A. Latar Belakang
Jamur adalah tumbuhan yang berinti, berspora, dan tidak berklorofil, berupa sel atau benang
yang bercabang-cabang, dengan dinding dari selulosa atau dari kitin atau dari keduanya dan
umumnya berkembang biak secara seksual dan aseksual. Jamur ini tergolong tumbuhan thallus karena
belum bisa dibedakan antara bagian batang, daun, maupun akarnya (Dwijeseputro, 2003).
Selanjutnya golongan jamur itu sedemikian luasnya sehingga penguasaannya dibidang ilmu
pengetahuan memerlukan keahlian tersendiri bidang itu disebut mikologi. Hanya jamur – jamur
tingkat rendah masuk dalam bidang mikrobiologi ( Dwidjoseputro, 2005 ).
B. Maksud danTujuan
Adapun maksud dan tujuan dibuatnya makalah laporan praktikum ini, yaitu sebagai berikut :
1. memahami struktur tubuh jamur tempe
2. memahami struktur tubuh tape
3. memahami struktur tubuh lichen (lumut kerak)
Bahan
1. Air
2. Tempe
3. Tape
4. Lichen (lumut kerak)
B. Cara Kerja
1. Buatlah preparat dengan cara sebagi berikut. Teteskan sedikt air pada kaca objek. ambil sedikit jamur
tempe dengan menggunakan jarum pentul, letakkan diatas kaca objek, kemudian tutup dengan kaca
penutup (cover glass)
2. Amati dengan mikroskop, gunakan perbesaran 100x fotolah objek yang terlihat. Perhatikan bagian-
bagian hifa, stolon, sporgiofor, sporgiumnya
3. Dengan cara yang sama, buatlah preparat untuk objek pada tape. Amati bagian-bagiannya
4. Amati dan fotolah tubuh buah jamur tempe dan tape yang sudah di iris tipis
5. Buatlah preparat untuk lichen (lumut kerak) dengan cara mengiris setipis mungkin penampang lintang
dan penampang bujur tubuh jamur. amatilah dengan mikroskop, fotolah, dan sebutkan bagian-
bagiannya.
Pertanyaan :
1. sebutkan contoh jamur yang termasuk divisi Zygomycota, Asycomycota, dan Basidiomycota
Zygomycota
- Rhizopus stolonifer (roti busuk)
- Rhizopus oryzae (tempe)
- Rhizopus nigricans (menghasilkan asam fumarat dan biasa tumbuh pada tomat)
Ciri- ciri :
1. Bersifat multiseluler
2. Hifanya tidak bersekat / septa/ hifa senositik dan bercabang
3. Tubuh tersusun atas miselinium yang bercabang banyak.
4. Sekat hanya ditemukan di tempat sel reproduksi terbentuk
5. Habitatnya ditempat lembab. Sebagian besar hidup didarat
6. Membentuk spora istirahat berdinding tebal(zigospora)
Reproduksi:
1. Reproduksi aseksual dengan membentuk spora vegetatif. Sporangium yang masak
pecah menjadi miselium baru.
2. Reproduksi seksual dengan cara membentuk spora khusus (zigospora). dengan
konjugasi
Ascomycota
Ciri-ciri :
1. Sebagian besar multiseluler
2. Hifa bersekat
3. Memiliki tubuh buah(askokarp) yang bentuknya beragam. Didalamnya ada kantong
spora (askus) yg merupakan alat reproduksi seksual
4. Setiap askus menghasilkan spora seksual yg disebut askospora
5. Cara hidupnya ada yang saprofit , juga parasit. Banyak di daun/ bunga/buah
Reproduksi :
1. Secara aseksual ascomycota uniseluler membentuk tunas. Sedangkan multiseluler dng
fragmentasi
2. Reproduksi seksual dengan membentuk askospora didalam askus. askospora yang jatuh
kemudian berkecambah membentuk haploid baru
Basidiomycota
Ciri- ciri:
1. Makroskopis dan multiseluler
2. Hifa bersekat
3. Mempunyai badan buah yg disebut basidiokarp, tempat pembuatan basidium
4. Cara hidupnya kebanyakan secara saprofit ditumbahan mati. Ada yang parasit di tubuh
mahluk hidup
5. Miselium vegetatif terdapat dalam substrat untuk menyerap makanan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jamur tempe ( Rhizopus oryzae) merupaakan mikro organism semi anaerob dan organism
saprofit. Jamur tempe memiliki cirri utama yaitu misellium nya tidak bersekat yang juga
merupakan ciri utama dari family Mucoraceae. Jamur tempe terdiri dari misellium,
sporangiophore, sporangium, dan spora yang menjadi alat perkembangbiakannya.
Sementara, Lumut kerak (atau Lichenes dalam istilah ilmiah) adalah suatu organisme majemuk
yang merupakan suatu bentuk simbiosis mutualisme erat dari fungus (sebagai mycobiont) dengan
mitra fotosintetik (photobiont), yang dapat berupa alga hijau (biasanya Trebouxia) atau
sianobakteri (biasanya Nostoc).
tape adalah kudapan yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan pangan berkarbohidrat sebagai
substrat oleh ragi. Ragi untuk fermentasi tapai merupakan campuran beberapa mikroorganisme,
terutama fungi (kapang dan jamur), seperti Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae,
Endomycopsis burtonii, Mucor sp., Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera, dan Pediococcus
sp, namun tidak tertutup kemungkinan jenis lain juga terlibat.
B. Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan adalah Ketika mengambil jamur baik didalam jamur
tempe maupun jamur tape sebaiknya mengambil jamur tidak terlalu banyak. Karena berdasarkan
pengamatan saya jika kita mengambil jamur terlalu banyak hifa hifa tersebut tidak terlalu terlihat.