LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FK UNSYIAH
Klasifikasi
Kingdom: Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Class : Gamma Proteobacteria
Ordo : Pseudomonadales
Family : Pseudomonadaceae
Genus : Pseudomonas
Species : P aeruginosa
Pseudomonas cepacia
Pseudomonas pseudomallei
Pseudomonas mallei
Ciri-ciri kelompok Pseudomonas :
Batang gram negatif
Bergerak
Aerob
Ditemukan di tanah, air, tumbuhan dan
hewan
Pseudomonas aeruginosa
Penyebab infeksi nosokomial terbanyak
Terutama pada pasien imunokompromis
AIDS, Transplantasi sumsum tulang,kanker
darah
Morfologi :
- bergerak, bentuk batang
- ukuran 0,5-0,8 x 1,5-3 µm
- gram negatif
- tersusun tunggal, berpasa-
ngan,membentuk rantai pendek
Pseudomonas aeruginosa Scanning electron micrograph
Biakan
- obligat aerob
- membentuk koloni halus, bulat dengan
fluoresensi kehijauan
- menghasilkan pigmen : piosianin,
pioverdin, piorubin, piomelanin
- menghasilkan bau yang manis/anggur
Ciri – ciri pertumbuhan
- Tumbuh baik pada suhu 37-42 derajat celsius
- Oksidase positif, tidak meragikan karbohidrat
- Khas : morfologi koloni, oksidase positif, adanya
pigmen
Struktur antigen
- Pili menjulur, mudah melekat pada epitel inang
- Menghasilkan enzim ekstrasel : elastase,
protease, hemolisin
- Menghasilkan eksotoksin A nekrosis jaringan
Faktor-faktor Virulence Pseudomonas aeruginosa
Patogenesis
- Patogen : masuk melalui kulit/mukosa yang rusak
- Kuman melekat/membentuk koloni pada kulit/mukosa
invasi lokal penyakit sistemik
Gambaran klinik
- Luka/luka bakar : nanah hijau kebiruan
- Masuk lewat lumbal punksi meningitis
- Kateter infeksi saluran kemih (12%)
- Respirator pneumonia (16% infeksi
nosokomial), nekrosis
- Telinga otitis eksterna
- Bayi, kondisi lemah sepsis (10%)
Pemeriksaan laboratorium
- Bahan : lesi kulit, nanah, urine, darah, cairan spinal,
dahak
- Sediaan apus : batang, gram negatif
- Biakan : lempeng agar darah, perbenihan diferensial
Terapi
Penisilin, Tetrasiklin, eritromisin,
klindamisin
Pencegahan
1. Pembuangan bangkai hewan dengan
cara dibakar atau dikubur
2. Dekontaminasi produk hewan
3. Menggunakan baju dan sarung tangan
pelindung
4. Imunisasi aktif hewan peliharaan
5. Manusia dengan resiko besar
imunisasi