Anda di halaman 1dari 31

PERTEMUAN 1

DASAR-DASAR IMUNOLOGI

OLEH:
HIJRAL ASWAD,S.Si.M.Kes.
SISTEM IMUN
Sifat resistensi
terhadap penyakit Reaksi yang di
disebut IMUNITAS koordinasi sel-sel
terhadap infeksi
mikroba disebut
RESPON IMUN
PENGELOMPOKAN SISTEM IMUN BERDASAR
RESPON

Sistem Imun Sistem Imun


non Spesifik Spesifik
(Nature Innate) (Adaptive) /
/ Sistem imun Sistem Imun
alamiah Didapat
SISTEM IMUN SPESIFIK

Humoral ---SEL B
HUMORAL
dan
SELULAR Selular---SEL T
SISTEM IMUN NON-SPESIFIK

FISIK SELULAR
Kulit Fagosit
Selaput Lendir Sel NK
Batuk Sel Mast
Basofil
Bersin

LARUT
Biokimia
Humoral
PERBEDAAN RESPON SISTEM IMUN SPESIFIK DAN
NON-SPESIFIK
Imunitas Spesifik
Positif:
Respon Intens
Lebih baik pada pajangan berikutnya

Negatif:
Tidak siap hingga terpapar alergen
Respon Lambat

Imunitas Non-Spesifik
Positif:
Selalu siap dan Respon cepat
Tidak perlu ada pajangan sebelumnya

Negatif:
Dapat berlebihan
Kekurangan memori
SIFAT-SIFAT SISTEM IMUN NON_SPESIFIK

Resistensi Tidak Berubah oleh infeksi

Spesifitas Umumnya efektif terhadap


semua mikroba
Sel yang penting Fagosit, Sel NK, Sel Mast,
Eosinofil
Molekul yang penting Lisozim
Komplemen
APP (Antigen Phase Protein)
Interferon
CRP
Kolektin
SIFAT-SIFAT SISTEM IMUN SPESIFIK

Resistensi Membaik oleh infeksi


berulang (memori)
Spesifitas Spesifik untuk mikroba yang
sudah mensensitasi
sebelumnya
Sel yang penting Th, Tdth, Tc, Sel B

Molekul yang penting Antibodi

Sitokin

Mediator

Molekul Adhesi
SISTEM IMUNITAS NON-SPESIFIK

Tidak
ditujukan
terhadap Pertahanan
mikroba pertama
tertentu dan terhadap
telah ada
sejak lahir
serangan
mikroba
Pertahanan Fisik (Mekanik)

KULIT Selaput Lendir

Silia Saluran Nafas Batuk dan Bersin

Keratinosit, lapisan epidermis sehat, dan


epitel mukus yang utuh tidak dapat
ditembus kebanyakan mikroba
Pertahanan Biokimia

pH asam keringat, sekresi


sebaseus, berbagai asam lemak
yang dilepas kulit berefek
denaturasi terhadap protein
membran sel dan mencegah infeksi
ASI mengandung
laktooksidase dan As.
Neuraminik: bersifat
antibakterial
terhadap E. coli dan
. H id r o k lo r id a Stapilococcus
As
a la m la m b u n g,
d
n z .P r o te o li t ik ,
E
antibodi dan
empedu dalam
s h a lu s ; d a p a t
usu
c e g a h i n f e k s i
men
mikroba
Lisozim dalam keringat, ludah, air
mata dan air susu ibu:
Menghancurkan lapisan
peptidoglikan dinding bakteri

pH yang rendah pada vagina, spermin dalam


semen : Mencegah tumbuhanya Bakteri Gram Positif

Urin dapat mengeliminasi mikroba patogen

Mukus yang kental melindungi sel epitel mukosa


dan menangkap bakteri untuk dikeluarkan oleh
gerakan silia.
Polusi, asap rokok, alkohol
DAPAT MERUSAK mekanisme
pertahanan Biokimiawi sehingga

memudahkan terjadinya infeksi


oportunistik
Pertahanan Humoral
Komplemen
Tingkatkan Fagositosis
Faktor Kemotaktik
Destruksi/Lisis Bakteri dan parasit

Interferon
•Bersifat Antivirus
•Mengaktifkan Sel NK (Natural Killer)

Kolektin
Sebagai opsonin yang mengikat hidrat arang pada
permukaan kuman dan mengaktifkan komplemen
Protein Fase Akut

C-Reactive protein
Mengikat berbagai mikroorganisme
dan mengaktifkan komplemen jalur
klasik

Mannan Binding Lectin


Mengaktifkan komplomen dan
berperan sebagai opsonin
Pertahanan Selular
Sel Fagosit Sel utama yang berperan adalah
sel mononuklear (monosit dan
magrofag) dan sel
Polimorfonuklear (Granulosit)

Monosit bermigrasi ke jaringan


Makrofag berdiferensiasi menjadi magrofag
residen. Sel Kupffer (magrofag di hati),
Histiosit (di jaringan ikat), makrofag
alveolar di paru, Sel Glia di otak dan
sel Langerhans di kulit
PERTAHANAN SELULAR

Sel NK Sel NK adalah limfosit dengan granul


besar dan memiliki banyak sekali
sitoplasma. Berfungsi sebagai imunitas
non-spesifik terhadap virus dan tumor

Sel mast berperan dalam reaksi


Sel Mast alergi, pertahanan pejamu, dan
imunitas terhadap parasit dalam
usus dan terhadap invasi bakteri
SISTEM IMUN SPESIFIK

Memiliki kemampuan
mengenali benda yang
dianggap asing bagi
dirinya
Sistem Imun Spesifik Humoral

Sel asal multipoten di


Limfosit B sumsum tulang. Pada
atau SEL B unggas disebut Bursa
Cell. Sel B dapat
berdiferensiasi
menjadi sel plasma
yang memproduksi
Antibodi
Sistem Imun Spesifik Selular

Limfosit T
atau Sel T Dibentuk dalam sumsum
tulang seperti sel B. Tetapi
proliferasi dan diferensiasi
terjadi dalam kelenjar
timus .
Sel Th1
Hanya 5-10% akan matang
Sel Th2
dan meninggalkan timus
Th3/Ts
untuk masuk ke sirkulasi
Tdth (T delayed
type
hypersensitivity)
CTL/Tc
IMUNITAS NON SPESIFIK
OLEH:
HIJRAL ASWAD, S.Si.M.Kes.
SISTEM IMUNITAS NON-SPESIFIK

Sel monosit
Fagosit
Mononuklear

Sel Makrofag
SEL MONOSIT
Distribusi: Satu milimeter kubik
darah mengandung kurang lebih
300 monosit
Struktur: Leukosit terbesar dengan
diameter 12-18 µm , mengandung
banyak lisosom dan aparatus golgi
yang jelas

Fungsi: Bakal langsung menjadi


makrofag
Setela
h 24
mono jam,
sit be sel
dari p rmigr
ereda asi
darah ran
tujua ketempat
n dib
jaring erbagai
berdi an dan
sebag ferensiasi
a i ma
krofa
g
SEL MAKROFAG

Mempunyai kemampuan untuk


memakan sesuatu bahan yang tidak
berguna. Hal ini disebabkan karena
sitoplasmanya mengandung banyak
lisosom dan fagosom

Bila sedang aktif mempunyai juluran-


juluran yang diperlukan untuk
pergerakan

Anda mungkin juga menyukai