Anda di halaman 1dari 42

SISTEM IMUN

dr. Anandia Putriyuni, SpPA

Bagian Patologi Anatomik


Fakultas Kedokteran
UNAND
DEFINISI
IMUNITAS :
Daya tahan tubuh untuk melawan penyakit ,
terutama melawan penyakit infeksi.
SISTEM IMUN:
Sistem yang membentuk kekebalan tubuh
dengan menolak berbagai benda asing yang
masuk ke tubuh.
RESPON IMUN:
Tanggap (respon) terhadap substansi asing
yang masuk ke dalam tubuh secara kolektif.
4/29/2019 2
FUNGSI SISTEM IMUN
1)Pembentuk kekebalan tubuh.
2)Penolak dan penghancur segala bentuk
benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
3)Pendeteksi adanya sel abnormal (sel
kanker), infeksi dan patogen yang
membahayakan.
4)Penjaga keseimbangan komponen
dan fungsi tubuh.
3
4/29/2019 4
KLASIFIKASI SISTEM IMUN

1. Inate / natural immunity


→Sistem imun yang telah ada sejak lahir
(alamiah)

 bersifat non spesifik


 peran sebagai garis pertahanan pertama
terhadap serangan substansi asing ke dalam
tubuh

4/29/2019 5
KLASIFIKASI SISTEM IMUN…….

2. Adaptive / acquired immunity


→Sistem imun yang didapat

 bersifat spesifik
 berkembang karena diinduksi/distimulasi oleh
serangan substansi asing yg masuk ke dalam
tubuh.
 substansi asing yg menginduksi imunitas
spesifik disebut antigen.
4/29/2019 6
INATE / NATURAL
IMMUNITY

4/29/2019 7
Fisik dan Kimia
• Kulit, rambut, keringat yang bersifat asam →
mencegah mikroorganisme masuk kedalam
tubuh
• Silia, bulu halus pada saluran nafas, air mata,
saliva, urine mengeluarkan mikroba patogen /
racun keluar tubuh
• Cairan mukus yg lengket pada saluran nafas
dan pencernaan →mengandung enzim lisosim
yg membunuh bakteri gram positif
• Cairan vagina, sperma yg juga dapat
membunuh bakteri patogen
Biologik / Mikroba Komensal
• Flora normal, kebanyakan jenis bakteri yg hidup
dalam tubuh tdk menimbulkan efek apapun.
• Bakteri tsb memproduksi bacteriocidin,
defensin,protein kation, dan laktoferin
membunuh bakteri lain untuk berkompetisi hidup
dlm tubuh.
• Bila terjadi ketidakseimbangan jumlah bakteri
dalam tubuh, maka bakteri tertentu normal
manjadi patogen, misalnya pengaruh obat,
penyakit dsbnya (oportunis).
Makrofag Selular

• Monosit yg bersirkulasi dlm darah


– Membunuh bakteri dengan kemotaksis
– Mengelilingi bakteri dengan pseudopodi
dan melisisnya

Makrofag dilihat dg ME (kiri), sedang menfagosit (kanan)


Selular
Neutrofil

– Sel PMN, masa hidup 1-4 hr, nukleus bersegmen


– Jumlahnya 75% dari seluruh leukosit

Sel neutrofil memfagosit bakteri anthrax(kiri) dan cocus (kanan)


Eosinofil Selular

– Berjumlah 13% dr sel leukosit


– Membunuh parasit, termasuk cacing
– Neutrofil, eosinofil dan makrofag
adalah sel fagosit

Histopathology of bladder shows eggs of Schistosoma haematobium


surrounded by intense infiltrates of eosinophils CDC/Dr. Edwin P.
Ewing, Jr. epe1@cdc.gov
Sel leukosit lainnya Selular

• Sel NK
• Sel mast
• Basofil
• Sel dendrit,
• sel langerhans, dsbnya
ADAPTIVE / ACQUIRED
IMMUNITY

4/29/2019 14
Imunitas yang didapat karena induksi & pemaparan
(exposure) oleh substansi asing (antigen).

Sifat dasar imunitas spesifik


- menghasilkan “immune memory”  memberi
respon lebih efektif pada infeksi yang sama
berikutnya  prinsip dasar vaksinasi.
- menghasilkan respon yang fokus pada antigen
yang menginvasi tubuh dan mengeliminasinya
 meningkatkan kapasitas protektif
innate immunity.
Imunitas spesifik diperankan oleh 2 sistem imun :
1. Imunitas humoral :
dibawakan oleh molekul (protein) serum yang mengenal
dan mengeliminasi antigen bebas (tidak terikat/bukan
bagian) sel  disebut antibodi  mengikat dan bereaksi
dengan antigen secara spesifik.

2. Imunitas seluler (cell mediated immunity) :


dibawakan oleh sel  limfosit T, mengenal antigen
dipermukaan sel atau antigen nonself & menghancurkan
sel yang mengekspresikan antigen tsb.

Antibodi dan limfosit T spesifik dapat ditransfer secara


pasif ke individu yang belum imun (naive)
 imunisasi pasif.
Humoral

Bersifat tidak langsung dan dilaksanakan oleh


imunoglobulin spesifik (antibodi) yang dihasilkan
sel B aktif (sel plasma)
– IgG (gama) →paling banyak di tubuh, mampu
menembus plasenta melindungi tubuh dari
bakteri
– IgM →paling besar, bertanggung jawab
dalam respon imun primer

17
Humoral

– IgA terdpt dlm sekresi tubuh spt. kolostrum,


air mata, air liur, sekresi sal nafas, GIT, sal
kemih. Fungsi utama mempertahankan
permukaan mukosa thd virus dan bakteri
– IgE melekat ke sel mast dan basofil, terlibat
dalam reaksi hipersensitifitas tipe I

18
Macam antibodi/ imunoglobin
Selular

Semua sel dalam sistem imun (spesifik)


berasal dari “stem cells” yang pluripoten di
dalam sumsum tulang (bone marrow),
berkembang melalui proses hematopoeisis.

Terbagi dalam 2 jalur diferensiasi:


1. Jalur mieloid  memproduksi fagosit & sel-
sel lain
2. Jalur limfoid  memproduksi limfosit
Selular

Fagosit dibedakan menjadi 2 jenis :


- monosit  fagosit yang dapat meninggalkan
sistem vaskular & berubah menjadi
fagosit jaringan  makrofag

- polimorfonukleus  neutrofil, basofil & eosinofil


Selular
Limfosit diproduksi dalam sumsum tulang, beredar
dalam sirkulasi dan sistem limfoid & menempati
organ-organ limfoid.

Limfosit berinteraksi & mengenal antigen melalui


reseptor antigen dipermukaan selnya.

Ada 2 macam limfosit :


* Limfosit B
* Limfosit T
dibedakan berdasarkan marka protein
membran sel CD3 pada sel T ; CD11 pada sel B.
Selular

Limfosit B  diproduksi & berkembang dalam


sumsum tulang.

Bila sel B naive kontak dengan Ag → sel B


berproliferasi & berdiferensiasi menjadi sel B
memori disebut sel plasma.

Sel plasma mengsekresi Ab spesifik


Selular

• Peranan Limfosit T :
– Fungsi pengendali →sel Th (helper )/CD4
(cluster of diferentiation 4)

– Fungsi pelaksana → sel Tc (cytotoxic) atau


pemusnah/ CD8
mampu mematikan sel terinfeksi virus,
sel tumor

4/29/2019 24
Respon humoral dan seluler terhadap stimulasi
antigen mempunyai ciri/sifat yang mendasar
(fundamental).

1. Specificity
Respon imun adalah spesifik terhadap antigen
tertentu. Antibodi atau limfosit dapat mengenal
bagian dari protein kompleks atau molekul besar
lainnya pada antigen .
Bagian molekul yang dikenali antibodi atau
limfosit secara spesifik disebut determinan
atau epitop.
2. Diversity
Tubuh manusia mempunyai sistem imun yang
berpotensi mengenal antigen di lingkungan
hidupnya.
Limfosit yang mempunyai spesifisitas thd antigen di
dlm tubuh seluruhnya disebut “lymphocyte
repertoire”  diperkirakan dapat mendiferensiasi
109 determinan.
Bila suatu limfosit terinduksi antigen  limfosit akan
berproliferasi membentuk satu klon spesifik 
“clonal selection theory”.
3. Memory
Respon imun terhadap antigen akan meningkat
efektifitasnya apabila terpapar/bertemu antigen
yang sama untuk kedua kali dan seterusnya 
disebut “immunological memory” & diperankan
oleh “memory cells”.

4. Self limitation
Respon imun yang normal akan menurun dan
menghilang beberapa waktu setelah stimulasi
dihentikan
5. Discrimination of self from nonself
Dapat membedakan antigen asing dari komponen
sendiri. Limfosit akan bereaksi terhadap stimulasi
antigen asing tetapi tidak memberi respon pada
molekul & komponen sendiri  toleransi imun
(immune tolerance).
Kegagalan toleransi imun pada komponen sendiri
 kelainan/penyakit autoimun  menimbulkan
konsekuensi patologi tertentu.
4/29/2019 29
Patogen (infectious agents) bila mengintervensi tubuh
mula-mula akan berhadapan dengan elemen sistem
imun natural (innate).

Bila sistem imun natural dapat dirusak, patogen akan


berhadapan dengan sistem imun adaptif  bereaksi
secara spesifik untuk mengeliminasi & menghancurkan
patogen.

Sistem imun adaptif menghasilkan imun memory 


memberi reaksi sejenis yang lebih baik pada infeksi/
intervensi patogen yang sama berikutnya.
Inflamasi

Adalah reaksi respon tubuh terhadap injury (cedera)


karena invasi mikroorganisma/partikel asing atau jejas
lain. Reaksi inflamasi menyebabkan elemen sistem imun
dikerahkan ke situs infeksi

Reaksi inflamasi meliputi :


1. Peningkatan suplai darah ke tempat infeksi.
2. Peningkatan permeabilitas kapiler darah karena
retraksi endotel kapiler darah  menyebabkan
molekul besar (protein serum) keluar menuju ke
tempat infeksi.
3. Leukosit terutama neutrofil dan monosit keluar dari
kapiler menuju ke situs infeksi karena chemotaksis.
Tanda-tanda inflamasi :
rubor  merah
tumor  bengkak
kalor  panas
dolor  sakit

 functio laesa (kehilangan fungsi) jaringan yang


terinfeksi.
ORGAN SISTEM LIMFOID

Sel – sel sistem imun ditemukan dalam


jarigan / organ limfoid.
Organ limfoid dibagi atas:
1. Organ limfoid primer (sentral)
2. Organ limfoid sekunder (perifer)

4/29/2019 33
4/29/2019 34
Organ Limfoid Primer

Organ limfoid primer adalah :


- Sumsum tulang (bone marrow)  maturasi sel B
- Timus  maturasi sel T

Limfosit imatur akan mengalami maturasi sehingga


menjadi matur didalam organ limfoid primer 
menjadi sel imunokompeten.
Organ Limfoid Primer

Mengambil antigen dari jaringan atau darah


(sirkulasi) & memberi tempat sel
imunokompeten untuk berinteraksi secara
efektif dengan antigen.

Limfonodus mengkoleksi antigen dari cairan


intraseluler jaringan.
Organ Limfoid Sekunder

Lien (limpa/spleen) menyaring antigen dalam darah


& sirkulasi  sehingga dapat merespon infeksi
sistemik.

Mucosa associated lymphoid tissue (MALT) pada


traktus respiratorius, digestivus, genitourinarius 
(Peyer’s patch, tonsil, adenoid) menangkap Ag yang
masuk via membran mukosa.
Limfosit berasal Sumsum tulang
dari sel-sel stem Sel stem
di dalam tulang
Limfosit
Sel T matang di kelenjar timus Sel B matang di limfa nodus

Sel T
Sel T cytotoxic Sel T helper Sel B

Mengaktivasi
Sel B merespon terhadap antigen. Sel
Reseptor B menggandakan diri, membentuk
klon-klon sel plasma yang
permukaan mensekresikan antibodi

spesifik untuk
antigen “asing”
Imunitas Selular Imunitas humoral

Antigen pada permukaan organisme


penginfeksi

Antibodi berikatan dgn


Sel T mikroorganisme untuk
Memori
pembunuh membunuhnya. Sel B
Sel T dan sel B tetap hidup sebagai sel tidak terlibat secara
4/29/2019 38
memori. Infeksi kedua olh antigen sama langsung.
menghasilkan respon sekunder lebih cepat
KELAINAN SISTEM IMUN

4/29/2019 39
Sistem imun yang bekerja tidak normal  memberi
respon / reaksi tidak normal  menyebabkan
konsekuensi patologi tertentu pada individu ybs.

1. Reaksi hipersensitivitas  respon berlebihan 


reaksi alergi. Dipicu overproduksi IgE; kompleks
IgE-Ag mengaktifkan sel mast mengalami
degranulasi menghasilkan histamin  alergi.

2. Autoimun  mengenal komponen self sebagai


Ag asing.
Contoh: - Sistemik lupus erimatosus
- Rematik  Rheumatoid arthritis,
- Diabetes tipe I
3. Imunodefisiensi  sistem imun kehilangan
kapasitasnya mengenal dan mengeliminasi Ag.

Contoh:
- Bayi lahir dengan kegagalan sintesis enzim
adenosin deaminase (ADA)  sistem imun gagal
bereaksi dengan hampir semua jenis Ag 
diisolasi dalam ruang steril  hanya dapat diatasi
dengan terapi gen.

- Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) 


sel Th dirusak oleh infeksi HIV  immune
paralysis  mudah terinfeksi oleh
mikroorganisme, virus bahkan keganasan.

Anda mungkin juga menyukai