Anda di halaman 1dari 3

Nama :Puji Santoso

NIM : 1913206037

Rangkuman Imunologi Pertemuan II

Istilah - istilah dalam imunologi

Immunoglobulin atau biasa disebut dengan antibody merupakan suatu protein larut yang
dihasilkan oleh sistem imunitas berupa respond terhadap suatu antigen yang akan bereaksi.

Cluster differentiation (CD) Untuk membedakan sel B dengan sel T pada permukaan.

Sitokin yang dibedakan menjadi dua yaitu sitokin spesifik dan non spesifik.

Interleukin merupakan sekelompok sitokin namun berbeda dalam jenis proteinnya yaitu ada pro
inflamasi dan anti inflamasi.

Kemokin dan komplemen, komplemen sendiri ada dua jenisnya yaitu seluler berupa sel atau
benda padat seperti limfosil sedangkan humoral berupa cairan.

Toll like receptor merupakan kelompok glikoprotein yang berfungsi sebagai reseptor
permukaantransmembran dan terlibat dalam respons imun alami terhadap mikroorganisme
patogen. Sistem imunitas alami mengenali patogen melalui pathogen-associated molecular
patterns (PAMPs). Molekul yang dikenali berupa molekul bakteri positif-Gram dan negatif-
Gram DNA dan RNA virus, jamur, dan protozoa. Masingmasing molekul ini memiliki target
spesifik. Saat ini telah diketahui 11 macam TLR, yang dibagi menjadi dua tipe yaitu; surface-
expressed TLRs, yang aktif melawan komponen dinding sel bakteri; dan reseptor intraselular,
yang mengenali pola molekul virus. Semua TLR memiliki kemiripan struktur dan fungsi namun
respons yang berbeda terhadap komponen mikroorganisme. Infeksi bakteri pada kulit merupakan
salah satukondisi yang patogenesisnya berhubungan dengan fungsi TLR. TLR yang berperan
dalam imunitas terhadap bakteri adalah TLR 1,2, 4, 5, dan 6 yang dapat mengenali komponen
dinding sel bakteri, sehingga disebut juga sebagai TLR ekstraseluler. Penyakit infeksi bakteri
pada kulit yang telah diketahui patogenesisnya berhubungan dengan TLR antara lain: lepra,
pioderma, dan sifilis

MHC(major histocompatibility complex ) adalah sekumpulan gen yang ditemukan pada semua


jenis vertebrata yaitu subfilum dari Chordata, mencakup semua hewan yang memiliki tulang
belakang yang tersusun dari vertebra. Vertebrata adalah subfilum terbesar dari Chordata. Ke
dalam vertebrata dapat dimasukkan semua jenis ikan, amfibia, reptil, burung, serta hewan
menyusui (mamalia).

Komponen-komponen Imun dalam tubuh dalam sistem imun


Sel imun : Leukosit ( Eosinofil,Basofil,Neutrofil,Monosit,Limfosit)

Humoral : Imunoglobulin,Sitokin,Komplemen

BIokimia : Asam lambung,Sekresi keringat,Lisozim,Laktoferin ,Asam neuraminic

Fisik : Kulit,Selaput lender,Silia,Batuk,Bersin

Sisitem Imun dibagi menjadi 2, yaitu

1. SISTEM IMUN INNATE/ BAWAAN/ NON-SPESIFIK: Sistem imun yang telah ada sejak
lahir, merupakan imunitas paling awal, menyerang hampir seluruh jenis patogen dengan
mekanisme fagositosis dan atau lainnya.

2. SISTEM IMUN ADAPTIVE/ DIDAPAT/SPESIFIK : Sistem imun yang dibentuk setelah


terpapar patogen, spesifik melawan patogen tertentu, merupakan pertahanan sekunder,
memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan Innate.

Sel imun pada sistem immune innate yang berarti reaksi yang dihasilkan lebih cepat
dibandingkan dengan sistem imun adaptive namun memori yang dihasilkan tidak sebaik
adaptive. Sel imun ini diperankan oleh sel MN dan PMN yaitu monosit atau makrofag, dan
eosinofil, basofil, neutrofil, namun juga diperankan oleh sel dendritic, sel NK, serta sel Mast.
Padas sel imun pada sistem imun ini juga terjadi penangkapan sinyal (sitokin) antigen,
pengenalan antigen melalui TLR, aktivasi sel imun pada sekitar, moving, fagositas yang
diperankan oleh sel makrofag (jaringan), monosit, neutrofil , serta sel dendritik, APC yang
diperankan oleh makrofag, monosit, dan sel dendritik serta peran inflamasi yang dapat bereaksi
dengan sel imun adaptive.

Asal Sel Imun Innate : Berasal dari sumsusm tulang yang menjadi sel sistem hematopoletik
pluripotent, darah dan makrofag sel.

Proses Fagositosis -> merupakan proses mencerna/ menelan/ memakan antigen

1. Mibroba menempel pada fagosit


2. Fagosit membentuk pseudopoda yang akhirnya menelan partikel
3. Vesikel fagositik menyatu dengan lisosom
4. Mikroba menyatu vesikel dihancurkan dan dicerna oleh lisosom
5. Bahan yang tidak dapat dicerna dan sisa dihilangkan
Definisi Antigen Precenting Cell (APC)
Antigen Precenting Cell (APC) merupakan sel imun (makrofag) yang telah menangkap
antigen dan antigen tersebut kemudian dipresentasikan di permukaan sel-nya, dimana
melalui situasi tersebut, bisa mengaktifkan sel imun yang lain (limfosit B dan limfosit T)
untuk membantu sel imun (makrofag) tersebut memusnahkan antigen tersebut.
Proses Inflamasi

1. Kerusakan jaringan dan bakteri menyebabkan sel-sel sentinel residen melepaskan


chemoattractans
2. Kapiler pemiable memungkinkan masuknya cairan
3. Fagosit dan antibakteri zat destroy bakteri neutrophil dan fagosit lainnya
bermigrasi
Sistem Imun Adaptive (Spesifik/didapat/acquired)

Humoral : Sel B, Ig G, Ig A, Ig M, Ig D, Ig E, sitokin


Selular : Sel T, Th 1, Th 2, Ts, NKT
Interaksi respon imun innate dan adaptive yaitu berupa :

Proses antigen 1
Antigen vaksin pathogen menjadi APC
Proses antigen 2
APC menjadi CD8 CTL,CD4T dan Sel B
Sistem Imun Adaptive merupakan sel imun yang terbentuk setelah terpajan oleh patogen yang
reaksinya lebih lambat dibandingkan sistem imun innate. Serta memiliki memori dan bersifat
spesifik sesuai target. Sel Imun Adaptive ini diperankan oleh sel limfosit (limfosit T dan limfosit
B atau sel T dan sel B) yang biasanya terjadi penangkapan sinyal (sitokin) antigen, pengenalan
antigen melalui reseptor sel T mengenali molekul MHC dari sel APC, aktivasi dan diferensiasi
sel Th, moving, pengenalan ke sel B melalui reseptor sel B, aktivasi dan diferensiasi menjadi sel
plasma, prosduksi antibodi (Imunoglobulin) serta sistem imun adaptive ini juga mampu
memproduksi antibodi.

Anda mungkin juga menyukai