Anda di halaman 1dari 14

Morfologi dan struktur tubuh

fungi

SRI RAHAYU ILYAS, S.Pd. M.Pd


PENDAHULUAN

• Bentuk jamur mirip dengan tumbuhan, tetapi


tidak memiliki daun dan akar yang sejati, juga
tidak mempunyai klorofil sehingga dia tidak
dapat melakukan fotosintesis. Untuk itulah
jamur digolongkan atau diklasifikasikan
tersendiri karena tidak dapat digolongkan
dalam tumbuhan atau hewan.
• Sebagian besar fungi merupakan eukariotik multiseluler.
Walaupun begitu, fungi juga dapat ditemukan dalam
bentuk uniseluler . fungi multiseluler dapat membentuk
struktur berupa filamen (benang) yang disebut hifa.
Beberapa jaringan hifa akan membentuk miselium.
Miselium merupakan tempat pembentukan spora dan
juga sebagai alat reproduksi serta alat untuk
mendapatkan makanan. Hifa juga bisa membentuk
struktur yang disebut badan buah. Badan buah
merupakan kumpulan hifa yang muncul dari dalam
tanah atau kayu yang lapuk. Badan buah dijumpai
padakelompok jamur tertentu.
Berdasarkan morfologinya fungi dapat
dibedakan menjadi tiga kelompok,
yaitu khamir (yeast), kapang (mold),
dan fungi bertubuh buah
(mashroom).
MORFOLOGI
a) Khamir (Yeast)
Khamir adalah bentuk sel tunggal dengan pembelahan secara
pertunasan. Khamir mempunyai sel yang lebih besar daripada
kebanyakan bakteri, tetapi khamir yang paling kecil tidak sebesar
bakteri yang terbesar.khamir sangat beragam ukurannya,berkisar
antara 1-5 μm lebarnya dan panjangnya dari 5-30 μm atau lebih.
Biasanya berbentuk telur,tetapi beberapa ada yang memanjang
atau berbentuk bola. Setiap spesies mempunyai bentuk yang
khas, namun sekalipun dalam biakan murni terdapat variasi yang
luas dalam hal ukuran dan bentuk.Sel-sel individu, tergantung
kepada umur dan lingkungannya. Khamir tidak dilengkapi
flagellum atau organ-organ penggerak lainnya.
• Khamir lebih dikenal sebagai jamur ragi oleh masyarakat awam,
hal ini disebabkan karena jenis fungi ini digunakan sebagai ragi
dalam pembuatan tape atau roti.

• Sebagian fungi dapat berbentuk satu sel (fase khamir) pada


suatu kondisi dan dapat berubah menjadi multiseluler (fase
kapang) pada kondisi yang lain. Fase khamir biasanya terjadi
ketika fungi hidup sebagai parasit atau patogen dalam jaringan
tubuh inang. Sedangkan fase kapang terjadi ketika fungi hidup
sebagai saprofit di alam, atau dalam medium di laboratorium.
Kemampuan fungi untuk dapat hidup dalam dua bentuk
morfologi ini disebut dimorfisme.

• Contoh khamir adalah Saccharomyces cerevisiae.


Khamir (Yeast)
b) Kapang (mold)
Kapang merupakan fungi multiseluler yang
berbentuk benang atau filament, seperti
Rhizopus oryzae (jamur tempe) dan
Neurospora sitophila (jamur oncom). Tubuh
atau talus kapang terdiri dari miselium dan
spora. miselium tersusun dari beberapa
filament yang disebut hifae (tunggal, hifa).
Hifa terbentuk dari rangkaian sel yang
tersusun memanjang dan membentuk
helaian seperti benang.
Kapang (mold)
Berdasarkan morfologi hifa dikelompokkan menjadi 3,
yaitu:

• Hifa aseptat atau senosit


Hifa ini tidak memiliki sekat
atau septa antar sel. Fungi
aseptat atau senosit
merupakan hasil pembelahan
inti berulang ulang tanpa
dikuti pembelahan
sitoplasmik sehingga
terbentuk suatu massa
sitoplasma tanpa sekat
dengan banyak inti.
• Hifa septat, yang dibagi
menjadi:
a) Hifa septat dengan sel-sel
berinti tunggal. Sekat tersebut
membagi hifa menjadi sel-sel
berinti tunggal. Setiap sel
memiliki pori di bagian tengah
yang memungkinkan
perpindahan nucleus atau
organel sel lainnya dari satu sel
ke sel lainnya.
b) Hifa septat dengan sel-sel
berinti banyak (multinukleat),
hifa memiliki sekat yang
membagi hifa menjadi sel-sel
yang memiliki dua inti atau
lebih.
• Haustoria
Merupakan hifa yang
bagian ujungnya
termodifikasi menjadi
ujung hifa penyerap
makanan. Ujung hifa
tersebut berfungsi
menembus jaringan tubuh
inang dan menyerap nutrisi
yang berasal dari jaringan
tubuh inang tersebut.
Haustoria umumnya
dimiliki oleh fungi parasitic.
Hifa atau miselium pada fungi dapat bersifat
vegetative atau reproduktif. Hifa vegetative
dapat menembus substrat untuk memperoleh
dan menyerap nutrisi atau sumber makanan.
Sedangkan hifa reproduktif pada umumnya
tumbuh ke atas permukaan medium. 
Fungi bertubuh Buah (Mushroom)
• Fungi jenis ini memiliki tubuh buah yang
besar sehingga dapat dilihat dengan
mudah oleh mata. Berbeda dengan
miselium pada kapang yang terjalin bebas
tidak beraturan, miselium pada
mushroom tersusun dalam struktur padat
yang terorganisasi secara terartur
membentuk tubuh buah. Bentuk tubuh
buah pada mushroom beragam, di
antaranya berbentuk payung, mangkuk,
bulat, dan berbentuk seperti kuping.

• Contoh fungi bertubuh buah adalah jamur


merang (Volvariella volvaceae) dan jamur
kuping (Auricularia auricula)

Anda mungkin juga menyukai