Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum Cryptogamae Ke-2 Kelompok 4

JAMUR/FUNGI MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS

Muhamad Fattah Hidayatullah 1), Rizal Maulana 𝐇𝐚𝐬𝐛𝐲 𝟐) , Desi Nurjanah3)


Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung, Indonesia
Jalan A.H. Nasution No. 105, Cipadung, Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat 40614
Email: Muhamadfattah99@gmail.com

Abstract :
Jamur adalah tumbuhan yang berinti, berspora, tidak berklorofil, berupa sel
atau benang bercabang, dengan dinding dari selulosa atau dari kitin, atau keduanya,
dan umumnya berkembang biak secara aseksual dan seksual. Jamur tergolong
tumbuhan Thallus. Jamur termasuk organisme eukariotik karena sel penyusunnya
telah memiliki membrane inti. Jamur merupakan organisme bersel banyak
(multiseluler), tetapi ada juga yang bersel tunggal (uniseluller). Tubuh jamur bersel
banyak terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa, kumpulan hifa jamur yang
membentuk anyaman disebut miselium. Pengamatan ini bertujuan untuk mengenal
jenis- jenis dan struktur jamur makroskopis dan makroskopis. Pengamatan ini
menggunakan metode melihat hifa secara langsung untuk jamur makroskopis dan
menggunakan bantuan mikroskop untuk mengetahui struktur jamur mikoskopis. Hasil
pengamatan menunjukkan bahwa jamur yang teridentifikasi dari roti basi adalah
Rhizopus stolonifera, oncom Neuspora sitophila, tempe Rhizophus oligosporus. Untuk
jamur makroskopis adalah jamur enoki.

Keywords : Jamur Enoki, Jamur oncom (Neuspora sitophila), Jamur tempe (Rhizopus
oligosporus), Jamur roti basi (Rhizopus stolonifera), Makroskopis, Mikroskopis.

I. PENDAHULUAN
Jamur termasuk organisme terdiri atas benang-benang halus
eukariotik karena sel yang disebut hifa, kumpulan hifa
penyusunnya telah memiliki jamur membentuk anyaman yang
membran inti. Jamur merupakan disebut miselium (Campbell,
organisme bersel banyak 2003). Pada jamur multiseluler
(multiseluler), tetapi ada juga yang hifanya tidak bersekat
yang bersel tunggal (uniseluler). (asepta), inti selnya tersebar di
Tubuh jamur bersel banyak dalam sitoplasma dan berinti

1|Laporan Praktikum Cryptogamae


banyak. Jamur jenis ini disebut pembentukan kuncup atau tunas
jamur senositik (coenocytic). pada jamur uniseluler
Sedang yang bersekat umumnya serta pemutusan benang hifa
berinti satu dan disebut sebagai (fragmentasi miselium)
jamur monositik (monocytic) dan pembentukan spora aseksual
(Campbell, 2003). Bentuk jamur (spora vegetatif) pada fungi
mirip dengan tumbuhan, tetapi multiseluler. Reproduksi jamur
jamur tidak memiliki daun dan secara seksual dilakukan oleh
akar sejati. Selain itu, jamur tidak spora seksual. Spora seksual
memiliki klorofil sehingga tidak dihasilkan secara singami.
mampu berfotosintesis. Dengan Singami terdiri dari dua tahap,
demikian, jamur merupakan yaitu tahap plasmogami dan tahap
organisme heterotrop, yaitu kariogami (Tjitrosoepomo, 1989).
organisme yang cara memperoleh Jamur digolongkan ke dalam 4
makanannya dengan divisi, yaitu Zygomycota,
mengabsorbsi nutrisi dari Ascomycota, Basidiomycota dan
lingkungannya atau substratnya Deuteromycocotin.
(Kimball, 1983). Jamur ada yang
hidup sebagai parasit, ada pula 1. Zygomycota Tubuh
yang bersifat saprofit. Selain itu, Zygomycota tersusun atas hifa
ada pula yang bersimbiosis senositik. Septa hanya ditemukan
dengan organisme lain secara pada hifa bagian tubuh yang
mutualisme. Sebagai parasit, membentuk alat reproduksi saja.
jamur mengambil makanan Reproduksi seksualnya melalui
langsung dari inangnya. peleburan gamet yang
Jamur jenis ini memiliki membentuk zigospora. Setelah
haustorium, yaitu hifa khusus sporangium pecah, spora
untuk menyerap makanan akan bertebaran dibawa angin. Di
langsung dari inangnya. Sebagai tempat yang sesuai, spora tersebut
saprofit, jamur mengambil akan berkecambah.Ia hidup
makanan dari sisa-sisa organisme saprofit misalnya pada roti atau
lain yang telah mati (Sumarsih, kotoran hewan (Kimball, 1983).
2003). Jamur yang bersimbiosis,
mengambil nutrisi berupa zat 2. Ascomycota Tubuh jamur ini
organik dari organisme lain dan tersusun atas miselium dengan
organisme itu mendapatkan zat hifa bersepta. Pada umumnya
tertentu yang bermanfaat jamur dari divisio ini hidup pada
dari jamur tersebut (Kimball, habitat air bersifat sebagai
1983). Jamur melakukan saproba atau patogen pada
reproduksi secara aseksual dan tumbuhan. Akan tetapi, tidak
seksual. Reproduksi secara sedikit pula yang
aseksual terjadi dengan hidup bersimbiosis dengan

2|Laporan Praktikum Cryptogamae


ganggang membentuk Lichenes aseksual Basidiomycota ditandai
(lumut kerak). Ciri khas dengan pembentukan konidium,
Ascomycota adalah cara sedangkan fase seksualnya
perkembangbiakan seksualnya ditandai dengan membentuk
dengan membentuk askospora. basidiospora. Spora pada
Sedangkan, reproduksi aseksual konidium maupun basidiospora
terjadi dengan membentuk pada kondisi yang sesuai tumbuh
konidium. Konidium ini dapat membentuk hifa bersekat
berupa kumpulan spora tunggal melintang yang berinti satu
atau berantai. Konidium (monokariotik). Selanjutnya, hifa
merupakan hifa khusus yang akan tumbuh membentuk
terdapat pada bagian ujung miselium. Di antara hifa ada
hifa penyokong yang disebut yang berjenis (+) dan ada yang (-
konidiofor. Di antara Ascomycota ). Jika hifa (+) dan hifa (-)
ada yang bersel tunggal, bertemu, bersentuhan, maka
bersel banyak membentuk dinding sel yang membatasi
miselium dan ada pula yang keduanya akan melebur, sehingga
membentuk tubuh buah terbentuk saluran sel. Hifanya
(Kimball, 1983). kemudian menjadi berinti dua
(dikariotik). Sel hifa dikariotik
3. Basidiomycota Pada umumnya terus tumbuh menjadi miselium.
jamur ini merupakan saproba Dari miselium ini muncul tubuh
yang penting. Aktivitasnya adalah buah (basidiocarp). Tubuh buah
menguraikan polimer lignin pada akan membentuk basidium. Di
kayu dan berbagai bagian dalam basidium, inti yang mula-
tumbuhan yang lain. jamur ini mula dua buah (masing-masing
adalah hifa bersepta, fase haploid) melebur menjadi satu inti
seksualnya dengan pembentukan diploid. Inti diploid akan
basidiospora yang terbentuk pada membelah secara meiosis dan
basidium yang berbentuk gada, menghasilkan 4 basidiospora
membentuk tubuh buah haploid (Ahmad, 2005).
(basidiokarp) seperti payung yang
terdiri atas batang dan tudung. Di 4. Deuteromycota Dari berbagai
bagian bawah tudung terdapat pengamatan secara teliti terhadap
lembaran - lembaran, tempat jamur tidak semua dapat diketahui
terbentuknya basidium. Semua cara reproduksi seksualnya.
anggota divisio Jamur- jamur yang seperti ini
Basidiomycota beradaptasi pada untuk sementara digolongkan ke
kehidupan di dalam Deuteromycota (Fungi
darat sebagai saproba, parasit Imperfecti = Jamur tidak
pada organism lain dan mikoriza. sempurna) (Ahmad, 2005).
Daur hidup Basidiomycota Fase

3|Laporan Praktikum Cryptogamae


Praktikum ini bertujuan untuk 2.2 Cara Kerja
mengetahui jenis-jenis dan
struktur jamur makroskopis dan 2.2.1 Jamur Makroskopis
mikroskopis.
Pertama menuliskan nama jamur

II. BAHAN DAN METODE tersebut dan menyebutkan familinya.


Memnggambar jamur tersebut dan
2.1 Alat dan Bahan
memberikan keterangan dan membuat
2.1.2 Alat tabel dan menuliskan tempat
hidup, jenis jamur, ordo dan marganya.
Peralatan yang digunakan dalam
praktikum kali ini adalah mikroskop, 2.2.2 Jamur Mikroskopis
cover glass, object glass, dissecting kit,
Pertama mengambil jamur pada
petridisk.
ragi dan oncom lalu meletakkan nya
2.1.1 Bahan pada object glass kemudian diteteskan 1
tetes air, dan menutup nya dengan cover
Bahan yang digunakan dalam
glass lalu diamati dengan menggunakan
praktikum ini adalah Jamur Enoki, Jamur
mikroskop.
oncom (Neuspora sitophila), Jamur
tempe (Rhizopus oligosporus), Jamur
roti basi (Rhizopus stolonifera).

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada praktikum kali ini membahas Berikut merupakan hasil pengamatan
tentang mengidentifikasi jamur/fungi jamur/fungi makroskopis dan mikroskopis
makroskopis dan mikroskopis. Sample pada tiap sample.
yang digunakan yaitu adalah Jamur
Enoki, Jamur oncom (Neuspora
sitophila), Jamur tempe (Rhizopus
oligosporus), Jamur roti basi
(Rhizopus stolonifera).

4|Laporan Praktikum Cryptogamae


3.1 Jamur Makroskopis Jamur juga bisa tumbuh di permukaan
batang kayu lapuk pohon-pohon berdaun
lebar seperti kesemek. Bentuk jamur yang
ada di alam terbuka berdaun lebar dan
berwarna coklat dan merah muda. Namun,
jamur yang dibudidayakan memiliki bentuk
menyerupai tauge, dengan batang putih
halus panjang dan bentuk jamurnyabulat
kecil seperti jarum pentul
Jamur ini sering digunakan dalam
Kingdom : Fungi
pengobatan tradisional untuk mengobati
Filum : Basidiomycota
susah buang air besar. Jamur Enokitake
Kelas : HomoBasidiomycetes
mengandung banyak serat. Jamur ini juga
Ordo : Agaricales
mengandung banyak protein dan beberapa
Famili : Marasmiaceae
vitamin seperti vitamin B, serta mineral.
Genus : Flamulina
Satu mangkuk jamur mentah diperkirakan
Spesies : Flamulina sp.
dapat menyediakan 20 kalori. Jamur ini
juga tidak mengandung gula sehingga aman
Jamur enoki adalah jamur pangan
dikonsumsi oleh penderita diabetes dan
dengan tubuh buah hasil budidaya
juga dapat dijadikan pilihan bahan
berbentuk panjang-panjang berwarna putih
makanan untuk diet.
seperti taugeDikenal juga sebagai jamur
Jamur Enokitake juga mengandung
tauge, jamur musim dingin, atau jamur
senyawa flammulin yang merupakan
jarum emas.
senyawa anti kanker dan tumor. Jamur
Di wilayah dunia beriklim sejuk, jamur
Enokitake juga dipercaya dapat
tumbuh dialam bebas pada suhu udara
menstimulasi sistem imun dan juga
rendah mulai musim gugur hingga awal
memiliki aktivitas anti viral dan anti
musim semi. Jamur tumbuh di permukaan
bakteri. Selain itu, dalam jamur ini juga
batang pohon Celtis sinensis (bahasa
terdapat senyawa lain yang berfungsi
Jepang: Enoki) yang sudah melapuk,
sebagai penurun tekanan darah dan juga
sehingga disebut Enokitake (jamur Enoki).
penurun kolestrol. Penelitian juga

5|Laporan Praktikum Cryptogamae


menginformasikan bahwa Enokitake substrat. Selain itu, terdapat pula
berguna dalam perawatan lymphomia dan sporangiofor (hifa yang mencuat ke udara
kanker prostat dan mengandung banyak inti sel, di bagian
ujungnya terbentuk sporangium (sebagai
penghasil spora), serta terdapat stolon (hifa
3.2 Jamur Mikroskopis yang berdiameter lebih besar daripada

Foto Literatur rizoid dan sporangiofor). Sebagai anggota

b
Zygomycota,Rhizopus stolonifer dapat
c
berkembangbiak secara aseksual atau
c
secara seksual.Reproduksi aseksual terjadi
b
a dengan cara membentuk spora didalam
a
sporangium yang terletak diujung-diujung
hifa.Sporangium ditunjang oleh
(Dok.Pribadi,2018)
sporangiofor. Sporangium stolonifer yang
Keterangan:
telah tua dan matang biasanya berwarna
a)sporangiofor
hitam.Jika telah matang, sporangium akan
b)sporangium
akan pecah dan menghasiklkan banyak
c)sporangiosfor
spora.Selanjutnya,spora-spora aknan
keluar dan menyebar dengan bantuan
Kingdom : Fungi
angin.Jika spora itu jatuh pada tempat yang
Filum : Zygomycota
cocok, ia akan tumbuh membentuk hifa
Kelas : Zygomycetes
baru.
Ordo : Mucorales
Famili : Mucoraceae Reproduksi seksual terjadi hanya
Genus : Rhizopus antara tegangan kawin yang berbeda, yang
Spesies : Rhizopus stolonifer. biasanya berlabel + dan -. Meski tegangan
yang kawin secara analisis yang tak dapat
dibedakan, mereka sering ditunjukkan
Jenis jamur ini memiliki hifa pendek
dalam hidup diagram siklus sebagai
bercabang-cabang dan berfungsi sebagai
bendera yang berbeda. Ketika tegangan
akar (rizoid) untuk melekatkan diri serta
menyerap zat-zat yang diperlukan dari keduanya di dalamsudah dekat,

6|Laporan Praktikum Cryptogamae


menghasilkan hormone-hormon yang a. Rhizopus oligosporus
b. Sporangium
menyebabkan ujung hyphal memasang c. Sporangiofor
bersama-sama dan mengembangkan ke
dalam gametangia, yang menjadi terpisah Kingdom : Fungi
dari sisa tubuh fungal oleh pembentukan Filum : Zygomycota
septa. Tembok kota antara keduanya Kelas : Zygomycetes
menyentuh dan memecahkan gametangia, Ordo : Mucorales
dan kedua protoplas-protoplas Famili : Mucoraceae
multinucleate datang berkumpul. + dan – Genus : Rhizopus
nucleus bergabung untuk membentuk suatu Spesies : Rhizopus oligosporus.
zigospora yang muda dengan beberapa Struktur Tubuh Rhizopus mempunyai tiga
nucleus diploid. Zigospora lalu tipe hifa, yaitu:
mengembangkan suatu tebal, mantel hitam a. Stolon, hifa yang membentuk jaringan
keras dan menjadi tidur, sering kali untuk pada permukaan substrat (misalnya roti)
beberapa bulan-bulan. Meiosis terjadi pada b. rizoid, hifa yang menembus substrat dan
waktu perkecambahan. Zigospora berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap
membuka dan menghasilkan suatu makanan
sporangium yang serupa menghasilkan c. sporangiofor, hifa yang tumbuh tegak
sporangium dengan tidak berkelamin, dan pada permukaan substrat dan memiliki
daur hidup mulai kembali lagi. Berikut sporangium globuler di ujungnya
adalah gambar dari perkembangbiakan Cara Reproduksi Rhizopus bereproduksi
dari Rhizopus stolonifer. secara aseksual dan seksual. Reproduksi
secara aseksual adalah dengan spora
nonmotil yang dihasilkan oleh sporangium,
Foto Literatur
Jamur Tempe sedangkan reproduksi seksualnya dengan
a
konjugasi.
Habitat di darat, di tanah yang lembab atau
b sisa organisme mati
c
b. Hifanya bercabang banyak tidak bersekat
saat masih muda dan bersekat setelah
(Dok, Pribadi, 2018) (Budiyanto, 2010)
Keterangan : menjadi tua

7|Laporan Praktikum Cryptogamae


c. Miseliumnya mempunyai tiga tipe hifa
yaitu : stolon (hifa yang membentuk
jaringan di permukaan substrat seperti roti),
rhizoid (hifa yang mnembus substrat dan
berfungsi untuk menyerap makanan),
sporangiofor (tangkai sporangium)
d. Berkembangbiak dengan cara vegetatif
yaitu membuat sporangium yang
menghasilkan spora. Generatif. Beberapa
manfaat dari R. oligosporus antara lain
meliputi aktivitas enzimatiknya,
kemampuan menghasilkan antibiotik alami
yang secara khusus dapat Kingdom : Fungi

melawan bakteri gram positif , biosintesa Filum : Ascomycota

vitamin-vitamin B , kebutuhannya akan Kelas : Ascomycetes

senyawa sumber karbon dan nitrogen , Ordo : Sordariales

perkecambahan spora , dan penetrisi Famili : Sordariaceae

miselia jamur tempe ke dalam jaringan biji Genus : Neusphora

kedelai. Spesies : Neusphora sitophila

Jamur oncom memiliki ciri Hifa


bersekat, bentuk menyerupai sel saraf,
bercabang, koloni berwarna orange.
Neurospora crassa memiliki spora
berbentuk seperti urat saraf berloreng-
loreng, sering terdapat pada produk-produk
bakeri dan menyebabkan kerusakan
sehingga biasanya disebut bakery mold
atau red bread-mold. Neurospora crassa
juga dikenal sebagai jamur oncom. Dalam
proses fermentasi jamur ini berkembang

8|Laporan Praktikum Cryptogamae


biak dan menjadikan makanan berwarna sejak 1941. Pertumbuhan jamur ini yang
kuning-kemerahan. Jika jamur ini sangat pesat, warna jingganya yang khas,
menyerang laboratorium Mikologi atau serta bentuk spora (konidia) yang
bakteriologi sebagai kontaminan, maka berbentuk seperti tepung merupakan ciri-
dapat menimbulkan bahaya pada kultur dan ciri khas kapang ini.
sangat sulit untuk dihilangkan karena Jenis jamur ini (Neurospora
banyaknya jumlah konidia yang mudah sp.) di Jawa Barat mudah diperoleh dari
menyebar yang diproduksi dan karena oncom. Jamur ini dapat pula tumbuh subur
pertumbuhannya yang sangat cepat. pada tongkol jagung yang telah direbus dan
Neurospora adalah organisme yang diambil bijinya. Biarkan tongkol jagung itu
pertumbuhannya sangat cepat tetapi selama beberapa hari, agar ditumbuhi
askosporanya membutuhkan perlakuan Neurospora sp. dengan konidia yang
khusus. Sel hifanya memiliki inti banyak berwarna jingga.
(multinukleat). Miseliumnya berpigmen Neurospora sp., selain
dengan jumlah pigmen bervariasi, dimanfaatkan dalam fermentasi pembuatan
tergantung substratumnya. oncom, banyak juga dimanfaatkan dalam
penelitian genetika, yaitu untuk mengetahui
Menurut Shear and Dodge (1927), pengaruh sinar X yang dapat menyebabkan
tahapan aseksual dari kapang ini adalah mutasi.
warna sporanya yang dominan orange atau
jingga terang, sedangkan tahapan
seksualnya dari N. sitophila, N. crassa, IV. KESIMPULAN
dan N. tetrasperma tidak diakui pada Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan
sampel yang digunakan pada praktikum
awalnya, karena tidak mudah diamati pada
kali ini adalah Jamur Enoki, Jamur oncom
kondisi alamiah serta membutuhkan strain (Neuspora sitophila), Jamur tempe
dari kedua dua tipe kawin untuk (Rhizopus oligosporus), Jamur roti basi
(Rhizopus stolonifera). Pada jamur
penyempurnaan tahapan seksual tersebut. makroskopis terdapat Jamur
Kapang dari genus Neurospora Kuping,Shiitake, dan Jamur Tiram yang
memiliki struktur tubuh yang beda-beda.
telah lama diketahui dan telah dipelajari
Pada jamur kuping bentuk jamur ini
sejak 1843. Spesies N. crassa telah banyak berbetntuk sepertikuping dan
digunakan di dalam penelitian laboratorium teksturnyakasar. Pada jamur Shiitake dan

9|Laporan Praktikum Cryptogamae


tiram jamur
ini berbentuk seperti payungdan
dibawahnya terdapatlamella-lamella.
Pada jamur
mikroskopis jamur pada ragi hanya terlihat
spornya saja. Sedangkan pada jamur oncom
spora, hifa, dan misselium nya terlihat.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Riza Zainuddin. 2005.
Pemanfaatan Khamir
Saccharomyces cerevisiae Untuk
Ternak. Jurnal Perternakan. 15(1) :
50-51.
Campbell, Neil A. 2003. Biologi Edisi 5
Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Kimball, Jhon W. 1983. Biologi Jilid 3
Edisi 5. Jakarta : Erlangga.
Sumarsih, Sri. 2003. Diktat Kuliah
Mikrobiolohi Dasar Jurusan Ilmu
Tanah . Yogyakarta : UPN
Verteran.
Shear, C. L., & B. O. Dodge. (1927). Life
histories and heterothallism of the red
bread-mold fungi of the Monilia
sitophila group.
/. Agric. Res. 34:1019-1042..
Tjitrosoepomo, Gembong. 1989.
Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta
: UGM.

10 | L a p o r a n P r a k t i k u m C r y p t o g a m a e

Anda mungkin juga menyukai