Anda di halaman 1dari 12

JAMUR MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS

Lucke Dwynata Runtu1, Rizal Maulana Hasby2, Fatiya Showaturrahmani3

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sunan Gunung Djati Bandung

Email: Lickeruntu@yahoo.com

Abstrak: Jamur termasuk organisme eukariotik karena sel penyusunnya telah memiliki membran inti.
Jamur ada yang hidup sebagai parasit, ada pula yang bersifat saprofit . Pengamatan kali ini bertujuan
untuk mengenal jenis-jenis dan struktur jamur makroskopis, mengenal jenis-jenis jamur mikroskopis,
serta mengetahui jenis-jenis dan struktur jamur mikroskopis. Metode yang dilakukan adalah dengan
menuliskan nama dan family jamur yang diamati. Lalu, menggambar bagian-bagian dari jamur tersebut,
dan membuat tabulasi data masing masing jamur. Hasil pada pengamatan kali ini, yaitu Sifat morfologi
jamur tiram mencakup warna tubuh buah (putih, abu-abu, coklat, merah muda, atau kuning), ada
tidaknya tangkai (ada tangkai bila terdapat organ penyangga, sehingga tudung tidak menempel pada
permukaan substrat, tidak ada tangkai bila tudung menempel pada permukaan substrat), posisi tangkai
pada tudung (di tengah tudung atau di tepi), bentuk tudung (lingkaran atau setengah lingkaran), dan
ukuran relatif tubuh buah terhadap isolat tertentu lainnya. Pada jamur roti, terdiri atas kepala konidia,
konidia, fialid, vesikel dan konidiofor. Kepala konodia adalah struktur yang terletak di bagian terminal
konidiofor, berbentuk bulat (globose) atau semibulat (subglobose) tersusun atas vesikel, metula (jika
ada), fialid dan konidia. Pada jamur oncom merupakan tumbuhan tingkat rendah yang tak berklorofil
sehingga tidak mampu membentuk makanan sendiri. Pada jamur tempe, sifat-sifat jamur Rhizopus
oryzae yaitu koloni berwarna putih berangsur-angsur menjadi abu-abu; stolon halus atau sedikit kasar
dan tidak berwarna hingga kuning kecoklatan; sporangiofora tumbuh dari stolon dan mengarah ke udara,
baik tunggal atau dalam kelompok (hingga 5 sporangiofora). Sedangkan, pada ragi adalah suatu macam
tumbuh- tumbuhan bersel satu yang tergolong kedalam keluarga cendawan.

Keyword: Jamur, hifa,makroskopis, mikroskopis, reproduksi, habitat,

I. PENDAHULUAN

Jamur termasuk organisme Pada jamur multiseluler yang


eukariotik karena sel penyusunnya hifanya tidak bersekat (asepta), inti
telah memiliki membran inti. Jamur selnya tersebar di dalam sitoplasma dan
merupakan organisme bersel banyak berinti banyak. Jamur jenis ini disebut
(multiseluler), tetapi ada juga yang jamur senositik (coenocytic). Sedang
bersel tunggal (uniseluler). Tubuh yang bersekat umumnya berinti satu
jamur bersel banyak terdiri atas dan disebut sebagai jamur monositik
benang-benang halus yang disebut hifa, (monocytic) (Campbell, 2003).
kumpulan hifa jamur membentuk
Bentuk jamur mirip dengan
anyaman yang disebut miselium
tumbuhan, tetapi jamur tidak memiliki
(Campbell, 2003).
daun dan akar sejati. Selain itu, jamur
tidak memiliki klorofil sehingga tidak Jamur melakukan reproduksi secara
mampu berfotosintesis. Dengan aseksual dan seksual. Reproduksi
demikian, jamur merupakan organisme secara aseksual terjadi dengan
heterotrop, yaitu organisme yang cara pembentukan kuncup atau tunas pada
memperoleh makanannya dengan jamur uniseluler serta pemutusan
mengabsorbsi nutrisi dari benang hifa (fragmentasi miselium)
lingkungannya atau substratnya dan pembentukan spora aseksual
(Kimball, 1983). (spora vegetatif) pada fungi
multiseluler. Reproduksi jamur secara
Jamur ada yang hidup sebagai
seksual dilakukan oleh spora seksual.
parasit, ada pula yang bersifat saprofit.
Spora seksual dihasilkan secara
Selain itu, ada pula yang bersimbiosis
singami. Singami terdiri dari dua tahap,
dengan organisme lain secara
yaitu tahap plasmogami dan tahap
mutualisme. Sebagai parasit, jamur
kariogami (Tjitrosoepomo, 1989).
mengambil makanan langsung dari
Jamur digolongkan ke dalam 4 divisi,
inangnya. Jamur jenis ini memiliki
yaitu Zygomycota, Ascomycota,
haustorium, yaitu hifa khusus untuk
Basidiomycota dan Deuteromycocotin.
menyerap makanan langsung dari
inangnya. Sebagai saprofit, jamur 1. Zygomycota
mengambil makanan dari sisa-sisa
Tubuh Zygomycota tersusun atas
organisme lain yang telah mati
hifa senositik. Septa hanya ditemukan
(Sumarsih, 2003).
pada hifa bagian tubuh yang
Jamur yang bersimbiosis, membentuk alat reproduksi saja.
mengambil nutrisi berupa zat organik Reproduksi seksualnya melalui
dari organisme lain dan organisme itu peleburan gamet yang membentuk
mendapatkan zat tertentu yang zigospora. Setelah sporangium pecah,
bermanfaat dari jamur tersebut spora akan bertebaran dibawa angin.
(Kimball, 1983). Di tempat yang sesuai, spora tersebut
akan berkecambah.Ia hidup saprofit
misalnya pada roti atau kotoran hewan Aktivitasnya adalah menguraikan
(Kimball, 1983). polimer lignin pada kayu dan berbagai
bagian tumbuhan yang lain. jamur ini
2. Ascomycota
adalah hifa bersepta, fase seksualnya
Tubuh jamur ini tersusun atas dengan pembentukan basidiospora
miselium dengan hifa bersepta. Pada yang terbentuk pada basidium yang
umumnya jamur dari divisio ini hidup berbentuk gada, membentuk tubuh
pada habitat air bersifat sebagai saproba buah (basidiokarp) seperti payung yang
atau patogen pada tumbuhan. Akan terdiri atas batang dan tudung. Di
tetapi, tidak sedikit pula yang hidup bagian bawah tudung terdapat
bersimbiosis dengan ganggang lembaran - lembaran, tempat
membentuk Lichenes (lumut kerak). terbentuknya basidium. Semua anggota
Ciri khas Ascomycota adalah cara divisio Basidiomycota beradaptasi
perkembangbiakan seksualnya dengan pada kehidupan didarat sebagai
membentuk askospora. Sedangkan, saproba, parasit pada organism lain dan
reproduksi aseksual terjadi dengan mikoriza. Daur hidup Basidiomycota
membentuk konidium. Konidium ini Fase aseksual Basidiomycota ditandai
dapat berupa kumpulan spora tunggal dengan pembentukan konidium,
atau berantai. Konidium merupakan sedangkan fase seksualnya ditandai
hifa khusus yang terdapat pada bagian dengan membentuk basidiospora.
ujung hifa penyokong yang disebut Spora pada konidium maupun
konidiofor. Di antara Ascomycota ada basidiospora pada kondisi yang sesuai
yang bersel tunggal, bersel banyak tumbuh membentuk hifa bersekat
membentuk miselium dan ada pula melintang yang berinti satu
yang membentuk tubuh buah (Kimball, (monokariotik). Selanjutnya, hifa akan
1983). tumbuh membentuk miselium. Di
antara hifa ada yang berjenis (+) dan
3. Basidiomycota
ada yang (-). Jika hifa (+) dan hifa (-)
Pada umumnya jamur ini bertemu, bersentuhan, maka dinding
merupakan saproba yang penting. sel yang membatasi keduanya akan
melebur, sehingga terbentuk saluran Alat dan Bahan
sel. Hifanya kemudian menjadi berinti
Pada praktikum kali ini alat yang
dua (dikariotik). Sel hifa dikariotik
digunakan adalah mikriokop bedah,
terus tumbuh menjadi miselium. Dari
petri disk, disecting kit,mikrokop,
miselium ini muncul tubuh buah
cover glass, object glass, dan alat tulis.
(basidiocarp). Tubuh buah akan
Sedangkan bahan yang digunakan
membentuk basidium. Di dalam
adalah jamur Tiram ( Pleurotus
basidium, inti yang mula-mula dua
ostreatus ), jamur pada oncom, jamur
buah (masing-masing haploid) melebur
pada tempe, jamur pada roti, dan ragi.
menjadi satu inti diploid. Inti diploid
akan membelah secara meiosis dan Cara Kerja
menghasilkan 4 basidiospora haploid
Alat dan bahan disiapkan terlebih
(Ahmad, 2005).
dahulu. Kemudian, nama jamur
4. Deuteromycota Dari berbagai dituliskan dan disebutkan familinya.
pengamatan secara teliti terhadap jamur Lalu, gambar dan beri keterangan
tidak semua dapat diketahui cara masing-masing bahan. Terakhir, jamur
reproduksi seksualnya. Jamur- jamur tersebut dibuat tabulasi data dan
yang seperti ini untuk sementara didiskusikan: tempat hidup, kegunaan,
digolongkan ke dalam Deuteromycota jenis jamur, bangsa, marga atau jenis
(Fungi Imperfecti = Jamur tidak serta lain sebgainya.
sempurna) (Ahmad, 2005).
III. HASIL DAN
Tujuan dari praktikum kali ini adalah PENGAMATAN
mengenal jenis-jenis dan struktur jamur
Pada praktikum kali ini, kami
makroskopis, mengenal jenis-jenis
membahas tentang mendeskripsikan
jamur mikroskopis, serta mengetahui
jamur makroskopis dan jamur
jenis-jenis dan struktur jamur
mikroskopis. Sampel yang digunakan
mikroskopis.
adalah jamur Tiram ( Pleurotus
II. METODE KERJA
ostreatus ), jamur pada oncom, jamur satu jenis jamur pelapuk kayu yang
pada tempe, jamur pada roti, dan ragi. sudah dikenal dan potensial ialah jamur
tiram (Pleurotus spp.). Perez et al.
3.1 Jamur Tiram
(2009) mengemukakan bahwa P.
No. Foto Literature ostreatus merupakan salah satu fungi
1. pendegradasi lignin aktif yang hidup
secara saprofit pada kayu lapuk di
hutan. Jamur ini diproduksi secara
komersial pada skala industri sebagai
(Dokumen bahan pangan karena kelezatannya,
pribadi.2018) kandungan nutrisinya, dan mampu
Keterangan: menstimulasi kesehatan. Jamur ini juga
a. Pleurotus menghasilkan beberapa metabolit
ostreatus sekunder yang bermanfaat untuk
pengobatan. Aktivitas lignolitik jamur
ini telah dimanfaatkan untuk berbagai
Klasifikasi:
keperluan seperti biokonversi limbah
Kingdom: Fungi pertanian, biodegradasi polutan
organik, dan kontaminan industri, serta
Phylum: Basidimycota
bleaching pada industri kertas. Sifat
Class: Homobaasidiomycetes morfologi tersebut mencakup warna
tubuh buah (putih, abu-abu, coklat,
Ordo: Agaricales
merah muda, atau kuning), ada
Famili: Tricholomataceae tidaknya tangkai (ada tangkai bila
terdapat organ penyangga, sehingga
Genus: Pleurotus
tudung tidak menempel pada
Spesies: Pleurotus ostreatus permukaan substrat, tidak ada tangkai
bila tudung menempel pada permukaan
Jenis-jenis jamur pelapuk kayu banyak
substrat), posisi tangkai pada tudung (di
terdapat di hutan alam Indonesia. Salah
tengah tudung atau di tepi), bentuk
tudung (lingkaran atau setengah roti tawar mengandung pati dalam
lingkaran), dan ukuran relatif tubuh jumlah yang relatif tinggi. Pati ini dapat
buah terhadap isolat tertentu dihidrolisis menjadi gula sederhana
lainnya.(Achmad E.N dkk, 2011) oleh mikroorganisme khususnya jamur,
karena gulasederhana merupakan
3.2 Jamur pada Roti
sumber nutrisi utama bagi
Foto Literatur mikroorganisme tersebut. Jamur

c b merupakan mikroorganisme utama

c yang berperan penting dalam proses

b pembuatan dan pembusukan roti.


a Beberapa jenis jamur yang sering
a
ditemukan pada pembusukan roti
adalah Rhizopus stolonifer, Penicillium
(Dok.Pribadi,2018
sp, Mucor sp dan Geotrichum sp serta
)
juga bisa terdapat Aspergillus sp dan
Keterangan:
a)sporangiofor lainnya.Aspergillus merupakan
b)sporangium mikroorganisme eukariot, saat ini
c)sporangiosfor diakui sebagai salah satu diantara
beberapa makhluk hidup yang memiliki
daerah penyebaran paling luas serta
Kingdom : Fungi
berlimpah di alam, selain itu jenis
Filum : Zygomycota
kapang ini juga merupakan kontaminan
Kelas : Zygomycetes
umum pada berbagai substrat di daerah
Ordo : Mucorales
tropis maupun subtropis. Oleh karena
Famili : Mucoraceae
itu, kemungkinan besar banyak jenis
Genus : Rhizopus
Aspergillus juga dapat hidup pada roti
Spesies : Rhizopus stolonifer.
tawar. Jamur Aspergillus sp dapat
menghasilkan beberapa mikotoksin.
Menurut Kusuma, tepung terigu yang Salah satunya adalah aflatoksinyang
menjadi bahan dasar dalam pembuatan paling sering dijumpai pada hasil panen
pertanian serta bahan makanan pokok atau clavate. konidiofor merupakan
di banyak negara berkembang sehingga suatu struktur tegak lurus yang muncul
mengancam keamanan pangan. dari sel kaki dan pada ujungnya
Aflatoksin adalah jenis toksin yang menghasilkan kepala konidia. Sebagian
bersifat karsinogenik dan hepatotoksik. besar dari spesies Aspergillus sp
Manusia dapat terpapar oleh aflatoksin memiliki konidiofor tidak bercabang
dengan mengkonsumsi makanan yang yang masing-masing menghasilkan
terkontaminasi oleh toksin hasil dari kepala konidia tunggal. (Mizana, D.K.
pertumbuhan jamur ini. Kadang dkk. 2016)
paparan sulit dihindari karena
3.3 Jamur pada Tempe
pertumbuhan jamur di dalam makanan
sulit untuk dicegah.7Pada pemeriksaan Foto Literatur
mikromorfologi dengan mikroskop Jamur Tempe
a
pada pembesaran 400X didapatkan
gambaran jamur Aspergillus sp yang
sesuai dengan identifikasi menurut b
c
Robert A. Samson dan Ellen S. van
Reenen-Hockstra dimana pada
gambaran yang ditemukan jamur (Dok, Pribadi, 2018)

tersebut, yaitu terdiri atas kepala


konidia, konidia, fialid, vesikel dan (Budiyanto, 2010)

konidiofor. Kepala konodia adalah Keterangan :


a. Rhizopus oligosporus
struktur yang terletak di bagian
b. Sporangium
terminal konidiofor, berbentuk bulat c. Sporangiofor
(globose) atau semibulat (subglobose)
tersusun atas vesikel, metula (jika ada),
fialid dan konidia. Vesikel adalah Klasifikasi:

pembesaran konidiofor pada bagian Kingdom: Fungi


apeksnya membentuk suatu struktur
Phylum: Zygomycota
berbentuk globose, hemisferis, elips
Class: Zygomycetes termasuk mikroba heterofermentatif
(Kuswanto dan Slamet, 1989).
Ordo: Mucorales
Rhizopus sp. merupakan kapang
Famili: Mucoraceae
filamen dari kelas Zygomycetes yang
Genus: Rhizopus dikenal sebagai jamur tempe kedelai
yang merupakan makanan fermentasi
Spesies: Rhizopus oryzae
khas asal Indonesia. Selain kedelai, saat
Menurut Soetrisno (1996) sifat-sifat ini, Rhizopus sp. juga telah
jamur Rhizopus oryzae yaitu koloni dikembangkan di negara lain dalam
berwarna putih berangsur-angsur fermentasi menggunakan substrat
menjadi abu-abu; stolon halus atau bahan pangan non-kedelai seperti
sedikit kasar dan tidak berwarna hingga kacang polong liar (Niveditha &
kuning kecoklatan; sporangiofora Sridhar 2014), soba (Wronkowska et al.
tumbuh dari stolon dan mengarah ke 2015), jelai (Sandhu & Punia 2017),
udara, baik tunggal atau dalam kacang rumput (Starzyńska-
kelompok (hingga 5 sporangiofora); Janiszewska et al. 2015), dan kacang
rhizoid tumbuh berlawanan dan terletak lupin (Priatni et al. 2013)
pada posisi yang sama dengan
3.4 Jamur pada Oncom
sporangiofora; sporangia globus atau
sub globus dengan dinding Foto Literatur
berspinulosa (duri-duri pendek), yang Jamur oncom
berwarna coklat gelap sampai hitam (Neurospora
bila telah masak; kolumela oval hingga sitophila) a

bulat, dengan dinding halus atau sedikit


kasar; spora bulat, oval atau berbentuk
elips atau silinder; suhu optimal untuk
pertumbuhan 350C,minimal 5-70C dan
maksimal 440C. Berdasarkan asam
(Myzel, 2010)
laktat yang dihasilkan Rhizopus oryzae b
masuk kedalam golongan Ascomycota.
(dokumen pribadi, Jamur merupakan merupakan
2018) tumbuhan tingkat rendah yang tak
Keterangan : berklorofil sehingga tidak mampu
a. Spora membentuk makanan sendiri. Dalam
b. hifa sistem mata rantai makanan, jamur
Berikut adalah klasifikasi Neurospora merukan makhluk konsumen. Untuk itu
sitophila (jamur pada oncom). kehidupan jamur sangat tergantung
pada substrat yang dapat menyediakan
Kingdom : Fungi
karbonhidrat, protein, vitamin, dan
Filum : Ascomycota senyawa kimia lainnya. Jamur

Kelas : Ascomycetes menyerap menyerap zat makanan ini


dari lingkungan hidupnya melalui
Ordo : Sordariales
sistem hifa, dan miselium (Sarwono,
Famili : Sordariaceae 2009:32)

Genus : Neurospora Jamur neurospora ini berwarna jingga


dan sering tumbuh di tempat-tempat
Spesies : Neurospora sitophila
yang baru dibakar dan pertumbuhannya
Nama Neoruspora Sitophila berasal amat cepat tetapi askosporanya
dari kata neuron (sel saraf) karena membutuhkan perlakuan khusus,
guratan-guratan pada sporanya temperatur, dan kondisi lingkungan
menyerupai bentuk akson. sitos yang tepat untuk tumbuh sebagaimana
(makanan) dan philos (menyukai). dilakukan jamur sejenis lainnya.
Sebelum diketahui perkembangbiakan
secara seksualnya, jamur ini masuk ke
dalam kelompok Deuteromycota, tetapi
setelah diketahui fase seksualnya
(teleomorph), yaitu dengan
pembentukan askus, maka jamur ini
3.5 Ragi yang dikenal dengan istilah pertunasan,
yang menyebabkan terjadinya
Gambar Literatur
peragian. Peragian adalah istilah umum
yang mencangkup perubahan
gelembung udara dan yang bukan
gelembung udara ( aerobic dan

a anaerobic ) yang disebabkan oleh

(Dokumen (Ida, 2017) mikroorganisme. Dalam pembuatan

pribadi, 2018) roti, sebagian besar ragi berasal dari


mikroba jenis Saccharomyces

Keterangan : a. Saccharomyces Cerevisiae. Ragi merupakan bahan

cerevisiae pengembang adonan dengan produksi


gas karbondioksida (Mudjajanto Eddy
Setyo dan Lilik Noor Yulianti (2004:
Klasifikasi : 24).

Kingdom: Fungi KESIMPULAN

Phylum: Ascomycota Pada praktikum kali ini dapat

Class: Saccharomytes disimpulkan bahwa Jamur digolongkan


ke dalam 4 divisi, yaitu Zygomycota
Ordo: Saccharomytales yang tubuhnya tersusun atas hifa

Family: Saccharomytaceae senositik, Ascomycota yang tubuhnya


tersusun atas miselium dengan hifa
Genus: Saccharomyces
bersepta, Basidiomycota yang

Spesies: S. cerevisiae tubuhnya tersusun atas hifa bersepta


dan Deuteromycocotin yaitu termasuk
Ragi adalah suatu macam tumbuh-
jamur yang tidak sempurna.
tumbuhan bersel satu yang tergolong
kedalam keluarga cendawan. Ragi
berkembang biak dengan suatu proses
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, E.N. 2011. Karakter Niveditha VR, Sridhar KR. 2014–
Morfologis dan Genetik Jamur Antioxidant activity of raw,
Tiram (Pleurotus spp.). J. Hort. cooked and Rhizopus oligosporus
21(3):225-231, fermented beans of Canavalia of
coastal sand dunes of Southwest
Ahmad, Riza Zainuddin. 2005.
India. Journalof Food Science and
Pemanfaatan Khamir
Technology 51, 3253–3260
Saccharomyces Cerevisiae Untuk
Ternak. Jurnal Peternakan. Perez, G., J. Pangilinan, A.G.
15(1):50-51. Pisabarro, and L. Ramirez. 2009.
Telomere Organization in the
Campbell, Neill A. 2003. Biologi Edisi
Ligninolytic Basidiomycetes
5 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Pleurotus ostreatus. Appl. Env.
Kimball, John W . 1983. Biologi Jilid 3 Microb. 75(5):1427-1436
Edisi 5. Jakarta: Erlangga.
Priatni S, Devi AF, Kardono LBS,
Kuswanto, R. K., Sudarmadji, Slamet. Jayasena V. 2013– Quality and
1989. Mikrobiologi Pangan. sensory evaluations of tempe
Yogyakarta: UGM prepared from various particle
sizes of lupin beans. Jurnal
Mizana, D.K.dkk. 2016. Identifikasi
Teknologi dan Industri Pangan
Pertumbuhan Jamur Aspergillus
.(24), 209-214.
Sp pada Roti Tawar yang Dijual di
Kota Padang Berdasarkan Suhu Sandhu KS, Punia S. 2017–
dan Lama Penyimpanan. Jurnal Enhancement of bioactive
Kesehatan Andalas. (5)(2) compounds in barley cultivars by
solid substrate fermentation.
Mudjajanto, Eddy setyo dan Yulianti,
Journal of Food Measurement and
Lilik Noor., 2004. Membuat Aneka
Characterization1–7.
Roti. Jakarta :Penebar Swadaya.
Sarwono. Bambang. 2009. Usaha Sumarsih, Sri. 2003. Diktat Kuliah
membuat Tempe dan Oncom. Mikrobiologi Dasar Jurusan Ilmu
Jakarta: Penebar Swadaya Tanah.Yogyakarta : UPN Veteran.

Starzyńska-Janiszewska A, Stodolak B, Tjitrosoepomo,Gembong.1989.Takson


Wikiera A. 2015– Proteolysis in omi Tumbuhan.Yogyakarta : UGM
tempeh-type products obtained
Wronkowska M, Christa K, Ciska E,
with Rhizopus and Aspergillus
Soral-Śmietana M. 2015–
strains from grass pea (Lathyrus
Chemical characteristics and
sativus) seeds. Acta Sci Pol
sensory evaluation of raw and
Technol Aliment 14:125–132
roasted buckwheat groats
Soetrisno, N. S., 1996. Bunga Rampai fermented by Rhizopus
Tempe Indonesia. Jakarta Yayasan oligosporus. Journal of Food
Tempe Indonesia. Quality 38, 130–138

Anda mungkin juga menyukai