Anda di halaman 1dari 12

UROLITHIASIS

dr. Syafruddin Haris, Sp.A


Jenisnya :
 Nefrolithiasis : Batu pada ginjal
 Pyelolithiasis : Batu pada Pyelum
 Urolithiasis : Batu pada Ureter
 Vesicolithiasis : Batu pada Ves. Urinaria
 Urethrolithiasis : Batu pada Urethra

Patogenesa
Ada 3 faktor yang mungkin sebagai penyebab :
1. Retensi Partikel Urine :
 Melekatnya partikel ke Urolithium
 Kelainan anatomi sal. Kemih
 Heterogenous Nucleation ( Epitaxy ):
 Terdiri dari banyak material ( mixed stones ) dan eminated
stone.
 Baty Cystein (- )
2. Supersaturasi dari Urine :
 Hal-hal yang menentukan kelarutan dan kejenuhan
dalam urine :
 Konsentrasi ion ion yang lambat (inert ions ) atau
spesifik salt effect
 Bentuk pelarutnya ( Urine )
 Bentuk solutenya ( Calcium Oxalate )
 Efek pH urine terhadap afinitas ion
 Efek ion yang bersamaan ( radio calcium & oxalate )
 Lamanya waktu larutan
 Temperatur larutan ( semua batu terbentuk pada suhu
tubuh )
 Ada / tidaknya solute yang tidak larut
 Kemurnian dari inhibitor kristal dalam urine
3. Inhibitor kristalisasi urine dan inhibitir aqreqasi kristal
urine
Fungsi :
* Menghalangi pembesaran kristal
• Menghalangi atau memperlambat penggumpalan kristal kristal
• Merupakan zat organik atau anorganik termasuk citrate,
phosphat, magnesium, acidic glicopeptide, zinc, ribonucleid
acid, dan condroitin sulfat.

Nephrolithiasis merupakan gangguan multifaktor


Etiologa sama dengan batu batu pada sal. Bagian bawah namun
berbeda dalam hal :
 Chemical
 Epidemiological
 Ciinicai problem.
Epidemiologi
Insidens Nephrolithiasis tidak sama dengan Vesicolithtasis
Ada hubungannya dengan faktor dietary dan ikiim ( ikiim panas )
juga faktor genetic
Batu idiophatic Calcium lebih banyak pada wanita juga batu
karena infeksi saluran kemih

Klasifikasi :
Klasif ikasi Renal Stone :
 Calcium Containing Stone :
 Calcium-Oxalate
 Calcium phosphat
 Uric Acid Stone
 Magnesium Ammonium Phosphate ( Struvide )
 Cysine
Evaluasi :
1. Anamnesis :
 Sangat perlu dalam membuat diagnosa
 Serangan Urolithiasis vvaktu anak anak :
 Cystinuria
 Renal Tubular Acidosis atau Primary Oxaluria

2. Pemeriksaan Fisik :
 Menemukan tanda tanda fisik :
 Penyakit Metabolic
 Obstruksi Saluran kemih
 Infeksi Ginjal dan salurannya

3. Pemeriksan Laboratorium
 Serum Calcium, Phosphor, Uric Acid, Alkaline Phosphatase, PTH
 Pemerikasaan Creatinine, BUN
 24 jam urine output dari Calcium , phosphorus, Oxalate, Uric
Acid dan Cystine
 Urine rutin dan urine kultur

4. Pemeriksaan Radiologi
 Radioopaque : yang mengandung Calcium dan Custyne
Radiolucent : Uric Acid

5. Hyperparathyroidism
 Produksi PTH yang meningkat → kadar Ca darah meningkat →
Hypercolciuria

6. Rena! Tubular Asidosis (RTA)


 Yaitu gagalnya ginjal mengasamkan urine <pH 5.4
 Kelainan yang terjadi :
- Hypokalemia - Osteomalacia
- Nephrolithiasis/Nephrocalcinosis - Alkaline Urine
- Sistemic Acidosis
- Plasma Phosphate menurun atau N
 Pada infantile RTA , jarang timbul batu
 Pengobatan RTA : Sodium Citrate, Uric Acid, Vitamin D

7. Hyperoxaluria
 Jarang menimbulkan calcium Oxalate Urolithiasis
 Dibagi atas Type 1 dan Type 2
 Akibat banyak memakan makanan yang mengandung
precusornya seperti :
 Ethylen Glycol
 Nethoxy Fluran
 Ascorbic Acid
 Xilotol
8. Hypercalciuria
 Hyprcalciuria tanpa adanya Hypercalcemia dapat disebabkan
oleh :
 RTA

 Vit. D intoxication

 Immobilisasi yang lama

 Hyperthyroidsm

 Medullary Sponges kidney

 Banyak makan Calium


Renal Stone yang mengandung Idiopathic Calcium dibagi
dalam :
1. Pada keadaan Hypercaciuria
Absorbsi di usus normal, tapi reabsorbsi di tubulus menurun

2. Pada keadaan Normocalciuria


 Absorbsi di usus meningkat, reabsorbsi di tubulus normal
 Dapat terjadi pada :
 Menurunnya inhibitory factor dari Ca oxalate dan Ca
phosphate kristal
 Meningkatnya urinari uric acid out put pada diet yang
banyak purine
 Persistent Alkaline Urine
 Kelainan metabolic glyoxylate
 Pengobatan
1. Tingkatkan Intake Cairan
- Cairan yang diminum ditingkatkan sehingga jumlah urine
menjadi 1-2 kali dari yang biasa
2. Pengeluaran batu dari saluran kemih
a. Invassive Lithotomi
 Closed Surgical Procedure:

Cystoscopic
Ureteropyeloscopic
 Percutaneous Procedure

 Percutaneous Ultrasonic Lythotripsy

 Hemolysis of Urinary Calculi

 Open Surgical Procedures


b. Non Invasive Lithotomy
Extracorporal Shock Wave Lythotrisy (ESWL) → terbaik

3. a. Infeksi yang ada harus diobati


b. Kelainan anatomi sal. Kemih yang bersamaan harus
dikoreksi
c. Cystinuria :
 Harus banyak minum
 PH urine harus diusahakan diatas 7.6

d. Hypercalciuria : Pengobatan sesuai penyebab


e. Hyperuricosuric
 Banyak minum
 Alkalinzation urine
 Allopurinol

Anda mungkin juga menyukai