkan
hingga kurang lebih 200 telur. Telur berwarna putih dengan panjang 1 mm dan mempunyai
operkulum, Telur disimpan selama 2 bulan per kelompok terdiri dari 10 hingga 50 telur.
Telur-telur ini diletakkan pada kasur retak-retak pada tempat tidur, perabot, dinding dan
langit langit rumah dll. Dalam waktu 3-14 hari pada suhu 23°C, telur akan menetas menjadi
nimfa. Nimfa pertama akan berganti kulit menjadi nimfa ke-2, 3, demikian seterusnya sampai
nimfa kemudian berganti kulit lagi menjadi instar terakhir. Banyaknya pergantian kulit
berbeda-beda tergantung jenis, makanan dan suhu. Rata-rata antara 5-6 kali pergantian kulit.
Nimpa terlihat seperti yang dewasa tetapi lebih kecil. Dari telur menetas menjadi kutu busuk
kecil yang kemudian tumbuh menjadi kutu busuk dewasa, sambil mengalami beberapa kali
penukaran kulit. Laju perkembangan juga tergantung pada suhu dan makanan. (Wikipedia.
Hemiptera. 2014).

Perkembangan sempurna dari telur menjadi dewasa membutuhkan waktu 5 bulan


bahkan lebih, tergantung pada temperatur dan ketersediaannya makanan. Setiap kali akan
mengalami penukaran kulit kutu busuk itu harus menghisap darah terlebih dahulu. Kutu
busuk dewasa bisa hidup selama 6-12 bulan. Kutu busuk betina tahan hidup tanpa makan
darah selama 1 tahun dan juga terhadap suhu rendah (0°C) untuk waktu yang lama.

2.7 Kebiasaan hidup dan tempat tinggal bed bug

Bed bugs serangga pergerakan cepat yang aktif di malam hari. Mereka kebanyakan
makan di malam hari ketika hust mereka tertidur. Dengan menggunakan paruhnya yang
tajam untuk menembus kulit host, mereka menyuntikkan cairan ludah yang mengandung
antikoagulan yang membantu mereka menghisap darah. Nimfa dapat membesar dengan
menghisap darah dalam waktu tiga menit, sedangkan bed bug dewasa dapat membesar
dengan waktu sepuluh sampai lima belas menit. Mereka kemudian merangkak pergi ke
tempat persembunyian untuk mencerna makanan. (ohioline.osu.edu)

Bed bugs bersembunyi pada siang hari dalam gelap. Bed bugs lebih memilih
permukaan kain, kayu, dan kertas. Mereka biasanya tinggal dekat dengan host, meskipun
mereka dapat melakukan perjalanan jarak jauh. Bed bugs awalnya dapat ditemukan sekitar
jahitan, dan lipatan kasur, kemudian menyebar ke celah-celah di ranjang. Mereka kemungkin
bersembunyi di kusen jendela dan pintu, kotak listrik, retakan lantai, tepian furniture, dan di
bawah papan taktik dari dinding ke dinding karpet. Bed bugs sering merangkak ke atas untuk
bersembunyi di hiasan dinding, lipatan kain, retak di plester, dan cetakan langit-langit.
(ohioline.osu.edu)

2.8 Penyakit yang disebabkan Kutu Busuk

Serangga parasit dari keluarga Cimicidae adalah spesies yang meminum darah
manusia dan hewan berdarah panas lainnya. Kutu busuk senang tinggal di rumah manusia,
khususnya pada tempat tidur. Kutu busuk bisa menggigit korbannya tanpa ketahuan.
Serangga parasit ini bisa menimbulkan penyakit ruam-ruam, efek psikologis, anemia dan
gejala alergi.
Menurut Studi epidemiologi dan eksperimental hepatitis B dapat ditemukan dengan
serangga penghisap darah, seperti nyamuk, kutu busuk gigitan. Ditularkan melalui gigitan
serangga pengisap darah ataupun kutu busuk. Kutu busuk dapat menularkan penyakit
hepatitis B ketika mereka menggigit penderita dan menghisap darah pada host yang sudah
memiliki virus hepatitis / penderita penyakit hepatitis, kemudian kutu busuk tersebut
berpindah lagi pada objek lain dan langsung mengisap darah kembali. Pada saat menghisap
darah, mulut bekas menghisap darah penderita hepatitis B tadi akan masuk ke dalam jaringan
kulit manusia dan virus yang ada di dalamnya akan menyebar dan bercampur dengan darah
orang lain yang sehat. (Djaenudin, Parasitologi Kedokteran ; 331)

Sampai sekarang tidak ada bukti-bukti bahwa kutu busuk berfungsi sebagai vektor
transmisi penyakit-penyakit manusia. Kutu busuk mengganggu kesenangan manusia karena
menggigit dan menghisap darah manusia. Kutu busuk paling suka darah manusia, tetapi
kadang-kadang juga menghisap darah ayam, unggas lainnya, tikus, binatang-binatang lain.
Mereka hisap darah untuk makanan mereka. Ada orang yang sangat sensitif terhadap gigitan
kutu busuk, tempat yang digigit menjadi merah, bengkak dun gatal, ini disebut sebagai
penyakit ruam-ruam. Tetapi ada juga orang-orang yang seolah-olah tidak merasa apa apa
kalau digigit oleh kutu busuk. Kutu busuk mempunyai kebiasaan untuk degaekasi segara
sehabis menghisap darah. Tempat gigitan yang menjadi gatal digaruk-garuk dan faeces kutu
busuk terdorong masuk kedalam luka bekas gigitan, tetapi dengan cara ini tidak ada
penularan penyakit
7. Diagnosis
Gigitan kutu busuk sebenarnya tidak menyakitkan karena air liur meraka mengandung
zat anestesi. Akan tetapi adanya antikoagulan atau kandungan pengencer darah dalam air liur
kutu busuk menyebabkan sebagian orang mengembangkan reaksi alergi pada kulitnya.
Reaksi ini sebenarnya bervariasi di masing-masing orang, bisa ringan atau bahkan berat. Hal
ini tergantung dari beberapa faktor, misalnya kekebalan individu yang bersangkutan.
Demikian dikutip dari AsiaOne, Selasa (17/9/2013).

Beberapa saat setelah digigit kutu busuk, kulit akan menjadi gatal dan timbul bentol yang
memerah, dan bahkan lecet. Dijelaskan dr Chan Chew Yuin, dermatolog di Dermatology
Associates di Gleneagles Medical Centre, gigitan kutu busuk umumnya muncul di bagian
tubuh yang terbuka,seperti wajah, leher, lengan dan kaki.
Gigitan kutu busuk bisa jadi infeksi apabila orang yang digigit menggaruk berlebihan hingga
menjadi luka. Meski luka bisa sembuh, namun bisa jadi meninggalkan jaringan kulit atau
terjadi peningkatan pigmentasi kulit sehigga muncul tanda hitam di bekas bentolan itu

Natadisatra, Djaenudin. 2005. Parasitologi kedokteran dituju dari orang tubuh yang di serang. EGC
: Jakarta.
Prianto, juni. Dkk.1995. parasitologi kedokteran. Gramedia pustaka utama : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai