1. Taksonomi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Famili : Culicidae
2. Morfologi
Jenis Anopheles sp. yang hidup di habitat air mengalir, antara lain Anopheles
palmatus, Anopheles barbumbrosus, Anopheles vagus, Anopheles hunteri,
Anopheles barbirostris, Anopheles sinensis, Anopheles nigerrimus, Anopheles
sundaicus, Anopheles subpictus, dan Anopheles maculates (Mattingly, 1969).
Anopheles sp. yang hidup di habitat air menggenang hanya ditemukan pada
habitat air tanah dan habitat air bawah permukaan tanah (Safitri, 2009).
Berdasarkan waktu menggigit, secara umum nyamuk Anopheles aktif mencari
darah pada waktu malam hari, mulai dari senja hingga tengah malam tetapi ada
pula yang mulai tengah malam hingga menjelang pagi (Depkes, 2004).
Berdasarkan tempat perindukannya, vektor malaria dapat dikelompokkan dalam
tiga tipe yaitu berkembang biak di daerah persawahan, perbukitan/hutan dan
pantai/aliran sungai (Sutanto dkk, 2008).
4. Siklus Hidup
Gambar 3. Siklus Hidup Anopheles sp. (Sumber : Purnomo dan Haryadi, 2007)
Di Indonesia, salah satu daerah yang belum terbebas dari penyakit malaria
adalah provinsi Lampung. Situasi penyakit malaria baik di kota maupun
kabupaten di provinsi Lampung cukup tinggi, berdasarkan Annual Malaria
Incidence per 1000 penduduk. Daerah yang paling banyak ditemukan malaria
klinis adalah di Tanggamus yaitu sebesar 14,95 ‰ (Dinas Kesehatan Provinsi
Lampung, 2007). Dari waktu ke waktu dan pada daerah yang sama atau berbeda
angka AMI tersebut ternyata tidak selalu konstan. Pada beberapa daerah yang
telah belasan tahun tidak ada kasus malaria, tiba-tiba menjadi endemis kembali.
Hal ini berhubungan dengan terjadinya perubahan lingkungan yang memudahkan
perkembangan nyamuk vektor malaria. Dengan derajat infeksi yang bervariasi,
penyakit malaria tersebar luas di berbagai daerah. Malaria dapat mudah menyebar
pada sejumlah penduduk, terutama pada penduduk yang bertempat tinggal di
daerah perkebunan, pantai, hutan, dan persawahan (Anies, 2005).
DAFTAR PUSTAKA
Borror, D., J. Triplehorn, dan N.F, Johnson. 1992. Pengenelan Pelajaran Serangga.
Edisi ke-6. Alih bahasa S.Partosoedjono, Penyunting M.D.Brotowidjoyo. Gadjah
Mada University. Yogyakarta.
Depkes RI. 2004. Pedoman Ekologi dan Aspek Perilaku Vektor. Ditjen P2MPL.
Jakarta.
Dinkes. 2007. Profil Data Kesehatan Provinsi Lampung tahun 2007. Dinas Kesehatan
Provinsi Lampung. Lampung.
Hadi, H.M., Tatwojo, U., dan Rahadian, R. 2009. Biologi Insekta : Entomologi.
Yogyakarta : Graha Ilmu.
Juliyah. 2016. Kasus Malaria Di Indonesia Menurun 5 Tahun Terakhir. Info Publik.
Mattingly, P.F. 1969. The Biology of Mosquito-Borne Disease. George Allen and
Unwin LTD. London.
Purnomo, H., dan Haryadi, N.T. 2007. Entomologi. Jember : Center for Society
Studies.
Sutanto, Inge, Ismid IS, Sjarifuddin PK, Sungkar S. 2008. Parasitologi Kedokteran.
Edisi ke-4, hlm.189-255. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.