Anda di halaman 1dari 16

HUBUNGAN PASIEN

DOKTER DAN
TEHNIK INTERVIEW
Lisa Suzana
Pasien Dokter

Anamnese jadi pendengar yang baik.


Pemeriksaan

DD Monitor isi interaksi


Monitor proses interaksi
Diagnose
Dasar Hub. Dr-os yg baik
Tatalaksana
Model Biopsikososial
Engel Pendekatan terpadu thd perilaku & penyakit.

Biologis Anatomi, Struktur, Molekuler.

Psikologis Psikodinamik, Motivasi,


Kepribadian & reaksi thd penyakit

Sosial Kultur, Lingkungan dan keluarga

Hub.Os-dr Komponen penting dr model bid.


Psikososial
Perilaku sakit dan Peran sakit :

Perilaku sakit ( Illness Behavior )


= Reaksi os thd pengalamn sakit.

Peran sakit (PS)


= Peran sebagai orang sakit
= Diberikan oleh masyarakat.
Perilaku sakit :

Stadium 1 : Pengalaman gejala.


- merasa ada yg tak benar dlm dirinya.
Stadium 2 : Penerimaan peran sakit.
- Sakit (+)  perlu bantuan.
Stadium 3 : Kontak dgn perawatan medis.
- cari bantuan perawatan.
Stadium 4 : Peran ketergantungan – pasien.
- Kontrol oleh dokter.
Stadium 5 : Pemulihan / Rehabilitasi.
- Peran kembali kpd os.
PS & PLS  dipengaruhi oleh ;
1. Pengalaman sebelumnya dgn
penyakit.
2. Kepercayaan cultur thd penyakit.

Dependency dan ketidakberdayaan os.

Pertolongan.
Model hubungan dr-os:
Penentuan sangat dipengaruhi kepribadian,kebutuhan dan
harapan.

Model I : Aktif - pasif;


- os pasif, dokter aktif.
- c/ ; Pada os coma, delirium dan immobilaisasi.
Model II : Guru - siswa;
- dr = paternalistik / kontrol.
- os = dependent / menerima.
- c/ ; pada saat recovery os bedah.
Model III : Peran serta saling menguntungkan.
- Saling butuh dan tergantung.
- c/ ; Pd peny.kronis ; DM, GGK.
Model IV : Persahabatan.
- Batas profesional kabur.
- Terjadi disfungsi.
Pertimbangan Umum :
Insight baik :
- Perilaku konstruktif berkurang.
- Realistis

WAWANCARA ;
Wawancara harus terampil dan efisien.

Ada 3 komponen utama :


= memulai wawancara.
= wawancara sebenarnya.
= Akhiri wawancara.
Sikap pewawancara ; - Tidak
menghakimi.
- Menarik.
- Empati.
- Ramah.

Menentukan hasil
Faktor yang mempengaruhi isi /
proses
wawancara :
1. Kepribadian os.
2. Situasi klinis.
3. Faktor tehnik wawancara.
4. Pemilihan waktu.
5. Gaya, orientasi, pengalaman
pewawancara
Tujuan wawancara :
1. Orientasi gejala  tau dysfungsi.
2. Orientasi tilikan  Psikodinamik.
Penekanan pada konflik
kecemasan,MPE.

Fungsi Wawancara :
1. Penilaian masaalah.
2. Mengembangkan & mempertahankan
hub. Terapi.
3. Komunikasi informasi / implementasi &
rencana terapi.
Sindrom psikogenik  manifestasi
medis;
c/ . Facticious Disorder.
Gangguan Somayisasi.
Hypochondriasis.

Sindrom medis  manifestasi psikologis.


c/ . Aids ( depresi, cemas, ggn kognitif ).
Multiple Sclerosis ( Ggn Kepribadian,
Depresi )
Hipotiroidisme ( Paranoia, Ggn Waham )
Perbedaan wawancara dengan pasien
psikiatri
ok :
= Stigma (+).
= Ggn proses fikir  Ggn insight/ judgment 
Kepatuhan berkurang.
= Perlu allo anamnese
c/ . Pada os Agitasi, Paranoia, Depresi berat.
= Perlu ketrampilan spesifik.
- untuk mengamati kondisi psikologis pasien.
Mendapatkan Rapport :
= merupakan langkah pertama wawancara.
= Perlu empati.
= Strategi pengembangan rapport ;
1. Os dan dr tenteram.
2. Temukan nyeri dan beri empati.
3. Nilai insight & be a friend.
4. Tunjukkan keahlian.
5. Wibawa dan ahli terapi.
6. Keseimbangan  pendengar empati, ahli dan kompetensi

Rapport :
= Mer. Ekspresi hub. Dr-os.
= Dipengaruhi oleh;
1. Status sosial.
2. Pendidikan.
3. Intelektual.
4. Pemahaman faktor Interpersonal.

= Rapport( )Efektifitas perawatan( )


Rapport ;
- Tahap pertama wawancaran  saling mengerti
& percaya antara os-dr.
- Pewawancara  empatik respon memfasilitasi
& mengembangkan rapport

Strategi Rapport :
1. Mudahkan os & dr.
2. Temukan rasa sakit & ekspresikan empati.
3. Evaluasi insight os.
4. Tunjukkan keahlian.Tunjukkan pengaruh sbg
dr.
5. Keseimbangan peran sbg pendengar empati,
ahli dan penguasa.
Memulai wawancara :
- Beri kesan yang baik dan kuat pd os.
- Ciptakan hubungan yg baik, hormat.
- Permintaan pendamping  OK.
- Jaga privacy

Wawancara sebenarnya ;
- Mengetahui hal-hal yg membuat trouble pd os.
- Fasilitasi dan identifikasi problem.
- Isi wawancara  verbal.
- Proses wawancara  nonverbal  melibatkan
perasaan & reaksi tak sadar
 Body language

Anda mungkin juga menyukai