Anda di halaman 1dari 17

Modul

JAMUR (FUNGI)

Disusun Oleh:

Zakiyaturridha
(1406103010031)

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM BANDA ACEH
2017
Indikator

1. Mengidentifikasi ciri-ciri umum jamur


2. Mendeskripsikan morfologi jamur
3. Mendeskripsikan struktur tubuh jamur
4. Menjelaskan cara jamur memperoleh nutrisi
5. Menjelaskan cara reproduksi jamur
6. Menjelaskan daur hidup jamur
7. Mengelompokkan jamur berdasarkan morfologi, cara memperoleh nutrisi, dan
reproduksi
8. Mendeskripsikan peran jamur dalam bidang ekologi
9. Mendeskripsikan peran jamur dalam bidang kesehatan
10. Mendeskripsikan peran jamur dalam bidang ekonomi

Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri umum jamur


2. Siswa mampu mendeskripsikan morfologi jamur
3. Siswa mampu mendeskripsikan struktur tubuh jamur
4. Siswa mampu menjelaskan cara jamur memperoleh nutrisi
5. Ssiwa mampu menjelaskan cara reproduksi jamur
6. Siswa mampu menjelaskan daur hidup jamur
7. Siswa mampu mengelompokkan jamur berdasarkan morfologi, cara memperoleh
nutrisi, dan reproduksi
8. Siswa mampu mendeskripsikan peran jamur dalam bidang ekologi
9. Siswa mampu mendeskripsikan peran jamur dalam bidang kesehatan
10. Siswa mampu mendeskripsikan peran jamur dalam bidang ekonomi
Pengertian Jamur

Secara umum, jamur dapat didefinisikan


sebagai organisme eukariotik yang mempunyai inti dan
organel. Jamur tersusun dari hifa yang merupakan
benang-benang sel tunggal panjang, sedangkan
kumpulan hifa disebut dengan miselium. Miselium
merupakan massa benang yang cukup besar dibentuk
dari hifa yang saling membelit pada saat jamur tumbuh.
Jamur mudah dikenal dengan melihat warna
miseliumnya.

(Sumber. Wikipedia (2004))


Bagian penting tubuh jamur adalah suatu struktur berbentuk tabung menyerupai seuntai
benang panjang, ada yang tidak bersekat dan ada yang bersekat. Hifa dapat tumbuh bercabang-
cabang sehingga membentuk jaring-jaring, bentuk ini dinamakan miselium. Pada satu koloni
jamur ada hifa yang menjalar dan ada hifa yang
menegak. Biasanya hifa yang menegak ini
menghasilkan alat-alat pembiak yang disebut
spora, sedangkan hifa yang menjalar berfungsi
untuk menyerap nutrien dari substrat dan
menyangga alat-alat reproduksi. Hifa yang

Sumber: artikelsiana (2009)


menjalar disebut hifa vegetatif dan hifa yang tegak disebut hifa fertil.
Hifa adalah benang halus yang merupakan bagian dari dinding tubuler yang mengelilingi
membran plasma dan sitoplasma. Jamur sederhana berupa sel tunggal atau benang-banang hifa
saja. Jamur tingkat tinggi terdiri dari anyaman hifa yang disebut prosenkim atau
pseudoparenkim. Prosenkim adalah jalinan hifa yang kendor dan pseudoparenkim adalah
anyaman hifa yang lebih padat dan seragam. Sering terdapat anyaman hifa yang padat dan
berguna untuk mengatasi kondisi buruk yaitu rhizomorf atau sklerotium. Ada pula yang disebut
stroma yaitu jalinan hifa yang padat dan berfungsi sabagai bantalan tempat tumbuhnya
bermacam-macam bagian lainnya. Karena tidak berklorofil, jamur temasuk ke
fungi(jamur) adalah organisme dalam makhluk hidup heterotof (memperoleh
makanan dari organisme lainnya), dalam hal ini
eukariotik yang bersel tunggal atau jamur hidup dengan jalan menguraikan bahan-
banyak dengan tidak memiliki klorofil. bahan organik yang ada di lingkungannya
Sel jamur memiliki dinding yang
tersusun atas kitin. karena sifat-sifatnya tersebut dalam klasifikasi makhluk hidup, jamur
dipisahkan dalam kingdomnya tesendiri, ia tidak termasuk dalam kingdom protista,monera,
maupun plantae.

Ciri-ciri Tubuh Jamur

Sebagian besar jamur membentuk dinding selnya dari kitin, yaitu suatu polisakarida
yang mengandung pigmen-pigmen yang kuat namun fleksibel. Tubuh buah suatu jenis jamur
dapat berbeda dengan jenis jamur lainnya yang ditunjukkan dengan adanya perbedaan tudung
(pileus), tangkai (stipe), dan lamella (gills) serta cawan (volva). Adanya perbedaan ukuran,
warna, serta bentuk dari pileus dan stipe merupakan ciri penting dalam melakukan identifikasi
suatu jenis jamur. Beberapa karakteristik umum dari jamur yaitu: jamur merupakan organisme
yang tidak memiliki klorofil sehingga cara hidupnya sebagai parasit atau saprofit. Tubuh terdiri
dari benang yang bercabang-cabang disebut hifa, kumpulan hifa disebut miselium, berkembang
biak secara aseksual dan seksual.

Cara Hidup Jamur

Jamur Saproba Jamur saproba mendapatkan nutrisi dengan


cara menguraikan organisme yang sudah mati
(Pengurai)
atau bahan organik lainnya.

Jamur parisit menyerap nutrisi dari tubuh


organisme lain yang ditumpangi (inang).
Jamur parasit menyebabkan penyakit atau Jamur Parasit
bersifat patogen bagi inang yang
ditumpanginya.
Jamur simbiosis mutualisme mendapatkan
nutrisi dari organisme hidup lain, tetapi
Jamur Mutual mampu memberikan keuntungan bagi
organisme pasangan simbiosisnya.

Jamur pada dasarnya bersifat heterotrof yaitu organisme yang dapat menyerap zat
organik dari lingkungan melalui hifa dan miselium untuk memperoleh makanannya, dan
kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Semua zat seperti karbohidrat, protein,
vitamin, dan senyawa kimia lainnya diperoleh dari lingkungannya. Jamur dapat bersifat parasit
obligat, parasit fakultatif, dan saprofit.

Cara Reproduksi Jamur

Aseksual Seksual

Perkembangbiakan jamur
Perkembangbiakan secara seksual dilakukan
secara aseksual dilakukan dengan cara peleburan inti
dengan cara pembelahan sel (nukleus) dari dua sel
sel (fragmentasi) dan induknya melalui kontak
pembentukan spora (satu gametangium (alat
atau beberapa sel yang perkembangbiakan) dan
dibungkus oleh sebuah konjugasi (transfer bahan
lapisan pelindung). genetik antar dua individu).
Spora seksual
membelahnya secara
meiosis sedangkan spora
aseksual membelah
dengan cara mitosis.
Secara alamiah jamur dapat
berkembang biak dengan dua cara,
yaitu secara aseksual dan seksual.
Reproduksi secara aseksual dapat
terjadi dengan beberapa cara yaitu
dengan fragmentasi miselium,
pembelahan (fission) dari sel-sel
somatik menjadi sel-sel anakan. Tunas
(budding) dari sel-sel somatik atau spora, tiap tunas membentuk individu baru, pembentukan
spora aseksual, tiap spora akan berkecambah membentuk hifa yang selanjutnya berkembang
menjadi miselium. Reproduksi secara seksual melibatkan peleburan dua inti sel yang
kompatibel. Proses reproduksi secara seksual terdiri dari tiga fase yaitu plasmogami, kariogami
dan meiosis. Plasmogami merupakan proses penyatuan antara dua protoplasma yang segera
diikuti oleh proses kariogami (persatuan antara dua inti). Fase meiosis menempati fase terakhir
sebelum terbentuk spora. Pada fase tersebut dihasilkan masing-masing sel dengan kromosom

yang bersifat haploid (Sumber: artikelsiana (2009))


Jamur memperbanyak diri dengan cara memproduksi sejumlah besar spora aseksual
jika kondisi habitat sesuai. Untuk mendapatkan kebutuhan energinya, jamur akan mencari dan
mengabsorbsi molekul-molekul organik. Melewati dinding selnya, jamur dapat mengabsorbsi
molekul-molekul kecil yang kemudian diabsorbsi dan digunakan secara langsung atau disusun
menjadi molekul organik dalam sel.
Klasifikasi Jamur

Setiap jamur tercakup di dalam salah satu dari kategori taksonomi, dibedakan atas dasar
tipe spora, morfologi hifa dan siklus seksualnya. Kelompok-kelompok ini adalah : Oomycetes,
Zygomycetes, Ascomycetes, Basidiomycetes dan Deuteromycetes. Terkecuali untuk
deuteromycetes, semua jamur menghasilkan spora seksual yang spesifik. Berikut ini disajikan
Tabel 1 untuk membedakan 5 kelompok jamur.

A. Oomycotes
Dikatakan sebagai jamur air karena sebagian besar anggotanya hidup di air atau di dekat
badan air. Hanya sedikit yang hidup di darat. Miseliumnya terdiri atas hifa yang tidak
bersekat, bercabang, dan mengandung banyak inti. Hidup sebagai saprofit dan ada juga

Sumber: Natures World (2005)

yang parasit. Pembiakan aseksualnya


dengan zoospora, dan dengan sporangium untuk yang hidup di darat. Pembiakan
seksualnya dengan oospora. Beberapa contoh dari kelompok ini antara lain: Saprolegnia
sp., Achya sp., Phytophtora sp
B. Zygomycetes
Kelompok Zygomycetes terkadang disebut sebagai jamur rendah yang dicirikan dengan
hifa yang tidak bersekat (coneocytic), dan berkembang biak secara aseksual dengan
zigospora. Kebanyakan anggota kelompok ini adalah saprofit. Pilobolus, Mucor, Absidia,
Phycomyces termasuk kelompok ini. Rhizopus nigricans adalah contoh dari anggota
kelompok ini, berkembang biak juga melalui hifa yang koneositik dan juga berkonjugasi
dengan hifa lain. Rhizopus nigricans juga mempunyai sporangiospora.

Sumber. Kibrary (2008)

Ketika sporangium
pecah, sporangiospora tersebar, dan jika mereka jatuh pada medium yang cocok akan
berkecambah dan tumbuh menjadi individu baru. Spora seksual pada kelompok jamur ini
disebut zygospora
Anggota Zygomycetes memiliki hifa yang tidak bersekat dan memiliki banyak inti
disebut hifa senositik. Kebanyakan kelompok ini saprofit. Berkembang biak secara aseksual
dengan spora, dan secara seksual dengan zigospora. Ketika sporangium pecah,
sporangiospora tersebar, dan jika jatuh pada medium yang cocok akan tumbuh menjadi
individu baru. Hifa yang senositik akan berkonjugasi dengan hifa lain membentuk zigospora
C. Ascomycota
Golongan jamur ini dicirikan dengan sporanya yang terletak di dalam kantung yang
disebut askus. Askus adalah sel yang membesar, yang di dalamnya terbentuk spora yang
disebut askuspora. Setiap askus biasanya menghasilkan 2-8 askospora. Kelas ini umumnya
memiliki 2 stadium perkembangbiakan yaitu stadium askus atau stadium aseksual.

Perkembangbiakan
aseksual ascomycetes berlangsung dengan cara pembelahan, pertunasan, klamidospora,
dan konidium tergantung kepada spesies dan keadaan sekitarnya. Kebanyakan
Ascomycetes mikroskopis, hanya sebagian kecil yang memiliki tubuh buah. Pada
umumnya hifa terdiri atas sel-sel yang berinti banyak.

D. Basidyomycota
Basidiomycetes dicirikan memproduksi spora seksual yang disebut basidiospora.
Kebanyakan anggota basiodiomycetes adalah cendawan, jamur payung dan cendawan
berbentuk bola yang disebut jamur berdaging, yang spora seksualnya menyebar di udara
dengan cara yang berbeda dari jamur berdaging lainnya.
Struktur tersebut berkembang
setelah fusi (penyatuan) dari dua hifa haploid hasil dari formasi sel dikaryotik. Sebuah sel
yang memiliki kedua inti yang disumbangkan oleh sel yang kompatibel secara seksual.
Sel-sel yang diploid membelah secara meiosis menghasilkan basidiospora yang haploid.
Basidiospora dilepaskan dari cendawan, menyebar dan berkecambah menjadi hifa

vegetatif yang haploid. Proses tersebut berlanjut terus.


Kelas basiodiomycetes ditandai dengan adanya basidiokarp yang makroskopik kecuali
yang hidup sebagai parasit pada daun dan pada bakal buah karakteristik dari
Basiodiomycetes antara lain kebanyakan makroskopik, sedikit yang mikroskopik.
Basidium berisi 2-4 basiodiospora, masing-masing pada umumnya mempunyai inti satu.
Diantara Basiodiomycetes ada yang berguna karena dapat dimakan, tetapi banyak juga
yang merugikan karena merusak tumbuhan, kayu-kayu dan perabot rumah tangga

E. Deuteromycota
Ada beberapa jenis jamur belum diketahui siklus reproduksi seksualnya (disebut fase
sempurna). Jamur ini tidak sempurna karena belum ada spora seksual mereka yang
ditemukan. Anggota kelompok ini berkembang biak dengan klamidospora, arthrospora,
konidiospora, pertunasan juga terjadi. Deuteromycetes juga memiliki hifa yang bersekat.
Tidak ditemukan askus maupun basidium sehingga tidak termasuk dalam kelas jamur
Ascomycota atau Basidiumycota. Oleh karena itu, jamur ini merupakan jamur yang tidak
sempurna (jamur imperfeksi).

Peranan Jamur dalam Kehidupan

Menguntungkan Merugikan

Dalam kehidupan manusia, jamur yang mempunyai berbagai manfaat, antara lain
menjaga keseibangan dan kelestarian ekosistem, sebagai sumber bahan makanan bergizi tinggi,
untuk membuat jenis makanan baru dan makanan suplemen, untuk obat-obatan dan membasmi
organisme penyebab penyakit.
Beberapa jenis jamur dapat merugikan manusia, misalnya jamur yang bersifat patogen atau
menimbulkan penyakit, misalkan racun, merusak tanaman budidaya sehingga menggagalkan
panen, dan membusukkan bahan makanan.
REFERENSI

Campbell, Etc. (2006). Biologi Jilid I. Jakarta: Erlangga.


Creager, A.N.H. (2002) (Didigitalisasi oleh Google Penelusuran Buku). Mengenal lebih dalam
mengenai jamur (edisi ke-Edisi ke-2). Chicago: University of Chicago Press. hlm. hlm.
119. ISBN 0226120260, 9780226120263.
Http://www.artikelsiana.com/2015/05/peranan-jamur-menguntungkan-merugikan.html
Kontributor Tentorku. (2015). "Bentuk dan Struktur Tubuh Virus," Artikel Tentorku,
http://www.tentorku.com/bentuk-dan-struktur-tubuh-Jamur/ (diakses pada 02 Dec 2015)
Wikipedia. Com Diakses pada tanggal 30 Oktober 2017
www. Artikelsiana.com Diakses pada tanggal 3 November 2017
www.KIBrary.com diakses pada tanggal 3 November 2017
www. Academia. edu
SOAL EVALUASI 4. Dibawah ini yang tidak termasuk jenis
jamur yang termasuk Zygomycotina
1. Berikut ini yang bukan merupakan hal adalah...
yang membedakan jamur dengan tumbuhan a. Penicillium sp.
yaitu... b. Rhizopus orizae
a. Reproduksi c. Cunninghamella
b. Cara makan d. Pilobolus
c. Struktur tubuh e. Glomus
d. Bergerak pasif
e. Pertumbuhan 5. Reproduksi jamur secara vegetatif yaitu
...
2. Perhatikan uraian di bawah ini! a. Membelah diri
1) Saprofit b. Konjugasi
2) Autotrof c. Ascus
3) Heterotrof d. Budding
4) Mutual e. Basidium
5) Mempunyai klorofil
Berdasarkan uraiandi atas merupakan cara 6. Nama lain dari deuteromycotina yaitu
memperoleh makan, fungi memiliki sifat jamur ..
sebagai .. a. tiram merah
a. 1, 3 san 5 b. tidak sempurna
b. 1, 2 dan 3 c. air
c. 2, 3 dan 4 d. lendir
d. 1, 3 dan 5 e. tiram putih
e. 1, 3 dan 4
7. Contoh spesies dari deuteromycotina
3. Sebagai makhluk heterotrof, sifat jamur yaitu ..
yaitu .. a. Gonoderma sp
a. Hidup di daerah lembab b. Penicillium sp
b. Bisa membuat makanan sendiri c. Neurospora sitophila
c. Bergantung pada inangnya d. Tinea versicolor
d. Mempunyai klorofil e. Gigaspora
e. Bisa berfotosintesis
8. Dibawah ini merupakan salah satu 12. Berikut ini yang merupakan pernyataan
bentuk simbiosis jamur yaitu .. yang benar yaitu .
a. Miselium a. anteridium mengandung inti yang
b. Zygomycotina haploid
c. Ascomycotina b. anteridium mengandung dua inti
d. Basidiomycotina c. inti askogonium berpindah tempat ke
e. Mikoriza anteridium
d. askogonium mengandung dua inti
9. Dibawah ini yang tidak termasuk jamur e. askus dapat terbentuk dari hifa haploid
yang menguntungkan bagi kehidupan
manusia, adalah.. 13. Kumpulan benang-benang halus pada
a. Lycoperdon perlatum jamur dinamakan .
b. Volvariella volvacea a. spora
c. Albugo b. sporangium
d. Higroporus c. miselium
e. Saccharomyces d. askospora
e. basidiospora
10. Dibawah ini jenis jamur yang
merugikan bagi kehidupan manusia yaitu .. 14. Jamur yang ada di darat bisa
a. Lycoperdon perlatum memproduksi spora yang terbentuk dari sel-
b. Volvariella volvacea sel khusus yang dinamakan .
c. Albugo a. basidium
d. Higroporus b. sorus
e. Saccharomyces c. miselium
d. hifa
11. Jamur tidak mempunyai kormus, tetapi e. askus
hanya mempunyai.
a. cabang 15. Jamur dapat berkembang biak secara
b. talus aseksual dengan membentuk .
c. akar a. hifa
d. daun b. konidium
e. batang c. gemma
d. sporangium
e. sorus
b. oospora
16. Dengan adanya Mikoriza pada akar, c. gemma
tumbuhan pinus akan memperoleh. d. sporangium
a. toksin untuk mengusir hama e. zoospora
b. karbon dioksida
c. enzim pencernaan makanan 19. Salah satu contoh jamur Zygomycota
d. bahan-bahan organik yaitu jamur .
e. air dan bahan organik a. tapai
b. tempe
17. Sekat yang menonjol dalam sporangium c. merang
pada Mucor mocedo dinamakan. d. ragi
a. basidium e. kuping
b. konidium
c. kulomela 20. Dinding sel pada jamur Zygomycota
d. sporangium mengandung zat .
e. sorus a. fiositin
b. sitokitin
18. Spora yang bisa bergerak di air dengan c. selulosa
menggunakan flagel dinamakan . d. kitin
a. sporofit e. tanduk

Anda mungkin juga menyukai