Vena Cava
Superior
Latar Belakang
Sindrom Vena cava superior (SVCS)
obstruksi aliran darah melewati vena cava
superior
kegawat daruratan dalam medis
memerlukan diagnosis dan terapi yang
cepat
William Hunter pertama kali
memperkenalkan sindrom ini tahun 1757
pada pasien dengan aneurisma aorta
karena penyakit sifilis
Defenisi
Kemoterapi
Pembedahan
Pemasangan Stent
Vascular Graft – tipe Bypass
Prognosis
Prognosis dari SVCS sangat tergantung
dari penyakit yang mendasarinnya
I.IDENTITAS PENDERITA
Perkusi : Tympani
Auskultasi : Peristaltik Normal
Ekstremitas
Superior/Inferior : Oedema (-/-)
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Hematologi (Tanggal 26/03/09) lab RSUZA
Hb : 8,3 gr/dl
Leukosit : 19,7x 103/ µl
Trombosit : 854 x 103/µl
Ht : 26%
Ureum : 35 mg/dl
Kreatinin : 1,2 mg/dl
Urinalisa
Warna : kuning
Proteinuria : (-)
Bilirubin : (-)
Urobilinogen : (-)
RESUME
Seorang laki-laki berumur 67 tahun datang
dengan keluhan utama sesak nafas sejak 2
minggu dan memberat 5 hari sebelum masuk
ke rumah sakit. Parocsismal noctural
dyspnoe (-), Dyspnoe d’effort (-),sikap
paksa(-).Batuk (+) 2 minggu, Dahak (-),
demam dan berkeringat malam (-), riwayat
hemoptoe (-). Leher membesar simetris (+),
suara serak (+), telinga berdengung (+), sakit
menelan (+) baru disadari os dalam 1 minggu
ini. Malaise dan penurunan berat badan (+).
DEFFERENSIAL DIAGNOSIS
Syndroma Vena Cava Superior ec:
DD :
Tumor mediastinum
Karsinoma bronkus
Karsinoma paru
DIAGNOSIS SEMENTARA