Anda di halaman 1dari 5

Anatomi fisiologi sistem imun

1. Sel sistem imun


Sistem imun terdiri atas komponen spesifik dan non spesifik yang memiliki
fungsi tersendiri tetapi tumpang tindih. Sistem imun yang diperantarai oleh antibodi
dan diperantarai oleh sel menghasilkan spesifisitas dan ingatan terhadap antigen yang
pernah dijumpai. Meskipun tidak memiliki spesifitas, komponen-komponen ini
esensial karena berperan dalam imunitas alamiterhadap beragam mikroorganisme
lingkungan.
Komponen selular utama sistem imun adalah monosit dan makrofag, limfosit
dan golongan sel granulositik, termasuk neutrofil, eosinofil dan basofil. Fagosit
mononukleus berperan sentral dalam respon imun. Makrofag jaringan berasal dari
monosit darah. Sebagai respon terhadap rangsangan antigen makrofsg menelan
antigen tersebut (fagositosis) dan kemudian mengolah dan menyajikannya dalam
bentuk yang dapat dikenali oleh limfosit T.
Limfosit bertanggung jawab mengenali secara spesifik antigen dan bentuk
ingatan imunologis, yaitu ciri imunitas adaptif. Sel-sel ini secara fungsional dan
fenotipik dibagi menjadi limfosit B yang berasal dari bursa limfosit T yang berasal
dari timus.
Null cell merupakan 75% limfosit darah yaitu limfosit T dan 10% - 15%
adalah limfosit B, sisanya bukan limfosit B atau T. Null cell mungkin mencakup
berbagai jenis sel termasuk suatu kelompok yang dinamai Natural Killer (NK Cells).
Leukosit polimorfonukleus (neutrofil) adalah sel granulosotik yang berasal
dari sumsum tulang dan beredar dalam darah dan jaringan. Fungsi utamanya adalah
fagositosis non-spesifik antigen dan destruksi partikel asing atau organisme.
Eosinofil sering ditemukan ditempat peradangan atau rektivitasi imun dan
berperan penting dalam pertahanan pejamu terhadap parasit. Eosinofil
memperlihatkan fungsi modulatorik atau regulatorik dalam berbagai jenis peradangan.
Basofil berperan penting dalam respon alergik fase cepat dan lambat. Sel-sel
ini mengeluarkan banyak mediator poten pada penyakit peradangan imunologis.
2. Organ sistem imun
Semua sel sistem imun berasal dari sumsum tulang. Stem cells pluripoten
berdiferensiasi menjadi limfosit, granulosit, monosit, eritrosit, dan megakariosit.
Defisiensi dan disfungsi stem cells atau berbagai turunan sel yang berkembang
darinya menyebabkan defisiensi imun dengan beragam ekpresivitas dan keparahan

Timus yang berasal dari kantong faring ketiga dan keempat pada mudigah,
berfungsi menghasilkan limfosit T dann merupakan tempat diferensiasi awal limfosit
T.

Getah bening berbentuk kacang kecil berbaring disepanjang perjalanan


limfatik. Terkumpul dalam situs tertentu seperti leher, aksila, selangkangan dan
daerah para-aorta. Pengetahuan tentang situs kelenjar getah bening yang penting
dalam pemeriksaan fisik pasien.

3. Fungsi sistem imun


1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit menghancurkan dan
menghilangkan mokroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur dan
virus) yang masuk kedalam tubuh.
2. Menghilangkan jaringan atau sel yang mati atau rusak untuk memperbaiki
jaringan.
3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal.

4. Fisiologis
1. Imunitas bawaan dan didapat
Organisme hidup memperlihatkan dua tingkat respon terhadap invasi
eksternal. Sistem imun bawaan (innate) alami dan sistem adaptif yang bersifat
didapat. Imunitas bawaan terdapat sejak lahir, cepat dimobilisasi dan
aktivitasnya bersifat non-spesifik. Permukaan kulit berfungsi sebagai lini
pertahanan pertama sistem imun bawaan, sementara enzim, jalur sistem
komplemen alternatif, protein fase-akut, sel NK, dan sitokin membentuk
lapisan pertahanan tambahan.
Sistem imun adaptif ditandai oleh spesifisitas terhadap benda asing dan
ingatan imunologis yang memungkinkan terjadinya respon yang lebih intensif
terhadap pertemuan berikutnya dengan benda yang sama atau terkait erat.
Introduksi suatu rangsangan ke sistem imun adaptif memicu suatu rangkaian
kompleks proses yang menyebabkan pengaktifan limfosit.
2. Antigen (Imunogen)
Zat asing yang dapat memicu respons imun disebut antigen atau
imunogen. Imunogenisitas mengisyaratkan bahwa zat tersebut memeiliki
kemampuan untuk bereaksi dengan produk-produk sistem imun adaptif.
Sebgian besar antigen merupakan protein, meskipun karbohidrat murni juga
dapat berlaku sebagai antigen.
Masuknya zat melalui mukosa (saluan napas atau cerna) merangsang
pembentukan antibodi lokal. Antigen larut diangkut ke jaringan limfe regional
melalui pembuluh limfe aferen sementara antigen lainnya diangkut oleh sel
dendritik fagositik.
Organ limfoid perifer regional dan limpa adalah tempat bagi respon
imun utama terhadap antigen oleh limfosit dan sel penyaji antigen (antigen
presening cell, APC).
3. Respon Imun
Untuk mengenali dan kemudian mengeliminasi antigen asing, jaringan
kompleks yang terdiri atas sel, organ, dan faktor biologis spesifik diperlukan.
Interaksi selular yang kopmleks memerlukan lingkungan mikro khusus tempat
sel dapat bekerja sama secara efisien. Baik sel B maupun sel T harus
bermigrasi keseluruh tubuh untuk meningkatkan kemungkinan bawhwa sel-sel
tersebut menemukan antigen yang spesifisitasnya dimiliki kedua sel tersebut.
Respon imun terhadap antigen dalam darah biasanya dimulai di limpa,
sedangkan respon jaringan terhadap mikroorganisme terjadi dikelenjar limfe
lokal. Antigen yang dijumpai melalui rute inhalasi atau ingesti mengaktifkan
sel-sel dijaringan limfoid terkait mukosa.

Etiologi Gangguan Sistem Imun


Sistem kekebalan tubuh kurang aktif bisa menyebabkan :

1. Immune deficiency conditions adalah kelompok besar penyakit sistem kekebalan


tubuh yang terdiri dari berbagai macam penyakit yang menekan sistem imun.
Seringkali penyebab immune deficiency conditions didasari oleh penyakit kronis.
Gejala-gejala dari immune deficiency conditions adalah sama dengan penyakit
yang mendasarinya.
2. SCID (Severe Combined Immunodeficiency) adalah gangguan sistem imun yang
diturunkan. Penyebab SCID adalah serangkaian kelainan genetik, terutama dari
kromosom X. Beberapa jenis infeksi yang berulang umum terjadi pada orang yang
menderita SCID. Selain itu, penderita juga rentan terhadap meningitis, pneumonia,
campak, cacar air. Penyakit sistem imun SCID pada anak akan mulai terlihat
dalam 3 bulan pertama kelahiran.
3. HIV/AIDS adalah masalah kegagalan sistem imun yang serius. Merupakan
penyebab terbanyak kematian. AIDS akan terjadi pada tahap akhir dari
perkembangan HIV. Kesehatan klien akan memburuk secraa perlahan. AIDS akan
membuat penderita rentan pilek dan flu dan yang serius seperti pneumonia dan
kanker.

Sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif bisa menyebabkan :

1. Alergi (yang disebabkan oleh jenis makanan, obat-obatan, sengatan serangga atau
zat tertentu) bisa didefinisikan sebagai respon sistem kekebalan tubuh yang
berlebihan terhadap zat yang umumnya tidak berbahaya. Ada banyak alergen.
Dalam banyak kasus, ada lebih dari satu alergen yang merangsang reaksi alergi.
Gejala alergi yang sering merupakan masalah ringan.
2. Anafilaksis adalah bentuk alergi yang serius dan ekstrim. Alergen dari makanan,
obat-obatan atau gigitan serangga, bisa memicu dan menyebabkanserangkaian
gejala fisik yang tidak menyenangkan. Ruam gatal, tenggorokan bengkak dan
penurunan tekanan darah merupakan gejala umum anafilaksis.
3. Asma adalah gangguan paru-paru kronis yang disebabkan peradangan pada saliran
udara. Alergen, iritasi atau bahkan stimulan seperti aktivitas fisik dapat memicu
peradangan. Gejala asma meliputi mengi, batuk, sesak napas, sesak dada.
4. Penyakit autoimun adalah sekelompok gangguan sistem imun. Sel-sel sistem imun
salah menafsirkan sinyal. Dan mulai menyerang sel-sel tubuh itu sendiri.

Gangguan sistem kekebalan tubuh lainnya :

1. Chediak Higashi Syndrome.


2. Common Immunodeficiency Variable.
3. Hay Fever.
4. Hives.
5. HTLV (Human T-lymphotropic Virus Type 1).
6. Hyper-IgE Syndrome (Hyperimmunoglobulin E Syndrome).
7. Hyper-IgM Syndrome (Hyperimunoglobulin M Syndrome).
8. Primary Immune Deficiency.
9. Selective IgA Defisiensi (Selective Immunoglobulin A Defisiensi).
10. Alergi Kulit.
11. XLA (X-Linked Agammaglobulinemia).

Anda mungkin juga menyukai