Anda di halaman 1dari 35

PAPER MIKOLOGI

“Pengertian, Morfologi dan Reproduksi Jamur”

Disusun Oleh Kelompok 1 (TLM 2B)

1. Alifya Anindya Nina (P27903118050)


2. Bella Silvia (P27903118058)
3. Ermala (P27903118066)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN

JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

2020
PEMBAHASAN

A. Pengertian Fungi

Fungi (jamur) adalah mikroorganisme eukariot heterotrof, tidak dapat


melakukan fotosintesis yang berkembang biak dengan spora yang khas.
Jamur dapat juga berkembang biak dengan aseksual maupun seksual.
Beberapa jamur merupakan organisme yang uniseluler, tetapi kebanyakan
jamur membentuk filamen yang merupakan sel vegetatif yang dikenal dengan
sebutan miselium. Miselium adalah kumpulan hifa atau filamen yang
menyerupai tube.
Fungi juga dapat dideskripsi sebagai organisme yang tidak
berklorofil, bersifat parasit dan saprofitik, bersel tunggal atau banyak
mempunyai struktur vegetatif yang berupa filamen yang dilindungi oleh
dinding sel yang tersusun dari zat kitin atau polisakarida.
Fungi berkembangbiak dengan spora dan umumnya secara seksual
atau aseksual. Dalam mencerna makanannya, fungi memeiliki kemiripan
dengan hewan. Fungi memproses cadangan makanannya dalam bentuk
glikogen seperti halnya yang terjadi pada hewan. Dinding sel fungi tersusun
dari zat kitin yaitu karbohidrat yang mengandung nitrogen, sementara
tumbuhan dinding selnya adalah selulosa (karbohidrat).
Ciri-ciri fungi (jamur)
a. Merupakan organisme yang tidak berklorofil, oleh karena itu bersifat
heterotrof.
b. Hidup sebagai saprofit, parasit, dan ada yang bersimbiosis.
c. Bersifat eukarion (mempunyai inti yang sejati).
d. Ada yang bersel tunggal dan ada pula yang bersel banyak.
e. Berkembangbiak secara vegetative dan generative
f. Menyenangi lingkungan yang agak asam, kurang cahaya, terutama
ditempat-tempat lembab yang mengandung zat organik
g. Dinding sel tubuh tersusun dari kitin.

2
Fungi Merupakan kelompok organisme eukariotik,yaitu organisme

yang inti selnya telah memiliki membran.Meskipun fungi dianggap

menyerupai tumbuhan,sesungguhnya sangat berbeda dari tumbuhan.

Dinding sel fungi berbeda dari dinding sel tumbuhan dalam hal komponen

utama pembangun dinding sel. Dinding sel tumbuhan dibangun oleh

selulosa,sedangkan dinding sel fungi tersusun atas kitin dan glukan.selain

itu fungi tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat melakukan

fotosintesis,kaenanya fungi membutuhkan senyawa organic sebagai

sumber nutrisi.Berbeda dengan tumbuhan yang merupakan organisme

autotrof,fungi merupakan organisme heterotrof yang memperoleh nutrient

melalui penyerapan absorpsi.seperti sel eukariot lainnya,selfungi juga

dilengkapi oleh organel eukariot seperti ribosom,mitokondria,reticulum

endoplasma dan sebagainya.

Sebagian besar fungi merupakan eukariot multiseluler.walaupun

begitu fungi juga dapat ditemukan dalam bentuk uniseluler.Fungi

multiseluler dapat membentuk struktur berupa filament (benang) yang

disebut hifa atau berupa tubuh buah. Berdasarkan morfologinya fung dapat

dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu khamir (yeast), kapang

(mold),dan fungi bertubuh buah (mushroom).sebagian fungi dapat

berbentuk satu sel (fase khamir) pada suatu kondisi,dan menjadi

multiseluler (fase kapang) pada kondisi yang lain. Fase khamir biasanya

terjadi ketika hidup sebagai parasit atau pathogen dalam jaringan tubuh

inang,sedangkan fase kapang terjadi ketika fungi hidup sebagai saprofit di

3
alam atau dalam medium laboratorium. Kemampuan fungi untuk dapat

hidup dalam dua bentuk morfologi ini disebut dimorfisme.

B. Morfologi Fungi

1. Khamir (Yeast)

Gambar 1. Morfologi Khamir (Yeast)

Khamir lebih dikenal sebagai jamur ragi oleh masyarakat awam, hal ini

disebabkan jenis fungi ini banyak digunakan sebagai ragi dalam

pembuatan tape atau roti. tubuh khamir hanya terdiri dari satu sel

(uniseluler). Khamir memiliki bentuk dan ukuran sel yang beragam. Pada

umumnya, sel khamir berukuran lebih besar daripada kebanyakan bakteri,

Berkisar antara 1-5 µm (untuk lebar) dan 5-30 µm atau bahkan lebih (

untuk panjang).Setiap spesies khamir memiliki bentuk yang khas. Sel

tersebut dapat berbentuk bulat atau bulat telur (oval),tetapi ada pula

berbagai jenis khamir yang berbentuk memanjang atau berbentuk bola.

Khamir juga tidak memiliki gerak. Beberapa khamir menunjukkan

dimorfisme bergantung pada perubahan kondisi lingkungan,misalnya

perubahan suhu lingkungan. Contoh khamir adalah Saccharomyces

cerevisiae.

2. Kapang (Mold)

4
Gambar 2. Kapang (Mold)

Kapang merupakan fungi multiseluler yang berbentuk benang atau

filamen,seperti Rhizopus oryzae (jamur tempe) dan Neurospora sitophila

(Jamur oncom). Tubuh atau talus kapang terdiri dari miselium

(jamak,miselia) dan spora. Miselium tersusun dari kumpulan beberapa

filamen yang disebut hifae (tunggal,hifa). Hifa terbentuk dari rangkaian sel

yng tersusun memanjang dan membentu helaian seperti benang. Terdapat

tiga macam morfologi hifa yaitu :

Gambar 3. Morfologi Hifa

a. Hifa aseptat atau senosit.

Hifa ini tidak memiliki sekat atau septa (tunggal,septum) antarsel.

Fungi aseptat atau senosit merupakan hasil pembelahan inti berulang

5
ulang tanpa diikuti pembelahan sitoplasmik sehingga terbentuk suatu

massa sitoplasma tanpa sekat dengan banyak inti.

b. Hifa septat,yang dibagi menjadi :

 Hifa septat dengan sel-sel yang berinti tunggal

(uninukleat).Sekat tersebut membagi hifa menjadi sel-sel

berinti tunggal.setiap sekat memiliki pori dibagian tengah yang

memungkinkan perpindahan nucleus atau organel sel lainnya

(seperti ribosom atau mitokondria) dari satu sel ke sel lain

 Hifa septat,yang dibagi menjadi :

Hifa septat dengan sel-sel berinti banyak (multinukleat). Hifa

memiliki sekat yang membagi hifa menjadi sel-sel yang

memiliki dua inti lebih.

 Haustoria (tunggal,haustorium) merupakan hifa yang bagian

ujungnya termodifikasi menjadi ujung hifa penyerap

makanan.ujung hifa tersebutberfungsi untuk menembus

jaringan tubuh inang dan menyerap nutrisi yang berasal dari

jaringan tubuh inang tersebut. Haustoria umumnya dimiliki

oleh fungi parasitik. Hifa atau mislelium pada fungi dapat

bersifat vegetative atau reproduktif. Hifa vegetatif dapat

menembus substrat untuk memperoleh dan menyerap nutrisi

atau sumber makanan,sedangkan hifa reproduktif berfungsi

untuk menghasilkan spora sebagai alat reproduksi.Hifa

reproduktif pada umumnya tumbuh ke atas permukaan

medium.

6
Karakteristik Khamir (yeast) Kapang (Mold)

Jumlah sel Satu sel (uniseluler) Banyak sel

pembangun tubuh (Multiseluler)

Ukuran sel diameter ± 4µm 5-30 µm

Bentuk pertumbuhan Membentuk tunas Membentuk Hifa

sel

Komponen dinding Kitin dan glukan Kitin dan glukan

sel dalam komposisi

yang beragam

Spora Tidak berwarna Memiliki pigmen

Nukleus Dapat bersifat Kebanayakan

haploid atau diploid bersifat haploid

3. Fungi bertubuh buah (Mushroom)

Gambar 4. Morfologi Fungi bertubuh buah

Fungi jenis ini memiliki tubuh buah yang besar sehingga dapat dilihat

dengan mudah oleh mata.Berbeda dengan miselium pada kapang yang

7
terjalin bebas tidak beraturan,miselium pada Mushroom tersusun dalam

struktur padat yang terorganisasi secara teratur membentuk tubuh buah

bentuk tubuh buah pada mushroom beragam diantaranya berbentuk

paying,mangkuk,bulat,dan berbentuk seperti kuping,contoh fungi bertubuh

buah adalah jamur merang ( Volvariella volvaceae) dan jamur kuping (

Auricularia auricula).

C. Reproduksi Fungi

Fungi dapat melakukan reproduksi,baik secara aseksual (vegetative)

maupun secara seksual (generative).Reproduksi aseksual pada fungi

berlangsung melalui beberapa cara,yaitu pembelahan biner,pertunasan,atau

penguncupan (budding),fragmentasi,atau pembentukan spora

aseksual,sementara proses reproduksi seksual fungi terjadi karena adanya

peleburan inti dari dua sel induk.

1. Reproduksi aseksual fungi (Jamur)

Gambar 5. Reproduksi Aseksual Fungi

8
Reproduksi aseksual pada fungi dilakukan dengan cara pemeblah

biner,pertunasan, atau penguncupan (Budding),fragmentasi miselium

(pemutusan hifa), atau pembentukan ,spora aseksual. Proses

pembelahan biner terjadi ketika satu sel fungi membelah diri dan

menghasilkan dua sel anak yang identik. Proses pertunasan

menghasilkan sel anak dari penonjolan yang tumbuh pada sel induk.

Pada umumnya,khamir melakukan reproduksi aseksual dengan cara

pembelahan biner dan pertunasan.

Sementara itu, pembentukan spora aseksual merupakan mekanisme

reproduksi aseksual yang umumnya dilakukan oleh kapang.apabila

kondisi habitat sesuai,fungi memperbanyak diri dengan memproduksi

spora aseksual. Spora aseksual umumnya dihasillkan dalam jumlah

banyak,mudah terbawa air atau angin sehingga dapat tersebar di

kawasan yang luas .Bila spora jatuh di tempat yang sesuai, maka spora

akan berkecambah dan tumbuh menjadi fungi dewasa. Oleh karena

mekanisme ini ,jamur dapat tersebar dalam jumlah melimpah dengan

cepat.Spora fungi berbeda-beda dalam bentuk dan ukuran,biasanya

uniseluler,tetapi adapula yang multiseluler. Terdapat bermacam-

macam spora aseksua fungi yaitu :

9
Gambar 6. Konidiospora

a. Konidiospora spora yang dihasilkan oleh suatu struktur khusus

yang disebut konidium,konidium dibentuk di ujung atau di sisi

suatu hifa.

Gambar 7. Sprangiospora

b. Sporangiospora spora bersel satu ini dihasilkan oleh suatu

kantung yang disebut sporangium.sporangium ditopang dan

ditemukan diujungsuatu hifa khusus yang disebut

sporangiofor.Ada jenis sporangiopora yang dapat bergerak (motil)

karena memiliki flagellum,sporangiospora jenis ini disebut

zoospore.sementara sporangiospora non motil disebut aplanospora.

10
Gambar 8. Reproduksi Aseksual Fungi

c. Oidium atau artospora terptusnya sel-sel hifa dapat menghasilkan

spora aseksual bersel satu ini.

d. Klamidospora.Spora ini merupakan spora bersel satu yang

terbentuk dari hifa somatik,berdinding tebal dan tahan terhadap

kondisi lingkungan yang buruk

e. Blastospora. Blastodspora merupakan tunas atau kuncup yang

dibentuk oleh sel-sel khamir.

2. Reproduksi Seksual Fungi ( Jamur)

Gambar 9. Reproduksi Seksual Fungi (Jamur)

Reproduksi seksual fungi ditandai dengan pembntkan spora seksual.

Spora seksual terbentuk dari peleburan dua inti yang berasal dari dua

hifa yang berbeda tipe (+ dan -), yang serasi secara seksual. Spora ini

terbentuk pada kondisi tertentu dan jumlahnya lebih sedikit jika

11
dibandingkan dengan spora aseksual. Tipe spora seksual adalah

sebagai berikut.

Gambar 10. Askospora

a. Askospora merupakan spora bersel satu yang terbentuk dalam

kantung yang disebut askus. Pada umumnya,setiap askus berisi

delapan askospora.

Gambar 11 Basidiospora

b. Basidiospora merupakan spora bersel satu yang dibentuk di dalam

basidium ( struktur berbentuk gada)

c. Zigospora. Spora ini terbentuk apabila terjadi pertemuan dan

peleburan dua ujung hifa yang serasi secara seksual.

12
Gambar 12. Oospora

d. Oospora fungi memiliki bentuk struktur betina yang disebut

oogonium. Dalam oogonium terdapat satu atau lebih oosfer (telur).

Oospora berbentuk keika gamet jantan (yg dibentuk dalam

anteridium) membuahi oosfer.

Beberapa khamir melakukan reproduksi secara seksual dengan cara

membentuk askus atau basidium dan dikelompokkan ke dalam

divisi Askomikota dan Basidiomikota. Sementara,beberapa khamir

lain yang belum diketahui mekanisme reproduksi seksualnya

dikelompokkan ke dalam divisi deuteromikota atau fungi tidak

sempurna (fungi imperfekti)

13
DAFTAR PUSTAKA

Campbell,N.A.,J.B.Reece and L.G.Mitchell.1999,Biology.5th ed.Addison Wesley


Longman,Inc.,California

Roosheroe, Gandjar I. dkk. 2014. Mikologi Dasar dan Terapan. Jakarta : Yayasan
Pustaka Obor Indonesia

Alexopoulus, J., C. Mims, and M. Blackwell. 1996. Introductory Mycology. John


Wiley & Sons. Inc. New York

14
PENGERTIAN, MORFOLOGI
DAN REPRODUKSI FUNGI
Disusun Oleh Kelompok 1 (TLM 2B)

Alifya Anindya Nina (P27903118050)


Bella Silvia (P27903118058)
Ermala (P27903118066)
POKOK PEMBAHASAN
01 PENGERTIAN

02 MORFOLOGI

03 REPRODUKSI
PENGERTIAN FUNGI

Fungi (jamur) adalah mikroorganisme eukariot heterotrof, tidak dapat


melakukan fotosintesis yang berkembang biak dengan spora yang khas.

2019

2016 2018
MORFOLOGI FUNGI
Ciri-ciri Jamur
Merupakan organisme yang tidak berklorofil, oleh karena itu bersifat heterotrof.

Hidup sebagai saprofit, parasit, dan ada yang bersimbiosis.

Bersifat eukarion (mempunyai inti yang sejati).

Ada yang bersel tunggal dan ada pula yang bersel banyak.

Berkembangbiak secara vegetative dan generative

Menyenangi lingkungan yang agak asam, kurang cahaya, terutama ditempat-tempat lembab yang
mengandung zat organik

Dinding sel tubuh tersusun dari kitin.


KHAMIR (YEAST)
Khamir ( Yeast)

Morfologi
Fungi

Fungi Kapang
Bertubuh
Buah ( Mold)
Berkisar antara 1-5 µm (untuk
hanya terdiri dari satu sel
lebar) dan 5-30 µm atau bahkan
(uniseluler)
lebih ( untuk panjang)

Khamir
Sel tersebut dapat berbentuk
bulat atau bulat telur (oval),tetapi
ada pula berbagai jenis khamir
Contoh khamir adalah
yang berbentuk memanjang atau
Saccharomyces cerevisiae
berbentuk bola
KAPANG (MOLD)
berbentuk benang
fungi multiseluler atau filamen

Miselium tersusun dari kumpulan beberapa


Tubuh terdiri dari Miselium
filamen yang disebut hifae (tunggal,hifa)
Terdapat Tiga Morfologi Hifa
FUNGI BERTUBUH BUAH (MUSHROOM)
FUNGI BERTUBUH BUAH

Fungi jenis ini memiliki tubuh buah yang besar sehingga


dapat dilihat dengan mudah oleh mata

Bentuknya beragam
REPRODUKSI FUNGI

Seksual Aseksual
REPRODUKSI ASEKSUAL

Reproduksi aseksual pada fungi dilakukan


dengan cara pemeblah biner,pertunasan,
atau penguncupan (Budding),fragmentasi
miselium (pemutusan hifa), atau
pembentukan ,spora aseksual.
Konidiospora

• Konidiospora spora yang


dihasilkan oleh suatu struktur
khusus yang disebut
konidium,konidium dibentuk di
ujung atau di sisi suatu hifa.
Sporangiospora spora bersel satu ini
dihasilkan oleh suatu kantung yang
disebut sporangium.sporangium
ditopang dan ditemukan diujungsuatu
hifa khusus yang disebut sporangiofor.
Oidium atau artospora terptusnya sel-sel hifa dapat
menghasilkan spora aseksual bersel satu ini.

Klamidospora.Spora ini merupakan spora bersel


satu yang terbentuk dari hifa somatik,berdinding tebal
dan tahan terhadap kondisi lingkungan yang buruk

Blastospora. Blastodspora merupakan tunas atau


kuncup yang dibentuk oleh sel-sel khamir.
REPRODUKSI SEKSUAL

Askopora
• Askospora merupakan spora bersel
satu yang terbentuk dalam kantung
yang disebut askus. Pada
umumnya,setiap askus berisi delapan
askospora.
REPRODUKSI SEKSUAL

Basidiospora merupakan spora bersel satu


yang dibentuk di dalam basidium ( struktur
berbentuk gada)

Oospora fungi memiliki bentuk struktur betina yang disebut


oogonium. Dalam oogonium terdapat satu atau lebih oosfer
(telur). Oospora berbentuk keika gamet jantan (yg dibentuk
dalam anteridium) membuahi oosfer.
Thank you
Insert your subtitle here

Anda mungkin juga menyukai