Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM MIKOLOGI

A. JUDUL PRAKTIKUM
IDENTIFIKASI KHAMIR PADA MEDIA SDA

B. HARI/TANGGAL PRAKTIKUM
SELASA/ 10 SEPTEMBER 2017

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui cara isolasi jamur pada media pertumbuhan jamur (media SDA)
2. Untuk mengamati jamur yang terdapat pada tape secara makroskopis dan mikroskopis

D. PRINSIP
Ragi pada tape ditanam pada media secara aseptisuntuk menghindari ontaminasi,
diinkubasi pada suhu 37o C selama 3 hari. Jamur yang telah tumb uh pada media berwana
putih kekuningan agak berlendir diambil sedikit lalu diletakkan pada objek glass yang
telah berisi KOH 5% lalu ditutup dengan cover glass. Diamati pada mikrskop dengan
perbesaran 40x.
E. DASAR TEORI
Fungi adalah mikroorganisme tidak berklorofil, berbentuk hifa atau sel tunggal,
eukariotik, berdinding sel dari kitin atau selulosa, berproduksi seksual atau aseksual.
Dalam dunia kehidupan fungi merupakan kingdom tersendiri, karena cara mendapatkan
makanannya berbeda dengan organisme eukariotik lainnya yaitu melalui absorpsi.
Sebagian besar tubuh fungi terdiri dari atas benang benang yang disebut hifa, yang
saling berhubungan menjalin semacam jala yaitu miselium. Miselium dapat dibedakan
atas miselium vegetative yang berfungsi meresap menyerap nutrient dari lingkungan , dan
miselium fertile yang berfungsi dalam reproduksi.
Fungi tingkat tinggi maupun tingkat rendah mempunyai cirri khas yaitu berupa
benang tunggal atau bercabang cabang yang disebut hifa. Fungi dibedakan menjadi dua
golongan yaitu kapang dan khamir. Kapang merupakan fungi yang berfilamen atau
mempunyai miselium, sedangkan khamir merupakan fungi bersel tunggal dan tidak
berfilamen. Fungi merupakan organisme menyerupai tanaman , tetapi mempunyai
beberapa perbedaan yaitu :
Tidak mempunyai klorofil
Mempunyai dinding sel dengan komposisi berbeda
Berkembang biak dengan spora
Tidak mempunyai batang , cabang, akas dan daun
Tidak mempunyai system vesicular seperti pada tanaman
Tapai atau tape adalah kudapan yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan
pangan berkarbohidrat sebagai substrat oleh ragi. Di Indonesia dan negara-negara
tetangganya, substrat ini biasanya umbi singkong dan beras ketan. Ragi untuk fermentasi
tapai merupakan campuran beberapa mikroorganisme, terutama fungi (kapang dan
jamur), seperti Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii,
Mucor sp., Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera, dan Pediococcus sp., namun
tidak tertutup kemungkinan jenis lain juga terlibat. Tapai hasil fermentasi dengan ragi
yang didominasi S. cerevisiae umumnya berbentuk semi-cair, lunak, berasa manis
keasaman, mengandung alkohol, dan memiliki tekstur lengket.
Ragi atau fermen merupakan zat yang menyebabkan fermentasi. Ragi biasanya
mengandung mikroorganisme yang melakukan fermentasi dan media biakan bagi
mikroorganisme tersebut. Media biakan ini dapat berbentuk butiran-butiran kecil atau
cairan nutrien. Ragi umumnya digunakan dalam industri makanan untuk membuat
makanan dan minuman hasil fermentasi seperti acar, tempe, tape, roti, dan bir.
Mikroorganisme yang digunakan di dalam ragi umumnya terdiri atas berbagai bakteri dan
fungi (khamir dan kapang), yaitu Rhizopus, Aspergillus, Mucor, Amylomyces,
Endomycopsis, Saccharomyces, Hansenula anomala,, Lactobacillus, Acetobacter.
Ragi adalah fungi uniseluler yang beberapa jenis spesiesnya umum digunakan
untuk membuat roti, fermentasi minuman beralkohol, dan produk olahan fermentasi
tradisional lainnya. Kebanyakan ragi merupakan anggota divisi Ascomycota, walaupun
ada juga yang digolongkan dalam Basidiomycota. Beberapa ragi, seperti Candida
albicans, dapat menyebabkan infeksi pada manusia. Selain itu, ragi adalah
mikroorganisme hidup yang dapat ditemukan dimana mana. Ragi berasal dari keluarga
fungi bersel satu dari genus Saccaromyces, spesies cerevisiae, dan memiliki ukuran 6 8
mikron. Dalam satu gram ragi padat, terdapat kurang lebih 10 milyar sel hidup. Ragi ini
berbentuk bulat telur, dan dilindungi oleh dinding membran yang semi berpori (semi
permeabel), melakukan reproduksi dengan cara membelah diri, dan dapat hidup
dilingkungan tanpa oksigen (anaerob) maupun dengan oksigen (aerob). Untuk bertahan
hidup, ragi membutuhkan air, makanan dan lingkungan yang sesuai. Ragi yang
digunakan tentu saja berbeda beda sesuai dengan produk yang diinginkan. Ada tiga
jenis ragi yang umum dikenal, yaitu ragi tape, ragi roti, dan ragi tempe. Ragi tape
berwujud padat dengan bentuk bulat pipih berwarna putih, ragi roti berbentuk butiran,
sedangkan ragi tempe berbentuk bubuk
Khamir merupakan salah satu mikroorganisme yang termasuk ke dalam fungi
mikroskopis. Khamir terdapat sebagai sel bebas yang sederhana. Khamir yang ditemukan
memiliki berbagai bentuk sepeti bulat, lonjong, tingular dan sebagainya. Khamir tidak
bergerak karena tidak memiliki flagela. Khamir dapat tumbuh dalam medim cair dan
padat dengan cara seperti bakteri, yaitu prmbrlahan sel. Jenis khamir yang paling sering
digunakan oleh manusia adalah Saccharomycess cerevisiae.
Khamir merupakan salah satu organisme yang termasuk dalam fungi mikroskopik.
Khamir terdapat sebagai fungi mikroskopik. Khamir terdapat sebagai sel bebas yang
sederhana, khamir yang terdapat di alam memiliki berbagai bentuk bulat, lonjong,
triangular dan sebagainya. Khamir tidak bergerak karena tidak memiliki flagella, khamir
dapat tumbuh pada media cair dan padat dengan cara seperti bakteri yaitu pembelahan
sel. Di alam terdapat berbagai bentuk khamir, namun khamir dalam pengamatan
berbentuk bulat. Tujuan dari pengamatan morfologi khamir yaitu untuk mengamati
berbagai macam bentuk sel, membedakan sel yang mati dan sel yang hidup dan
menghitung presentase kematian khamir.

F. ALAT dan BAHAN


ALAT
Labu spiritus
Ose bulat
Ose jarum
Objek glass
Cover glass
Mikroskop
Pipet tetes
BAHAN
Media SDA
Tape singkong
KOH 5%

G. PROSEDUR KERJA
Isolasi Jamur Pada Media SDA
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Diambil cawan petri yang sudah berisi media SDA
3. Dipanaskan ose bulat pada labu spritus lalu tunggu dingin
4. Diambil jamur pada tapai lalu tanam pada media SDA
5. Ditutup media SDA yang sudah ditanami jamur tadi
6. Inkubasi pada suhu 37oC
Pembuatan Preparat
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Diteteskan larutan KOH 5% pada objek glass
3. Dipanaskan ose bulat pada labu spiritus kemudian dinginkan
4. Diambil biakan jamur dengan cara dicongkel
5. Lalu letakkan pada objek glass yang telah ditetesi KOH 5%
6. Ditutup menggunakan cover glass
7. Amati pada mikroskop dengan perbesaran 10x dan 40x
H. HASIL

NO. GAMBAR KETERANGAN


1.

Media SDA yang


ditumbuhi jamur

2.

Gambar Saccharomycess
cerevisiae pada perbesaran
40x
I. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini mengenai analisis morfologi jamur tape. Saccharomyces
cerevisiae merupakan cendawan berupa khamir (yeast) sejati tergolong eukariot
mempunyai potensi kemampuan yang tinggi sebagai imunostimulan, dan bagian yang
bermanfaat tersebut adalah dinding selnya. Saccharomyces cerevisiae secara morfologi
hanya membentuk blastospora berbentuk bulat lonjong, silindris, oval atau bulat telur
yang dipengaruhi oleh strainnya. Berkembang biak dengan membelah diri melalui
budding cell. Reproduksinya dapat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan serta jumlah
nutrien yang tersedia bagi pertumbuhan sel. Saccharomyces cerevisiae yang mempunyai
kemampuan fermentasi telah lama dimanfaatkan untuk pembuatan berbagai produk
makanan Saccharomyces cerevisiae adalah nama spesies yang termasuk dalam khamir
berbentuk oval. Saccharomyces cerevisiae mempunyai mikrostruktur yang terdiri dari :
1. Kapsul
2. Dinding Sel
Dinding sel khamir pada sel-sel yang muda sangat tipis, namun semakin lama semakin
menebal seiring dengan waktu. Pada dinding sel terdapat struktur yang disebut bekas
lahir (bekas yang timbul dari pembentukan oleh sel induk) dan bekas tunas (bekas
yang timbul akibat pembentukan anak sel). Setiap sel hanya dapat memiliki satu bekas
lahir, namun bisa membentuk banyak bekas tunas. Saccharomyces cerevisiae dapat
membentuk 9 sampai 43 tunas dengan rata-rata 24 tunas per sel, dan paling banyak
lahir pada kedua ujung sel yang memanjang. Dinding sel khamir terdiri dari
komponen-komponen sebagai berikut:
3. Membran Sitoplasma
4. Nukleus
5. Vakuola
6. Mitokondria
7.Globula Lipid Saccharomyces cerevisiae mengandung lipid dalam jumlah sangat
sedikit. Lipid ini disimpan dalam bentuk globula yang dapat dilihat dengan mikroskop
setelah diberi pewarna lemak seperti Hitam Sudan atau Merah Sudan.
8. Sitoplasma
Saccharomyces cerevisiae berkembang biak dengan cara pertunasan multipolar,
dimana tunas muncul dari sekitar ujung sel. Pembelahan tunas, yaitu gabungan antara
pertunasan dan pembelahan. Pada proses ini mula-mula terbentuk tunas, tetapi tempat
melekatnya tunas pada sel induk relatif besar, kemudian terbentuk septa yang
memisahkan tunas dari induk selnya. Pada Saccharomyces, areal tempat melekatnya
tunas pada induk sedemikian kecilnya sehingga seolah tidak pernah terbentuk septa
(tidak dapat dilihat oleh mikroskop biasa). Pembentukan askospora. Pada khamir
diploid seperti Saccharomyces cerevisiae, Meiosis dapat terjadi langsung dari sel
vegetatif. Spora berbentuk bulat atau oval dengan permukaan halus.

J. SIMPULAN
Dari hasil praktikum analisis morfologi jamur tape pada media SDA didapat jenis
jamur Saccharomises cerevisiae berupa khamir berbentuk bulat lonjong (oval) yang
membantu proses fermentasi pada pembuatan tape.
K. LAMPIRAN
a. Daftar Pustaka

Dwidjoseputro,D.2005.Dasar Dasar Mikrobiologi.Jakarta : Djambatan.

Gandjar,Indrawati.1999. Pengenalan Kapang Tropik Umum. Jakarta : Yayasan


Obor Indonesia.

Harper, L. J. et al., 1986. Pangan, Gizi dan Pertanian. Penerjemah Suhardjo.Jakarta:


UI-Press

Kasmidjo, R.B. 1990. Tempe : Mikrobiologi dan Biokimia Pengolahan serta


Pemanfaatannya. PAU Pangan dan Gizi. UGM, Yogyakarta.

Pitt, J.I. and A.D Hocking,. 1985. Fungi and Food Spoilage. Academic Press,
Australia.

Rahayu, K. 1988. Bahan Pengajaran Mikrobiologi Pangan PAU Pangan dan Gizi.
UGM, Yogyakarta.

Supardi, dan Sukamto. 1999. Mikrobiologi Dalam Pengolahan Dan Keamanan


Produk Pangan.Bandung : Penerbit Alumni

Waluyo, Lud.2005.Mikrobiologi Umum.Malang : UMM Press.


b. Dokumentasi

Tape yang digunakan Pengambilan ragi pada tape

Penanaman ragi pada media SDA media yang sudah ditumbuhi khamir
Proses pengambilan khamir Proses pembuatan preparat

Dosen Pembimbing Nilai


A.A.Ayu Eka Cahyani, S.Si

Anda mungkin juga menyukai