Anda di halaman 1dari 23

SISTEM IMUN NON

SPESIFIK

Dosen Pengampu : Nofri Hendri Sandy,


M.Farm,Apt
KELOMPOK 1 :

Anggit Pramita Sari


(1801046)
Annisa Amalyah (1801064)
Ira Fazira (1801056)
Novelia Sukista (1801063)
Nurul Latifah (1801064)
Rizky Ariska Ningsih
(1801072)

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau


Sistem Imun

Imunologi Immunis : Pertahanan


(bahasa Yunani) Tubuh

Sistem imun adalah seluruh mekanisme yang


digunakan untuk mempertahankan (proteksi)
tubuh dari patogen yang berpotensi
menyebabkan penyakit.
2
Perkembangan Imunologi

• Imunologi Di Era Abad 18 dan 19


Edward Jenner “Founder of Imunology”
Melakukan imunisasi dengan cowfox (sapi) untuk mencegah
penyakit oleh smallfox sehingga dinamai vaccination.

Edward Jenner • Imunologi Di Era Abad 20


Bukan hanya sebagai mekanisme pertahanan tetapi juga
sebagai hipersensitivitas.
Richet dan Portier dia terkenal dengan
reaksi anafilaksis = alergi berat

• Imunologi Di Era Abad 21


3
Yaitu terdiri dari imunologi dasar dan imunologi klinis.
Konsep Sistem imun Non Spesifik/ sistem imun bawaan/
sistem imun innate yaitu memberikan respon yang cepat
dan non selektif, terhadap segala jenis ancaman serta
4
keberadaannya tidak dipengaruhi oleh adanya kontak dengan
Fungsi Sistem Imun Non Spesifik

Respon awal terhadap mikroba untuk


mencegah, mengontrol, dan menghilangkan
infeksi pada manusia

Memicu timbulnya imunitas adaptif terhadap


patogen dan memengaruhi penampilan imunitas
adaptif agar lebih optimal mengeliminasi
patogen sesuai tipe patogen (ekstraseluler atau
intraseluler)

Imunitas innate bukan hanya merespon patogen


tetapi juga mengeliminasi sel-sel mati dan
produknya, berperan sebagai pembersih
sehingga proses penyembuhan (repair) jaringan
dapat berlangsung
5
Sifat sistem imun non
spesifik

“ Sebagai lini pertama dalam pertahanan tubuh


terhadap antigen yang masuk ketubuh

Respon cepat dan non selektif terhadap segala jenis


ancaman

Pada dasarnya reseptor hanya dimiliki oleh patogen


tidak pada manusia karena menjadi pembeda yang
membuat imunitas non spesifik hanya merespon
mikroba patogen bukan terhadap sel sendiri.

6
Konsep dan mekanisme kerja sistem imun non spesifik

7
A. Pertahanan Fisik
Sistem pertahanan fisik atau mekanik, meliputi : kulit, selaput lendir, silia saluran napas, batuk dan
bersin, merupakan garis pertahanan terdepan terhadap patogen.
Mekanisme imunitas non-spesifik terhadap bakteri pada tingkat sawar fisik seperti kulit:

8
B. Pertahanan Biokimia
▰ Ph asam keringat dan sekresi sebaseus, berbagai asam lemak yang
dilepaskan oleh kulit = mempunyai efek denaturasi terhadap protein
membran sel, sehingga dapat mencegah infeksi yang terjadi melalui kulit
▰ Lisozim dalam keringat, ludah, air mata, dan ASI = melindungi tubuh dari
berbagai kuman positif-Gram oleh karena dapat menghancurkan lapisan
peptidoglikan dinding bakteri.
▰ Saliva mengandung Laktoksidase = merusak dinding sel mikroba dan
menimbulkan kebocoran sitoplasma dan juga mengandung antibodi serta
komplemen = sebagai opsonin dalam misis sel mikroba.
▰ Asam hidroklorida dalam lambung, enzim proteolitik, antibodi dan empedu
dalam usus halus membantu menciptakan lingkungan yang dapat
mencegah infeksi mikroba
▰ Ph yang rendah dalam vagina, sperma dalam semen = mencegah
tumbuhnya bakteri positif-Gram.
9
▰ Pembilasan oleh urine = menyingkirkan kuman patogen
C. Pertahanan Humoral
kekebalan yang dihasilkan dari aktivitas unsur-unsur dalam darah dan jaringan limfoid

Sekelompok protein plasma inaktif yang jika diaktifkan secara berurutan, akan merusak
sel-sel asing dengan menyerang membran plasmanya

1. Komplemen

10
2. Interferon/ IFN

Interferon adalah sitokin berupa glikoprotein yang diproduksi makrofag dan


berbagai sel tubuh yang mengandung nukleus dan dilepas sebagai respons
terhadap infeksi virus. IFN mempunyai sifat antivirus dan dapat menginduksi
sel-sel sekitar sel yang terinfeksi virus menjadi resisten terhadap virus. Di
samping itu, IFN juga dapat mengaktifkan sel NK. Sel yang diinfeksi virus
dikenal dan dihancurkan sel NK.

11
3. C-Reactive Protein

CRP merupakan salah satu protein fase akut, termasuk golongan protein yang kadarnya dalam darah
meningkat pada infeksi akut sebagai respons imunitas non-spesifik. . CRP dapat meningkat 100x atau lebih
dan berperan pada imunitas non-spesifik yang dengan bantuan Ca ++ dapat mengikat berbagai molekul
antara lain fosforilkolin yang ditemukan pada permukaan bakteri/jamur dan dapat mengaktifkan
komplemen (jalur klasik). CRP juga mengikat protein C dari pneumokok dan berupa opsonin. Peningkatan
sintesis CRP akan meningkatkam viskositas plasma sehingga laju endap darah juga akan meningkat.
Adanya CRP yang tetap tinggi menunjukan infeksi yang persisten

12
D. Pertahanan Seluler
1. Fagosit

Sel utama yang berperan dalam pertahanan non spesifik :


1. Sel mononuklear (Monosit dan makrofag)
2. Sel polimorfonuklear/granulosit
Berperan dalam mengenali, menangkap dan mengolah
antigen dan selanjutnya mempresentasikannya ke sel T

13
Fagosit Mononuklear

1. Monosit
▰ Sel progenitor granulosit/monosit 
premonosit  leave sum-sum tulang
sirkulasi diferensiasi menjadi monosit
matang
▰ Monosit : fagosit yang didistribusikan secara
luas di organ limfoid dan lainnya
▰ Berperan sebagai APC (Antigen Presenting
Cell), mengenal dan menyerang mikroba dan
sel kanker, memproduksi sitokin dan
mengerahkan pertahanan sebagai respon
terhadap infeksi

14
2. Makrofag
 Diaktifkan oleh berbagai rangsangan : partikel antigen,
fagosotosis, kontak dengan reseptor, ataupun dipacu oleh
sitokin yang dilepas sel Th dan oleh respon inflamasi.
 Dapat menangkap, memakan, mencerna antigen eksogen,
seluruh mikroorganisme, partikel tidak larut dan bahan
endogen seperti sel pejamu yang cedera atau mati.

15
Proses Fagositosis 16
Fagosit Polimorfonuklear

Fagosit Polimorfonuklear / polimorf /


granulosit
• Dibentuk dalam sum-sum tulang
dengan kecepatan 8 juta/menit dan
hidup selama 2-3 hari
• 60-70% dari jumlah keseluruhan
sel darah putih
• Granulosit dibagi menurut
pewarnaan :
1. Neutrofil
2. Eosinofil
3. Basofil

17
2. Sel Natural killer (NK)

Natural killer (NK) cell


adalah sel alami mirip
limfosit yang secara
nonspesifik menghancurkan
sel yang terinfeksi virus dan
sel kanker dengan melisiskan
secara langsung membran
sel-sel tersebut saat pertama
kali bertemu. Cara kerja dan
sasaran utama serupa dengan
yang dimiliki oleh sel T
sitotoksik

18
3. SEL MAST

• Sel mast : struktur , fungsi dan proliferasinya


serupa dengan basofil
• Bedanya : sel mast hanya ditemukan di jaringan
yang berhubungan dengan sel darah dan basofil
dalam darah
• Granul : Histamin, Heparin, Leukotrin dan ECF
• Bahan-bahan yang dilepaskan : Meningkatkan
permeabilitas vaskular, respon inflamasi, dan
mengerutkan otot polos bronkus
• Fungsi : degranulasi dipacu oleh ikatan antara
antigen-IgE  reaksi dan penyakit alergi 
reseptor untuk IgE
• Fungsi lain : berperan dalam pertahan penjamu,
imunitas terhadap parasit dalam usus dan invasi
bakteri. 19
4. Sel Dendritik
• 0,1% dalam darah
• Menyerupai dendrit sel saraf  veiled cell
• Sel dendritik merupakan jembatan penghubung antara imunitas bawaan dan adaptif
• Berfungsi sebagai APC yang berperan pada proses material antigen dan mempresentasikannya
pada permukaan sel untuk bisa dikenali oleh sel imun yang lain,persentasi antigen ini bertujuan
untuk mengaktifkan sel T naïf menjadi sel T efektor
• SD ditemukan di kulit, epitel hampir semua organ, kelanjar limfoid

Antigen asal mikroba yang dihancurkan oleh


lisozim dalam fagolisosom akan diambil oleh
molekul Major Histocompatibility Complex
(MHC) untuk dipresentasikan dipermukaan sel
dendritik dalam bentuk kompleks MHC dan
antigen.Selanjutnya sel T naif melalui T Cell
receptor (TCR) dan molekul CD-4 mengenal dan
mengikat kompleks MHC dan antigen. 20
5. Inflamasi
▰ Inflamasi merupakan respon pertahanan tubuh
untuk mengeliminasi penyebab jejas pada
jaringan atau sel (sel injuri), membersihkan
jaringan dari sisa-sisa kerusakan, dan
membangun jaringan baru.
▰ Penyebab :
-agen infeksi
- benda asing
- jejas sel (ex: trauma fisik, suhu, dan kimiawi )

21
Proses Inflamasi

22
THANKS!
Any questions?

23

Anda mungkin juga menyukai