Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN HASIL PENGAMATAN

“Mengamati Struktur Tubuh Jamur (Fungi)”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

KELAS X MIPA 6

Anggota :

1. Delvina dwi ayu anjani


2. Faradea rahmatun
3. Annisa ul mardiah
4. Nevi zalianty
5. Hari bagus prasetyo
6. Gusti

Guru Pembimbing : Yesri Alianti, S.pd

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 (MODEL) LUBUKLINGGAU

TAHUN AJARAN 2018/2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
mendapatkan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Hasil
Pengamatan struktur tubuh pada jamur dapat penulis selesaikan tepat waktu.
Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran untuk penyempurnaan laporan yang akan datang.

Lubuklinggau, Januari 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Jamur adalah organisme yang sel-sel nya berinti sejati atau eukariotik,
berbentuk benang, beracabang-cabang, tidak berklorofil, dinding selnya
mengandung kitin atau selulosa atau keduanya, heterotrof, absortif, dan sebagian
besar tubuhnya terdiri dari bagian vegetative berupa hifa dan generatif yaitu spora.
Umumnya bersel banyak (multiseluler), bersifat eukariotik (memiliki membran inti
sel), tidak memiliki klorofil, sehingga bersifat heterotrof ( tidak mampu membuat
makanan sendiri), ada yang bersifat parasit, ada yang bersifat saprofit, dan ada yang
bersimbiosis (mutualisme) membentuk lichenes.

Dinding sel dari bahan selulose dan ada yang dari bahan kitin. Tubuh terdiri dari
benang – benang halus yang disebut Hifa. Struktur hifa yang bercabang membentuk
suatu anyaman di sebut dengan Miselium, yang berfungsi menyerap zat – zat
organik pada subtrat / medium. Bagian yang terletak antara kumpulan hifa
dinamakan stolon. Jamur yang bersifat parasit memiliki houstorium, yaitu hifa
khusus yang langsung menyerap makanan pada sel inangnya.

Reproduksi ada yang secara vegetatif / aseksual dan ada yang secara generatif /
seksual. Secara vegetatif dengan spora, tunas, konidia, maupun fragmentasi. Secara
generatif dengan konjugasi membentuk zygospora, askospora, dan basidiospora.
Memiliki keturunan diploid yang singkat (berumur pendek). Habitat di tempat
lembab, mengandung zat organik, sedikit asam, dan kurang cahaya matahari.

B. TUJUAN

Tujuan dari pengamatan ini sebagai berikut :


1. Mengetahui berbagai struktur tubuh jamur.
2. Mengetahui jenis-jenis jamur.

BAB II

TEORI

Jamur banyak terdapat dilingkungan yang bentuknya bermacam-macam, ada


yang seperti bola, gada, payung dan sebagainya. Jamur berada pada tempat yang
lembab dan mengndung sisa-sisa 4egetat, pada kayu yang lapuk, tempat buangan
sampah, terutama banyak tumbuh ketika musim hujan. Bila dibandingkan dengan
tumbuhan tingkat tinggi, jamur memiliki 4eget sebagai berikut : tubuh buahnya
merupakan tallus, sedangkan tumbuhan bagian-bagiannya telah memiliki akar,
batang dan daun yang sebenarnya.

Jamur adalah mikroorganisme eukariotik Jamur tidak hidup secara autotrof


karena tidak memiliki klorofil. Jamur hidup secara heterotrof dengan menguraikan
bahan-bahan 4egetat yang ada di lingkungannya. Misalnya hidup secara saprofit
artinya hidup dari penguraian sampah-sampah 4egetat (seperti bangkai, sisi
tumbuhan, makanan, kayu lapuk) menjadi bahan-bahan 4egetat. Jamur dapat pula
hidup sebagai parasit dengan mendapatkan bahan 4egetat dari inangnya (kulit
manusia, binatang dan tumbuhan). Selain itu ada pula jamur yang hidup secar
simbiotik yakni hidup bersama-sama dengan 4egetati lain agar dapat saling
menguntungkan (simbiosis mutualisme) seperti jamur yang hidup bersama
ganggang membentuk lumut kerak.

Jamur tidak berklorofil, dinding sel jamur mengandung kitin. Kitin adalah
polisakaria yang terdapat pada kulit kepiting dan udang-udangan (jika dipanaskan
berubah warna menjadi kemerahan).jamur multiselule terbentuk dari rangkaian sel
yang membentuk benang seperti kapas yang disebut hifa. Dilihat dari mikroskop
hifa ada yang bersekat-sekat melintang. Tiap-tiap sekat mempunyai satu sel denagn
satu inti atau bebrpa inti sel. Da pula hifa yng tidak bersekat melintang dan
mengnadung benyak inti. Kumpulan hifa membentuk jaringn benang yang disebut
miselium.
Jamur berkembangbiak dengan dengan spora dan umunya secara seksual
ataupun aseksual. Semula jamur dianggap sebagai tumbuhan. Klasifikasi yang
memasuki fungi kedalam dunia karena beralasan karena keasaman dalam hidupnya,
habitat hidupnya pada umumnya di tanah. Fungi yang mengahsilkan tubuh buah
seperti hal pertumbuhan lumut.

Klasifikasi jamur:

Penamaan dalam taksonomi fungi selalu berubah-ubah seiring dengan


perkembangan dan hasil penelitian terakhir yang berdasarkan sifat morfologi dan
teori-teori biologis. Dengan demikian, dalam dunia fungi belum ada sistem
taksonomi yang seragam. Penyebutan pada setiap taksa sering berubah. Spesies
fungi dapat memiliki nama ilmiah bergantung dari cara siklus hidup dan
reproduksinya.

Kingdom jamur dibagi menjadi lima divisi:

a. Oomycota (sudah bukan merupakan kelompok jamur)

b. Zygomycota

Ciri-ciri jamur : Hifa tidak bersekat

Reproduksi : Seksual : Dengan perkawinan hifa

Aseksual : Dengan spora 5egetative dan fragmentasi

miselium

Contoh : Rhyzopus oryzae

c. Ascomycota

Ciri-ciri jamur : Hifa bersekat, sporanya bernama askospora

Reproduksi : Seksual : Pembetukkan askospora

Aseksual : Membentuk konidia spora dan tunas


Contoh : Neuspora crassa (jamur oncom)

d. Basidiomycota

Ciri-ciri jamur : Hifa bersekat, tubuh berbentuk, dapat dilihat tanpa mikroskop

Reproduksi : Seksual : Dengan perkawinan hifa

Aseksual : Spora konidia

Contoh : Auricolasia polythica

e. Deuteromycota

Ciri-ciri jamur : Hifa bersekat, tidak memiliki alat reproduksi seksual

Reproduksi : Aseksual : Dengan konidia

Contoh : Chladosporium ( yang menyebabkan penyakit kulit )


BAB III

PEMBAHASAN

A. Alat

Alat alat dalam mengamati struktur tubuh jamur :

1. Mikroskop
2. Kaca Objek dan kaca penutup
3. Tusuk Gigi
4. Gelas Beker

Bahan dalam mengamati struktur tubuh jamur :

1. Jamur Zygomycota, Jamur tempe (Rhizopus Oryzae)


2. Beberapa spesies jamur Ascomycota
3. Beberapa spesies jamur Basidiomycota
4. Aquades

B. Prosedur Kerja
1. Buat preparat, ambil sedikit jamur tempe/Rhizopus Oryzae dengan
menggunakan tusuk gigi, letakkan dikaca objek teteskan sedikit air, tutup
dengan penutup kaca objek, amati dan gambarkan struktur tubuhnya.
2. Amati beberapa spesies jamur Ascomycota dan Basidiomycota dengan
menggunakan lup dan gambar struktur tubuh.
C. Pengamatan
Rhizopus oryzae

Jamur tempe (Rhizopus oryzae) termasuk ke dalam genus Rhizopus dan Famili
Mucoraceae. Pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan mikroskop dapat
dilihat bahwa misellium dari jamur tempe ini tidak bersekat. Misellium yang tidak
bersekat merupakan cirri utama dari family Mucoraceae. Jamur tempe ini terdiri
dari beberapa bagian utama yaitu misellium atau yang sering disebut stolon

jamur. Hifa tidak bersekat merupakan ciri dari kelompok Zycomicota.

Aspergillus flavus (jamur pada bonggol jagung)


Pleurotus ostreatus [tiram]

Schizophyllum commune [grigit]


Volvariella volvacea (merang)

D. Pertanyaan
Pertanyaan :
1. Sebutkan jamur yang termasuk divisi Zygomycota, Ascomycota,
Basidiomycota, dan Deuteromycota.
2. Sebutkan perbedaan ciri ciri jamur dalam divisi Zygomycota, Ascomycota
dan Basidiomycota.
3. Jelaskan apa yang dimaksud istilah berikut :
a. Hifa, Misellium dan Tubuh buah
b. Sporangiospora dan Konidiospora
c. Ascocarp, Ascus dan Ascospora
4. Jelaskan ciri ciri Lichen

Jawaban :

1. A. DivA. Divisi Zygomycota


-Rhizopus Stolonifer
-M. Javanicus
-Chamydamucos Oryzae
-Mucer Mucedo
-Rhizopus Oryzae
B. Divisi Ascomycota
- S. Ovale
- Penicillum Nonatun
- S. Sake
- Aspergillus Niger
- Saccharomyces Cerevisiae
C. Divisi Basidiomycota
- Amanita sp
- Auricularia Polytricha
- Puccinia Graminis
- Volvariella Volvacea
- Corticum Salmonella
D. Divisi Deuteromycota
- Microsporum sp
- Cladosporium sp
- Curvularia sp
- Epidermophyton sp
- Fusarium
2. Perbedaan zygomycota, ascomycota, dan basidiomycota.
- Zygomycota
- Hifa tidak bersekat dan berinti banyak.
- Tubuh tersusun dari stolon, rizoid, dan sporangiofor.
- Reproduksi aseksual dengan spora.
- Reproduksi seksual dengan konjugasi menghasilkan zigospora.
- Ascomycota
- Hifa bersekat.
- Reproduksi aseksual dengan pembentukan tunas, spora konidia.
- Bersel satu atau bersel banyak.
- Dinding sel dari zat kitin.
- Basidiomycota
- Hifa bersekat, mengandung inti haploid.
- Reproduksi secara seksual (dengan akospora) dan aseksual (konodia).
- Ada yang bersifat parasit dan saprofit.
- Mempunyai tubuh buah yang berbentuk payung terdiri dari bagian batang.
3. - Hifa : Struktur yang menyerupai benang yang terdiri atas satu / banyak sel.
Miselium : Hifa yang bercabang membentuk jaringan.
Tubuh buah :
- Sporangiospora : spora aseksual yang dihasilkan dalam sporangium.
Kanodiospora : spora aseksual yang dihasilkan di ujung konidiofor pada
ascomycota, basidiomycota, deuteremycota.
- Ascocarp : Tubuh buah yang berisi askus (kantong).
Askus : Penghasil askospora pada jamur ascomycota.
Ascospora : Spora yang bersel satu terbentek di dalam kantung dinamakan
askus.
5. Ciri-ciri lichen :
1. Bentuk simbiosis mutualisme jamur dengan alga atau jamur pada siano
bakteri.
2. Reproduksi secara aseksual dengan cara fragmentasi.
3. Banyak ditemukan di berbagai tempat dari arktika sampai tropik.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Jamur dapat ditemukan di tempat yang lembab. Struktur tubuh jamur akan
tampak lebih jelas bagian bagiannya bila kita menggunakan mikroskop.
Beraneka jenis jamur mempunyai struktur tubuh yang berbeda-beda. Jamur
diklasifikasikan kedalam 4 subdivisi yaitu:
zygomycota,ascomycota,basidiomycota, dan deuteromycota. Bagian-bagian
tubuh jamur tediri dari : rizoid,stolon,sporangiofor,spora,sporangium,dan hifa.
B. SARAN
Ketika mengambil jamur baik didalam tempe maupun nasi basi sebaiknya
mengambil jamur tidak terlalu banyak dan tebal, karena berdasarkan
pengamatan kami, jika kita mengambil jamur terlalu banyak dan tebal, hifa-hifa
tersebut tidak terlalu terlihat.
DAFTAR PUSTAKA

https://aslam02.wordpress.com/materi/biologi-kelas-x/fungi/ciri-dan-klasifikasi-jamur/

http://id.wikipedia.org/wiki/Fungi

http://ndhawed-awagajah.blogspot.com/2011/11/pengamatan-terhadap-jamur.html

http://softilmu.blogspot.com/2013/12/pengertian-kingdom-fungi-jamur.html

https://anktani.files.wordpress.com/2013/11/jamur.html

Anda mungkin juga menyukai