FUNGI (JAMUR)
Kelompok 2 :
Dina Astu Wardhani (06)
Diva Aghnia Arini Putri (07)
Dwivania Pramisti Putri (08)
Faliya Fatmah Azzahra A. (09)
Jermia Edonie (10)
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penyusunan laporan
biologi mengenai struktur tubuh fungi dapat terwujud. Terima kasih juga kita sampaikan kepada
Ibu Guru pengajar dan teman-teman yang telah membantu melancarkan pembuatan laporan ini.
Pembuatan laporan merupakan salah satu tugas siswa setelah melaksanakan suatu kegiatan.
Laporan ini dibuat setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran di laboratorium biologi
(praktikum pengamatan fungi). Banyak hal dan ilmu yang kita peroleh setelah melaksanakan
kegiatan tersebut. Hal hal yang kami peroleh itu dapat kami jadikan bahan untuk menyusun laporan
ini. Dibutuhkan kerjasama untuk menyusun laporan ini. Kerjasama juga dibutuhkan dalam
menentukan kelancaran suatu kegiatan. Oleh karena itu kami berusaha bekerjasama dengan semua
pihak demi keberhasilan penyusunan laporan walaupun banyak kendala dalam objek. Laporan ini
tidak mungkin tersusun tanpa KaruniaNya selama pemnyusunan. Tiada gading yang tak retak,
begitulah juga dengan laporan ini yang memerlukan kritik dan saran demi kesempurnaan laporan
dikemudian hari. Semoga laporan dapat bermanfaat dan dapat digunakan dengan sebaik mungkin
sehingga akan menghasilkan hasil yang memuaskan dan sesuai keinginan.
BAB I
PENDAHULUAN
I.2 Tujuan
Untuk mengetahui struktur mikroskopis dan makroskopis fungi.
2. Ascomycota
a. Ciri-ciri Ascomycota
Hifa bersekat-sekat dan di tiap sel biasanya berinti satu.
1. Bersel satu atau bersel banyak.
2. Ada yang brsifat parasit, saprofit, dan ada yang bersimbiosis dengan ganggang hijau
dan ganggang biru membentuk lumut kerak.
3. Mempunyai alat pembentuk spora yang disebut askus, yaitu suatu sel yang berupa
gelembung atau tabung tempat terbentuknya askospora. Askospora merupakan hasil
dari reproduksi generatif.
4. Dinding sel dari zat kitin.
5. Reproduksi seksual dan aseksual.
b. Contoh :
• Sacharomyces cereviceae (ragi/khamir), untuk pembuatan roti sehingga roti dapat
mengembang, dan mengubah glukosa menjadi alkohol (pada pembuatan tape).
• Penicillium chrysogenum, untuk pembuatan antibiotik penisilin.
• Aspergillus wentii, untuk pembuatan kecap dan Tauco
• Neurospora sitophilla, untuk pembuatan oncom.
• Neurospora crassa, untuk pembuatan oncom dan penelitian genetika
3. Asidiomycota
Sering dikenal dengan jamur gada karena memiliki organ penghasil spora
berbentuk gada (basidia)
a. Ciri-ciri Basidiomycota
1. Hifanya bersekat, mengandung inti haploid.
2. Mempunyai tubuh buah yang bentuknya seperti payung yang terdiri dari
bagian batang dan tudung. Pada bagian bawah tudung tampak adanya
lembaran-lembaran (bilah) yang merupakan tempat terbentuknya
basidium. Tubuh buah disebut basidiokarp.
3. Ada yang brsifat parasit, saprofit, dan ada yang bersimbiosis dengan
ganggang hijau dan ganggang biru membentuk lumut kerak.
4. Reproduksi secara seksual (dengan askospora) dan aseksual (konidia).
b. Contoh Basidiomycota
• Volvariela volvacea (jamur merang)
• Auricularia polytricha (jamur kuping)
• Pleurotus sp (jamur tiram)
4. Deuteromycota
Sering dikenal sebagai fungi imperfecti (jamur yang tak sebenarnya),
karena belum diketahui perkembangbiakannya secara seksual
a. Ciri-ciri Deuteromycota
1. Hifa bersekat, tubuh berukuran mikroskopis
2. Bersifat parasit pada ternak dan ada yang hidup saprofit pada sampah
3. Reproduksi aseksual dengan konidium dan seksual belum diketahui.
4. Banyak yang bersifat merusak atau menyebabkan penyakit pada hewan -
hewan ternak, manusia, dan tanaman budidaya
b. Contoh Deuteromycota
• Epidermophyton floocosum, menyebabkan kutu air.
• Epidermophyton microsporum, penyebab penyakit kurap.
• Melazasia fur-fur, penyebab panu.
• Altenaria Sp. hidup pada tanaman kentang.
• Fusarium, hidup pada tanaman tomat.
• Trychophyton tonsurans, menimbulkan ketombe di kepala
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
III.1 Alat
1. Alat tulis
2. Gelas beaker
3. HP
4. HVS 1 lembar
5. Kaca penutup
6. Mikroskop
7. Pipet tetes
8. Preparat
9. Silet tetra
10. Spatula
11. Tisu
12. Tusuk gigi
III.2 Bahan
1. Air
2. Air kelapa
3. Gula
4. Jamur kancing
5. Jamur kuping
6. Jamur merang
7. Jamur tiram
8. Roti tawar busuk
9. Sendok
10. Tempe segar dan tempe busuk
11. Yeast
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
BAB V
KESIMPULAN
Jamur dapat ditemukan di tempat yang lembab. Struktur tubuh jamur akan tampak lebih
jelas bagian bagiannya bila kita menggunakan mikroskop. Beraneka jenis jamur mempunyai
struktur tubuh yang berbeda-beda. Jamur diklasifikasikan kedalam 4 subdivisi yaitu:
zygomycota,ascomycota,basidiomycota, dan deuteromycota. Bagian-bagian tubuh jamur tediri
dari : rizoid,stolon,sporangiofor,spora,sporangium,dan hifa.