tidak memiliki daun dan akar yang sejati, juga tidak mempunyai klorofil sehingga dia tidak dapat melakukan fotosintesis. Untuk itulah jamur digolongkan atau diklasifikasikan tersendiri karena tidak dapat digolongkan dalam tumbuhan atau hewan. • Sebagian besar fungi merupakan eukariotik multiseluler. Walaupun begitu, fungi juga dapat ditemukan dalam bentuk uniseluler . fungi multiseluler dapat membentuk struktur berupa filamen (benang) yang disebut hifa. Beberapa jaringan hifa akan membentuk miselium. Miselium merupakan tempat pembentukan spora dan juga sebagai alat reproduksi serta alat untuk mendapatkan makanan. Hifa juga bisa membentuk struktur yang disebut badan buah. Badan buah merupakan kumpulan hifa yang muncul dari dalam tanah atau kayu yang lapuk. Badan buah dijumpai padakelompok jamur tertentu. Berdasarkan morfologinya fungi dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu khamir (yeast), kapang (mold), dan fungi bertubuh buah (mashroom). MORFOLOGI a) Khamir (Yeast) Khamir adalah bentuk sel tunggal dengan pembelahan secara pertunasan. Khamir mempunyai sel yang lebih besar daripada kebanyakan bakteri, tetapi khamir yang paling kecil tidak sebesar bakteri yang terbesar.khamir sangat beragam ukurannya,berkisar antara 1-5 μm lebarnya dan panjangnya dari 5-30 μm atau lebih. Biasanya berbentuk telur,tetapi beberapa ada yang memanjang atau berbentuk bola. Setiap spesies mempunyai bentuk yang khas, namun sekalipun dalam biakan murni terdapat variasi yang luas dalam hal ukuran dan bentuk.Sel-sel individu, tergantung kepada umur dan lingkungannya. Khamir tidak dilengkapi flagellum atau organ-organ penggerak lainnya. • Khamir lebih dikenal sebagai jamur ragi oleh masyarakat awam, hal ini disebabkan karena jenis fungi ini digunakan sebagai ragi dalam pembuatan tape atau roti.
• Sebagian fungi dapat berbentuk satu sel (fase khamir) pada
suatu kondisi dan dapat berubah menjadi multiseluler (fase kapang) pada kondisi yang lain. Fase khamir biasanya terjadi ketika fungi hidup sebagai parasit atau patogen dalam jaringan tubuh inang. Sedangkan fase kapang terjadi ketika fungi hidup sebagai saprofit di alam, atau dalam medium di laboratorium. Kemampuan fungi untuk dapat hidup dalam dua bentuk morfologi ini disebut dimorfisme.
• Contoh khamir adalah Saccharomyces cerevisiae.
Khamir (Yeast) b) Kapang (mold) Kapang merupakan fungi multiseluler yang berbentuk benang atau filament, seperti Rhizopus oryzae (jamur tempe) dan Neurospora sitophila (jamur oncom). Tubuh atau talus kapang terdiri dari miselium dan spora. miselium tersusun dari beberapa filament yang disebut hifae (tunggal, hifa). Hifa terbentuk dari rangkaian sel yang tersusun memanjang dan membentuk helaian seperti benang. Kapang (mold) Berdasarkan morfologi hifa dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
• Hifa aseptat atau senosit
Hifa ini tidak memiliki sekat atau septa antar sel. Fungi aseptat atau senosit merupakan hasil pembelahan inti berulang ulang tanpa dikuti pembelahan sitoplasmik sehingga terbentuk suatu massa sitoplasma tanpa sekat dengan banyak inti. • Hifa septat, yang dibagi menjadi: a) Hifa septat dengan sel-sel berinti tunggal. Sekat tersebut membagi hifa menjadi sel-sel berinti tunggal. Setiap sel memiliki pori di bagian tengah yang memungkinkan perpindahan nucleus atau organel sel lainnya dari satu sel ke sel lainnya. b) Hifa septat dengan sel-sel berinti banyak (multinukleat), hifa memiliki sekat yang membagi hifa menjadi sel-sel yang memiliki dua inti atau lebih. • Haustoria Merupakan hifa yang bagian ujungnya termodifikasi menjadi ujung hifa penyerap makanan. Ujung hifa tersebut berfungsi menembus jaringan tubuh inang dan menyerap nutrisi yang berasal dari jaringan tubuh inang tersebut. Haustoria umumnya dimiliki oleh fungi parasitic. Hifa atau miselium pada fungi dapat bersifat vegetative atau reproduktif. Hifa vegetative dapat menembus substrat untuk memperoleh dan menyerap nutrisi atau sumber makanan. Sedangkan hifa reproduktif pada umumnya tumbuh ke atas permukaan medium. Fungi bertubuh Buah (Mushroom) • Fungi jenis ini memiliki tubuh buah yang besar sehingga dapat dilihat dengan mudah oleh mata. Berbeda dengan miselium pada kapang yang terjalin bebas tidak beraturan, miselium pada mushroom tersusun dalam struktur padat yang terorganisasi secara terartur membentuk tubuh buah. Bentuk tubuh buah pada mushroom beragam, di antaranya berbentuk payung, mangkuk, bulat, dan berbentuk seperti kuping.
• Contoh fungi bertubuh buah adalah jamur
merang (Volvariella volvaceae) dan jamur kuping (Auricularia auricula)