2. Morfologi Koloni
a. Miselium : Ada Ada Ada
ada/tidak
b. Sekat hifa : Tidak ada Tidak ada Ada
ada/tidak
c. Spora : Ada Ada Ada
ada/tidak
d. Bentuk spora Bundar Bundar Bundar
3. Ciri lainnya - - -
4. Asal Jamur Nasi Medium Lalat Bakpia
(Campuran pisang
rajawali, gula
merah, tape)
Gambar :
1. Kapang Pada Bakpia Basi Perbesaran 100x
Jadi, dalam praktikum ini bisa ditarik kesimpulan yaitu kapang adalah
mikroorganisme yang termasuk dalam anggota Kingdom Fungi yang membentuk hifa. Pada
pengamatan kapang dengan menggunakan bahan nasi berjamur, medium lalat berjamur, dan
bakpia berjamur ditemukan bahwa pada nasi berjamur ditemukan Aspergillus sp, pada bakpia
ditemukan Aspergillus sp, dan pada medium lalat ditemukan Rhizopus sp dengan ciri-ciri
morfologi yang berbeda-beda. Pada setiap bahan amatan dapat dilihat bahwa kapang dapat
menyebabkan bahan amatan berubah warna , berlendir, mudah rusak ketika disentuh, dan
berbau tidak sedap.
KESIMPULAN
Pada pengamatan kapang dengan menggunakan bahan nasi berjamur, medium lalat
berjamur, dan bakpia berjamur dengan perbesaran 100x dan 400x ditemukan bahwa pada nasi
berjamur ditemukan Aspergillus sp, pada bakpia ditemukan Aspergillus sp, dan pada medium
lalat ditemukan Rhizopus sp dengan ciri-ciri morfologi yang berbeda-beda. Aspergillus
adalah suatu jamur yang termasuk dalam kelas Ascomycetes yag dapat ditemukan dimana-
mana di alam ini. Ia tumbuh sebagai saprofit pada tumbuhan-tumbuhan yang membusuk dan
terdapat pula pada tanah, debu organik, serta makanan. Aspergillus adalah jamur yang
membentuk filamen-filamen panjang bercabang, dan dalam media biakan membentuk miselia
dan konidiospora. Aspergillus berkembang biak dengan pembentukan spora. Sporanya
tersebar bebas di udara terbuka. Aspergillus tumbuh berkoloni pada makanan. Koloninya
berwarna abu-abu, coklat, dan kehijauan. Sedangkan Rhizopus sp. adalah genus jamur benang
yang termasuk filum Zygomycota ordo Mucorales. Rhizopus sp. mempunyai ciri khas yaitu
memiliki hifa yang membentuk rhizoid untuk menempel ke substrat. Ciri lainnya adalah
memiliki hifa coenositik, sehingga tidak bersepta atau bersekat. Miselium dari Rhizopus sp.
yang juga disebut stolon menyebar diatas substratnya karena aktivitas dari hifa vegetatif.
Rhizopus sp. bereproduksi secara aseksual dengan memproduksi banyak sporangiofor yang
bertangkai. Sporangiofor ini tumbuh kearah atas dan mengandung ratusan spora. Sporagiofor
ini biasanya dipisahkan dari hifa lainnya oleh sebuah dinding seperti septa. Miselium
Rhizopus terdiri dari dua jenis, satu tertanam dalam lapisan dan yang lainnya seperti antena
membentuk stolon. Sporangiophore yang dibentuk biasanya dalam grup-grup dua, tiga, atau
lebih tetapi bisa juga hanya satu. Sporangia berbentuk sama, bundar atau hampir bundar
dengan bagian tengah yang agak rata. Pertumbuhan mikroorganisme dalam bahan pangan
dapat menyebabkan perubahan yang menguntungkan secara gizi, daya cerna ataupun daya
simpannya. Selain itu pertumbuhan mikroorganisme dalam bahan pangan juga dapat
mengakibatkan perubahan fisik atau kimia yang tidak diinginkan, sehingga bahan pangan
tersebut tidak layak konsumsi seperti berubah warna , berlendir, mudah rusak ketika disentuh,
dan berbau tidak sedap. Kapang dapat menimbulkan penyakit yang dibedakan atas dua
golongan yaitu infeksi oleh fungi yang disebut mikosis dan keracunan yang disebabkan oleh
tertelannya metabolik beracun dari fungi atau mikotoksikosis.
DAFTAR RUJUKAN
Soeratman.2008. Teori Jamur, jurnal percobaan jamur, vol.2, no.1, hal 20-21
Ita. 2010. BIOLOGI. Jakarta : Grasindo
Misgiyarta dan Suarni. 2006. Kontaminasi Jamur dan Penanganannya. Prosiding Seminar dan
Lokakarya Nasional. Badan Litbag Pertanian
Syarief, dkk. Mikotoksin Bahan Pangan. Bandung : IPB Press
James, P. & M. D. Carter.1988.Gammalinolenic acid as a nutrient. J. Food Technol, 42, 72
82.
Postlethwait dan Hopson. 2006. Modern Biology. Texas : Holt, Rinehart and Winston.
Kusuma R.2008. Pengaruh Penggunaan Cengkeh dan Kayu Manis Sebagai Pengawet Alami
Terhadap Daya Simpan Roti Manis. Bogor : IPB
Syorayah, dkk. 2012. Analisis Kandungan Boraks Pada Roti Tawar. Medan : Universitas
Sumatera Utara
Koswara, S. 2009. Teknologi Pengolahan Roti. Semarang : Universitas Diponegoro
Talaro. 2008. Kapang Pada Makanan. Jakarta : Gramedia
Jawetz, 2007. Fungi. Texas : Holt, Rinehart and Winston.
Sir. 1998. Jenis Kapang Pada Makanan. J. Food Technol vol : 33